Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
ATIKA DEWI SEPTARINI
RYAN AYUBI
145020200111054
145020201111058
FEBRIAN NURHIDAYAT
145020207111091
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
Peran Rekruitmen dan Seleksi dalam Implementasi Strategi Utama Sumber Daya Manusia
Strategi organisasi menyiratkan jenis pekerjaan tertentu yang harus dijalankan dan orangorang tertentu untuk melakukannya. Strategi Utama Sumber Daya Manusia menentukan
orang seperti apa dan seberapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi
organisasi. Salah satu cara untuk memperoleh bakat tersebut dengan mencari dari luar
organisasi atau dari luar unit kerja dari pekerjaan yang harus diselesaikan. Rekruitmen terdiri
dari aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi sumber bakat untuk
memenuhi kebutuhan organisasi dan memikat orang yang tepat serta jumlah yang tepat untuk
pekerjaan yang tepat di waktu dan tempat yang tepat. Seleksi adalah proses mencari lalu
mengidentifikasi kecocokan antara individu, pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi.
Rekruitmen dan Seleksi adalah proses yang terpisah tetapi berhubungan. Apa yang dicari tahu
oleh organisasi pada saat rekruitmen dan seleksi adalah :
1. Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang akan mempengaruhi pelatihan yang
mereka butuhkan
2. Konsep diri dan tujuan karir yang akan mempengaruhi perencanaan karir dan program
manajemen yang tepat
3. Sikap dan keterampilan interpersonal yang akan mempengaruhi pengembangan
organisasi apa yang akan dijalankan untuk meningkatkan hubungan dalam kelompok
kerja
4. Nilai individual dan kemampuan yang akan mempengaruhi job design
5. Kemampuan individual mereka untuk menangani stress dari pekerjaan dan masalah
pribadi yang akan mempengaruhi kebutuhan mereka terhadap Employee Assistant
Program
6. Tanggapan atau persepsi mereka terhadap serikat buruh
7. Keinginan pribadi dan ekspektasi mereka yang akan mempengaruhi kompensasi yang
tepat untuk memotivasi mereka
Sumber external labor market dapat berasal dari universitas, perserikatan buruh,
agensi pekerjaan swasta, pelamar dari iklan ,dll sedangkan sumber internal labor
market dapat diidentifikasi melalui inventarisasi sumber daya manusia yang
komprehensif untuk menyesuaikan orang dan pekerjaan.
2. Menerapkan Upaya Rekruitmen Secara Terus-Menerus
Ada beberapa manfaat dari rekruitmen secara terus menerus seperti
Organisasi kemungkinan akan tetap berada pada daftar alamat pada kelompok
tertentu
Organisasi dapat mengetahui orang seperti apa yang akan dihadapi di kantor
yang paling sederhana biasanya berjumlah satu atau dua halaman dan menanyakan
tentang lisensi khusus, edukasi, kemampuan bahasa asing serta pekerjaan sebelumnya,
6. Menggunakan Ujian Pekerjaan
Terdapat empat macam dari ujian ini yaitu uji fisik, kemampuan, kepribadian serta
keterampilan dan prestasi. Uji fisik berfokus pada kesehatan dan psikologi pelamar.
Uji kemampuan berfokus pada kecerdasan pelamar. Uji kepribadian berfokus pada
gambaran pribadi pelamar. Uji keterampilan dan prestasi berfokus pada ujian tertulis
atau praktik mengenai pekerjaszgfan.
7. Wawancara
Setelah pelamar menyelesaikan dan menerima nilai dari ujian, mereka biasanya akan
diminta untuk mengikuti wawancara. Ada dua macam wawancara seleksi yaitu
Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara Terstruktur
menggunakan daftar pertanyaan yang nantinya akan ditanyakan ke seluruh kandidat
dengan cara yang persis sama. Wawancara Tidak Terstruktur jauh lebih bebas dari
Wawancara Terstruktur dan biasanya bergantung pada pilihan pewawancara dan pada
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kualifikasi pelamar.
8. Mengecek Latar Belakang Pelamar
Banyak perusahaan memeriksa edukasi, pengalaman serta kualifikasi lain yang
dikatakan oleh pelamar. Pemeriksaan bisa dengan menelpon atau dengan mengirim
surat.
9. Memberikan Penawaran
Bila perusahaan puas dengan kualitas pelamar dan ingin mempekerjakan mereka,
maka langkah berikutnya adalah membahas atau memberikan penawaran. Langkah ini
dapat dijalankan setelah wawancara atau setelah memastikan latar belakang pelamar.
Membahas penawaran dapat diibaratkan sebagai perjanjian kontraktual antara
organisasi dan pelamar yang diiniasikan oleh organisasi. Permasalahan tidak akan
terpecahkan hanya karena pembuat keputusan di pihak organisasi telah menetapkan
siapa yang akan dipilih
10. Menempatkan dan Mengorientasikan Karyawan
Pada langkah terakhir ini, organisasi berfokus pada penempatan karyawan dalam
pekerjaan dan memperkenalkan mereka pada organisasi, kelompok kerja dan
pekerjaan mereka. Orientasi yang baik biasanya melibatkan dua komponen kunci
yaitu Sosialisasi, dimana karyawan diperkenalkan pada budaya organisasi dan
Personalisasi, yaitu proses penyesuaian, pekerjaan, hasil yang tepat dengan bakat unik
dari karyawan.
ketika merekrut bakat tingkat tinggi eksekutif. Namun, bakat tingkat rendah, terutama pada
entri, tampaknya tidak ditangani dengan cara yang sama.
Kedua, penting untuk membangun hubungan jangka panjang dengan sumber eksternal
pasokan tenaga kerja: perguruan tinggi, universitas, asosiasi profesi, agen tenaga
kerja, dan lain-lain. Bukan mengandalkan pasokan yang tersedia, perekrut harus
menjadi lebih agresif dalam mencari orang-orang dengan bakat mungkin diperlukan
di masa depan dan memanipulasi lingkungan eksternal, sejauh mungkin, sehingga
tercipta pasokan yang dibutuhkan bakat. Perekrut harus melobi perguruan tinggi
untuk mengubah kurikulum dan dapat berbicara dengan siswa sehingga dapat
memotivasi mereka untuk membangun keterampilan mereka untuk mengantisipasi