You are on page 1of 25

RESUME MARKETING STRATEGIC PLANNING

PRICING STRATEGY
Dosen Pengampu : Agung Yuniarinto, SE., MS.

Disusun Oleh :
Ilham Primadi

145020201111043

Sofyan Risandi

145020201111053

Muhammad Hasbi

145020201111081

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

STRATEGI HARGA
Harga akan memberikan banyak keuntungan dan perhatian karena hal tersebut
dianggap sebagai satu-satunya yang membedakan antara komoditas satu dengan
komoditas lainnya. Ketika konsimen melihat barang yang ditawarkan mempunyai
fitur dan keuntungan yang sama, konsumen akan membedakannya lewat harga
barang tersebut. Pada chapter ini akan membahas hal-hal tersebut dan beberapa
isu lain yang berkaitan dengan strategi harga.
Peran dari Harga pada Strategi Pemasaran
Faktanya banyak harga yang mudah berubah bukan berarti banyak perusahaan
yang tidak pandai dalam menentukan harga. Banyak pabrik, wholesaler, dan
retailer yang mengakui bahwa mereka menghabiskan banyak waktu dalam
menentukan harga sehingga mereka menentukannya dengan melaksanakan
strategi harga. Pada bagian ini kita akan melihat dan mendiskusikan peran-peran
harga pada strategi pemasaran. Pertama, dapat kita lihat dari perspektif pembeli
dan penjual khususnya dalam hal harga. Harga adalah sumber utama yang menjadi
perbandingan antara pembeli dan penjual. Penjual sudah pasti ingin menjual
produk sebanyak-banyaknya, namun pembeli sangat menyukai mendapatkan
produk secara gratis. Kita akan melihat hubungannya antara harga dan
pendapatan, yang tentunya hal tersebut jangan pernting dalam strategi harga.
Perspektif Penjual dalam Harga
Sudah menjadi hukum alam, bahwa penjual mempunyai kecendrungan untuk
menaikan harga karena merka ingin mendapatkan keuntungan setinggi mungkin
dari pembeli. Para penjual mempunyai beberapa perspektif, empat kunci isu yang
menjadi penting dalam strategi harga adalah : (1) Biaya, (2) Permintaan, (3) Nilai
Konsumen, dan (4) Harga Pesaing.
Biaya adalah hal yang paling penting dan harus di pertimbangkan dalam hal
strategi harga. Sebuah perusahaan dapat gagal ketika tidak memperkirakan biaya
langsung dan biaya tidak langsung sehingga hal tersebur membuat perusahaan itu
tidak mendapatkan keuntungan. Perusahaan mendapatkan keuntungan melalui
margin keuntungan, penjualan yang banyak atau keduanya, namun tetap saja

untuk mengukur margin keuntungan, walaupun margin tersebut kecil, hal tersebut
sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Kebanyakan strategi harga
yang baik adalah strategi yang menargetkan margin keuntungan sebagaimana
sesuai dengan biaya. Ketika barang yang diproduksi jumlahnya terbatas,
perusahaan harus mengambil kesempatan untuk menentukan strategi baru.
Permintaan Pasar adalah isu penting dalam strategi harga penjual. Fakta nya
kebanyakan perusahaan menentukan sebuah harga, namun tak selalu konsumen
ingin harga membayar sesuai dengan yang ditentukan. Ekspetasi konsumen
adalalah konsumen dapat memainkan permintaan pasar. Untuk lebih memahami
tentang hubungan antara harga dan permintaan, perusahaan harus mempunyai
pengetahuan yang bagik tentang elasistisitas.
Di beberapa kasus, strategi harga kurang lebih harus mencakup tentang produk
dan harga. Nilai yang diberikan kepada konsumen tekadang menjadi masalah
dalam menentukan harga yang layak bagi konsumen. Pada perusahaan khususnya
pada sektor marketing, konsultan, teknologi informasi, dan beberapa jada
profesional lainnya menambah efek dari nilai yang diberikan kepada konsumen.
Semua perusahaan, pasti ingin mengalahkan para pesaingnya , namun hal ini tidak
semudah itu. Kecuali perusahaan tersebut mempunyai jaminan bahwa harga yang
ia gunakan lebih murah daripada harga pesaing.
Perspektif Pembeli dalam hal Harga
Sudah jelas bahwa perspektif pembeli merupakan arah yang berlawanan dari
perspektif penjual. Dimana penjual ingin menaikan harga setinggi mungkin,
namun pembeli ingin membeli harga dengan seminimal mungkin.
Bagi pada pembeli, harga adalah tentang apa yang dapat membuat pembeli
menyerah terhadap pertukaran produk tersebut. Kunci dari perusahaan yang akan
menjual dan dalam perkembangan strategi adalah bagaimana cara menentukan
harga yang dapat membuat para pembeli menyerah pada tingkat harga tersebut.
Dari perspektif pembeli, terdapat dua isu penting yang dapat menentukan strategi
harga : (1) Nilai Lebih (2) Sensitifitas Harga.

Cara agar para pembeli menyerah terhadap penawaran harga sebuah produk,
tergantung bagaimana produk tersebut dapat memberikan nilai lebih kepada
konsumen. Nilai merupakan istilah yang sulit ditentukan, karena nilai
mempunyai arti yang berbeda dari berbagai individu. Beberapa konsumen percaya
bahwa barang yang memiliki nilai lebih pasti mempunyai harga yang mahal,
namun konsumen juga ada yang berpikiran bahwa barang yang memiliki nilai
lebih mempunyai harga yang murah pula. Sehingga kita dapat mendifinisikan
bahwa nlai adalah evaluasi subjektif konsumen dalam menentukan keuntungan
yang diberikan oleh produk tersebut dibandingkan dengan harga dan produk lain
yang sejenis. Dapat dijabarkan dalam sebuah rumus :
Nilai Lebih =

Keuntungan Konsumen
Harga Konsumen

Keuntungan konsumen termasuk hal apa pun yang dapat dijadikan objek dalam
menawarkan produk kepada konsumen, seperti kualitas, kepuasa, prestis, dan
solusi dari sebuah masalah. Sedangkan harga konsumen adalah hal apa pun yang
yang dapat dijadikan objek dalam kaitannya dengan konsumen yaitu uang, waktu,
usaha, dan opportunity costs.
Strategi harga yang baik adalah strategi yang berdasarkan ketelitian dari
memhami elastisitas harga dengan barang yang dijual dan pelayanan yang
diberikan. Pada perspektif pembeli, elastisitas harga dapat diartikan sebagai
situasu yang unik dan berbeda yang dapat menyebabkan pembeli kurang
memperhatikan dengan apa yng namanya perubahan harga. Kita akan
mendiskusikan hal ini secara mendalam pada sub-bab chapter ini.
Pergeseran dalam Keseimbangan Kekuatan
Kalimat yang menyatakan ini adalah pasar pembeli dan ini adalah pasar
penjual merujuk kepada siapa yang memagang kekuatan untuk merubah sebuah
hubungan. Pembeli mempunyai kekuatan untuk mengalahkan penjual ketika
banyak sekali penjual yang menjual produk yang sama, selain itu pembeli juga
mempunyai kekuatan ketika ekonomi sedang melemah dan pembelinya pun
sedikit. Selama pasa milik penjual, harga dapat mudah naik, serta peraturan dan

servis terhadap konsumen tidak diperhatikan. Penjual dapat meningkatkan


kekuatannya diantara para pembeli ketika produk yang diminta sangat banyak.
Penjual juga dapat meningkatkan kekuatannya selama ekonomi sedang membaik
sehingga konsumen dapat menghabiskan uang secara lebih.
Perusahaan sangat perlu untuk mengatur hubungan harga dalam program
pemasaran, perusahaan yang sangat serakah dalam hal harga, mungkin dia tidak
akan menadapatan pelanggan di lini produknya.
Hubungan antara Harga dan Pendapatan
Seluruh pelaku pasar pasti mengerti apa yang dimaksud dengan hubungan antara
harga dan pendapatan. Terkadang, perusahaan tidak akan memberikan harga yang
tinggi tanpa alasan yang baik. Tapi kenyataannya, seluruh perususahan sedang
menghadapi kompetisi harga yang berat dengan para pesaingnya, yang tentu sajat
cenderung menahan harga dubawah rata-rata. Disituasi persaingan seperti ini,
sudah menjadi hukum alam ketika banyak perusahaan yang memotong harga
untuk meningkatkan penjualan. Pemotongan harga bisa juga

menggeser

kelebihan persediaan dan menghasilkan arus kas jangka pendek. Ketika


merumuskan harga, banyak perushaan yang menahan dengan cepat untuk
beberapa alasan mitos ini :

Mitos ke-satu

berdampak baik bagi market share.


Mituos ke-dua
: Ketika bisnis sedang buruk, pemotongan harga

: Ketika bisnis sedang baik, pemotongan harga akan

akan menstimulasi penjualan.


Sayangnya, asumsi tentang hubungan antara harga dan permintaan mempunyai
resiko yang besar bagi setiap perusahaan. Pada kenyataannya adalah pemotongan
harga yang berlebih pasti akan meningkatkan penjualan tapi akan mendapatkan
pendapatan yang sama saja. Contohnya, sebuah perusahaan manufaktur menjual
1.000 unit speaker kualitas tinggi, dan mendapatkan menjualan $1.000 per unit.
Perusahaan mengeluarkan biaya $500 untuk membuat satu spekaer, sehingga sisa
gross margin sebesar $500. Namun ketika penjualan speaker kualitas tinggi ini
memburuk, perusahaan berencana untuk memotong harga penjualan agar
penjualan terdapat peningkatan. Strategi perusahaan adalah memotong $100 bagi

setiap pembeli speaker kualitas tinggi selama tiga bulan kedepan. Potongan harga
konsisten dengan potongan sebanyak 10%, tetapi dalam kenyataanya ini dapat
menuruntkan gross margin sebanyakan 20 (dari $500 ke $400). Sehingga agar
tidak terjadi hal seperti ini, perusahaan harus menjual produknya lebih dari
biasanya. Kita dapat menghitungnya dengan rumus :
Perubahan UnitPenjualan dalam (%) =

0,25 =

Gross Margin
Gross Marhin Perubahan Harga
0,50
0,500,10

-1

Sesuai dari perhitungan yang telah dilakukan, perusahaan harus meningkatkan


volem penjuala sebanyak 25% dari yg awalnya hanya 1.000 unit menjadi 1.250
unit agar mendapatkan gross margin yang sama dengan sebelumnya. Bagaimana
hal tersebut bisa terjadi pemotongan $100 menyebabkan kenaikan penjualan
sebanyak 25%? pertanyaan tersebut merupakan pernyataan yang sangat kritis
untuk perusahaan dalam strategi pemotongan harga. Pada banyak instansi,
beranggapan bahwa menaikan volume penjualan sebanyak 25% adalah hal yang
mustahil. Konsekuensinya, gross margin perusahaan akan lebih kecit setelah
adanya pemotongan harga.
Daripada menggunakan pemotongan harga untuk menstimulasi penjualan dan
pendapatan, lebih baik perusahaan mencari cara lain untuk membuat nilai lebih
produk tersebut pada harga yang sama. Pada kasus ini bisa saja perusahaan
memotong harga namun dengan menambahkan sebuah CD atau DVD seharga
$100, daripada hanya memotong harga dan melihat ketidak pastian didepannya.
Seperti yang dilakukan oleh Xbox dan Playstation 3, mereka menyertakan kaset
yang telah se-paket dengan hardware atau memberikan aksesoris kepada
konsumen.
Isu Penting dalam Strategi Harga
Memberikan perhatian kepada harga dalam strategi pemasaran, keputusan harga
adalah hal yang paling penting untuk dibuat dan dikembangkan dalam rencana

pemasaran. Keputusan merujuk kepada harga yang erat kaitannya dengan


keseimbangan antara hal lain yang menunjang hidup perusahaan.
Selama kita memberikan ulasan tentang isu-isu strategi harga ini, perlu dingat
bahwa hal tersebut mempunyai hubungan yang erat dan harus diperhatikan
diberbagai konteks program pemasaran.
Tujuan Penetapan Harga (Pricing Objectives)
Merumuskan harga yang spesifik haruslah realistis, dapat diukur, dan dapat
dicapai hal tersebutlah yang merupakan bagian terpenting dalam strategi harga.
Perusahaan

dapat

menghasilkan

keuntungan

ketika

mempunyai

selisih

keuntungan, banyaknya produk yang terjual, atau kombinasi dari keduanya.


Penetapan harga yang terdapat dalam perusahan selalu merefleksikan dari
keadaanya pasar sebenarnya.
Penetapan harga tidak selalu tentang menyesuaikan harga untuk meningkatkan
profit atau penjualan. Terkadang, perusahaan ingin mengontrol harga dengan
mudah sehingga mengetahui posisi perusahaan diantara kompetitor lainnya.
Description of Common Pricing Objectives

Data Sekunder, Diolah 2016.

Permintaan dan Penawaran


Hukum yang mendasar antara permintaan dan penawaran memiliki pengaruh yang
sangat penting dan jelas pada strategi harga. Walaupun diketahui mempunyai
hubungan yang terbalik antara permintaan dan penawaran (jika harga naik maka
permintaan turun), ini adalah bagian penting bagi perspektif penawaran. Hal
tersebut, merupakan hubungan antara harga dan permintaan yang sering dilihat
oleh sisi pemasar. Terkadang, perpektif sisi permintaan sangat berbeda. Dengan
pertimbangan mengapa permintaan konsumen bertambah pada bebreapa produk
saja. Faktanya selama masa permintaan konsumen yang tinggi, harga cenderung
sama walaupun permintaan naik. Contohnya adalah BBM yang harganya sama
walaupun dimusim panas.
Yang tidak kalah pentingnya dalam isu permintaan dan penawaran adalah
ekspetasi konsumen terhadap harga tersebut. Konsumen selalu menahan ekspetasi
tentang harga ketika mereka membeli sebuah produk. Terkadang, di beberapa
situasi, ekspetasi konsumen tentang harga dapat membuat harga tersebut
mengubah strategi harga. Contohnya saja ketika liburan musim panas di Amerika,
para pelancong berekspetasi bahwa setiap liburan musim panas membuat harga
menjadi naik, hal ini akan membawa keuntungan bagi para penjual minuman atau
makanan yang bisa menaikan harga $1 atau lebih.
Struktur Biaya Perusahaan
Biaya perusahaan pada bagian produksi dan pemasaran dalam sebuah produk
adalah hal terpenting dalam pengaturan harga. Setelah itu, biaya harus difaktorkan
melalui sebuah persamaan untuk menentukan keuntungan, dan bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Cara yang paling banyak digunakan untuk memperhitungkan
biaya dan harga adalah menggunakan breakeven pricing.
Total

Breakeven in Units = Cost

Unit PriceUnit Variable Cost

Untuk menggunakan analisis breakeven untuk mengatur harga, perusahaan harus


melihat kemungkinan penjualan lebih dari tingkat breakeven untuk mendapatkan
keuntungan. Angka yang dihasilkan oleh breakeven hanya berupa salah satu

acuan untuk menentukan sebuah harga, dengan kondisi pasar dan permintaan
kosumen sebagai acuannya.
Cara lain untuk menentukan struktur biaya sebuah perusahaan khususnya dalam
menentukan harga, yaitu menggunakan cost plus pricing. Yaitu strategi yang
biasanya digunakan oleh perusahaan ritel. Dengan rumus :
Average Unit Costs
1Mark Percent (decimal)

Selling price =

Cost-Plus Pricing bukan hanya sekedar intuisi, ini juga sangat mudah untuk
digunakan. Kelemahannya, terkadang, dapat diakali dengan presentase markup
harga. Biasanya sebuah industri akan memainkan harga pada bagian ini.
Contohnya saja, rata-rata sebuah toko ritel akan menaikan harganya disekitar
20%, selain itu jika pada toko perhiasan atau meubel dapat menaikan harga hingga
ratusan persen.
Tentu saja analisis breakeven dan cost plus pricing merupakan alat yang penting,
alat tersebut tidak boleh ada kepentingan lain dalam menentukan strategi harga.
Struktur Industri dan Kompetisi
Perusahaan dalam menetapkan harga harus selalu menghadapi secara terus
menerus untuk berusaha keras dalam memonitor dan merespon perubahan harga
dari para pesaing, contohnya adalah perusahaan jasa dalam bidang pariwisata.
Sedangkan struktur pasar yang kompetitif di dalam sebuah industri dimana
perusahaan tersebut dapat mengoperasikan secara fleksibel untuk menaikan atau
menurunkan harga. Dibawah ini adalah empat struktur pasar :
a. Persaingan Sempurna sebuah pasar yang mempunyai banyak penjual dan
pembeli yang saling bertukar dalam produk yang homogen. Pasar mudah
untuk

dimasuki

dan

tidak

hanya

seorang

penjual

yang

dapat

mempengaruhi harga atau penawaran dari sebuah barang.


b. Persaingan Monopoli sebuah pasar yang mempunyai banyak penjual dan
pembeli yang saling bertukar dalam produk yang heterogen. menawarkan
satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik dari

segi kualitas, bentuk dan ukuran. Karena perbedaan barang yang dijual
tersebut membuat para perusahaan dapat mengatur harga.
c. Oligopoli sebuah pasang yang mempunyai sedikit penjual yang dapat
megatur penawaran secara dominan pada produk tersebut. Terkadang,
bukan satu perusahaan saja yang dapat mengatur pasar. Ketika satu
perusahaan memberikan harga yang berbeda dengan perusahaan lain, dan
perusahaan lain akan mengikuti perubahan harga tersebit. Contohnya saja
perusahaan kendaraan, tembakau, besi, atau minyak.
d. Monopoli merupakan sebuah perusahaan yang terdiri dari seorang penjual
yang menjual produk tanpa ada penggantu produknya. Penjual yang
berdiri sendiri ini biasanya memasok seluruh kegiatan bisnis. Seperti
listrik dan lain-lain.
Sudah sangat jelas bahwa monopoli mempunyai harga yang sangat fleksibel,
karena dapat dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. Sedangkan perusahaan yang
berada pada struktur pasar oligopolu mendapatkan sedikit keuntungkan dari
perubahan harga yang terjadi di antara kompetitor. Perusahaan selalu menghadapi
persaingan harga yang signifikan ketika industri mereka bergeser struktur
pasarnya. Contohnya dalam perusahaa telekomunikasi, pengurangan sebuah
aturan dan membuat banyak industri telekomunikasi bergabung sehingga dia
dapat bergeser dari yang awalnya memonopoli menjadi struktur oligopoli.
Tahap Siklus Hidup Produk
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar. Perubahan harga terjadi karena permintaan, persaingan, harapan
pelanggan, dan dari produk itu sendiri yang berubah dari waktu ke waktu.

Strategi harga dalam tahap pengenalan ini penting karena dapat digunakan untuk
menetapkan standar perubahan harga dari waktu ke waktu. Pada tahap
pengenalan, harga awal yang telah ditetapkan selama pengenalan produk dapat
menentukan apakah perusahaan akan akan mengalami keuntungan atau kerugian.
Pada saat produk memasuki tahap kedewasaan, harga mulai bersaing secara
kompetitif. Dalam tahap ini, perusahaan harus berusaha untuk memotong biaya
produksi agar dapat bersaing harga di pasaran dengan tetap memperoleh
keuntungan. Pada tahap penurunan sangat sedikit perusahaan yang dapat
menaikkan harganya.
Harga Produk Jasa
Ketika datang untuk membeli layanan, pelanggan sulit untuk menentukan kualitas
yang mereka inginkan sebelum membeli. Akibatnya, harga layanan sangat penting
karena dapat menjadi satu-satunya kualitas yang tersedia dari pengalaman
pembelian. Jika penyedia layanan menetapkan harga terlalu rendah, pelanggan
akan memiliki persepsi dan harapan tentang kualitas yang tidak akurat. Jika harga
terlalu tinggi, pelanggan mungkin tidak memberikan perusahaan kesempatan.
Secara umum, layanan harga menjadi lebih penting saat:

Kualitas produk jasa sulit untuk dideteksi sebelum membeli.


Biaya yang terkait dengan penyedia jasa sulit untuk ditentukan.
Pelanggan tidak terbiasa dengan proses pelayanan jasa.
Nama-nama perusahaan jasa yang tidak mapan.
Produk jasa telah didefinisikan buruk oleh konsumen.
Iklan dalam kategori produk jasa terbatas.
Harga total dari pengalaman produk jasa sulit untuk dinyatakan terlebih
dahulu.

Kebanyakan layanan mendapat tantangan yang berkaitan dengan penentuan biaya


karena biaya yang digunakan dalam layanan ini adalah biaya yang tak berwujud
seperti tenaga kerja, asuransi, dan biaya overhead harus diperhitungkan.
Pelanggan sering menolak pada harga tinggi penyedia layanan ini karena mereka
memiliki kemampuan terbatas untuk mengevaluasi kualitas atau total biaya hingga
proses pelayanan telah selesai. Sifat heterogen dari layanan ini membatasi
standardisasi yang membuat pengetahuan pelanggan tentang harga sangat terbatas.
Heterogenitas juga membatasi perbandingan harga antara penyedia pesaing.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga mengacu pada respon pelanggan atau sensitivitas terhadap
perubahan harga Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon
jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain
merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun.
Elastisitas Harga Permintaan =
Presentase Perubahan Kuantitas Permintaan
Presentase Perubahan Harga
Untuk produk di mana perhitungannya menghasilkan angka kurang dari 1, produk
tersebut memiliki permintaan inelastis. Dalam hal ini, peningkatan atau penurunan
harga tidak signifikan mempengaruhi kuantitas yang diminta. Ketika perhitungan
menghasilkan jumlah yang lebih besar dari 1, produk memiliki permintaan elastis.
Di sini, kuantitas yang diminta sensitif terhadap fluktuasi harga, sehingga
perubahan harga akan menghasilkan perubahan dalam permintaan dan total
pendapatan. Jika perhitungan menghasilkan angka yang sama dengan 1 atau
sangat dekat dengan 1, produk tersebut memiliki permintaan uniter.
Situasi yang Meningkatkan Sensitivitas Harga
Secara umum, pelanggan menjadi jauh lebih sensitif terhadap harga ketika mereka
memiliki banyak pilihan yang berbeda atau pilihan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan mereka. Elastisitas harga akan lebih tinggi (lebih elastis) dalam
situasi berikut:

Ketersediaan Produk Substitusi


Ketika pelanggan dapat memilih di antara sejumlah pengganti produk yang
berbeda, mereka akan jauh lebih sensitif terhadap perbedaan harga.
Jumlah Pengeluaran Tinggi
Sebagai aturan umum, semakin tinggi biaya total maka akan lebih elastis
permintaan produknya.

Perbedaan yang terlihat


Produk yang gencar dilakukan promosi harga, cenderung mengalami
permintaan yang lebih elastis.
Perbandingan Harga yang Mudah
Pelanggan akan menjadi lebih sensitif terhadap harga jika mereka dapat dengan

mudah membandingkan harga antara produk-produk yang bersaing.


Situasi yang dapat menurunkan sensitivitas harga
Secara umum, pelanggan menjadi kurang sensitif terhadap harga ketika mereka
memiliki beberapa pilihan atau opsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka. Elastisitas harga lebih rendah (lebih elastis) dalam situasi ini:
Kurangnya Pengganti
Ketika pelanggan memiliki beberapa pilihan dalam hal pengganti produk,

mereka akan jauh lebih sensitif terhadap harga.


Kebutuhan yang nyata atau kebutuhan yang dirasakan
Kebutuhan Banyak produk, seperti makanan, air, perawatan medis, rokok, dan
obat resep, memiliki permintaan yang sangat elastis karena pelanggan memiliki

kebutuhan yang nyata atau dirasakan bagi mereka.


Produk pelengkap
Produk pelengkap memiliki efek pada sensitivitas harga produk-produk terkait.
Jika harga suatu produk jatuh, pelanggan akan menjadi kurang sensitif terhadap

harga produk komplementer.


Produk yang Dirasakan Manfaatnya
Untuk beberapa pelanggan, ada yang berfikir '' mahal tapi worth it ''. Semua
dari kita memiliki produk tertentu yang kita menikmati dari waktu ke waktu,

seperti anggur berkualitas, cokelat gourmet, kopi impor.


Pengaruh situasional
Keadaan sekitar situasi pembelian dapat sangat mengubah elastisitas
permintaan produk.

Diferensiasi produk
Tujuan yang melekat pada diferensiasi adalah untuk membuat kurva
permintaan untuk produk yang lebih inelastis. Diferensiasi produk adalah cara
terbaik untuk memastikan bahwa pelanggan tidak sensitif terhadap perubahan
harga. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk membedakan produk dengan
baik sehingga pelanggan merasa bahwa tidak ada produk pesaing dapat
mengambil tempatnya. Ketika ini terjadi, pelanggan akan menjadi loyal
terhadap merek suatu perusahaan dan permintaan untuk produk akan menjadi
sangat elastis.
Strategi harga

Sebagian perusahaan telah mengembangkan strategi untuk membangun harga.


Strategi harga dasar Sebuah perusahaan menetapkan harga awal dan menetapkan
kisaran pergerakan harga mungkin sepanjang siklus hidup produk. Harga awal
merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya untuk keberhasilan awal, tetapi
juga untuk menjaga potensi keuntungan dalam jangka panjang. Ada beberapa
pendekatan yang berbeda untuk harga dasar, yaitu:

Pengenalan harga pasar


Perusahaan selalu menggunakan strategi harga berbeda untuk setiap
pengenalan produknya ke pasar. Dua pendekatan pengenalan harga yang paling
umum adalah skimming pricing dan harga penetrasi. Skimming Pricing atau
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk
baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh
handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya. Penetration Price /
Harga Penetrasi, Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang
rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar
dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen.
Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB,

dan lain-lain.
Prestise harga
Prestige Pricing / Harga Prestis, Strategi harga Prestige Price adalah
menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang
tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh :

roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya. RitzCarlton Hotel, misalnya, tidak pernah ingin bersaing dengan hotel lainnya pada
harga. Sebaliknya, perusahaan bersaing hanya pada layanan dan nilai,
pengalaman berkualitas tinggi yang unik yang mereka berikan kepada para
tamu hotel. Harga prestise adalah pendekatan yang layak dalam situasi di mana

sulit untuk menilai secara obyektif dari suatu produk.


Harga Berdasarkan Nilai
Perusahaan yang menggunakan pendekatan harga ditetapkan berdasarkan nilai
cukup harga rendah tapi masih menawarkan produk-produk berkualitas tinggi
dan pelanggan yang memadai jasa. Banyak jenis perusahaan menggunakan
harga berdasarkan nilai; Namun, ritel telah secara luas dianut pendekatan ini, di
mana ia dikenal sebagai harga murah setiap hari atau EDLP. Tujuan dari harga
berdasarkan nilai-adalah untuk menetapkan harga yang wajar untuk tingkat
kualitas yang ditawarkan. Harganya tidak tertinggi di pasar, mereka juga tidak
yang terendah. Sebaliknya, harga berdasarkan nilai-set harga sehingga mereka
konsisten dengan manfaat dan biaya yang terkait dengan memperoleh produk.
Banyak perusahaan terkenal menggunakan harga berdasarkan nilai-, termasuk
Walmart, Lowe, Home Depot, IKEA, dan Southwest Airlines. Masing-masing
perusahaan-perusahaan ini menunjukkan dua karakteristik utama dari
pendekatan harga berdasarkan nilai-. Pertama, perusahaan-perusahaan ini
memiliki kapasitas untuk menawarkan harga yang wajar karena mereka telah
direkayasa sendiri menjadi murah penyedia dalam industri mereka. Nilai
berbasis harga mensyaratkan bahwa perusahaan akan sangat efisien dalam
operasi dan pemasaran dalam rangka untuk menjaga biaya, dan harga, rendah.
Kedua, perusahaan mengadopsi harga berdasarkan nilai-mempertahankan
harga yang konsisten dari waktu ke waktu; mereka Penggunaan penjualan,
diskon, dan taktik harga lainnya jarang. harga nilai berbasis alami menarik
pelanggan karena mereka memiliki keyakinan dalam nilai produk yang mereka
membeli. Pelanggan juga menyukai pendekatan karena memerlukan sedikit
usaha untuk menemukan yang baik harga produk yang mereka inginkan dan
butuhkan.

Pencocokan Kompetitif

Dalam banyak industri, terutama oligopoli, strategi harga berfokus pada


pencocokan harga pesaing dan perubahan harga. Meskipun beberapa
perusahaan mungkin biaya sedikit lebih atau sedikit kurang, perusahaanperusahaan ini menetapkan harga pada apa yang paling anggap yang '' akan
tingkat '' untuk industri. Dua faktor kompetitif sebagian besar mendorong
strategi ini. Pertama, perusahaan yang menawarkan produk komoditas-jenis
(misalnya, penerbangan, minyak, baja) memiliki sangat sulit waktu mencari
apapun secara nyata atau dirasakan untuk diferensiasi produk. Jadi ketika
pelanggan melihat semua produk sebagai hampir sama, harga harus tentang
sama juga. Kedua, beberapa industri yang begitu sangat kompetitif bahwa
harga yang kompetitif pencocokan menjadi sarana bertahan hidup. Industri
otomotif dan panjang yang berjalan pembiayaan nol persen dan menawarkan

rabat murah hati adalah contoh yang baik.


Strategi Non harga
Ini mungkin tampak aneh untuk membahas strategi nonharga dalam bab ini,
tetapi membangun program pemasaran di seluruh faktor selain harga adalah
penting Keputusan harga strategis. Dengan mengecilkan harga dalam program
pemasaran, perusahaan harus mampu menekankan kualitas, manfaat, dan fitur
unik produk, serta layanan pelanggan, promosi, atau kemasan untuk membuat
produk menonjol terhadap pesaing, banyak dari mereka akan menawarkan
produk serupa dengan harga yang lebih rendah. Nonharga strategi yang paling
efektif bila (1) produk dapat berhasil dibedakan; (2) pelanggan melihat
karakteristik pembeda sebagai penting; (3) pesaing tidak dapat meniru
karakteristik pembeda; dan (4) pasar umumnya tidak sensitif terhadap harga.
Misalnya, taman hiburan seperti Disney World, Sea Dunia, dan Universal
Studios bersaing pada layanan yang sangat baik, manfaat yang unik, dan salah
satu pengalaman daripada harga. Pelanggan rela membayar untuk pengalaman
ini karena mereka tidak dapat ditemukan dalam pengaturan lainnya.

Menyesuaikan Harga di Pasar Konsumen


Selain strategi harga dasar, perusahaan juga menggunakan teknik lain untuk
menyesuaikan atau finetune harga. Teknik ini dapat melibatkan penyesuaian
permanen untuk harga produk, atau penyesuaian sementara yang digunakan untuk

merangsang penjualan selama waktu atau situasi tertentu. Meskipun daftar teknik
harga berpotensi layak cukup panjang, kita melihat empat teknik yang paling
umum: pendiskontoan promosi, harga referensi, aneh- bahkan harga, dan harga
bundling.

Promosi Diskon Ciri dari pendiskontoan promosi adalah penjualan. Semua


pelanggan cinta penjualan dan itulah manfaat utama dari discounting promosi.
Hampir semua perusahaan, bahkan mereka menggunakan harga berdasarkan
nilai-, akan sesekali menjalankan promosi khusus atau penjualan untuk
menarik pelanggan dan menciptakan kegembiraan. Banyak pengecer, terutama
department store, menggunakan jenis discounting promosi disebut harga
tinggi-rendah. Strategi ini melibatkan pengisian harga yang lebih tinggi pada
setiap hari dasar, kemudian menggunakan promosi sering dan penjualan untuk

meningkatkan lalu lintas toko.


Referensi Harga Perusahaan menggunakan harga referensi ketika mereka
membandingkan aktual harga jual untuk harga referensi internal atau eksternal.
Semua pelanggan menggunakan internal yang harga referensi, atau harapan
internal apa yang harus biaya produk. Sebagai konsumen, pengalaman kami
telah memberi kita harapan yang masuk akal dari berapa banyak untuk
membayar untuk makan combo di McDonald, satu galon gas, atau steak T-bone
di bagus restoran. Untuk ini dan pembelian umum lainnya, harga referensi
internal penting. Namun, pelanggan sering memiliki sedikit pengalaman
dengan tertentu produk atau kategori produk. Hal ini terutama berlaku di
layanan di mana intangibility yang dan heterogenitas sebagian besar layanan
membuat sulit bagi pelanggan untuk menilai harga sebelum membeli. Dalam

hal ini, harga referensi eksternal menjadi lebih penting.


Harga Ganjil-Genap Semua orang tahu bahwa harga jarang ditetapkan pada
seluruh, putaran angka. Tiket konser adalah $ 49,95 sarapan khusus adalah $
3,95 dan satu galon gas adalah $ 2,599. Beberapa faktor mendorong prevalensi
harga aneh atas bahkan harga. Itu pertama adalah bahwa kurva permintaan
tidak garis lurus. Seperti yang kita catat sebelumnya, elastisitas dari permintaan
produk akan berubah secara signifikan pada berbagai titik harga. Pindah dari $
45,95 untuk $ 49,95 dapat mengakibatkan sedikit penurunan permintaan.

Ketika harga mencapai $ 50,00, hanya 5 sen lebih, penurunan permintaan


mungkin cukup besar. Banyak penonton konser melihat $ 49,95 $ 40, meskipun
dengan pajak harga akan baik lebih dari $ 50. Mereka akan memberitahu teman
atau orang tua bahwa mereka menghabiskan sekitar $ 40, atau bahwa itu pasti
tidak $ 50 untuk tiket. Alasan lain bahwa harga aneh-bahkan bekerja adalah
bahwa pelanggan merasa bahwa penjual melakukan segala sesuatu yang
mungkin untuk mendapatkan harga yang baik (dan dengan demikian serendah)
karena ia mungkin bisa. Untuk mengatakan Anda akan memotong rumput saya
seharga $ 47 terdengar seperti Anda menaruh pikiran lebih banyak ke dalamnya
daripada jika Anda hanya mengatakan, '' Oh, saya akan melakukannya untuk

sekitar $ 40, '' meskipun angka pertama adalah $ 7 lebih tinggi.


Harga Bundling harga bundling kadang-kadang disebut penetapan harga
berbasis solusi, atau harga all-inclusive. Pendekatan ini menyatukan dua atau
lebih saling melengkapi produk untuk satu harga. Yang terbaik, harga paket
kurang dari jika perusahaan dijual produk secara terpisah. Yang bergerak
lambat item dapat digabungkan dengan penjual panas untuk memperluas
lingkup penawaran produk, membangun nilai, dan mengelola persediaan.
Beberapa resor, termasuk sandal dan Club Med, menggunakan harga bundling
karena banyak pelanggan ingin menyederhanakan liburan mereka dan
menambahkan anggaran prediktabilitas. Kamar, makanan, minuman, dan
hiburan semua termasuk dalam per-orang harga untuk kelas kamar. Hal ini
memungkinkan para tamu untuk meninggalkan kartu kredit mereka dan uang di
mereka aman dan hanya menikmati diri mereka sendiri. beberapa paket bahkan
termasuk tiket pesawat, yang dibeli dalam jumlah besar jumlah kursi dengan
resor dari utama titik keberangkatan. Bundling adalah menarik Strategi di
perbankan, perjalanan, asuransi, komunikasi, komputer, dan mobil pasar karena
pelanggan tersebut menginginkan kenyamanan dan kerepotan. Namun, banyak
pelanggan tidak suka bundling karena mereka percaya mereka dapat
melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk menciptakan mereka sendiri solusi
dan mendapatkan nilai yang lebih baik.

Menyesuaikan Harga di Pasar Bisnis


Banyak teknik yang baru saja dibahas juga digunakan di pasar bisnis untuk
menyesuaikan atau menyempurnakan harga dasar. Namun, ada sejumlah teknik
penghargaan unik untuk pasar bisnis, termasuk ini:
Diskon Perdagangan Produsen akan menurunkan harga untuk perantara
tertentu dalam rantai pasokan berdasarkan fungsi-fungsi yang perantara
melakukan. Secara umum, diskon yang lebih besar untuk grosir daripada pengecer
karena produsen ingin mengimbangi grosir untuk fungsi tambahan yang mereka
lakukan, seperti jual, penyimpanan, transportasi, dan pengambilan risiko. diskon
perdagangan bervariasi dan telah menjadi lebih rumit karena pertumbuhan
pengecer besar yang sekarang melakukan fungsi wholesaling mereka sendiri.
Diskon dan Tunjangan pembeli bisnis dapat mengambil keuntungan dari
penjualan seperti konsumen. Namun, pembeli bisnis juga menerima harga istirahat
lainnya, termasuk diskon untuk uang tunai, kuantitas atau diskon besar, diskon
musiman, atau tunjangan perdagangan untuk berpartisipasi dalam iklan atau
dukungan penjualan program.
Geografis Harga Jual perusahaan sering mengutip harga dalam hal
pengurangan atau Meningkatkan berdasarkan biaya transportasi atau jarak fisik
yang sebenarnya antara penjual dan pembeli. Contoh yang paling umum dari
harga geografis seragam harga disampaikan (harga yang sama untuk semua
pembeli terlepas dari transportasi Beban) dan harga zona (harga yang berbeda
berdasarkan transportasi ke telah ditetapkan zona geografis).
Biaya Transfer Biaya Transfer terjadi ketika satu unit dalam suatu organisasi
menjual produk ke unit lain.
Barter dan Countertrade Dalam pertukaran bisnis melintasi batas-batas
nasional, perusahaan kadang-kadang menggunakan produk, bukan uang tunai,
untuk pembayaran. Barter melibatkan pertukaran langsung barang atau jasa antara
dua perusahaan atau negara. Countertrade mengacu pada kesepakatan berdasarkan

pembayaran parsial di kedua tunai dan produk, atau perjanjian antara perusahaan
atau negara untuk membeli barang dan jasa dari satu sama lain.
Teknik harga penting lain yang digunakan dalam pasar bisnis diskriminasi harga,
yang terjadi ketika perusahaan-perusahaan mengenakan biaya harga berbeda.
Kapan situasi ini terjadi, perusahaan menetapkan harga yang berbeda berdasarkan
perbedaan biaya aktual di menjual produk ke satu pelanggan relatif terhadap biaya
yang terlibat dalam menjual ke lain pelanggan. diskriminasi harga adalah teknik
layak karena biaya penjualan untuk satu perusahaan seringkali jauh lebih tinggi
daripada menjual kepada orang lain. Namun, diskriminasi harga juga memiliki
implikasi hukum utama, yang akan kita bahas nanti dalam bab ini.
Harga Tetap vs Harga Dinamis
Meskipun relatif baru untuk pasar konsumen, harga dinamis telah lama menjadi
pokok pasar bisnis. Tenaga penjualan memiliki banyak fleksibilitas dalam hal
harga yang mereka tetapkan untuk pembeli bisnis, menawarkan diskon besar
untuk pembelian besar-volume. pembeli bisnis melalui program pelatihan
komprehensif untuk belajar bagaimana memeras setiap sen dari setiap
kesepakatan. Dalam situasi harga dinamis, ada tiga tingkat harga yang baik
pembeli dan penjual harus memahami dan rencana. Pertama adalah posisi
pembukaan. Ini adalah angka yang masing-masing pihak akan diletakkan di atas
meja sebagai titik pangkal. Sepanjang proses negosiasi, kedua belah pihak
bergerak melalui konsesi dari posisi pembukaan mereka terhadap harga aspirasi
mereka dalam upaya untuk menemukan kesamaan. Sebuah konsesi adalah
penurunan harga yang diminta atau peningkatan harga beli. beberapa penting
pedoman untuk membuat konsesi menyertakan:
Menghindari menjadi tim pertama yang membuat konsesi.
Hindari membuat konsesi awal negosiasi. Sebaliknya, posisi pembukaan harus
didukung oleh fakta-fakta tambahan tentang pertukaran. Untuk seorang tenaga
penjualan, kualitas tinggi dan pelayanan yang baik dapat mendukung posisi
pembukaan. Untuk pembeli, volume tinggi dan potensi bisnis tambahan dapat
membuat cadangan pembukaan menawarkan.

Mulailah dengan konsesi yang sederhana dan membuat mereka lebih kecil
seperti yang Anda melanjutkan.
Jangan menyerah apapun tanpa mendapatkan sesuatu sebagai balasannya.
Misalnya, penjual mungkin menjatuhkan harga sebesar 5 persen jika pembeli akan
berkomitmen untuk longerterm sebuah komitmen atau order lebih besar volume.
Tiga Tingkatan penting harga adalah batas, atau harga yang menguntungkan
setidaknya kedua sisi akan setuju selama negosiasi. Misalnya, batas tenaga
penjual mungkin $ 18,50, sedangkan batas pembeli mungkin $ 20,50. Dalam
contoh ini, karena kedua batas tumpang tindih, kita tahu bahwa kedua pihak
akhirnya akan mencapai kesepakatan jika mereka terus bernegosiasi. Kecuali
perubahan sesuatu untuk mengubah kondisi negosiasi, mereka disepakati harga
akan terletak di suatu tempat antara $ 18,50 dan $ 20,50. Apakah pembeli atau
penjual merasa baik tentang kesepakatan tergantung pada hubungan dari harga
akhir untuk harga aspirasi masing-masing pihak.
Dinamis negosiasi harga dapat menjadi proses yang panjang dan frustasi, tapi itu
adalah cara yang paling logis dan sistematis untuk dua pihak yang awalnya tidak
setuju untuk mencapai persetujuan. Beberapa perusahaan memberikan tenaga
penjualan mereka dan pembeli berjumlah wewenang untuk bernegosiasi harga
dalam kisaran luas. Lainnya memerlukan keterlibatan manajemen, dan beberapa
memutuskan mereka tidak akan bernegosiasi off mereka diterbitkan daftar harga.
Semakin hari ini pasar menantang, pengembangan kemampuan negosiasi yang
baik merupakan prasyarat untuk bertahan hidup.
Hukum dan Etika dalam Menerapkan Harga
Harga adalah salah satu yang paling berat dilihat dan diatur dari semua kegiatan
pemasaran. Mengingat bahwa perbedaan harga dapat menciptakan keunggulan
kompetitif seperti yang signifikan, setiap upaya untuk artifisial memberikan satu
perusahaan keunggulan atas yang lain tunduk hukum atau intervensi peraturan.
Kami menyimpulkan bab tentang harga dengan memeriksa empat dari sebagian
besar masalah umum hukum dan etika dalam harga: diskriminasi harga, penetapan
harga, predatory pricing, dan harga menipu.

Diskriminasi Harga

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diskriminasi harga terjadi ketika


perusahaan mengenakan biaya yang berbeda harga untuk pelanggan yang berbeda.
Hal ini cukup umum di pasar konsumen, seperti ketika perusahaan kabel dan
satelit menawarkan harga yang lebih rendah untuk pelanggan baru atau ketika
fastfood restoran menawarkan makanan rendah dari harga untuk anak-anak.
diskriminasi harga sangat umum di pasar bisnis di mana biasanya terjadi antara
berbagai perantara dalam rantai pasokan. Secara umum, diskriminasi harga adalah
ilegal kecuali perbedaan harga memiliki dasar dalam perbedaan biaya yang
sebenarnya dalam produk menjual ke satu pelanggan relative ke yang lain.
Pertanyaan utama dalam kasus diskriminasi harga adalah apakah Harga diferensial
melukai kompetisi.
Pada dasarnya, ada dua cara untuk mempertahankan diskriminasi harga.
Salah satunya adalah untuk mendasarkan perbedaan pada biaya yang lebih rendah
dari melakukan bisnis dengan satu pelanggan dibandingkan dengan yang lain.
Misalnya, perintah volume besar umumnya lebih murah per item untuk
memberikan dari

pesanan kecil-volume. Penghematan

biaya

ini harus

didokumentasikan, dan harga reduksi tidak dapat melebihi jumlah tabungan.


Dalam industri ritel buku, besar pemain seperti Barnes dan Noble, Buku-A-Juta,
Borders, dan Amazon dapat memperoleh harga lebih rendah dari pengecer buku
kecil karena praktek massal membeli mereka. Kedua pertahanan diskriminasi
harga terjadi ketika salah satu pelanggan menerima tawaran harga yang lebih
rendah di memesan untuk memenuhi harga pesaing. Sekali lagi, harga yang lebih
rendah ini harus didokumentasikan, dan organisasi penjualan hanya dapat cocoktapi tidak mengalahkan-harga yang lebih rendah.

Penetapan Harga

Meskipun manajer dalam perusahaan perlu bicara tentang strategi harga dan harga
keputusan secara teratur, mereka tidak boleh membahas harga dengan pesaing

atau dikehadiran pesaing. Kolaborasi seperti ini dikenal sebagai penetapan harga,
yang ilegal di bawah Sherman Antitrust Act. denda yang cukup besar dan
hukuman penjara bagi mereka dihukum adalah norma. Biasanya satu perusahaan
dalam suatu industri akan menjadi pemimpin harga dan orang lain akan menjadi
pengikut harga. Departemen Kehakiman telah menetapkan bahwa, meskipun
mengikuti jejak pesaing dalam tren atas atau ke bawah dapat diterima, tidak ada
sinyal harga untuk produk tertentu dalam proses ini.

Predatory Pricing

predatory pricing terjadi ketika sebuah perusahaan biaya harga yang sangat rendah
untuk produk dengan maksud dari mengemudi persaingan keluar dari bisnis atau
keluar dari pasar tertentu. harga kemudian kembali normal setelah pesaing telah
dieliminasi. predatory pricing adalah ilegal; Namun, sangat sulit untuk
membuktikan di pengadilan. Tantangan di predator pricing kasus adalah untuk
membuktikan bahwa perusahaan predator memiliki maksud yang disengaja untuk
merusak kompetisi. pengadilan juga harus yakin bahwa harga rendah yang
dibebankan oleh predator bawah rata-rata biaya variabel mereka. Biaya Definisi
variabel predator harga adalah alasan utama mengapa sangat sedikit tuntutan
hukum untuk predatory pricing yang sukses. Kenyataannya adalah bahwa
perusahaan-perusahaan besar dengan ramping, struktur biaya yang efisien
mendominasi hari ini lanskap kompetitif. Perusahaan-perusahaan ini memiliki
biaya variabel yang lebih rendah yang memungkinkan mereka untuk sah biaya
harga lebih rendah dari kompetisi dalam banyak kasus. Ini adalah alasan pengecer
yang besar seperti Walmart, Home Depot, Lowe, dan Barnes dan Noble memiliki
telah perlahan-lahan dan metodis menempatkan pengecer kecil keluar dari bisnis.
ini besar perusahaan tidak bersalah predatory pricing-mereka hanya bersalah
karena menjadi lebih efisien dan kompetitif dibandingkan perusahaan lain.

Harga Menipu

Sengaja menyesatkan pelanggan dengan harga promosi daerah lain yang telah
melihat pengadilan tindakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. harga
Taktik ini, dikenal sebagai harga menipu, adalah ilegal di bawah Federal Trade

Commission Act dan UU Wheeler-Lea. Satu bentuk diwaspadai dari harga menipu
adalah discounting dangkal. Ini bentuk penipuan memiliki hubungan dengan
referensi harga dan terjadi ketika sebuah perusahaan mengiklankan harga jual
sebagai Penurunan di bawah harga normal ketika itu tidak terjadi. Biasanya,
perusahaan tidak menjual produk dengan harga reguler dalam jumlah yang berarti,
atau periode harga jual adalah terlalu panjang. Untuk menghindari pelanggaran
hukum ini, perusahaan harus menawarkan produk di harga asli, diskon harga
dalam jumlah dolar tertentu untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian kembali
ke harga asli pada akhir periode tersebut. Jika produk adalah dihentikan item,
fakta yang harus diperhatikan dalam iklan. Sebagian besar aktivitas hukum
mengenai pendiskontoan dangkal telah terjadi di tingkat Jaksa Agung negara
bagian.

Sumber
O.C Ferrel, Michael D, Hartline. 2010. Marketing Strategy 5th Edition. South
Western. Cengage Learning.

You might also like

  • HRP CHP 12 Kelku
    HRP CHP 12 Kelku
    Document18 pages
    HRP CHP 12 Kelku
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • HRP CHP 12 Kelku
    HRP CHP 12 Kelku
    Document18 pages
    HRP CHP 12 Kelku
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • BAB1
    BAB1
    Document28 pages
    BAB1
    Febrian Enterpreneur Sucses
    100% (1)
  • Daftar Peserta Uka
    Daftar Peserta Uka
    Document20 pages
    Daftar Peserta Uka
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Cover Semen Gresik
    Cover Semen Gresik
    Document1 page
    Cover Semen Gresik
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • SKRIPSI KU
    SKRIPSI KU
    Document13 pages
    SKRIPSI KU
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Cover Pertamina
    Cover Pertamina
    Document9 pages
    Cover Pertamina
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Abstrak
    Abstrak
    Document5 pages
    Abstrak
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document19 pages
    Bab Iii
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Job Redesigen
    Job Redesigen
    Document18 pages
    Job Redesigen
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Cover Manajemen Strategi
    Cover Manajemen Strategi
    Document1 page
    Cover Manajemen Strategi
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah HRP 2
    Makalah HRP 2
    Document7 pages
    Makalah HRP 2
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Tugas HRP Akhir
    Tugas HRP Akhir
    Document8 pages
    Tugas HRP Akhir
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah HRP Fix
    Makalah HRP Fix
    Document10 pages
    Makalah HRP Fix
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah HRP 2
    Makalah HRP 2
    Document7 pages
    Makalah HRP 2
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • HRP Uuy
    HRP Uuy
    Document11 pages
    HRP Uuy
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Carrier Planning and Management
    Carrier Planning and Management
    Document22 pages
    Carrier Planning and Management
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah KLP 5
    Makalah KLP 5
    Document33 pages
    Makalah KLP 5
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • HRP Uuy
    HRP Uuy
    Document11 pages
    HRP Uuy
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Tugas HRP Akhir
    Tugas HRP Akhir
    Document8 pages
    Tugas HRP Akhir
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah HRP Fix
    Makalah HRP Fix
    Document10 pages
    Makalah HRP Fix
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Take Home Ukm (Ragil)
    Take Home Ukm (Ragil)
    Document9 pages
    Take Home Ukm (Ragil)
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Makalah Kelompok 4
    Makalah Kelompok 4
    Document24 pages
    Makalah Kelompok 4
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Carrier Planning and Management
    Carrier Planning and Management
    Document22 pages
    Carrier Planning and Management
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Job Redesigen
    Job Redesigen
    Document18 pages
    Job Redesigen
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Chapter 11 Konflik - Pps
    Chapter 11 Konflik - Pps
    Document18 pages
    Chapter 11 Konflik - Pps
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Revisi MSP Presentasi
    Revisi MSP Presentasi
    Document22 pages
    Revisi MSP Presentasi
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet
  • Kelompok 10
    Kelompok 10
    Document13 pages
    Kelompok 10
    Febrian Enterpreneur Sucses
    No ratings yet