Professional Documents
Culture Documents
3
Nilai Koefisien Limpasan
No
Kemiringan
1.
<3%
2.
3.
Koefisien
Limpasan
3 15 %
> 15 %
Sawah, rawa
Hutan, perkebunan
Perumahan dengan kebun
Hutan, perkebunan
Perumahan
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
penimbunan
Hutan
Perumahan, kebun
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
tambang
0,2
0,3
0,4
0,4
0,5
0,6
0,7
0,6
0,7
0,8
0,9
Tabel 3.2
Periode Ulang Hujan Rencana
Keterangan
Daerah Terbuka
0.5
Sarana Tambang
2-5
5-10
Sumuran Utama
10-25
25
100
......................................................(Persamaan 3.9)
Dimana :
= Jumlah data
S=
............................................(Persamaan 3.10)
Yt =
Yn =
...............................(Persamaan 3.12)
YN =
......................................................(Persamaan 3.13)
Dimana :YN
= Rata-rata Yn
= Jumlah nilai Yn
n
= Jumlah data
Sn =
...........................................(Persamaan 3.14)
Dimana : Sn
= Koreksi simpangan
Yn = Nilai Yn ke-i
YN = Rata-rata nilai Yn
n = Jumlah data
6.
Dimana :CHR
YtYn
) .................................... (Persamaan 3.15)
Sn
= Curah hujan rencana E.J. Gumbel
= Rata-rata intensitas curah hujan
= Standard deviasi
Sn
= Koreksi Simpangan
Yt
= Koreksi varians
YN
= Rata-rata nilai Yn
kurun waktu hujan tertentu. Analisis intensitas curah hujan dapat dilakukan
dengan menggunakan Persamaan Mononobe sebagai berikut
I=
R 24 24 2/3
x
............................................ (Persamaan 3.16)
24
t
Keterangan :
I
R24
(mm/hari)
untuk beberapa jenis tata guna lahan dengan berbagai kemiringan secara
umum, dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Nilai Koefisien Limpasan
No
Kemiringan
1.
<3%
2.
3.
3 15 %
> 15 %
Sawah, rawa
Hutan, perkebunan
Perumahan dengan kebun
Hutan, perkebunan
Perumahan
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
penimbunan
Hutan
Perumahan, kebun
Tumbuhan yang jarang
Tanpa tumbuhan, daerah
tambang
Koefisien
Limpasan
0,2
0,3
0,4
0,4
0,5
0,6
0,7
0,6
0,7
0,8
0,9
Keterangan :
Q
C
I
A
air serta aliran sungai yang ada di daerah yang akan diteliti. Setelah daerah
tangkapan hujan ditentukan, maka di ukur luasnya pada peta kontur, yaitu
dengan menarik hubungan dari titik-titik yang tertinggi disekeliling tambang
membentuk poligon tertutup, dengan melihat kemungkinan arah mengalirnya
air.