Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
Dalam menganalisis dampak dan pengelolaan serta pemantauan lingkungan hidup
1
ISSN 1693-7945
pada rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung di Kecamatan Cikedung Kabupaten
Indramayu ini mengikut langkah langkah sebagai berikut:
Mulai
Selesai
ISSN 1693-7945
ISSN 1693-7945
tanah dan air permukaan di lokasi rencana kegiatan pembangunan. Untuk kualitas udara ambien
menunjukkan bahwa kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan masih dalam
kondisi baik dan semua parameter masih dibawah Baku Mutu Lingkungan (BML). Hal ini
berdasarkan pengujian yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2011, sedangkan Baku Mutu
Lingkungan yang dipergunakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Keputusan Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang
Tingkat Kebisingan. Adapun hasil analisa laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU MUTU
HASIL PENGUJIAN
KIMIA
1
NO2
g/Nm3
400
7,83
3
2
SO2
g/Nm
900
154,6
3
CO
g/Nm3
30.000
650
3
4
O3
g/Nm
235
< 0,1
FISIKA
1
Pb
g/Nm3
2
0,01
3
2
Debu (TSP)
g/Nm
230
56.5
Sumber: Hasil Analisa Laboratorium, 20 Oktober 2011
Sedangkan untuk tingkat kebisingan dihasilkan 49,48 dBA dengan baku mutu 60 dBA. Dari
hasil tersebut kualitas udara ambien dan kebisingan di lokasi tapak proyek masih dalam keadaan
baik karena semua parameter masih dibawah Baku Mutu.
Untuk pengambilan sample air tanah diambil 2 (dua) titik sempel dari sumur bor (Sumur air
Dalam) warga disekitar lokasi tapak rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur gadung yang
berjarak 500 meter dan 700 meter dari rencana lokasi kegiatan yang dilakukan pada tanggal 20
Oktober 2011. Berdasarkan hasil analisa laboratorium kualitas air tanah tersebut didapatkan bahwa
kualitas air tanah pada titik I yang berjarak 500 meter dari rencana lokasi kegiatan masih dalam
kondisi baik dan semua parameter masih di bawah Baku Mutu yang ditetapkan sedangkan pada titik
II yang berjarak 700 meter kualitas air sudah dalam kondisi kurang baik karena beberapa parameter
yang melampaui BML, yaitu kekeruhan, Mangan (Mn), Nitrat (NO3 ) dan Coliform. Hal ini
didasarkan
pada
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor:
416/MENKES/PER/XI/1990 tentang syarat syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Adapun hasil
analisa laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :
NO
PARAMETER
FISIKA
Bau
Warna
Jumlah Zat Padat
Terlarut (TDS)
Kekeruhan
Suhu
1
2
3
4
KIMIA
Aluminium (Al) *
Besi (Fe) *
Fluorida (F)
Kesadahan (CaCO3)
1
2
3
Tidak Berbau
50
Tidak Berbau
15
Tidak Berbau
15
mg/L
1.500
107,9
113,8
NTU
25
Suhu udara +
30C
0,74
49,3^
24,2
24,4
1,0
1,5
500
< 0,02
0,03
< 0,02
151,2
< 0,02
0,15
< 0,02
164,16
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
ISSN 1693-7945
5
6
7
8
9
10
NO
11
Klorida (Cl-)
Mangan (Mn) *
Nitrat (NO3 )
Nitrit (NO2 )
pH
Sulfat (SO42-)
PARAMETER
Nilai Permanganat
(KMnO4)
MIKROBIOLOGI
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
600
0,5
10
1
6,5 - 9,0
400
SATUAN
BAKU MUTU
mg/L
10
jml/100
1
Coliform
mL
50
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium, 20 Oktober 2011
7,2
3,6
< 0,003
1,74
0,51
3,62
0,02
0,24
7,33
7,7
< 0,4
27,46
HASIL PENGUJIAN
SEMPEL I
SEMPEL II
1,26
3,79
1,5 x 103^
Untuk mengetahui kualitas air permukaan di sekitar lokasi rencana kegiatan Pembangunan
Embung Bubur Gadung, diambil 2 (dua) sempel yaitu Up stream dan Down Stream dari Sungai
Cipanas. Dari hasil analisa laboratorium didapatkan hasil bahwa secara biologis baik up stream
maupun down stream sudah mengalami pencemaran oleh bakteri E. Coli. Kualitas air permukaan
pada Up Stream didapatkan hasil bahwa kualitas air tersebut juga sudah tercemar oleh BOD 5,
sedangkan pada Down stream parameter yang diatas BML adalah BOD5, COD, dan Nitrat . Hal ini
berdasarkan hasil analisis laboratorium yang diambil dari Sungai Cipanas pada tanggal 20 Oktober
2011 dan didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas IV yaitu sumber air untuk kegiatan pertanian. Adapun
hasil analisis kualitas air permukaan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 8 Hasil Analisa Kualitas Air Permukaan
NO
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
2
PARAMETER
FISIKA
Residu Terlarut
Residu Tersuspensi
Temperatur
KIMIA
Air Raksa ( Hg) *
Arsen (As)*
Boron
BOD5
COD
Kadmium (Cd)*
Kobalt (Co)
Khrom (VI)
Nitrat (NO3 -N)
Nitrit (NO2-N)
pH
Selenium (Se)*
Seng (Zn) *
Tembaga (Cu)*
Timbal (Pb)*
Total Fosfat Sebagai P
MIKROBIOLOGI
Total Coliform
Fecal Coliform
HASIL PENGUJIAN
Up stream
Down Stream
SATUAN
BAKU MUTU
mg/L
mg/L
0
C
2.000
400
Deviasi 5
64,83
44
25,6
388,6
28
25,3
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
0,005
1
1
12
100
0,01
0,2
1
20
5,0 - 9,0
0,05
2
0,2
1
5
< 0,001
< 0,005
< 0,1
37^
51,03
0,005
< 0,01
0,04
19,1
0,13
8,71
< 0,01
0,01
< 0,02
< 0,01
0,08
< 0,001
< 0,005
< 0,1
300^
430,71^
< 0,003
< 0,01
0,09
43,32^
0,3
8,72
< 0,01
< 0,005
< 0,02
0,03
0,22
Jml/100 mL
Jml/100 mL
10.000
2.000
4,3 x 103
4,3 x 103^
4,3 x 105^
4,3 x 105^
ISSN 1693-7945
Dalam pengumpulan data komponen lingkungan biologi ini dilakukan dengan melakukan
observasi atau pengamatan langsung di tapak proyek. Adapun Komponen lingkungan biologi
(Flora dan Fauna) yang masih berkembangbiak dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat di
sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan Embung Bubur Gadung adalah untuk Flora di daerah
studi secara garis besar terbagi dalam beberapa kelompok yaitu: tipe vegetasi persawahan,
perkarangan dan Hutan . Hasil pengamatan di lapangan dapat ditemukan jenis flora seperti tanaman
padi (oryza setiva). Jagung (Zea mays), Pisang (Musa paradisiacal), Mangga (Mangifera Indiaca)
kelapa (Cocos nucifera), Rumput ( Poaceae ), Randu (Ceiba Pentandra), Jati (Tectona grandis),
Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq), Angsana (Pterocarpus Indica Willd), Kesambi (Schleichera
Trijuga Willd), Turi (Sesbania Sesba), Alang-alang (lmperata Cylindrica). Sedangkan untuk jenis
jenis fauna di sekitar lokasi kegiatan wilayah studi ditemukan jenis jenis fauna seperti burung
gereja (Passer montanos), Kelelawar (Myotis sp), Capung (Lebellula sp), Belalang (Valanga sp),
Kupu-kupu (Farena sp), Jangkrik (gryllus sp), Kadal (Mabuia multifasciata), Cikcak
(Hamidactylus sp), Tokek (Gecko gecko), Katak Buduk (Rona cancifora), Lalat (Dipera), Kucing
(Felis familiaris) dan Anjing (Canis canis). Kadal (Mabouia multifasciata), Bunglon (Calotes
jubatus), Cicak (Hermydactylus Prenatus), Kutilang (Pycnonotus Aurigaster), Tekukur
(Streptopelia Chinensis), Puyuh (Turnix Suscitator), Ular cobra (Naya sputatrix),
Dari rencana kegiatan pembangunan embung bubur gadung tersebut diprediksikan akan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup pada setiap tahapannya. Adapun jenis dampak
yang ditimbulkan yaitu sebagai berikut:
Tabel 9 Jenis Dampak yang Ditimbulkan dari Kegiatan Pembangunan
Embung Bubur Gadung
Tahapan Proyek
1. Pra konstruksi
2. Konstruksi
a
b
3. Pasca Konstruksi /
Operasional
Sumber Dampak
Penetapan lahan dan
survey serta sosialisasi
Pengerukan lahan
(land cutting)
b
Pemeliharaan
Embung Bubur Gadung
Jenis Dampak
Kekhawatiran/ keresahan masyarakat
akan lahan dan tanaman garapannya.
Persepsi positip dan negatip
masyarakat
Kesempatan bekerja dan berusaha
Mata pencaharian dan pendapatan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan Kebisingan
Kerusakan jalan yang dilalui
Tundaan lalu lintas di sekitar lokasi
kegiatan
Penurunan kualitas air permukaan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas air permukaan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan
Tundaan lalu lintas di sekitar lokasi
Peningkatan kuantitas dan kualitas
air
permukaan
Peningkatan biota air
Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
Ancaman bahaya tenggelam
ISSN 1693-7945
Rencana pembangunan Embung Bubur Gadung tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis
dampak sebagaimana tersaji dalam tabel 9 maka harus dikelola agar dampak yang ditimbulkan
dapat diminimalkan. Adapun Pengelolaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Sumber Dampak
Pegelolaan
TAHAP KONSTRUKSI
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Mata pencaharian dan
pendapatan
Rekruitmen
konstruksi
tenaga
kerja
ISSN 1693-7945
Jenis Dampak
Sumber Dampak
-
- Penurunan
kualitas
air
permukaan
- Penurunan kualitas udara ambien
- Peningkatan kebisingan
Pegelolaan
Segera perbaiki jalan yang rusak
akibat mobilisasi
Pemasangan rambu rambu lalu
lintas di sekitar lokasi pekerjaan
serta memasang rambu peringatan
hati-hati, dan flashing lamp
Melakukan pengaturan arus lalu
lintas secara bergantian dengan
memasang petugas pada titik
rawan kemacetan
Melakukan
pekerjaan
pengangkutan di luar jam sibuk
lalu lintas jalan pada pagi dan sore
hari, serta diluar jam pulang anak
sekolah
Mencegah masuknya material ke
badan sungai, sehingga tidak
menambah beban pencemaran
sungai. Hal ini dapat dilakukan
dengan pembuatan barrier yang
menghalangi masuknya material
ke sungai dan menempatkan
material di lokasi yang dilengkapi
dengan barrier penahan material
Mencegah terjadinya ceceran
BBM dan minyak pelumas dari
kendaraan dan peralatan proyek
Menyediakan kamar mandi dan
toilet yang sesuai dengan standar
kesehatan
bagi
karyawan
konstruksi
Semua alat berat dan transportasi
harus lolos uji emisi
Menghindari jam istirahat pada
saat
melakukan
pekerjaan
pengerukan.
Mencegah masuknya material ke
badan sungai, sehingga tidak
menambah beban pencemaran
sungai.
Mencegah terjadinya ceceran
BBM dan minyak pelumas dari
kendaraan dan peralatan proyek
Semua alat molen beton harus
lolos uji emisi
Menghindari jam istirahat pada
saat melakukan pekerjaan
pasangan batu.
ISSN 1693-7945
Jenis Dampak
Sumber Dampak
- Peningkatan
kuantitas
dan
kualitas air permukaan
- Peningkatan biota air
- Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
- Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
- Ancaman bahaya tenggelam
Pegelolaan
lintas secara bergantian dengan
memasang petugas pada titik
rawan kemacetan.
Melakukan
pekerjaan
demobilisasi di luar jam sibuk lalu
lintas jalan pada pagi dan sore
hari, serta diluar jam pulang anak
sekolah
Memberikan
arahan
pada
masyarakat agar tidak membuang
sampah atau limbah domestik ke
Embung Bubur Gadung.
Pemeliharaan ikan tawar.
Melakukan pengerukan sedimen.
Pembagian jadwal Pengaliran air.
Membuat buffer zona
Memasang peringatan Larangan
berenang dan mandi
TAHAP KONSTRUKSI
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Mata pencaharian dan pendapatan
Pemantauan
- Pemantauan
dilakukan
dengan
wawancara langsung dan penggunaan
kuisioner yang dibagikan kepada
masyarakat sekitar lokasi dan aparat
pemerintahan kelurahan setempat
- Hasil
musyawarah
tentang
penggantian besaran stuan biaya untuk
setiap jenis tanaman penggarap
dengan jumlah jenis tanamannya
tenaga kerja
ISSN 1693-7945
Jenis
Sumber
-
- Peningkatan
kuantitas
dan Operasional dan
Pemeliharaan
kualitas air permukaan
- Peningkatan biota air
Embung Bubur Gadung
- Pencegahan dan Penanggulangan
Banjir
- Peningkatan pelayanan air irigasi
pertanian
- Ancaman bahaya tenggelam
Pemantauan
analisis ke laboratorium
Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek
Memantau kualitas air permukaan
dengan pengambilan sempel dan di
analisis ke laboratorium
Memantau kualitas udara ambien
dengan pengambilan sampel dan di
analisis ke laboratorium
Memantau tingkat kebisingan di
sekitar tapak proyek
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1999. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara
Anonim. 1996. Keputusan Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Tingkat Kebisingan
10
ISSN 1693-7945
Anonim.
1990.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
416/MENKES/PER/XI/1990 tentang syarat syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Nomor:
Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2001 tentang Irigasi
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Indramayu. 2010. Laporan Akhir Perencanaan
Embung Bubur Gadung
Chafid Fandeli. 2001. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemaparannya
dalam Pembangunan. Yogyakarta: Liberty.
Otto Sumarwoto. 1997. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wardhana A Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset
11