You are on page 1of 28

MANAJEMAN STATEGIK

ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL


PT. KALDU SARI NABATI, TBK

Dosen Pengajar
Bapak, M. Fatchi SE.MS.

Disusun Oleh

Yunio Achmad Dimyat Syahbana


NIM 145020201111060

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

MEI 2016

GARIS BESAR ANALISI STRATEG

1. Market Shere PT. Kaldu Sari Nabat

3. Strategi

Rp.

22.505.000

Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar

Rp.

45.400.000

Pengembangan Produk

Rp.

28.000.000

Total

Rp.

95.905.000

INTERNAL
S>W
0,45-0,35

EKSTERNAL
O>T
0,6-0,4

STRTEGI
AGRESIF

Sales
20%

35%

Dapat di Simpulkan bahwa posisi PT Kandu Sari


Nabati di antara kekuatan Internal dan peluang
eksternal yang bear yaitu pada kudran I (Agresif).
Dengan memilih strategi berdasrkan :

25%
20%

1) Penetrasi pasar
Nabati

Kong Guan

Mayora

Garuda food

2) Pengembangan Pasar

Posisi sebagagai Market Leader


ALOKASI DANA

2. Laporan Ringkas Keuangan Perusahaan Perbulan


Pendapatan PT. Kaldu Sari Nabati

Rp 286. 695.000

Modal PT. Kaldu Sari Nabati

Rp 190. 790.00

Laba Bersih

Rp 95. 905.000

3)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berinovasi adalah salah satu cara untuk tetap eksis di masyarakat.
Menstimulasi inovasi dibutuhkan kreativitas dan inovasi. Kreativitas adalah
kemampuan menggabungkan ide-ide dengan cara yang unik atau membuat
hubungan yang tidak biasa diantara ide-ide. Inovasi adalah proses mencari ide
yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk, jasa, atau metode kerja yang
bermanfaat.
PT. Sari Nabati Indonesia atau Nabati adalah salah satu kelompok bisnis
produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tahun 2007. Perusahaan ini
terkenal memproduksi makanan ringan bermerek Richeese, POW dan
RichocoRicheese mendapat penghargaan Superbrands. Richeese Nabati
mendapat penghargaan IBBA dari MARS dan majalah SWA untuk kategori
wafer krim keju, sedangkan Richeese Ahh mendapat penghargaan PT. Kaldu
WOMM untuk kategori makanan ringan ekstrudat atau stik jagung. Richeese
Nabati meraih rekor MURI sebagai pelopor dan pencipta wafer krim keju di
Indonesia. Nabati mendapat lisensi dari Nickelodeon sebagai perusahaan snack
pertama di Asia yang memproduksi snack berkarakter SpongeBob pada
Richeese Nabati, Richeese Rolls dan Richoco Rolls, Avatar pada Nabati Siip
dan Nabati Siip Giga. Nabati mendapat lisensi dari Les Copaque Production
sebagai perusahaan snack pertama di dunia yang memproduksi snack
berkarakter Upin & Ipin pada Richoco Bretos dan Richeese Cracster.
Pada awal berdirinya pada tahun 2007 PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia
merupakan industri rumah tangga yang memproduksi makanan ringan. Produk
pertamanya adalah POW Snack 2 Warna (dihentikan 2011) dan Richeese Nabati
Wafer Bergizi (pada tahun 2008 berganti nama menjadi Richeese Nabati Wafer
Krim Keju dan pada tahun 2011 berganti nama lagi menjadi Richeese Nabati
Cheese Wafer). Pada tahun 2008, Nabati meluncurkan lima produk lagi, yaitu
Pow Donat, Richeese Ahh, Nabati Siip, Pillow Pow dan Richeese Rolls. Pada
tahun 2008 produk Nabati sudah terdaftar dalam Badan POM RI dan sudah
selesai mendaftarkan semua produk kedalamnya dari nomor registrasi P-IRT
menjadi BPOM RI MD.Kemudian produk Richeese semakin berkembang pada
tahun 2009 karena Nabati bukan hanya memproduksi produk makanan ringan
keju saja tetapi juga produk makanan ringan coklat.Oleh karena itu pada akhir
2008
Nabati
meluncurkan
Richoco
Wafer
Coklat
dan
Richeese Chocochiz.Pada tahun 2009 Nabati meluncurkan makanan ringan
Bretos, roti selai keju dari Richeese. Lalu biskuit krim keju Richeese Bisvit,
Richeese Pasta Keju dan Richeese Bio minuman sereal dan susu. Pada tahun

2010 inovasi produk Richeese terus berkembang hingga puluhan produk,


sehingga Nabati memproduksi wafer Nabati, stik jagung Nabati Siip, stik
jagung Ahh, wafer stik Rolls, biskuit Bisvit, wafer Cracster, kreker Delis, wafel
Krimero, makanan ringan Pow dan produk-produk lainnya dengan merek
Richeese, Richoco dan Pow. Pada bulan Februari 2011,
Nabati membuka restoran cepat saji Richeese Factory yang pertama di
mal Paris Van Java, Bandung. Lalu Richeese Eat n Go pada tahun 2012. Saat
ini Nabati memiliki tiga merek saja, yaitu Richeese dengan produknya Nabati
Wafer, Nabati Bisvit, Nabati Cookies, Nabati Siip, Ahh, Rolls, Delis dan Bisvit
Selimut, Richoco dengan produknya Nabati Wafer, Nabati Siip, Nabati Time
Break, Rolls dan Rolls Time Break, Ahh Time Break dan Pow dengan
produknya bervariasi.

Berikut adalah produk dan inovasi Richese :

Richeese
Richeese Nabati Cheese Wafer
Richeese Nabati Banana Cheese Wafer
Richeese Nabati Fire Cheese Wafer
Richeese Nabati Blueberry Cheesecake Wafer
Richeese Nabati Mango Cheesecake Wafer
Richeese Nabati Cheese Wafer Coated
Richeese Nabati Bisvit
Richeese Nabati Sandwich
Richeese Nabati Authentic Cheese Cookies
Richeese Cheesecake Wafer Strawberry Cheesecake Flavour
Richeese Cheese Cookies

Richeese Ahh' Triple Cheese


Richeese Ahh' Triple Fire Cheese
Richeese Ahh' Blueberry Cheesecake
Richeese Ahh' Mango Cheesecake
Richeese Rolls Cheese Flavour
Richeese Rolls Fire Cheese Flavour
Richeese Rolls Blueberry Cheesecake
Richeese Rolls Mango Cheesecake
Richeese Rolls White Cheese
Richeese Bretos
Richeese Bisvit Selimut
Richeese Pasta Keju
Richeese Cracster Rasa Keju
Richeese Cracster Rasa Jagung Bakar Keju
Richeese Delis Cheese
Richeese Delis Chilli Cheese
Richeese Delis Cheese Stix
Richeese Krimero
Richeese Popcorn
Richeese Siip Cheese Flavour
Richeese Siip Roasted Corn Cheese Flavour
Richeese Nabati Siip Fire Cheese

Richips
Richips Singkong Keju Original
Richips Singkong Keju Barbeque
Richoco
Richoco Nabati Chocolate Wafer
Richoco Nabati Time Break Inca Chocolate
Richoco Bretos
Richoco Kofer
Richoco Ahh' Black & White
Richoco Rolls Chocolate Flavour
Richoco Rolls Time Break
Richoco Hi-Pow
Richoco Siip Chocochiz Flavour
Lainnya
Ahh' Time Break
Pow
Pow Donat Cheese Flavour
Pow Remix Cheese Flavour
Pow Fireball Rasa Keju Pedas
Pow Potato Stix Cheese Flavour

Pow Typhoon Roasted Cheese Corn Flavour


Pow TOR3LA Nacho Cheese
Pow Blazz Cheese Flavour

1.2Visi dan Misi


Visi
Kami meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui
produksi makanan dan minuman berkualitas yang inovatif dan
berorientasi pada kebutuhan konsumen serta didukung oleh sumber
daya manusia yang kompeten untuk menghasilkan nilai tambah
bagi para stakeholder.
Kami berinovasi dalam menghasilkan makanan dan minuman
bergizi serta berkualitas untuk memberikan nilai tambah setiap
tahap kehidupan manusia.
Misi
Termasuk dalam kategori :
Coporate level :
Agresive :
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
Business level
-Membangun
-Memperluas
-Mempertahankan
-Diferensiasi
-Menjual

1.3Tujuan Perusahaan
Era globalisasi ini tentu banyak persaingan antara perusahan baik secara
nasional maupun internasional. Untuk tetap menjaga loyalitas konsumen serta
menambah minat konsumen untuk menggunakan produk berupa barang dan
jasa, maka diperlukanlah perubahan atau metamorfosa dalam perusahaan.
Jangka Panjang
Melakukan promosi produk di
pasar internasioal sebagai keju
khas Indonesia.

Mengenalkan perusahaan PT
Kaldu Sari Nabati sebagai
perusahaan Keju terbaik di
Indonesia

Jangka Pendek
-Memperluas produksi dan
pemasaran meliuti wilayah
baru di indonesia
-pemanfaatan brandng
penghargaan keju terbaik untuk
coba memasuki iklan dunia
-Menjalin kerjasama dengan
pihak luar negri
-Investasi berkala
- Mengembangkan produk keju
degan diverensiasi pangsa
pasar
- Merenovasi Produk yang
telah tenggelam
-penerasi dai pangsa pasar
wafer keju
-pemasipa promoi di media
televisi dan media cetak
-memasikan media sosial
sebagai sarana menampung
aspirasi dari peanggan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Matriks SWOT
Bobot setiap faktor dari Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat diberi nilai
antara 0.00 - 1,00, sedangkan untuk Rating setiap faktor diberi kriteria sesuai dg
tingkat kepentingannya, berikut ini ialah penentuan bobot dan rating:
PENENTUAN BOBOT
BOBOT

KETERANGAN

0,00-0,03

TIDAK PENTING

>0,03-0,06

CUKUP PENTING

>0,06-0,09

PENTING

>0,09- ......

SANGAT PENTING

PENENTUAN RATING
RATING

KETERANGAN

TIDAK BERPENGARUH

CUKUP BERPENGARUH

BERPENGARUH

SANGAT BERPENGARUH

Keterangan :
= Tanda Skor Bobot Tertinggi
= Tanda Skor Bobot Terenda

Kekuatan Internal
No

Variable

Penilaian
Bob
ot

Program Kerja

Rating

Skor

0,2

Terus memperluas pembangunan sektor industri di


berbagai daerah di Indonesia menyangkut pelanggan
richess yang tetap dan banyak

0,15

Menjaga harga agar tetap stabil dan terjangkau

Pemasar
an
1
2

Sektor industri yang luas


menyebabkan ratanya pemasaran

0,05

Harga sangat terjangku

0,05

Oprasion
al
3
4
5

0
Bahan baku mudah dicari
Variasi, Inovasi Produk dan keju yang
kas
Pengembangan produk keju melalui
diverensiasi Pangsa pasar

0,03
0,09

0,06

melakukan sok bahan baku secara erkala dan tidak


berlebihan

0,36

0,4

Menggagas variasi dengan bahan baku tetap dengan


pengemasan yang menarik dengan peluncuran bertahap
Membangun pangsa pasar lain untuk merambat pasar lain,
branding compeny dan melatih daya saing di pasar
nasional

0,36

Membuat iklan yang unik dengan menyertakan keunggulan


produk danmotto perusahaan

0,18

Melakukan investasi untuk peluasan pangsa pasar dan


memperbanyak wilayah produksi

0,05

Melakukan analisis siklus daur ulang untuk pengambila


keputusan

0,06

Melakukan up-grading rutin mengenai filosofis perusahaan

0,1

SIM
6

Pemanfaatan televisi sebagai media


informasi utama yang efektif

0,09

keuanga
n
7
8
msdm
9

Investasi 7 miliar bertahap


Pertumbuhan pedapatan dan
penjualan melejit setelah siklus daur
ulang

0,06

Filosofis perusahaan Trustworthy-

0,06

0,05

10

Achiever-SuperTeam-Totally
Costumer
survey-ketepatan-respon yang
akurat

TOTAL

0,07
0,65

0,14
1,96

Penyusunan terget bulanan dan tahunan, mengadakan


pelatihan manajerial dan evaluasi berkala
1,96

Analisis Tabel Kekuatan


Tertinggi
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,1 dengan variable
Pengembangan produk keju melalui diverensiasi Pangsa pasar. Variable ini merupakan variable yang sangat penting
dalam PT. Kaldu Sari Nabati. Hal tersebut mengartikan bahwa bagian terpenting mempengaruhi peningkata jumlah
pelanggan alah dari dengan melakukan diverensiasi pangsa pasar.tetapi selain itu juga di pengarui oleh variable lain seperti
tingat inovasi yang keluarkan
Program Kerja : Membangun pangsa pasar lain untuk merambat pasar lain, branding compeny dan melatih daya saing di
pasar nasional
Terendah
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor terndah yaitu 0,03 dengan variable bahan
baku mudh dicari. Hal tersebut mengartikan bahwa sebenarnya variable tersebut cuku penting namun bukan merupakan
priorita utama karena sudah menjadi hal yang wajar jika bahan bagu untuk wafer dan krim keju mudah di cari.
Program Kerja : melakukan sok bahan baku secara erkala dan tidak berlebihan

Kelemahan Internal
No

Variable

Penilaian
Ratin
Bobot
Skor
g

Program Kerja

Pemasar
an
1

Peluncuran produk
inovasi yang terlalu cepat
menimbulkan kebosanan
yang cepat pula

0,09

Melakukan perencanaan yang terstruktur dan terjadwal dalam


0,18 penerbitan produk inovasi

tenggelamnya beberapa
nama produk

0,07

Memfokuskan pada beberapa produk utama, dan mere-inovasi


0,14 produk yang tenggelam

0,05

0,05

Pengembangan produk dan pangsa pasar yang inovatif tersusun

0,04

0,08

Riches memaparkan keuggulan produk dan cita rasa.

0,06

Optimalisasi media jejaring sosial dengan memperhatikan


0,12 likers/followers sebagai respoden tetap dan up-date

Oprasion
al
3
4

Siklus daur produk yang


cepat
Ayam dan wafer yang
makin kecil

SIM
5
keuanga
n

Pengoptimalan jejaring
sosial dalam penetuan
responden masih kurang

msdm
6

Karyawan yang masih


cenderung flutuatif
TOTAL

0,04
0,35

0,04 Mengadakan Up-grading, pelatihan dan insentif serta reword.


0,61

Analisis Tabel Kelemahan


Tertinggi
Dalam tabel kelemahan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,09 dengan variable
Peluncuran produk inovasi yang terlalu cepat menimbulkan kebosanan yang cepat pula Variable ini merupakan variable
yang sangat penting memengaruhi PT. Kaldu Sari Nabati. Hal tersebut mengartikan bahwa bagian terpenting mempengaruhi
penurunan jumlah pelanggan ialah karena tingkat peluncuran yang tidak terpola menyebabkan pelangan cepat bosan karena
tertuntut untuk menunggu produk baru sehingga ketika perusahaan idak bisa memenuhi pelanggan makan akan menjadi
senjata palik terhadap penurunan tigkat permintaan .
Program Kerja : Melakukan perencanaan yang terstruktur dan terjadwal dalam penerbitan produk inovasi nasional
Terendah
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor terndah yaitu 0,04 dengan variable
Karyawan yang masih cenderung flutuatif. Variable ini tidak berpengaruh bagi perusahaan secara keseluruhan dalam
jangka pendek. Tapi merupakan variable yang menylitkan jika diabaikan.

Program Kerja : Mengadakan Up-grading, pelatihan dan insentif serta reword.

Peluang
No

Variable

Penilaian
Bob
ot

Rating

Skor

Program Kerja

Ekonomi
Program MEA memberikan
kesempatan richess Go
internasional dengan keju
khasnya

0,09

0,27

Richess akan memprluas pangsa pasar serta varian


produk, dan membrending richess sebagai keju unik khas
Indonesia yang banyak di nikmati untuk mencapai pasar
internasional.

masyarakat terutama anakanak menyukai keju

0,06

0,18

Tetap menjual dengan harga murah dan sponsorship


atau pengenalan produk di ranah pendidikan wajib belajar

pada umumnya masyarakat


Indonesia menyukai rasa pedas.
Meningkatkan peluang (Pada
Restoran Richeese Factory)

0,05

0,1

Banyaknya penghargaanyang
di berikan, meningkatkan
brending product

0,15

0,45

Sosbud

Pengembangan varian rasa pedas dengan saus keju


dalam menu utama

PemPolHu
m

4
Teknologi

Melakukan perencanaan besar memprluas pangsa pasar


untuk go internasional

Teknologi maju meghemat,


mempermudah dan
mempercepat proses produksi

0,07

0,14

Adanya pesaing membedakan


keju khas rihcees

0,1

0,3

rata-rata pertumbuhan cepat


dibanding pesaing

0,08

0,24

Mempertahankan dan mengembangkan teknologi


produksii rechess

pesaing
6
7
Total

0,6

Tetap mempertahankan citra keju rechess dengan produk


keju lain
Memantau perkembangan pertumbuhan dalam
perusahaan dan pertumbuhan pesaing

1,78

Analisis Tabel Kekuatan


Tertinggi
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,1 dengan variable Adanya
pesaing membedakan keju khas rihcees. Variable ini merupakan variable yang sangat penting dalam PT. Kaldu Sari Nabati.
Hal tersebut mengartikan bahwa bagian terpenting mempengaruhi pt kldu sari nabati. Dengan adanya indikasi membedakan
produk rechesee dengan produka lainnya otomatis produk wafer keju lainnya akan sedikit ersisihkan, pasalnya keju rechees
memiliki keju yang unik dan berbeda.
Program Kerja : Tetap mempertahankan citra keju rechess dengan produk keju lain
Terendah
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor terndah yaitu 0,03 dengan variable pada
umumnya masyarakat Indonesia menyukai rasa pedas. Meningkatkan peluang (Pada Restoran Richeese Factory). Hal
tersebut mengartikan bahwa sebenarnya variable tersebut cuku penting namun bukan merupakan priorita utama.
Mempertimbangkan memang mudah sekali membuat produk dengan sensasi pedas termasuk pesaig pun.

Program Kerja : Pengembangan varian rasa pedas dengan saus keju dalam menu utama

Ancaman
No

Variable

Penilaian
Bob
ot

Rating

Skor

Program Kerja

Ekonomi
1

Bahan produksi naik


menyebabkan penyusutan
produk dan penghapusan produk
BBM naik menyebabkan
pembangunan industri di
beberapa titik melambat

0,1

Penekanan terhadap produktivitas dengan membatasi harga


tetap, dan seleksi atas produk yang terlalu banyak memakan
0,3 harga produksi

0,05

Memfokuskana potesi ekonomi di daerah tertentu dan


0,1 mendata peluang derah sekitar

Sosbud
3

masyarakat lebih menyukai


makanan sederhana

0,04

Reshess lebih menggencarkan inovasi produk sesuai daerah


0,16 masing-masing

0,06

0,18

PemPolHu
m
Teknologi
4

penjatuhan nama baik oleh


pihak ke 3 seiring mudahnya

Pembangunan berkala brand yang diakui pemerintah

akses jaringan
pesaing
Produk komplemeter yang
5 banyak

0,06

0,18

Penekanan pada brand produk melalui iklan

pesiang menjual dengan harga


6 sama dan kondisi yang tak
menyusut

0,09

0,27

Reshess memperbesar branding keju khas

TOTAL
0,4

1,19

Analisis Tabel Kekuatan


Tertinggi
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,1 dengan variable Bahan
produksi naik menyebabkan penyusutan produk dan penghapusan produk. Variable ini merupakan variable yang sangat
penting dalam PT. Kaldu Sari Nabati. Karena berkaitan dengan tujuan richees dengan produk termurah adalah Rp 500,-.
Maka akan menghambat stategi richees sebagai perusahaan keju berkualitas lagi murah.
Program Kerja : Penekanan terhadap produktivitas dengan membatasi harga tetap, dan seleksi atas produk yang terlalu
banyak memakan harga produksi

Terendah
Dalam tabel kekuatan internal, terdapat satu variable yang memiliki skor terndah yaitu 0,09 dengan variable bahan
baku mudh dicari pesiang menjual dengan harga sama dan kondisi yang tak menyusut. Hal tersebut mengartikan bahwa
sebenarnya variable tersebut cukup penting namun bukan merupakan prioritas utama. Karena tetap masyarakat lebih
menyukai kju yang unggul.
Program Kerja : Reshess memperbesar branding keju khas

Total bobot Internal


Kekuatan (0,65) + Kelemahan (0,35) = 1

Total bobot Eksternal


Ancaman (0,6) + Peluang (0,4) = 1

Total skor bobot keseluruhan Internal


Kekuatan (2,56) + Kelemahan (1,53) = 4,09
Total skor bobot keseluruhan Eksternal
Ancaman (2,4) + Peluang (1,69) = 4,09

Note:
Jika < 2,5 = Posisi Internal Lemah
Jika > 2,5 = Posisi Internal Kuat
ANALISIS INTERNAL
Sumbu x = (Skor Kekuatan-Skor Kelemahan)
= (0,65-0,35) : 2
= 0,15
ANALISIS EKSTERNAL
Sumbu x = (Skor Peluang-Skor Ancaman)
= (0,6-0,4) : 2
= 0,1

2.2 ANALISIS IFSA daN EFSA dan Posisi dalam Mtriks Space
INTERNAL
S>W
0,45-0,35

EKSTERNAL

STRTEGI

O>T
0,6-0,4

AGRESIF

AGRESIVEPemilihan Strategi :

+4
1. Pengemangan
Pasar
2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan
Produk
4. Integrasi
Horizonal
5. Penciutan Bisnis
6. Pengurangan
-6

-4

1.
2.
3.
4.

-3

-2

Penciutan Bisnis
Likuidasi
Divers. Kosentrik
Diversi.
Horizontal
5. Diveri
Konglomerasi

1. Penembangan
Pasar
2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan
Produk
4. Integrasi
Kedepan
5. Integrasi
Kebelakang

+3

+2

+1

-1

+1

-1

-2

+3

+2

+3

+4

+5

Penetrasi
Pasar
Pengembang
an Produk
Pengembang
an Pasar

+6

1. Divers.Kosentri
k
2. Diversi.
Horizontal
3. Diversi
Kongloerasi
4. Usaha
Patungan

+4

Berdasarkan diagram kuadran PT Kaldu Sari Nabati yang telah di analisis


pengaruh internal dan eksternal menunjukan bahwa Richeese berada di kuadran
I: dengan strategi agresive. Kekuatan internal lebih tinggi dibandingkan degan
elemahan internal menarik garis horiontal ke sebelah kanan. Kemudian peluang
lebih besar dari ancaman menarik gars lurus keatas.
Srategi yang dipilih oleh PT. Kaldu Sari Nabati dalam kuadran I adalah
Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan pengembangan poduk.

1. Penetrasi Pasar, merupakan strategi yang di lakukan dengan jalan


berusaha ntuk meningkatkan pangsa pasar yang sudah ada baik itu
merupakan barang maupun jasa tanpa menubah produk (kotler,
Armstrong,200) yaitu PT. Kaldu Sari Nabati menambah atau
menigkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini yang di gemari oleh
masyarakat sebagai upapaya peningatan pendapatan pasar yang lebih
beser. Seperti yang telah di jelaskan melakukan promosi yang gencar di
media televisi dan efekivitas di media sosial, berpartisipasi dengan
instansi pendidikan dan perusahaa terkait. Proosi tersebut akan
meningkatkan nama baik perusahaan dan untuk memperkenalkan terlebih
rechees banyak meraih penghargaan.
2. Pengembangan Produk merupakan serangkaian kegiatan yang di lakukan
untuk meningkatan penjualan dengan cara meningkatkan dan
memodifikasi produk-produk atau jasa yang saat ini. Produk unggulan
PT. Kaldu Sari Nabati sebenarnya adalah kejunya yang khas. Kmaka
Pangsa paar dengan berbahan dasar keju bisa di tingtka karena Nabati
memiliki keju yang unik. Contohnya: membuat pasta keju, restoran keju,
dll yang sudah di kembagkan oleh Nabati
3. Pengembangan Pasar, dapat di lakukan bilamana perusahaan mulai
mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya ang belum
tersentuh dari produk tersebut. PT. Kaldu Sari Nabati melakukan
pegenalan produk ke daerah-daerah di pulau jawa dengan mencoba
membangun cabang dan memilih pemasok-pemasok tetap di daerah
tersebut

2.3 Laporan Keuangan PT. Kaldu Sari Nabati

Gambaran Keutungan yang Diperoleh


Penjualan Seluruh produk Nabati per-bulan
Richeese
: small
30.000 x Rp 500
medium
25.000 x Rp 2.000
large
15.000 x Rp 5.000
Richip
:
10.000 x Rp 5.000
Richoco
: small
25.000 x Rp 500
medium
15.000 x Rp 2.000
large
10.000 x Rp 5.000
Pow
:
5.000 x Rp 500
Richeese Factory
: original
55 x Rp 15.000
fire-wing
35 x Rp 12.000
drik
90 x Rp 5.000
Pendapatan KSNI

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

15.000.000
50.000.000
75.000.000
50.000.000
12.500.000
30.000.000
50.000.000
2.500.000
825.000
420.000
450.000

Rp 286. 695.000

HP produk Nabati per-bulan


Richeese
: small
medium
large
Richip
:
Richoco
: small
medium
large
Pow
:
Richeese Factory
: original
fire-wing
drik

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

30.000
25.000
15.000
10.000
25.000
15.000
10.000
5.000
55
35
90

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Rp 450
Rp 1.000
Rp 3.500
Rp 3.500
Rp 450
Rp 1.000
Rp 3.500
Rp 450
Rp 13.000
Rp 10.000
Rp 2.500

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

13.500.000
25.000.000
52.500.000
35.000.000
11.250.000
15.000.000
35.000.000
2.250.000
715.000
350.000
225.000

Modal KSNI

Rp 190. 790.000

Laba Bersh

Rp 95. 905.000

Lampiran Laporan Laba Rugi PT. Kaldu Sari Nabati

No
.
1
2

3
4

5
6
7

Keterangan
Penjualan
Biaya Produksi
Bahan baku
Tenaga Kerja Langsung
FOH

Rp286.695.000
Rp78.000.000
Rp67.000.000
Rp5.000.000
Rp150.000.000
Rp136.695.000

Laba Kotor
Biaya Usaha
Biaya Pengirirman
Biaya Pemasaran
Biaya umum dan Administrasi
Biaya lain-lain

Rp9.000.000
Rp4.000.000
Rp1.200.000
Rp2.613.750
Rp16.813.750
Rp119.881.250
Rp23.976.250
Rp95.905.000

Laba Usaha
Pajak (20%)
Laba Bersih

Hitungan keutungan dalam pembuatan produk nabati selama 1


bulan adalah 45% dari total penjualan. Sehingga laba bersih nya dapat
dialokasikan untuk melakukan strategi Penetrasi pasar, pengembangan
produk dan pengembangan pasa.
Pemilihan Strategi yang di lakukan
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
Total

:
:
:

Rp.
Rp.
Rp.

22.505.000
45.400.000
28.000.000

Rp.

95.905.000

Alasan :
Dalam penetrasi pasar menggencarkan bidang promsi produk dengan cara
meningkatkan unure bauran pemasaran promosi dan harga, menaikan jumlah
tenaga penjualan, meningkatkan anggara iklan, menawarkan secara
gencarberbagai item promosi penjualan atau meningkatkan aktivitas publisias
Alokasi Penetrasi Pasar :
Peningkatan anggaran promosi

Rp 12.000.000

Peningkatan jumlah tenaga kerja

Rp 10.505.000

Total

RP 22.505.000

Dalam pengenbangan pasar strategi yang dijalankan adalah memperluas area


baru untuk produksi sebagai cabang di daerah Sulawesi dan Kalimantan,
segmen baru, menari pelanggan pesai, dan memperbaak pemasok
Alokasi Pengembangan Pasar :
Peningkatan anggaran promsi

Rp 25.000.000

PeningkatanJumlah tenaga kerja

Rp 20.400.000

Total

Rp 45.400.000

Sementara dalam pengembangan produk strategi yang dipilih adalah


mengembangkanproduk baru dengan bahan dasar keju, and melakukan renovasi
bagi produk yang tenggelam.
Alokasi Pengembangan Produk :
Peningkatan anggaran promsi

Rp 15.000.000

PeningkatanJumlah tenaga kerja

Rp 13.000.000

Total

Rp 28.000.000

2.4 Market Shere PT. Kaldu Sari Nabati

Sales

20%

35%

25%
20%

Nabati

Kong Guan

Mayora

Garuda food

Dari diagram pie diatas , kita dapat melihat posisi market share dari PT.Kaldu
Sari Nabati, dimana PT. Mayora Indah menduduki posisi kedua (25%), lalu
dibawah PT. Khong Guan Biscuit Indonesia dan PT. GridaFood Putra Putri Jaya
terlihat bahwa pangsa pasar beada di bawahnya. Dari data tersebut, dapat kita
lihat bahwa PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia memiliki persentase market shere
yang besar bila di bandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Maka dapat di
artikan bahwa PT. Kaldu Sai Nabati Sebagai Market Leader.

BAB III
Penutupan
3.1

Kesimpulan

Dari hasil nalisis IFAS dan EFSAS akan diperoleh diagram anaisi SWOT
yang diketahui PT. Kaldu Sari Nabati berada di posisi strategik kuadran I atau
memiliki stategi yang agresive. Dengan agresive dari mpemilihan strategi
pengembangan pasar, pengembangan produk dan penetrasi pasar sebagai
keputusan yang di ambil oleh perusahaan.
Dari strategi penetrasi pasar strategi yang diambil oleh perusahaan adalah
menaikan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggara iklan, menawarkan
secara gencarberbagai item promosi penjualan atau meningkatkan aktivitas
publisias. Dalam pengenbangan pasar strategi yang dijalankan adalah
memperluas area baru untuk produksi sebagai cabang di daerah Sulawesi dan
Kalimantan, segmen baru, menari pelanggan pesai, dan memperbaak pemasok.
Sementara dalam pengembangan produk strategi yang dipilih adalah
mengembangkanproduk baru dengan bahan dasar keju, and melakukan renovasi
bagi produk yang tenggelam.
Kekurangan dari PT. Kaldu Sari nabati adalah terlalu epat dalam melakukan
peluncuran inovasi, sehingga pelanggan pnun cepat bosan. Sehingga perlu di
lakukan peluncuran produk baru secara bertahap

3.2

Saran

KSNI hendaknya meluncurkan inovasi- inovasi produk dengan cara


tidak semuanya bersamaan. Memang apabila salah satu gagal maka tidak akan
berpengaruh pada produk lain, namun dengan dimunculkannya sejumlah produk
dengan bahan dasar sama, dalam jangka waktu berdekatan, dan harga yang
relatif mirip, maka akan menyebabkan titik kebosanan konsumen, apalagi
segmen utama mereka adalah anak-anak, yang notabene cepat bosan.
Dalam pendistribusian KSNI hendakanya mendistribusikan secara
merata dan memenuhhi pesanan. Dalam kasus ini KSNI terlihat
mendistribusikan produk secara berlebihan pada awal pendistribusian,
menyebabkan banyaknya produk rusak padahal tempo penjualan masih panjang.

You might also like