dalam suatu orbit berjari-jari r dengan frekuensi f dan momentum sudut elektron L. Gerakan elektron ini menghasilkan arus. Gerakan elektron ini juga menimbulkan medan magnetik maka pada kejadian ini muncul momen magnetik.
Gambar I. Sebuah elektron yang mengelilingi orbitnya
Besarnya arus yang dihasilkan dari
pergerakan elektron sama dengan bearnya muatan yang bergerak persatuan waktu sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut ini:
Selain menghasilkan arus listrik
maka dari pergerakan elektron tersebut dapat menghasilkan momen magnetik yang besarnya sebagai berikut:
Momentum sudut elektron yang
diakibatkan oleh pergerakan elektron sebagai berikut:
B B sin e
L B sin 2me
Jika elektron diberi medan magnet luar B
yang sejajar sumbu Z, maka momen magnetik akan berineteraksi dengan medan magnetik luar sehingga menghasilkan torsi yang dapat merubah arah gerakan elektron :
Gambar II. Torsi yang memutar orbit elektron
Untuk elektron orbital kuantitas (-e/2m) yang bergantung hanya pada muatan dan massa elektron disebut rasio magnetik. Tanda minus berarti bahwa arah berlawanan dengan L. Rumusan tersebut untuk momen magnetik elektron orbital diperoleh secara klasik, namun ternyata mekanika kuantum pun mendapatkan hasil sama jadi energi potensial dalam sebuah atom dalam medan magnet ialah:
Ada 3 kemungkinan nilai energi yang
dimiliki oleh elektron (tingkat energi elektron sekarang pecah menjadi 3 bagian), ini menandakan pentingnya bilangan kuantum magnetik dalam menentukan gerak orbit elektron. Pecahnya tingkat energi ini telah dibuktikan secara eksperimen oleh Zeeman. Garis spektrum yang semula 1 pecah menjadi beberapa bagian ketika atom hidrogen diberi medan magnetik kuat. Pecahnya garis spektrum ini ternyata merupakan akibat transisi dari tingkat energi yang terpecah itu Gambar III. Terpecahnya garis spektrum atom pada Efek Zeeman