You are on page 1of 1

PENGERTIAN TAPESTRI

Tapestri adalah suatu keteknikan dalam kriya tekstil, cara pembuatannya hampir sama dengan anyam atau tenun,
yaitu susup menyusup atau silang menyilang antara benang lusi dan pakan. Di samping itu kejelian dan kecermatan
diperlukan dalam keteknikan ini.
Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna (natural) yang biasa difungsikan
untuk bahan penutup lantai (karpet), pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding.
Tapestri juga merupakan sebuah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang biasa dilakukan pada alat tenun
vertikal. Namun, juga dapat dilakukan di lantai juga. Proses htenun ini terdiri dari dua arah benang yang
bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut warp / benang lungsin dan sejajar dengan lebar disebut weft /
benang pakan.
Istilah tapestri berasal dari kata tapiesseries (bahasa Perancis) yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam
bahasa Indonesia disebut permadani.
Tenun Khas merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan
menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.[1] Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan
pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya.
Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi
kain tenunnya adalah Sumatera Barat, Palembang, dan Jawa Barat.
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem
organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada
masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular
atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut. Kualitas tenunan
biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, dan ragi hiasannya.
Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga disebut film sablon)
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya.

Jahit perca adalah teknik membuat suatu benda kerajianan tekstil yang terdiri dari guntingan-guntingan kain

atau perca yang sudah dipola, kemudian digabungkan menjadi satu dengan cara dijahit.
Jahit perca adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan
kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana.

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada
kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam,
mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan
tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit dan Mesin Bordir komputer.

MAKRAME A. Pengertian Kata makrame berasal dari bahasa Turki. (Turki: Ma-kra ma atau Miqramah) Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan : bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap
rangkaian benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang
tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

You might also like