Professional Documents
Culture Documents
dasar gaplek semakin beragam tetapi tetap dengan perlakuan yang sama. Adapun
praktikum kali ini akan membahas mengenai pembuatan gaplek dengan berbahan
dasar dari ubi jalar, ubi kayu, pisang ambon dan pisang raja.
Prosedur pembuatan gaplek dengan bahan dasar ubi jalar dan pisang tidak
jauh berbeda dengan pembuatan gaplek ubi kayu. Adapun prosedur yang digunakan
dalam pembuatan gaplek ubi jalar yaitu mencuci bersih ubi jalar, perebusan selama 5
menit yang bertujuan untuk mengurangi proses oksidasi dan akan lebih medah pada
saat pemotongan/penipisan, ubi jalar yang sudah di potong/diiris kemudian di
timbang sebanyak 500 gram dan direndam dalam kapur sirih selama 5 menit yang
memiliki tujuan untuk mengawetkan dan memperkeras gaplek(Yuliarti, 2007). Bilas
irisan ubi jalar dengan air bersih dan kembali rebus selama 15 menit, kemudia
perlakuan terakhir adalah dengan mengurangi kadar air dari ubi jalar tersebut dengan
menggunakan oven. Setelah dirasa kadar air dalam ubi jalar tersebut sudah berkurang
(ditandai tekstur dari ubi jalar suadah mengering dan keras), di dapatlah hasil
pengamatan dari ke-4 sampel gaplek sebagai berikut:
Perlakua
n
Produk
Gaplek ubi
Gaplek
Gaplek ubi
Gaplek
jalar
pisang raja
kayu
pisang ambon
Khas singkong
Khas pisang
Khas pisang
Aroma
Warna
Kuning
Kuning pucat
Putih
Putih gading
Mudah
Tidak mudah
Mudah ++
Mudah
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
500
500
500
500
Bau asem /
Khas pisang
Khas singkong
basi
++
++
Sebelum
Kemudaha
n
dipatahkan
Ada
tidaknya
jamur
Sesudah
Berat (g)
Aroma
Berbau manis
Kuning
Warna
kecoklatan
Kuning emas
pinggiran
kecoklatan
Putih gading
Coklat
kehitaman
hitam
Kemudaha
Susah
Susah
Mudah +
Susah
n
dipatahkan
Ada
tidaknya
Tidak
Tidak
160
150
Tidak
Tidak
170
113
jamur
Berat (g)
aroma khas singkong, mudah dipatahkan, tidak berjamur dan memiliki berat awal
500 gram. Setelah dilakukan pengovenan terjadi berapa perubahan seperti warna
singkong yang tadinya putih menjadi putih gading, hal tersebut berkaitan dengan
berkurangnya kadar air dalam ubi kayu tersebut. Aroma dari ubi kayu setelah
pengovenan menjadi lebih kuat dari sebelumnya hal tersebut dikarenakan kadar
air yang berkurang sehngga memperkuat aroma dari gaplek ubi kayu dan tidak
adanya pertumbuhan kapang pada gaplek ubi jalar, apabila gaplek ubi jalar
ditumbuhi mikroorganisme maka mikrorganisme tersebut akan mendegramadasi
senyawa dalam ubi kayu dan akan menurunkan kualitas aroma dari ubi kayu
tersebut. Tekstur dari gaplek ubi kayu menjadi lebih keras dari sebelumnya, hal
tersebut berkaitan dengan kadar air dari gaplek ubi kayu yang menurun. Pada
proses pengovenan gaplek akan mengurai kadar air yang menyebabkan terjadinya
perubahan karakteristik dari gaplek tersebut dan bobot awal dari sempel gaplek
ubi kayu sebesar 500 gram menyusut menjadi 170 gram.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Gaplek merupakan olahan pangan yang mampu memperpanjang umur
simpan.
2. Gaplek ubi jalar berbau asam disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme yang mendegradasi dari senyawa ubi jalar.
3. Gaplek pisang ambon memiliki warna yang lebih pekat dari gaplek
pisang raja.
4. Gaplek pisang ambon memiliki kadar air 72% dan jumlah padatannya
lebh sedikit dari pisang raja.
5. Gaplek ubi kayu memiliki karaterstik yang paling baik diantara gaplek
yang lain.
6. Pengeringan yang baik akan menghindari gaplek dari tumbuhnya
jamur/kapang.
7. Perendaman dengan kapur sirih mangakibatkan gaplek menjadi lebih
awet dan lebih keras.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi
DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Desrosier, N.W., 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Edisi ketiga. Penerjemah M.
Muljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Yuliarti, Nurheti., 2007. Awas Bahaya di Balik Lezatnya Makanan, Yogyakarta :
Penerbit Andi.