You are on page 1of 2

Nama

Stambuk

: Erdina Eka Putri


: A 241 13 048

Suatu elektron bermassa m bergerak


dalam suatu orbit berjari-jari r dengan
frekuensi f dan momentum sudut elektron
L. Gerakan elektron ini menghasilkan
arus.
Gerakan elektron ini juga menimbulkan
medan magnetik maka pada kejadian ini
muncul momen magnetik.

Gambar I. Sebuah elektron yang mengelilingi orbitnya

Besarnya arus yang dihasilkan dari


pergerakan elektron sama dengan
bearnya muatan yang bergerak
persatuan waktu sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut ini:

Selain menghasilkan arus listrik


maka dari pergerakan elektron
tersebut
dapat
menghasilkan
momen magnetik yang besarnya
sebagai berikut:

Momentum sudut elektron yang


diakibatkan
oleh
pergerakan
elektron sebagai berikut:

B
B sin
e

L B sin
2me

Jika elektron diberi medan magnet luar B


yang sejajar sumbu Z, maka momen
magnetik
akan berineteraksi dengan
medan
magnetik
luar
sehingga
menghasilkan torsi yang dapat merubah
arah gerakan elektron :

Gambar II. Torsi yang memutar orbit elektron


Untuk elektron orbital kuantitas (-e/2m) yang bergantung
hanya pada muatan dan massa elektron disebut rasio
magnetik. Tanda minus berarti bahwa arah
berlawanan dengan L. Rumusan tersebut untuk momen
magnetik elektron orbital diperoleh secara klasik,
namun ternyata mekanika kuantum pun mendapatkan
hasil sama jadi energi potensial dalam sebuah atom
dalam medan magnet ialah:

Ada 3 kemungkinan nilai energi yang


dimiliki oleh elektron (tingkat energi
elektron sekarang pecah menjadi 3
bagian), ini menandakan pentingnya
bilangan kuantum magnetik dalam
menentukan gerak orbit elektron.
Pecahnya tingkat energi ini telah dibuktikan
secara eksperimen oleh Zeeman. Garis
spektrum yang semula 1 pecah menjadi
beberapa bagian ketika atom hidrogen diberi
medan magnetik kuat. Pecahnya garis
spektrum ini ternyata merupakan akibat
transisi dari tingkat energi yang terpecah itu
Gambar III. Terpecahnya garis spektrum atom pada Efek
Zeeman

You might also like