Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia merupakan hak dasar, pemberian Tuhan dan dimiliki
manusia selama hidup dan sesudahnya serta tidak dapat dicabut dengan
semau- maunya tanpa ketentuan hukum yang ada, jelas, adil dan benar
sehingga harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh individu, masyarakat
dan Negara. Karena hak asasi manusia tersebut merupakan pemberian tuhan,
maka dapat dikatakan bahwa hak asasi manusia bukan merupakan pemberian
dari Negara dan hukum. Untuk mempertahankan ataupun meraihnya,
memerlukan perjuangan bersama lewat jalur konstitusional dan politik yang
ada.
Pancasila baik sebagai dasar Negara maupun sebagai ideologi bangsa
banyak
mendapat
digeneralisasi
sorotan.
bahwa
Pada
adanya
tatanan
faktual
misalnya
penyimpangan-penyimpangan
selalu
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pegertian HAM ( Hak Asasi Manusia )
Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching
Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa
menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia,
yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur
Effendi, 1994).
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan
kodratnya (Kaelan: 2002).
BAB III
PEMBAHASAN
menimbulkan
dampak
negative
seperti
diabaikannya
aspek
itu, mereka berhak untuk memiliki suatu kedudukan (harkat, martabat, dan drajat)
yang sama. Sila kedua pancasila ini mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang
mengakui adanya harkat dan martabat manusia, mengakui bahwa semua manusia
adalah bersaudara, mengakui bahwa setiap manusia berhak diperlakukan secara
adil, dan pengakuan bahwa setiap manusia wajib mengembangkan kehidupan
bersama yang semakin berbudaya (beradab). Atas dasar tersebut, sila kemanusiaan
tidak akan membedakan manusia dalam memperlakukan dan mengakui harkat dan
martabatnya baik karena perbedaan kulit, suku, jenis kelamin, agama, dan lainlain. Setiap warga negara diberi kebebasan yang sama, tidak ada perbedaan
apapun misalnya kebebasan memeluk agama. Dalam melaksanakan perintah
agama, diwajibkan saling menghormati. Kita tidak boleh melecehkan agama dan
keyakinan orang lain. Peraturan pelaksanaan hak asasi manusia berbentuk
peraturan
perundang-undangan
yang
bersumber
pada
pancasila.
Dalam
penganiayaan,
pemerkosaan,
penghilangan
paksa,
bahkan
rakyat. Adapun hak hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi: (1) hak-hak
asasi pribadi meliputi kebebasan menyatakan pendapat, memeluk agama,
bergerak, dan sebagainya; (2) hak-hak asasi ekonomi yaitu hak untuk memiliki
sesuatu, membeli, dan menjual serta memanfaatkannya; (3) hak-hak asasi politik
yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih, hak untuk mendirikan
partai politik dan sebagainya; dan (4) hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Implementasi HAM dapat dipahami
secara benar maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya HAM dalam kehidupan sosial maupun kehidupan individu yang
tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari, upaya tersebut harus diupayakan
secara terus menerus ke setiap orang sedini mungkin melalui pendidikan HAM
baik pendidikan formal maupun non formal. Implementasi HAM tidak hanya
disadari dengan pikiran tetapi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar
tercipta keseimbangan hidup di dalam masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tetib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang di tetapkan oleh
undang undang dengan maksud semata mata untuk menjamin pengakuan dan
10
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain , serta untuk memenuhi tuntutan
keadilan sesuai dengan nilai nilai agama, moralitas, kesusilaan, keamanan ,
ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis
B.
Saran
Daftar Pustaka
Kaelan dan Achmad Zubaidi.2010,Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan
tinggi. Yogyakarta:Paradigma
Hidayat, komaruddin, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education),
Jakarta: KENCANA PERDANA MEDIA GROUP
Widjaja, 2000. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan Hak Asasi Manusia di
Indonesia, Jakarta: RINEKA CIPTA
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-hak-asasi-manusiamenurut.html
11
https://ivantoebi.wordpress.com/2009/03/29/perkembangan-ham-di-indonesia/
12