Professional Documents
Culture Documents
PRICING STRATEGY
Dosen Pengampu : Agung Yuniarinto, SE., MS.
Disusun Oleh :
Ilham Primadi
145020201111043
Sofyan Risandi
145020201111053
Muhammad Hasbi
145020201111081
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
STRATEGI HARGA
Harga akan memberikan banyak keuntungan dan perhatian karena hal tersebut
dianggap sebagai satu-satunya yang membedakan antara komoditas satu dengan
komoditas lainnya. Ketika konsimen melihat barang yang ditawarkan mempunyai
fitur dan keuntungan yang sama, konsumen akan membedakannya lewat harga
barang tersebut. Pada chapter ini akan membahas hal-hal tersebut dan beberapa
isu lain yang berkaitan dengan strategi harga.
Peran dari Harga pada Strategi Pemasaran
Faktanya banyak harga yang mudah berubah bukan berarti banyak perusahaan
yang tidak pandai dalam menentukan harga. Banyak pabrik, wholesaler, dan
retailer yang mengakui bahwa mereka menghabiskan banyak waktu dalam
menentukan harga sehingga mereka menentukannya dengan melaksanakan
strategi harga. Pada bagian ini kita akan melihat dan mendiskusikan peran-peran
harga pada strategi pemasaran. Pertama, dapat kita lihat dari perspektif pembeli
dan penjual khususnya dalam hal harga. Harga adalah sumber utama yang menjadi
perbandingan antara pembeli dan penjual. Penjual sudah pasti ingin menjual
produk sebanyak-banyaknya, namun pembeli sangat menyukai mendapatkan
produk secara gratis. Kita akan melihat hubungannya antara harga dan
pendapatan, yang tentunya hal tersebut jangan pernting dalam strategi harga.
Perspektif Penjual dalam Harga
Sudah menjadi hukum alam, bahwa penjual mempunyai kecendrungan untuk
menaikan harga karena merka ingin mendapatkan keuntungan setinggi mungkin
dari pembeli. Para penjual mempunyai beberapa perspektif, empat kunci isu yang
menjadi penting dalam strategi harga adalah : (1) Biaya, (2) Permintaan, (3) Nilai
Konsumen, dan (4) Harga Pesaing.
Biaya adalah hal yang paling penting dan harus di pertimbangkan dalam hal
strategi harga. Sebuah perusahaan dapat gagal ketika tidak memperkirakan biaya
langsung dan biaya tidak langsung sehingga hal tersebur membuat perusahaan itu
tidak mendapatkan keuntungan. Perusahaan mendapatkan keuntungan melalui
margin keuntungan, penjualan yang banyak atau keduanya, namun tetap saja
untuk mengukur margin keuntungan, walaupun margin tersebut kecil, hal tersebut
sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Kebanyakan strategi harga
yang baik adalah strategi yang menargetkan margin keuntungan sebagaimana
sesuai dengan biaya. Ketika barang yang diproduksi jumlahnya terbatas,
perusahaan harus mengambil kesempatan untuk menentukan strategi baru.
Permintaan Pasar adalah isu penting dalam strategi harga penjual. Fakta nya
kebanyakan perusahaan menentukan sebuah harga, namun tak selalu konsumen
ingin harga membayar sesuai dengan yang ditentukan. Ekspetasi konsumen
adalalah konsumen dapat memainkan permintaan pasar. Untuk lebih memahami
tentang hubungan antara harga dan permintaan, perusahaan harus mempunyai
pengetahuan yang bagik tentang elasistisitas.
Di beberapa kasus, strategi harga kurang lebih harus mencakup tentang produk
dan harga. Nilai yang diberikan kepada konsumen tekadang menjadi masalah
dalam menentukan harga yang layak bagi konsumen. Pada perusahaan khususnya
pada sektor marketing, konsultan, teknologi informasi, dan beberapa jada
profesional lainnya menambah efek dari nilai yang diberikan kepada konsumen.
Semua perusahaan, pasti ingin mengalahkan para pesaingnya , namun hal ini tidak
semudah itu. Kecuali perusahaan tersebut mempunyai jaminan bahwa harga yang
ia gunakan lebih murah daripada harga pesaing.
Perspektif Pembeli dalam hal Harga
Sudah jelas bahwa perspektif pembeli merupakan arah yang berlawanan dari
perspektif penjual. Dimana penjual ingin menaikan harga setinggi mungkin,
namun pembeli ingin membeli harga dengan seminimal mungkin.
Bagi pada pembeli, harga adalah tentang apa yang dapat membuat pembeli
menyerah terhadap pertukaran produk tersebut. Kunci dari perusahaan yang akan
menjual dan dalam perkembangan strategi adalah bagaimana cara menentukan
harga yang dapat membuat para pembeli menyerah pada tingkat harga tersebut.
Dari perspektif pembeli, terdapat dua isu penting yang dapat menentukan strategi
harga : (1) Nilai Lebih (2) Sensitifitas Harga.
Cara agar para pembeli menyerah terhadap penawaran harga sebuah produk,
tergantung bagaimana produk tersebut dapat memberikan nilai lebih kepada
konsumen. Nilai merupakan istilah yang sulit ditentukan, karena nilai
mempunyai arti yang berbeda dari berbagai individu. Beberapa konsumen percaya
bahwa barang yang memiliki nilai lebih pasti mempunyai harga yang mahal,
namun konsumen juga ada yang berpikiran bahwa barang yang memiliki nilai
lebih mempunyai harga yang murah pula. Sehingga kita dapat mendifinisikan
bahwa nlai adalah evaluasi subjektif konsumen dalam menentukan keuntungan
yang diberikan oleh produk tersebut dibandingkan dengan harga dan produk lain
yang sejenis. Dapat dijabarkan dalam sebuah rumus :
Nilai Lebih =
Keuntungan Konsumen
Harga Konsumen
Keuntungan konsumen termasuk hal apa pun yang dapat dijadikan objek dalam
menawarkan produk kepada konsumen, seperti kualitas, kepuasa, prestis, dan
solusi dari sebuah masalah. Sedangkan harga konsumen adalah hal apa pun yang
yang dapat dijadikan objek dalam kaitannya dengan konsumen yaitu uang, waktu,
usaha, dan opportunity costs.
Strategi harga yang baik adalah strategi yang berdasarkan ketelitian dari
memhami elastisitas harga dengan barang yang dijual dan pelayanan yang
diberikan. Pada perspektif pembeli, elastisitas harga dapat diartikan sebagai
situasu yang unik dan berbeda yang dapat menyebabkan pembeli kurang
memperhatikan dengan apa yng namanya perubahan harga. Kita akan
mendiskusikan hal ini secara mendalam pada sub-bab chapter ini.
Pergeseran dalam Keseimbangan Kekuatan
Kalimat yang menyatakan ini adalah pasar pembeli dan ini adalah pasar
penjual merujuk kepada siapa yang memagang kekuatan untuk merubah sebuah
hubungan. Pembeli mempunyai kekuatan untuk mengalahkan penjual ketika
banyak sekali penjual yang menjual produk yang sama, selain itu pembeli juga
mempunyai kekuatan ketika ekonomi sedang melemah dan pembelinya pun
sedikit. Selama pasa milik penjual, harga dapat mudah naik, serta peraturan dan
menggeser
Mitos ke-satu
setiap pembeli speaker kualitas tinggi selama tiga bulan kedepan. Potongan harga
konsisten dengan potongan sebanyak 10%, tetapi dalam kenyataanya ini dapat
menuruntkan gross margin sebanyakan 20 (dari $500 ke $400). Sehingga agar
tidak terjadi hal seperti ini, perusahaan harus menjual produknya lebih dari
biasanya. Kita dapat menghitungnya dengan rumus :
Perubahan UnitPenjualan dalam (%) =
0,25 =
Gross Margin
Gross Marhin Perubahan Harga
0,50
0,500,10
-1
dapat
menghasilkan
keuntungan
ketika
mempunyai
selisih
acuan untuk menentukan sebuah harga, dengan kondisi pasar dan permintaan
kosumen sebagai acuannya.
Cara lain untuk menentukan struktur biaya sebuah perusahaan khususnya dalam
menentukan harga, yaitu menggunakan cost plus pricing. Yaitu strategi yang
biasanya digunakan oleh perusahaan ritel. Dengan rumus :
Average Unit Costs
1Mark Percent (decimal)
Selling price =
Cost-Plus Pricing bukan hanya sekedar intuisi, ini juga sangat mudah untuk
digunakan. Kelemahannya, terkadang, dapat diakali dengan presentase markup
harga. Biasanya sebuah industri akan memainkan harga pada bagian ini.
Contohnya saja, rata-rata sebuah toko ritel akan menaikan harganya disekitar
20%, selain itu jika pada toko perhiasan atau meubel dapat menaikan harga hingga
ratusan persen.
Tentu saja analisis breakeven dan cost plus pricing merupakan alat yang penting,
alat tersebut tidak boleh ada kepentingan lain dalam menentukan strategi harga.
Struktur Industri dan Kompetisi
Perusahaan dalam menetapkan harga harus selalu menghadapi secara terus
menerus untuk berusaha keras dalam memonitor dan merespon perubahan harga
dari para pesaing, contohnya adalah perusahaan jasa dalam bidang pariwisata.
Sedangkan struktur pasar yang kompetitif di dalam sebuah industri dimana
perusahaan tersebut dapat mengoperasikan secara fleksibel untuk menaikan atau
menurunkan harga. Dibawah ini adalah empat struktur pasar :
a. Persaingan Sempurna sebuah pasar yang mempunyai banyak penjual dan
pembeli yang saling bertukar dalam produk yang homogen. Pasar mudah
untuk
dimasuki
dan
tidak
hanya
seorang
penjual
yang
dapat
segi kualitas, bentuk dan ukuran. Karena perbedaan barang yang dijual
tersebut membuat para perusahaan dapat mengatur harga.
c. Oligopoli sebuah pasang yang mempunyai sedikit penjual yang dapat
megatur penawaran secara dominan pada produk tersebut. Terkadang,
bukan satu perusahaan saja yang dapat mengatur pasar. Ketika satu
perusahaan memberikan harga yang berbeda dengan perusahaan lain, dan
perusahaan lain akan mengikuti perubahan harga tersebit. Contohnya saja
perusahaan kendaraan, tembakau, besi, atau minyak.
d. Monopoli merupakan sebuah perusahaan yang terdiri dari seorang penjual
yang menjual produk tanpa ada penggantu produknya. Penjual yang
berdiri sendiri ini biasanya memasok seluruh kegiatan bisnis. Seperti
listrik dan lain-lain.
Sudah sangat jelas bahwa monopoli mempunyai harga yang sangat fleksibel,
karena dapat dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. Sedangkan perusahaan yang
berada pada struktur pasar oligopolu mendapatkan sedikit keuntungkan dari
perubahan harga yang terjadi di antara kompetitor. Perusahaan selalu menghadapi
persaingan harga yang signifikan ketika industri mereka bergeser struktur
pasarnya. Contohnya dalam perusahaa telekomunikasi, pengurangan sebuah
aturan dan membuat banyak industri telekomunikasi bergabung sehingga dia
dapat bergeser dari yang awalnya memonopoli menjadi struktur oligopoli.
Tahap Siklus Hidup Produk
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar. Perubahan harga terjadi karena permintaan, persaingan, harapan
pelanggan, dan dari produk itu sendiri yang berubah dari waktu ke waktu.
Strategi harga dalam tahap pengenalan ini penting karena dapat digunakan untuk
menetapkan standar perubahan harga dari waktu ke waktu. Pada tahap
pengenalan, harga awal yang telah ditetapkan selama pengenalan produk dapat
menentukan apakah perusahaan akan akan mengalami keuntungan atau kerugian.
Pada saat produk memasuki tahap kedewasaan, harga mulai bersaing secara
kompetitif. Dalam tahap ini, perusahaan harus berusaha untuk memotong biaya
produksi agar dapat bersaing harga di pasaran dengan tetap memperoleh
keuntungan. Pada tahap penurunan sangat sedikit perusahaan yang dapat
menaikkan harganya.
Harga Produk Jasa
Ketika datang untuk membeli layanan, pelanggan sulit untuk menentukan kualitas
yang mereka inginkan sebelum membeli. Akibatnya, harga layanan sangat penting
karena dapat menjadi satu-satunya kualitas yang tersedia dari pengalaman
pembelian. Jika penyedia layanan menetapkan harga terlalu rendah, pelanggan
akan memiliki persepsi dan harapan tentang kualitas yang tidak akurat. Jika harga
terlalu tinggi, pelanggan mungkin tidak memberikan perusahaan kesempatan.
Secara umum, layanan harga menjadi lebih penting saat:
dan keinginan mereka. Elastisitas harga akan lebih tinggi (lebih elastis) dalam
situasi berikut:
Diferensiasi produk
Tujuan yang melekat pada diferensiasi adalah untuk membuat kurva
permintaan untuk produk yang lebih inelastis. Diferensiasi produk adalah cara
terbaik untuk memastikan bahwa pelanggan tidak sensitif terhadap perubahan
harga. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk membedakan produk dengan
baik sehingga pelanggan merasa bahwa tidak ada produk pesaing dapat
mengambil tempatnya. Ketika ini terjadi, pelanggan akan menjadi loyal
terhadap merek suatu perusahaan dan permintaan untuk produk akan menjadi
sangat elastis.
Strategi harga
dan lain-lain.
Prestise harga
Prestige Pricing / Harga Prestis, Strategi harga Prestige Price adalah
menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang
tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh :
roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya. RitzCarlton Hotel, misalnya, tidak pernah ingin bersaing dengan hotel lainnya pada
harga. Sebaliknya, perusahaan bersaing hanya pada layanan dan nilai,
pengalaman berkualitas tinggi yang unik yang mereka berikan kepada para
tamu hotel. Harga prestise adalah pendekatan yang layak dalam situasi di mana
Pencocokan Kompetitif
merangsang penjualan selama waktu atau situasi tertentu. Meskipun daftar teknik
harga berpotensi layak cukup panjang, kita melihat empat teknik yang paling
umum: pendiskontoan promosi, harga referensi, aneh- bahkan harga, dan harga
bundling.
pembayaran parsial di kedua tunai dan produk, atau perjanjian antara perusahaan
atau negara untuk membeli barang dan jasa dari satu sama lain.
Teknik harga penting lain yang digunakan dalam pasar bisnis diskriminasi harga,
yang terjadi ketika perusahaan-perusahaan mengenakan biaya harga berbeda.
Kapan situasi ini terjadi, perusahaan menetapkan harga yang berbeda berdasarkan
perbedaan biaya aktual di menjual produk ke satu pelanggan relatif terhadap biaya
yang terlibat dalam menjual ke lain pelanggan. diskriminasi harga adalah teknik
layak karena biaya penjualan untuk satu perusahaan seringkali jauh lebih tinggi
daripada menjual kepada orang lain. Namun, diskriminasi harga juga memiliki
implikasi hukum utama, yang akan kita bahas nanti dalam bab ini.
Harga Tetap vs Harga Dinamis
Meskipun relatif baru untuk pasar konsumen, harga dinamis telah lama menjadi
pokok pasar bisnis. Tenaga penjualan memiliki banyak fleksibilitas dalam hal
harga yang mereka tetapkan untuk pembeli bisnis, menawarkan diskon besar
untuk pembelian besar-volume. pembeli bisnis melalui program pelatihan
komprehensif untuk belajar bagaimana memeras setiap sen dari setiap
kesepakatan. Dalam situasi harga dinamis, ada tiga tingkat harga yang baik
pembeli dan penjual harus memahami dan rencana. Pertama adalah posisi
pembukaan. Ini adalah angka yang masing-masing pihak akan diletakkan di atas
meja sebagai titik pangkal. Sepanjang proses negosiasi, kedua belah pihak
bergerak melalui konsesi dari posisi pembukaan mereka terhadap harga aspirasi
mereka dalam upaya untuk menemukan kesamaan. Sebuah konsesi adalah
penurunan harga yang diminta atau peningkatan harga beli. beberapa penting
pedoman untuk membuat konsesi menyertakan:
Menghindari menjadi tim pertama yang membuat konsesi.
Hindari membuat konsesi awal negosiasi. Sebaliknya, posisi pembukaan harus
didukung oleh fakta-fakta tambahan tentang pertukaran. Untuk seorang tenaga
penjualan, kualitas tinggi dan pelayanan yang baik dapat mendukung posisi
pembukaan. Untuk pembeli, volume tinggi dan potensi bisnis tambahan dapat
membuat cadangan pembukaan menawarkan.
Mulailah dengan konsesi yang sederhana dan membuat mereka lebih kecil
seperti yang Anda melanjutkan.
Jangan menyerah apapun tanpa mendapatkan sesuatu sebagai balasannya.
Misalnya, penjual mungkin menjatuhkan harga sebesar 5 persen jika pembeli akan
berkomitmen untuk longerterm sebuah komitmen atau order lebih besar volume.
Tiga Tingkatan penting harga adalah batas, atau harga yang menguntungkan
setidaknya kedua sisi akan setuju selama negosiasi. Misalnya, batas tenaga
penjual mungkin $ 18,50, sedangkan batas pembeli mungkin $ 20,50. Dalam
contoh ini, karena kedua batas tumpang tindih, kita tahu bahwa kedua pihak
akhirnya akan mencapai kesepakatan jika mereka terus bernegosiasi. Kecuali
perubahan sesuatu untuk mengubah kondisi negosiasi, mereka disepakati harga
akan terletak di suatu tempat antara $ 18,50 dan $ 20,50. Apakah pembeli atau
penjual merasa baik tentang kesepakatan tergantung pada hubungan dari harga
akhir untuk harga aspirasi masing-masing pihak.
Dinamis negosiasi harga dapat menjadi proses yang panjang dan frustasi, tapi itu
adalah cara yang paling logis dan sistematis untuk dua pihak yang awalnya tidak
setuju untuk mencapai persetujuan. Beberapa perusahaan memberikan tenaga
penjualan mereka dan pembeli berjumlah wewenang untuk bernegosiasi harga
dalam kisaran luas. Lainnya memerlukan keterlibatan manajemen, dan beberapa
memutuskan mereka tidak akan bernegosiasi off mereka diterbitkan daftar harga.
Semakin hari ini pasar menantang, pengembangan kemampuan negosiasi yang
baik merupakan prasyarat untuk bertahan hidup.
Hukum dan Etika dalam Menerapkan Harga
Harga adalah salah satu yang paling berat dilihat dan diatur dari semua kegiatan
pemasaran. Mengingat bahwa perbedaan harga dapat menciptakan keunggulan
kompetitif seperti yang signifikan, setiap upaya untuk artifisial memberikan satu
perusahaan keunggulan atas yang lain tunduk hukum atau intervensi peraturan.
Kami menyimpulkan bab tentang harga dengan memeriksa empat dari sebagian
besar masalah umum hukum dan etika dalam harga: diskriminasi harga, penetapan
harga, predatory pricing, dan harga menipu.
Diskriminasi Harga
biaya
ini harus
Penetapan Harga
Meskipun manajer dalam perusahaan perlu bicara tentang strategi harga dan harga
keputusan secara teratur, mereka tidak boleh membahas harga dengan pesaing
atau dikehadiran pesaing. Kolaborasi seperti ini dikenal sebagai penetapan harga,
yang ilegal di bawah Sherman Antitrust Act. denda yang cukup besar dan
hukuman penjara bagi mereka dihukum adalah norma. Biasanya satu perusahaan
dalam suatu industri akan menjadi pemimpin harga dan orang lain akan menjadi
pengikut harga. Departemen Kehakiman telah menetapkan bahwa, meskipun
mengikuti jejak pesaing dalam tren atas atau ke bawah dapat diterima, tidak ada
sinyal harga untuk produk tertentu dalam proses ini.
Predatory Pricing
predatory pricing terjadi ketika sebuah perusahaan biaya harga yang sangat rendah
untuk produk dengan maksud dari mengemudi persaingan keluar dari bisnis atau
keluar dari pasar tertentu. harga kemudian kembali normal setelah pesaing telah
dieliminasi. predatory pricing adalah ilegal; Namun, sangat sulit untuk
membuktikan di pengadilan. Tantangan di predator pricing kasus adalah untuk
membuktikan bahwa perusahaan predator memiliki maksud yang disengaja untuk
merusak kompetisi. pengadilan juga harus yakin bahwa harga rendah yang
dibebankan oleh predator bawah rata-rata biaya variabel mereka. Biaya Definisi
variabel predator harga adalah alasan utama mengapa sangat sedikit tuntutan
hukum untuk predatory pricing yang sukses. Kenyataannya adalah bahwa
perusahaan-perusahaan besar dengan ramping, struktur biaya yang efisien
mendominasi hari ini lanskap kompetitif. Perusahaan-perusahaan ini memiliki
biaya variabel yang lebih rendah yang memungkinkan mereka untuk sah biaya
harga lebih rendah dari kompetisi dalam banyak kasus. Ini adalah alasan pengecer
yang besar seperti Walmart, Home Depot, Lowe, dan Barnes dan Noble memiliki
telah perlahan-lahan dan metodis menempatkan pengecer kecil keluar dari bisnis.
ini besar perusahaan tidak bersalah predatory pricing-mereka hanya bersalah
karena menjadi lebih efisien dan kompetitif dibandingkan perusahaan lain.
Harga Menipu
Sengaja menyesatkan pelanggan dengan harga promosi daerah lain yang telah
melihat pengadilan tindakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. harga
Taktik ini, dikenal sebagai harga menipu, adalah ilegal di bawah Federal Trade
Commission Act dan UU Wheeler-Lea. Satu bentuk diwaspadai dari harga menipu
adalah discounting dangkal. Ini bentuk penipuan memiliki hubungan dengan
referensi harga dan terjadi ketika sebuah perusahaan mengiklankan harga jual
sebagai Penurunan di bawah harga normal ketika itu tidak terjadi. Biasanya,
perusahaan tidak menjual produk dengan harga reguler dalam jumlah yang berarti,
atau periode harga jual adalah terlalu panjang. Untuk menghindari pelanggaran
hukum ini, perusahaan harus menawarkan produk di harga asli, diskon harga
dalam jumlah dolar tertentu untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian kembali
ke harga asli pada akhir periode tersebut. Jika produk adalah dihentikan item,
fakta yang harus diperhatikan dalam iklan. Sebagian besar aktivitas hukum
mengenai pendiskontoan dangkal telah terjadi di tingkat Jaksa Agung negara
bagian.
Sumber
O.C Ferrel, Michael D, Hartline. 2010. Marketing Strategy 5th Edition. South
Western. Cengage Learning.