Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA
KELAS
: VI - ALFARABI
SD IT DAAR AL ULUUM
TP. 2016 / 2017
PERISTIWA ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA
Pukul 14:37 waktu setempat (07:37 UTC) tanggal 2 Juli 2013, gempa berkekuatan 6,1
terjadi di kedalaman 10 kilometer (6.2 mi) dengan episentrum di dekat ujung barat laut
Sumatera, 55 kilometer (34 mi) di selatan Bireun. Gempa ini terjadi di patahan Semangko.
Gempa mengguncang selama kurang lebih 15 detik dan dapat dirasakan mulai dari ibu kota
provinsi Banda Aceh sampai Bener Meriah. Gempa begitu kuat sampai-sampai
memunculkan kekhawatiran masyarakat di Banda Aceh, 320 mile (510 km) dari
episentrum, dan guncangannya terasa hingga Malaysia. Sedikkitnya 15 gempa susulan
terjadi. Tiga di antaranya berkekuatan 4,3, 5,5, dan 5,2.
Penyebab
Akibat
39 orang tewas
Lebih dari 400 orang luka
Lebih dari 3000 rumah rusak
Sebuah rumah terhanyut setelah diterjang banjir bandang di Manado Sulawesi Utara.
Banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah kota dan kabupaten di Sulawesi Utara,
pada 15 Januari 2014. Daerah tersebut antara lain, Kota Manado, Kota Tomohon,
Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe
dan Kepulauan Sitaro.
Penyebab
Banjir bandang ini disebabkan hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil di sekitar Manado,
serta rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota yang serampangan menyebabkan
sejumlah sungai di Manado tak mampu lagi menahan debit air hujan. Selain itu banjir
bandang ini diperparah, karena air laut yang sedang pasang.
Akibat
Banjir bandang ini menimpa 4 wilayah di Sulawesi Utara, yaitu Manado, Tomohon,
Minahasa, dan Minahasa Utara dengan wilayah terparah terkena dampak banjir bandang di
Manado. Banjir bandang menyebabkan puluhan ribu orang menjadi korban banjir bandang
dan melakukan pengungsian akibat banjir bandang. Banjir Bandang ini juga
mengakibatkan puluhan ribu rumah mengalami kerusakan. Selain itu, banjir bandang
menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana di wilayah yang terkena bencana.
Banjir bandang ini juga disusul terjadinya longsor yang mengakibatkan kerugian dengan
perkiraan sebesar 1,8 triliun Rupiah
Akibat
Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum
terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata.
Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, Jawa Tengah, kian bergeliat. Status pun menjadi siaga.
Sejak Kamis 7 Agustus 2014 malam, sudah 7 kali lontaran lava pijar dengan ketinggian
100-500 meter dari kawah gunung berapi tersebut. Lontaran lava pijar kembali muncul
pada Rabu 16 Agustus 2014.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, mengatakan aktivitas vulkanik lainya
juga meningkat yang ditandai adanya gempa tremor harmonik serta letusan abu. "Letusan
abu terjadi 8 kali dengan ketinggian antara 200-800 m ke arah barat. Sementara untuk
gempa hembusan tercatat 380 kali dan gempa letusan 46 kali," ucap Sudrajat.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hal ini lantaran sebelum gunung beraksi,
BNPB meminta warga yang tinggal di sekitar gunung untuk mengosongkan dalam radius 4
kilometer dari pusat erupsi.
Penyebab
Akibat
Kebakaran Hutan
Tim SAR menemukan 19 jenazah, puluhan lainnya masih belum ditemukan di longsor
Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12/2014). (Antara Foto/Idhad Zakaria)
Jelang akhir tahun, Ibu Pertiwi kembali menangis. Tanah longsor menerjang Dusun
Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat 12
Desember 2014 sekitar pukul 17.30 WIB. Dalam kejadian ini, sekitar 35 rumah warga
tertimbun.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai
108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan
melintas saat bencana itu terjadi.
Penyebab
Tanaman di atas bukit tempat terjadinya longsor adalah tanaman semusim, dengan
jenis palawija, yang tidak rapat. Akibatnya, kondisi tanah menjadi longgar dan
Akibat