You are on page 1of 3

LAMPIRAN

Wawancara Psikiatri
Keterangan :
A : Pemeriksa
B : Pasien
A : Selamat pagi bapak..maaf menganggu.
B : Selamat pagi dokter..
A : Perkenalkan saya dokter muda, ada mau bertanya sedikit sama bapak. Boleh?
B : Boleh..silahkan dokter.
A : Bapak nama? P?
B : Iya P.
A : Bagaimana keadaan P sekarang? Ada rasa bagaimana?
B : P sudah baik dokter..
A : Kepala rasa pusing? Tidur bagaimana? Puas atau susah tidur?
B : P sudah tidak pusing.. P tidur puas, selama ini P sehat-sehat saja dokter. Cuma
kadang mereka pikir P tidak waras apalagi kalau P sudah bisa bahasa Jakarta, bahasa
Inggris dan bahasa gaul.
A : P tahu ini kenapa P dibawa kemari?
B : Tahu dokter.
A : Kenapa? Tahu ini dimana P?
B : Tahu dokter. Ini rumah sakit jiwa. P cuma tahu waktu itu malam, P ada sementara
minum-minum sama teman-teman lalu tiba-tiba ada satpam datang jemput P dan
membawa P kemari.
A : Jadi P ada sementara mabuk begitu?
B : Iya dokter. Cuma begitu, tidak ada sakit lain.
A : P pernah ada dengar suara berbisik di telinga P yang aneh?
B : Dulu ada dokter. P sempat dengar suara aneh berbisik di telinga P.
A : Apa yang dibilang ke P? Ada di suruh apa?
B : P sudah lupa dokter apa yang dibilang sama P.
A : Itu suara yang P dengar ada lihat siapa yang bisik?
B : Tidak dokter. Cuma suara saja dulu tahun 2004 begitu sering sekali P dengar.

A : Kalau sekarang P masih sering dengar itu suara aneh?


B : Sudah tidak lagi dokter.
A : Apa betul P sering marah-marah sampai mengamuk?
B : Itu dulu dokter sekarang sudah tidak. Dulu P pernah waktu kerja di Timika tepatnya
perusahaan Tembagapura. P marah-marah dokter tapi tidak sampai mengamuk itu
karena orang-orang dikantor ada mengiri dengan kerjaan P.
A : Ada sampai berkelahi atau memukul orang tersebut?
B : Tidak dokter. P cuma marah-marah saja. P tidak akan pernah sampai berbuat sejahat
itu. P juga bisa menjaga perasaan orang.
A : Sekarang P masih bekerja? Kalau menikah sudah?
B : Polje sudah tidak lagi bekerja dokter sejak 3 tahun yang lalu. P sudah menikah tapi
ada pisah sudah lama.
A : Kenapa pisah sama istri P? Ada masalah dengan keluarga?
B : Iya dokter. Istri P sering marah dan memaki P suruh untuk berhenti merokok dan
minum alkohol.
A : Lalu P tidak berhenti? Makanya itu istrinya P meninggalkan P
B : Iya dokter.
A : Selama ini P ada rutin atau teratur minum obat yang diberikan oleh dokter?
B : Iya dokter tapi dulu, sekarang buat apa lagi P minum obat kalau P saja sudah sehat
dan tidak sakit seperti dulu
A : P ingat pertama kali masuk sini? Kalau boleh tahu masuk ke sini karena apa?
B : Tahun 2004 begitu dokter. Waktu itu yang P bilang tadi, ada dengar suara orang aneh
begitu dan yah keluarga P biasa yang antar P berobat sampai sekarang.
A : P pernah kecelakaan motor atau mobil lalu kena dikepala?
B : Pernah dokter. Waktu itu tahun 1999 di Timika jatuh dari motor dan kepala P
terbentur aspal. Lalu ketika tahun 2004, P ada jatuh lagi dari motor kalau tidak salah 4
kali pas di Romboken dan kepala P lagi yang kena.
(Lalu saya mencoba untuk bertanya kepada ibu pasien untuk memastikan sesuatu)
A : Kalau boleh tahu ibu, apakah semenjak kecelakaan itu P sudah mulai tampak aneh
begitu?

B : Iya dokter. Makanya waktu itu kami ada bawa ke sini (RS Ratumbuysang) karena
dia ada marah-marah, mengamuk biasa juga bicara sendiri. Waktu itu dia bilang ada
mendengar suara-suara yang aneh berbisik ditelinganya, kalau tidak salah tahun 2004
begitu. Itu sampai tahun 2010 begitu kalau tidak salah dokter penyakitnya terus
kambuh. Makanya dokter sarankan minum obat teratur dan berhenti itu minum alkohol
dan merokok. Tapi yah dia tidak mendengar apa yang kami(keluarga) bilang, makanya
untuk kebaikannya kami biasa telepon ke sini untuk jemput dia. Karena biasa kalau dia
sudah mabuk begitu sudah tidak tahu diri (lepas kendali). Ibu masih harus urus-urus dia
lagi, dia juga sudah pengangguran belum lagi ditinggal istrinya. Jadi mungkin itu dia
jadi stress dan kambuh ulang penyakitnya.
A : Kalau sekarang yang ibu sendiri lihat dari P kira-kira apakah masih sama seperti
dulu atau sudah berubah?
B : Yah sudah berkurang dari sebelumnya cuma itu dia tadi dia sudah tidak lagi minum
obat dari dokter, lalu ada suruh berhenti minum dan merokok saja dia sudah tidak mau
dengar. Dokter sudah bilang katanya biar itu sakit tidak kambuh musti minum teratur itu
obat yah tapi dia tidak mendengar mungkin.
A : Oke baik ibu terima kasih
(Lalu saya coba untuk bertanya kembali kepada pasien)
A : Jadi bagaimana perasaan P setelah di rawat disini?
B : Perasaan P dokter? P sudah bilang P itu sehat-sehat saja, tidak lagi sakit. Untuk apa
P masih minum obat dan dirawat disini kalau saja P masih sehat.
A : Ya sudah. Tidak apa-apa. Itu juga untuk kebaikannya P jadi P harus ikut apa yang
dokter mau dan keluarga ada bilang. Kalau misal disuruh berhenti merokok dan minum
yah berhenti jangan buat ulang. Musti ikut aturan, minum obat yang teratur kalau tidak
nanti mau kambuh ulang penyakitnya. Nantikan yang susah orang terdekat P sendiri.
B : Iya dokter.
A : Oke..P dokter cuma tanya itu. Makasih sudah meluangkan waktunya, (sambil
memandang kewajah ibu pasien) ibu juga yah. Permisi.
B : Iya dokter sama-sama. Terima kasih banyak dokter.

You might also like