Professional Documents
Culture Documents
BELA NEGARA
Kelas B
BAMBANG SUGIANTO
NIT. 15242904
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari perundang-undangan, kewajiban membela negara dapat
ditelusuri dari ketentuan dalam UUD l945 dan undang-undang nomor 3 tahun
2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (1)
ditegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Sedangkan dalam Pasal 30 ayat (2)
disebutkan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI
sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) tersebut, ada
beberapa hal yang mesti kita pahami yaitu :
1) keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara
belum ada keharusan untuk mengikuti wajib militer (secara masal) bagi
segenap warga negara Indonesia seperti diberlakukan di beberapa negara lain.
Sekalipun demikian, adakalanya orang-orang yang memiliki keahlian tertentu
(biasanya sarjana) yang dibutuhkan negara dapat diminta oleh negara untuk
mengikuti tes seleksi penerimaan anggota TNI sekalipun orang tersebut tidak
pernah mendaftarkan diri.
B. Tinjauan Pustaka
Menurut Ralf Dahrendorf konflik merupakan fenomena yang selalu
hadir (Inherent omni-presence) dalam setiap masyarakat manusia. Menurutnya,
perbedaan
pandangan
dan
kepentingan
diantara
keompok-kelompok
PEMBAHASAN
A. Maksud Dan Tujuan Bela Negara
1. Pengertian Bela Negara
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata bela mempunyai makna
menjaga baik-baik, memelihara, merawat, melepaskan dari bahaya dan
menolong.
Meski tidak ada ancaman peperangan, pelatihan bela negara bisa saja
dilakukan oleh negara jika muncul bentuk-bentuk ancaman yang dinilai bisa
membahayakan keamanan negara. Bentuk-bentuk ancaman tersebut bisa
saja berupa kejahatan terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan
berbau SARA, pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara, dan
luar angkasa, gerakan separatisme, kejahatan dan gangguan lintas negara,
dan perusakan lingkungan.
Karena itulah rakyat bisa dilibatkan dalam negara dengan wujud ikut
serta dalam menjaga keamanan lingkungan, membantu korban bencana
Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa
harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara.
Tentara dan masyarakat sipil merupakan sumber daya manusia yang
menjadi komponen terpenting dalam sistem pertahanan nasional, yaitu
pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Sistem pertahanan ini
menempatkan TNI dan Polri sebagai komponen utama dan rakyat sebagai
komponen pendukung.
2.
3.
4.
5.
Melestarikan budaya
2.
3.
4.
dan
ketertiban
masyarakat,menegakkan
hukum,serta
memberikan
2. TNI
berperan
sebagai
alat
pertahanan
NKRI.
Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliaraan perdamaian regional dan
internasional.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
kedaulatan
negara.
Pemberontakan bersenjata.
Pada masa ini pengaturan tentang bela negara diatur lebih jelas dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1963 yang mengatur mengenai :
a. Konsep cadangan, yaitu : Militer sukarela atau lazim disebut paramiliter;
b. Unsur cadangan, yaitu : Tentara reguler dan tentara wajib militer yang
telah habis masa baktinya dalam dinas ketentaraan;
3) Masa Orde baru (1968-1998)
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 1982 telah diatur tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik
Indonesia, mengatur mengenai :
a. Konsep cadangan, meliputi : Komponen cadangan wajib dan Komponen
cadangan wajib sukarela;
b. Unsur cadangan, meliputi : Komponen cadangan wajib yaitu anggota
TNI yang telah menyelesaikan masa dinasnya atas pilihannya sendiri atau
panggilan negara, sedangkan Komponen cadangan sukarela yaitu rakyat
terlatih dan mantan anggota polisi yang memenuhi persyaratan.
4) Masa Reformasi (1998-Sekarang)
Pada masa sekarang, konsep bela negara masih mengikut pada Undangundang nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara yang mengatur
tentang :
a. Konsep cadangan, meliputi Komponen utama, Komponen cadangan dan
Komponen Pendukung.
b. Unsur cadangan, dengan komponen utamanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wacana bela negara di tengah kondisi keamanan negara yang kondusif
seperti sekarang selalu dikaitkan dengan motivasi memperkuat rasa
nasionalisme dan semangat patriotisme warga negara Indonesia. Pemerintah
berencana mewajibkan warga negara untuk ikut dalam bela negara. Warga sipil
akan dilatih oleh militer dalam rangka meningkatkan kemampuan bela negara.
Tentara sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara
bukan berarti membebaskan warga negara dari kewajiban untuk bela negara.
Semua sumber daya yang berada di dalam wilayah negara RI, mulai dari
rakyat, sumber daya alam, lembaga negara, dan kekuatan ekonomi, merupakan
komponen yang bisa diikutkan dalam bela negara. Komponen-komponen
tersebut dalam UU Pertahanan dikategorikan sebagai komponen cadangan dan
komponen pendukung.
Persepsi bahwa bela negara identik dengan perang telah menjebak
pemahaman bela negara sama dengan wajib militer. Bela negara tidak
diwajibkan kepada seluruh warga negara dan lebih diorientasikan untuk
memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme.
B. Saran