You are on page 1of 11

ISSN 1693-7945

ANALISIS DAMPAK, PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN


LINGKUNGAN HIDUP PADA RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN EMBUNG
BUBUR GADUNG KECAMATAN CIKEDUNG KABUPATEN INDRAMAYU
Oleh:
Hamdani Abdulgani
Fakultas Teknik (FT) Universitas Wiralodra
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam menganalisis dampak, pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung. Tujuan penelitian
ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang rencana pembangunan, menganalisis rona
lingkungan awal, mengidentifikasikan kegiatan rencana pembangunan yang dapat menimbulkan dampak;
mengidentifikasikan komponen komponen lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak serta
memberikan saran dalam pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup pada kegiatan
pembangunan Embung Bubur Gadung.

Kata Kunci: Analisis Dampak, Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang akan memacu peningkatan pada semua
bidang termasuk salah satunya adalah peningkatan fasilitas kebutuhan air irigasi. Kebutuhan air
tersebut khususnya di wilayah kabupaten Indramayu semakin meningkat sedangkan ketersediaan air
semakin terbatas. Pada musim penghujan debit air melimpah dan dapat menyebabkan banjir, namun
pada musim kemarau debit air menurun drastis hingga dapat menyebabkan kekeringan. Oleh
karenanya Pemerintah Kabupaten Indramyu akan merencanakan pembangunan Embung Bubur
Gadung yang berlokasi di Desa Loyang kecamatan Cikedung. Pembangunan ini berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya air guna meningkatkan persediaan air irigasi untuk mengairi areal
persawahan. Dengan adanya pembangunan
Embung Bubur Gadung diharapkan mampu
meningkatkan produksi pertanian dan penyediaan air baku bagi masyarakat perdesaan khususnya di
areal sekitar lokasi rencana pembangunan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 77 tahun 2001 tentang Irigasi bahwa Embung/Waduk merupakan lapangan tempat/wadah
penampungan air pada waktu terjadi surplus air di sungai atau menampung air hujan.
Keberadaan Embung Bubur Gadung ini memiliki potensi yang cukup besar dalam kaitannya dengan
pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai Cimanuk Cisanggarung yang dialirkan melalui
Sungai Cipanas dan Cicadas.
Dengan adanya kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung tersebut selain dapat
mendorong adanya suatu dampak terhadap lingkungan hidup yang bersifat positif tersebut diatas,
juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dengan adanya dampak positif dan dampak negatif
tersebut perlu adanya suatu analisis dampak, pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam mengendalikan pengelolaan dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung. Adapun tujuan analisis dampak,
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung ini
adalah untuk memberikan gambaran umum tentang rencana pembangunan, menganalisis rona lingkungan
awal, mengidentifikasikan kegiatan rencana pembangunan yang dapat
menimbulkan dampak;
mengidentifikasikan komponen komponen lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak serta
memberikan saran dalam pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup pada kegiatan
pembangunan Embung Bubur Gadung.

METODE PENELITIAN
Dalam menganalisis dampak dan pengelolaan serta pemantauan lingkungan hidup
1

ISSN 1693-7945

pada rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung di Kecamatan Cikedung Kabupaten
Indramayu ini mengikut langkah langkah sebagai berikut:
Mulai

Pengumpulan Data dan Informasi


Rencana Usaha dan Kegiatan
Rona Awal Lingkungan Hidup

Identifikasi kegiatan rencana pembangunan


Embung Bubur Gadung yang dapat
menimbulkan dampak (Sumber Dampak)

Identifikasi jenis dampak yang ditimbulkan

Pengelolaan dan Pemantuan


Lingkungan Hidup

Selesai

Gambar 1 Diagram Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rencana kegiatan rencana pembangunan Embung Bubur Gadung secara adminstrasi berlokasi
di Desa Loyang Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu dan secara Geografis terletak pada S
06o33'12,9'' dan E 108o07'16,3''. Yang dibatasi oleh area persawahan pertanian. Rencana
Pembangunan Embung Bubur Gadung ini direncanakan menggunakan konstruksi pasangan batu
kali dan kedalaman 3 m, debit banjir 123 m3/detik, lebar puncak pelimpah 20,00 meter,Tinggi muka
air 2,00 meter, elevasi pencak pelimpah +26 ,00 meter, ketinggian muka air +28,00 meter,
ketinggian puncak tanggul +29,00 meter, lebar saluran penguras 1,00 1,50 meter, debit
pengambilan maximum 2 m3/detik, pengisian 2,5 juta m3 yang membutuhkan waktu 35 hari, lebar
saluran pengambilan 1,00 meter yang diharapkan mampu mengairi areal persawahan seluas 2.820
ha. Pembangunan embung tersebut dibangun pada area tanah seluas 50 ha yang merupakan tanah
milik PT. Perhutani, namun digarap oleh masyarakat setempat dengan jenis tanaman pisang,
mangga, padi, jagung, umbi umbian, kesambi .
Dalam pembangunannya akan dibutuhkan beberapa peralatan, bahan dan tenaga kerja dengan
jumlah sebagai berikut :
Tabel 1 Peralatan yang Digunakan untuk pembangunan Embung Bubur Gadung
Tahap
No
Nama Alat
Jumlah
Penggunaan
1 Excavator
2 unit
Konstruksi
2 Dozzer
2 unit
Konstruksi
3 Mesin Molen Concrete
10 unit
Konstruksi
4 Dump Truck
10 unit
Konstruksi
5 Vibro Roller
1 unit
Konstruksi
Sumber : PSDA Kabupaten Indramayu, 2010
2

ISSN 1693-7945

Tabel 2 Bahan/Material yang Digunakan


Nama
Tahap
No
Jumlah
Bahan/Material
Penggunaan
1 Pasir
53.000 m3
Konstruksi
2 Batu Pecah
122.000
Konstruksi
3
m
3 Semen
331.000
Konstruksi
sak
4 Split batu 3/4
100 m3
Konstruksi
Sumber : PSDA Kabupaten Indramayu, 2010
Tabel 3 Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
Pendidikan
Klasifikasi
No
Jumlah
Kerja
SLTA Akademi/PT
1 Direktur
1
1
2 Site Menejer
1
1
3 Superviser
5
5
4 Operator
5
5
5 Security
4
4
6 Buruh
200
200
Jumlah
216
209
7
Sumber : PSDA Kabupaten Indramayu, 2010
Untuk penggunaan Bahan Bakar dan pelumas dalam pembangunan Embung Bubur Gadung
ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4 Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas
Jenis
Cara
Kebutuhan
No
Penggunaan
Bahan Bakar
Penyimpanan
(Liter)
Ditampung
50.000
1
Solar
Alat Berat
drum
Ditampung
100
2
Pelumas
Alat Berat
drum
Sumber: PSDA Kabupaten Indramayu, 2010
Tahapan tahapan kegiatan pembangunan embung bubur gadung yang diprediksi
menimbulkan dampak dan sebagai sumber dampak adalah sebagai berikut:
1. Prakonstruksi :
a) Penetapan lahan dan survey serta sosialisasi
2. Konstruksi
a) Rekruitmen tenaga kerja konstruksi
b) Mobilisasi alat berat konstruksi serta material
c) Pengerukan lahan
d) Pekerjaan pasangan batu
3. Pasca Konstruksi
a) Demobilisasi alat berat dan peralatan konstruksi
b) Operasional dan pemeriharaan Embung Bubur Gadung
Sedangkan untuk rona lingkungan awal pada rencana pembangunan embung bubur gadung
dilakukan pengujian kualitas lingkungan diantaranya yaitu udara ambien, kebisingan, kualitas air
3

ISSN 1693-7945

tanah dan air permukaan di lokasi rencana kegiatan pembangunan. Untuk kualitas udara ambien
menunjukkan bahwa kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan masih dalam
kondisi baik dan semua parameter masih dibawah Baku Mutu Lingkungan (BML). Hal ini
berdasarkan pengujian yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2011, sedangkan Baku Mutu
Lingkungan yang dipergunakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Keputusan Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang
Tingkat Kebisingan. Adapun hasil analisa laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU MUTU
HASIL PENGUJIAN
KIMIA
1
NO2
g/Nm3
400
7,83
3
2
SO2
g/Nm
900
154,6
3
CO
g/Nm3
30.000
650
3
4
O3
g/Nm
235
< 0,1
FISIKA
1
Pb
g/Nm3
2
0,01
3
2
Debu (TSP)
g/Nm
230
56.5
Sumber: Hasil Analisa Laboratorium, 20 Oktober 2011
Sedangkan untuk tingkat kebisingan dihasilkan 49,48 dBA dengan baku mutu 60 dBA. Dari
hasil tersebut kualitas udara ambien dan kebisingan di lokasi tapak proyek masih dalam keadaan
baik karena semua parameter masih dibawah Baku Mutu.
Untuk pengambilan sample air tanah diambil 2 (dua) titik sempel dari sumur bor (Sumur air
Dalam) warga disekitar lokasi tapak rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur gadung yang
berjarak 500 meter dan 700 meter dari rencana lokasi kegiatan yang dilakukan pada tanggal 20
Oktober 2011. Berdasarkan hasil analisa laboratorium kualitas air tanah tersebut didapatkan bahwa
kualitas air tanah pada titik I yang berjarak 500 meter dari rencana lokasi kegiatan masih dalam
kondisi baik dan semua parameter masih di bawah Baku Mutu yang ditetapkan sedangkan pada titik
II yang berjarak 700 meter kualitas air sudah dalam kondisi kurang baik karena beberapa parameter
yang melampaui BML, yaitu kekeruhan, Mangan (Mn), Nitrat (NO3 ) dan Coliform. Hal ini
didasarkan
pada
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor:
416/MENKES/PER/XI/1990 tentang syarat syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Adapun hasil
analisa laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :

NO

PARAMETER

FISIKA
Bau
Warna
Jumlah Zat Padat
Terlarut (TDS)
Kekeruhan

Suhu

1
2
3
4

KIMIA
Aluminium (Al) *
Besi (Fe) *
Fluorida (F)
Kesadahan (CaCO3)

1
2
3

Tabel 6 Hasil Analisa Kualitas Air Tanah


HASIL PENGUJIAN
SATUAN BAKU MUTU
SEMPEL I
SEMPEL II
PtCo

Tidak Berbau
50

Tidak Berbau
15

Tidak Berbau
15

mg/L

1.500

107,9

113,8

NTU

25
Suhu udara +
30C

0,74

49,3^

24,2

24,4

1,0
1,5
500

< 0,02
0,03
< 0,02
151,2

< 0,02
0,15
< 0,02
164,16

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

ISSN 1693-7945

5
6
7
8
9
10
NO
11

Klorida (Cl-)
Mangan (Mn) *
Nitrat (NO3 )
Nitrit (NO2 )
pH
Sulfat (SO42-)
PARAMETER
Nilai Permanganat
(KMnO4)
MIKROBIOLOGI

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

600
0,5
10
1
6,5 - 9,0
400

SATUAN

BAKU MUTU

mg/L

10

jml/100
1
Coliform
mL
50
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium, 20 Oktober 2011

7,2
3,6
< 0,003
1,74
0,51
3,62
0,02
0,24
7,33
7,7
< 0,4
27,46
HASIL PENGUJIAN
SEMPEL I
SEMPEL II
1,26

3,79

1,5 x 103^

Untuk mengetahui kualitas air permukaan di sekitar lokasi rencana kegiatan Pembangunan
Embung Bubur Gadung, diambil 2 (dua) sempel yaitu Up stream dan Down Stream dari Sungai
Cipanas. Dari hasil analisa laboratorium didapatkan hasil bahwa secara biologis baik up stream
maupun down stream sudah mengalami pencemaran oleh bakteri E. Coli. Kualitas air permukaan
pada Up Stream didapatkan hasil bahwa kualitas air tersebut juga sudah tercemar oleh BOD 5,
sedangkan pada Down stream parameter yang diatas BML adalah BOD5, COD, dan Nitrat . Hal ini
berdasarkan hasil analisis laboratorium yang diambil dari Sungai Cipanas pada tanggal 20 Oktober
2011 dan didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas IV yaitu sumber air untuk kegiatan pertanian. Adapun
hasil analisis kualitas air permukaan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 8 Hasil Analisa Kualitas Air Permukaan
NO
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
2

PARAMETER
FISIKA
Residu Terlarut
Residu Tersuspensi
Temperatur
KIMIA
Air Raksa ( Hg) *
Arsen (As)*
Boron
BOD5
COD
Kadmium (Cd)*
Kobalt (Co)
Khrom (VI)
Nitrat (NO3 -N)
Nitrit (NO2-N)
pH
Selenium (Se)*
Seng (Zn) *
Tembaga (Cu)*
Timbal (Pb)*
Total Fosfat Sebagai P
MIKROBIOLOGI
Total Coliform
Fecal Coliform

HASIL PENGUJIAN
Up stream
Down Stream

SATUAN

BAKU MUTU

mg/L
mg/L
0
C

2.000
400
Deviasi 5

64,83
44
25,6

388,6
28
25,3

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

0,005
1
1
12
100
0,01
0,2
1
20
5,0 - 9,0
0,05
2
0,2
1
5

< 0,001
< 0,005
< 0,1
37^
51,03
0,005
< 0,01
0,04
19,1
0,13
8,71
< 0,01
0,01
< 0,02
< 0,01
0,08

< 0,001
< 0,005
< 0,1
300^
430,71^
< 0,003
< 0,01
0,09
43,32^
0,3
8,72
< 0,01
< 0,005
< 0,02
0,03
0,22

Jml/100 mL
Jml/100 mL

10.000
2.000

4,3 x 103
4,3 x 103^

4,3 x 105^
4,3 x 105^

Sumber : Hasil Analisa Laboratorium, 20 Oktober 2011

ISSN 1693-7945

Dalam pengumpulan data komponen lingkungan biologi ini dilakukan dengan melakukan
observasi atau pengamatan langsung di tapak proyek. Adapun Komponen lingkungan biologi
(Flora dan Fauna) yang masih berkembangbiak dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat di
sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung adalah untuk Flora di daerah
studi secara garis besar terbagi dalam beberapa kelompok yaitu: tipe vegetasi persawahan,
perkarangan dan Hutan . Hasil pengamatan di lapangan dapat ditemukan jenis flora seperti tanaman
padi (oryza setiva). Jagung (Zea mays), Pisang (Musa paradisiacal), Mangga (Mangifera Indiaca)
kelapa (Cocos nucifera), Rumput ( Poaceae ), Randu (Ceiba Pentandra), Jati (Tectona grandis),
Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq), Angsana (Pterocarpus Indica Willd), Kesambi (Schleichera
Trijuga Willd), Turi (Sesbania Sesba), Alang-alang (lmperata Cylindrica). Sedangkan untuk jenis
jenis fauna di sekitar lokasi kegiatan wilayah studi ditemukan jenis jenis fauna seperti burung
gereja (Passer montanos), Kelelawar (Myotis sp), Capung (Lebellula sp), Belalang (Valanga sp),
Kupu-kupu (Farena sp), Jangkrik (gryllus sp), Kadal (Mabuia multifasciata), Cikcak
(Hamidactylus sp), Tokek (Gecko gecko), Katak Buduk (Rona cancifora), Lalat (Dipera), Kucing
(Felis familiaris) dan Anjing (Canis canis). Kadal (Mabouia multifasciata), Bunglon (Calotes
jubatus), Cicak (Hermydactylus Prenatus), Kutilang (Pycnonotus Aurigaster), Tekukur
(Streptopelia Chinensis), Puyuh (Turnix Suscitator), Ular cobra (Naya sputatrix),
Dari rencana kegiatan pembangunan embung bubur gadung tersebut diprediksikan akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup pada setiap tahapannya. Adapun jenis dampak
yang ditimbulkan yaitu sebagai berikut:
Tabel 9 Jenis Dampak yang Ditimbulkan dari Kegiatan Pembangunan
Embung Bubur Gadung
Tahapan Proyek
1. Pra konstruksi

2. Konstruksi

a
b

3. Pasca Konstruksi /
Operasional

Sumber Dampak
Penetapan lahan dan
survey serta sosialisasi

Rekruitmen tenaga kerja


konstruksi
Mobilisasi alat berat
konstruksi serta material

Pengerukan lahan
(land cutting)

Pekerjaan Pasangan Batu

Demobilisasi alat berat


dan peralatan konstruksi
Operasional dan

b
Pemeliharaan
Embung Bubur Gadung

Jenis Dampak
Kekhawatiran/ keresahan masyarakat
akan lahan dan tanaman garapannya.
Persepsi positip dan negatip
masyarakat
Kesempatan bekerja dan berusaha
Mata pencaharian dan pendapatan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan Kebisingan
Kerusakan jalan yang dilalui
Tundaan lalu lintas di sekitar lokasi
kegiatan
Penurunan kualitas air permukaan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Tundaan lalu lintas di sekitar lokasi
Peningkatan kuantitas dan kualitas
air
permukaan
Peningkatan biota air
Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
Ancaman bahaya tenggelam

Sumber : Analisis, 2011


6

ISSN 1693-7945

Rencana pembangunan Embung Bubur Gadung tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis
dampak sebagaimana tersaji dalam tabel 9 maka harus dikelola agar dampak yang ditimbulkan
dapat diminimalkan. Adapun Pengelolaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 10 Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Pembangunan Embung Bubur Gadung


Jenis Dampak
TAHAP PRA KONSTRUKSI
- Kekhawatiran/
keresahan
masyarakat akan lahan dan
tanaman garapannya.
- Persepsi positif dan negatif
masyarakat

Sumber Dampak

Pegelolaan

- Penetapan Lahan dan Survei,


serta
sosialisasi
rencana
kegiatan.

- Sosialisasi rencana kegiatan


pembangunan Embung Bubur
gadung kepada masyarakat
terutama tentang tujuan dan
manfaat proyek terhadap
masyarakat, kegiatan yang akan
dilakukan, jadwal pelaksanaan
kegiatan, dan dampak yang
ditimbulkan.
- Melakukan penggantian biaya
terhadap jenis tanaman yang
digarap oleh penggarap dengan
cara bermusyawarah
- Memberikan penjelasan kepada
masyarakat tentang mekanisme
pengaduan beserta
kompensasinya, apabila terjadi
gangguan akibat kegiatan proyek

TAHAP KONSTRUKSI
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Mata pencaharian dan
pendapatan

Rekruitmen
konstruksi

- Mengutamakan tenaga kerja


konstruksi dari desa loyang dan
sekitarnya, sesuai dengan
kebutuhan dan bidang keahlian.
- Memberikan ruang bagi
masyarakat sekitar untuk dapat
membuka usaha yang dapat
menunjang pelaksanaan
konstruksi.
- Bekerjasama dengan
pemerintahan Desa Loyang dan
Disosnaker Indramayu dalam hal
rekruitmen tenaga kerja
konstruksi.
- Semua alat berat dan transportasi
harus lolos uji emisi
- Pengaturan jadwal keberangkatan
alat transportasi agar tidak
bersamaan dan menghindari pada
jam istirahat masyarakat.
- Apabila
menggunakan
bak
terbuka
untuk
mengangkut
bahan/material
maka
harus
ditutup dengan terval
- Penyiraman secara rutin pada
akses jalan di tapak proyek
- Tonase beban muatan dan alat
transportasi dengan beban max
jalan harus sesuai

Penurunan kualitas udara ambien


Peningkatan Kebisingan
Kerusakan jalan yang dilalui
Tundaan lalu lintas di sekitar
lokasi kegiatan

tenaga

kerja

Mobilisasi Alat berat konstruksi


dan material.

ISSN 1693-7945

Jenis Dampak

Sumber Dampak
-

- Penurunan
kualitas
air
permukaan
- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan

Pengerukan lahan (land cutting)

- Penurunan kualitas air


permukaan
- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan

Pekerjaan pasangan batu

TAHAP PASCA KONSTRUKSI


- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan
- Tundaan lalu lintas di sekitar
lokasi

Demobilisasi alat berat


dan peralatan konstruksi

Pegelolaan
Segera perbaiki jalan yang rusak
akibat mobilisasi
Pemasangan rambu rambu lalu
lintas di sekitar lokasi pekerjaan
serta memasang rambu peringatan
hati-hati, dan flashing lamp
Melakukan pengaturan arus lalu
lintas secara bergantian dengan
memasang petugas pada titik
rawan kemacetan
Melakukan
pekerjaan
pengangkutan di luar jam sibuk
lalu lintas jalan pada pagi dan sore
hari, serta diluar jam pulang anak
sekolah
Mencegah masuknya material ke
badan sungai, sehingga tidak
menambah beban pencemaran
sungai. Hal ini dapat dilakukan
dengan pembuatan barrier yang
menghalangi masuknya material
ke sungai dan menempatkan
material di lokasi yang dilengkapi
dengan barrier penahan material
Mencegah terjadinya ceceran
BBM dan minyak pelumas dari
kendaraan dan peralatan proyek
Menyediakan kamar mandi dan
toilet yang sesuai dengan standar
kesehatan
bagi
karyawan
konstruksi
Semua alat berat dan transportasi
harus lolos uji emisi
Menghindari jam istirahat pada
saat
melakukan
pekerjaan
pengerukan.
Mencegah masuknya material ke
badan sungai, sehingga tidak
menambah beban pencemaran
sungai.
Mencegah terjadinya ceceran
BBM dan minyak pelumas dari
kendaraan dan peralatan proyek
Semua alat molen beton harus
lolos uji emisi
Menghindari jam istirahat pada
saat melakukan pekerjaan
pasangan batu.

- Semua alat berat dan transportasi


harus lolos uji emisi
- Pengaturan jadwal keberangkatan
alat transportasi agar tidak
bersamaan dan menghindari pada
jam istirahat masyarakat
- Melakukan pengaturan arus lalu
8

ISSN 1693-7945

Jenis Dampak

Sumber Dampak

- Peningkatan
kuantitas
dan
kualitas air permukaan
- Peningkatan biota air
- Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
- Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
- Ancaman bahaya tenggelam

Operasional dan Pemeliharaan


Embung Bubur Gadung

Pegelolaan
lintas secara bergantian dengan
memasang petugas pada titik
rawan kemacetan.
Melakukan
pekerjaan
demobilisasi di luar jam sibuk lalu
lintas jalan pada pagi dan sore
hari, serta diluar jam pulang anak
sekolah
Memberikan
arahan
pada
masyarakat agar tidak membuang
sampah atau limbah domestik ke
Embung Bubur Gadung.
Pemeliharaan ikan tawar.
Melakukan pengerukan sedimen.
Pembagian jadwal Pengaliran air.
Membuat buffer zona
Memasang peringatan Larangan
berenang dan mandi

Sumber: Analisis, 2011


Untuk mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan terhadap dampak yang terjadi pada
pembangunan Embung Bubur Gadung, maka harus dilakukan pemantauan. Pemantauan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembangunan Embung Bubur Gadung
Jenis
Sumber
TAHAP PRA KONSTRUKSI
- Kekhawatiran/
keresahan - Penetapan Lahan dan
masyarakat akan lahan dan
Survei serta sosialisasi
tanaman garapannya.
rencana kegiatan.
- Persepsi positif dan negatif
masyarakat

TAHAP KONSTRUKSI
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Mata pencaharian dan pendapatan

Pemantauan
- Pemantauan
dilakukan
dengan
wawancara langsung dan penggunaan
kuisioner yang dibagikan kepada
masyarakat sekitar lokasi dan aparat
pemerintahan kelurahan setempat
- Hasil
musyawarah
tentang
penggantian besaran stuan biaya untuk
setiap jenis tanaman penggarap
dengan jumlah jenis tanamannya

- Memprosentasikan tenaga dari sekitar


lokasi kegiatan dengan tenaga kerja
dari total yang digunakan
- Memantau pemanfaatan ruang usaha
oleh masyarakat di sekitar lokasi
Penurunan kualitas udara ambien Mobilisasi
Alat
berat - Memantau kualitas udara ambien
Peningkatan Kebisingan
konstruksi dan material
dengan pengambilan sampel dan di
Kerusakan jalan yang dilalui
analisis ke laboratorium
Tundaan lalu lintas di sekitar
- Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek
lokasi kegiatan
- Memantau secara visual terhadap jalan
yang dilalui
- Memantau secara visual tundaan
transportasi di sekitar kegiatan
Penurunan kualitas air permukaan Pengerukan lahan (land - Memantau kualitas air permukaan
Penurunan kualitas udara ambien cutting)
dengan pengambilan sempel dan di
analisis ke laboratorium
Peningkatan kebisingan
- Memantau kualitas udara ambien
dengan pengambilan sampel dan di
Rekruitmen
konstruksi

tenaga kerja

ISSN 1693-7945

Jenis

Sumber
-

- Penurunan kualitas air permukaan Pekerjaan pasangan batu


- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan

TAHAP PASCA KONSTRUKSI


- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan
- Tundaan lalu lintas di sekitar
lokasi

Demobilisasi alat berat


dan peralatan konstruksi

- Peningkatan
kuantitas
dan Operasional dan
Pemeliharaan
kualitas air permukaan
- Peningkatan biota air
Embung Bubur Gadung
- Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
- Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
- Ancaman bahaya tenggelam

Pemantauan
analisis ke laboratorium
Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek
Memantau kualitas air permukaan
dengan pengambilan sempel dan di
analisis ke laboratorium
Memantau kualitas udara ambien
dengan pengambilan sampel dan di
analisis ke laboratorium
Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek

- Memantau kualitas udara ambien


dengan pengambilan sampel dan di
analisis ke laboratorium
- Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek
- Memantau secara visual tundaan
transportasi di sekitar kegiatan
- Memantau kualitas air permukaan
dengan pengambilan sampel dan di
analisis ke laboratorium
- Memantau jenis ikan tawar yang
hidup di embung
- Memantau debit air di Embung
- Memantau aktifitas masyarakat di
Embung

Sumber : Analisis, 2011


KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1) Rencana kegiatan rencana pembangunan Embung Bubur Gadung secara adminstrasi berlokasi di
Desa Loyang Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu dengan rencana pembangunan
menggunakan konstruksi pasangan batu kali, luas area 50 ha, kedalaman 3 m, debit banjir 123
m3/detik, lebar puncak pelimpah 20,00 meter, Tinggi muka air 2,00 meter, debit pengambilan
maximum 2 m3/detik yang diharapkan mampu mengairi areal persawahan seluas 2.820 ha.
2) Rona lingkungan awal di lokasi pembangunan Embung Bubur Gadung untuk kualitas udara
ambien masih dalam kondisi baik, kualitas air permukaan ada beberapa parameter yang
melampaui baku mutu,yaitu BOD5, COD, Nitrat (NO3 -N), Coliform, sedangkan air tanah
kekeruhan, Mangan (Mn), Nitrat (NO3 ) dan Coliform.
3) Pada setiap tahapan proyek terdapat kegiatan pembangunan Embung Bubur gadung yang dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
4) Dampak yang timbul akibat kegiatan tersebut harus dikelola dan dipantau.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1999. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara
Anonim. 1996. Keputusan Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Tingkat Kebisingan

10

ISSN 1693-7945

Anonim.
1990.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
416/MENKES/PER/XI/1990 tentang syarat syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Nomor:

Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2001 tentang Irigasi
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Indramayu. 2010. Laporan Akhir Perencanaan
Embung Bubur Gadung
Chafid Fandeli. 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemaparannya
dalam Pembangunan. Yogyakarta: Liberty.
Otto Sumarwoto. 1997. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wardhana A Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset

11

You might also like