You are on page 1of 10

sisriindrianiicy

|| 4 out of 5 dentists recommend this WordPress.com site||


___|MCB| || school of medicine ||

Menu
Skip to content

Home

About

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (Hb


dan Urine) pada IBU HAMIL
1. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung )
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah.
Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan
2. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain
mengukur hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.
Mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan
ini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang bernama sianida.
Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai sinar yang
berhasil diserap oleh hemoglobin.

3.

Kadar Normal Hemoglobin

Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin
dalam 100 mililiter darah.

Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :


o Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
o Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
o Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
o Anak anak : 11-13 gram/dl
o Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
o Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
o Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
o Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Nilai diatas dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak akan terlalu jauh dari
nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa
dengan lelaki atau perempuan tua.
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :
o

Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan pemeriksaan.

o Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sampel.


o Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan

4.

Pra instrumentasi :

Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Hal ini
karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu / mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:
o Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
o Persiapan penderita.
o Persiapan alat yang akan dipakai.
o Cara pengambilan sampel.

5.

Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi

Pemahaman instruksi dan pengisian formulir

Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke
dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting,
membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian
formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat / ruangan, umur, jenis
kelamin, data klinis / diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang
sedang diberikan.
Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil
terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.

Persiapan penderita

Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira2 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume
plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume
plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel /
ul darah.
Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe,
vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang
adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan
mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah
tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil
pemeriksaan hemostasis.
Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat
inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga
lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas
perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan
tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito.
Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan
variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih
tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah
eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah
malam sampai pagi.

Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya.
Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang
akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya
tidak merasa asing atau menjadi obyek.

Persiapan alat

Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga
tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.

Cara pengambilan sampel

Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien
atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu
tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil
bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena
vena akan konstriksi.

Penanganan awal sampel & transportasi

Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan ada disini.
Yang harus dilakukan :
Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya
memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya ( lunas ).
Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan.
Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah.
Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan.
Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah,
harus menggunakan suhu 4-8 C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis.
Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit.
Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium.
Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa,
peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang
ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan
terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan
waktu..

Apa artinya bila kadar hemoglobin rendah ?


Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak
penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan
sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
Apa artinya bila kadar hemoglobin tinggi ?
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi
dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang
juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.

Pemeriksaan Hemoglobin
1. Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar
dari asam hematin ini diukur dengna membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar
memakai mata biasa.
2.

Tujuan

Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.


3.

Alat yang digunakan

a. Hemoglobinometer ( hemometer ) Sahli yang tediri dari :


o Gelas berwarna sebagai warna standar.
o Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 samapai dengan 22.
o Pengaduk
o Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ml.
o Pipet pasteur.
o Tissue / kain kasa / kapas.
b. Reagen
1. Larutan HCl 0,1 N.

1. Aquades
Cara Pemeriksaan

Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.

Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20ml.Hapuslah
kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati
jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.

Masukkan darah sebanyak 20ml ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tadi tanpa
menimbulkan gelembung udara.

Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari dalam
pipet secara berulang-ulang 3 kali

Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.

Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil
diaduk dengan batang pengaduk dari gelas samapi didapat warna yang sama dengan
warna standar.

Minikus dari larutan dibaca.

Minikus adalah permukaan terendah dari larutan.

1. Catatan
Nilai Normal
Laki-laki : 14 18 gram/dl
Wanita

: 12 16 gram/dl

Kesalahan yang sering terjadi :


1). Alat / reagen kurang sempurna yaitu :

Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.

Warna standar sering sudah pucat.

Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.

2). Orang yang melakukan pemeriksaan :

Pengambilan darah kurang baik.

Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.

Intensitas sinar / penerangan kurang.

Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.

Pipet tidak dibilas dengan HCl.

Pengenceran tidak baik.


1. Pengertian Urin

Air seni alias air kencing atau urin adalah cairan sisa yang dilepaskan oleh ginjal, yang kemudian
dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi (berkemih). Ekskresi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring ginjal dan untuk menjaga kestabilan
cairan tubuh.
Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang
keluar tubuh melalui uretra. Komposisi urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk
urin berasal dari darah atau cairan interstisial (jaringan penyokong).
Pengambilan Sampel Air Seni
Menurut Wachyuni dari bagian Mikrobiologi RSVP Fatmawati, Jakarta Selatan, aria beberapa
cara pengambilan sampel urin, yakni:
1).

Urin sewaktu

Untuk berbagai pemeriksaan digunakan urin sewaktu, yakni urin dikeluarkan pada waktu yang
tidak ditentukan secara khusus. Pemeriksaan ini baik untuk pemeriksaan rutin tanpa keluhan
khusus.
2).

Urin pagi

Maksudnya, urin yang pertama-tama dikeluarkan di pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih
pekat daripada urin yang dikeluarkan di siang hari. Pemeriksaan urin pagi baik untuk sedimen,
berat jenis, protein, juga tes kehamilan. Sebaliknya, urin pagi tidak baik untuk pemeriksaan
penyaring karena adanya glukosuria.
3).

Urin postprandial

Maksudnya, urin yang pertama kali dikeluarkan 1,5 3 jam sehabis makan. Sampel ini berguna
untuk pemeriksaan glukosuria.

4).

Urin 24 jam

Sampel ini digunakan untuk mengetahui keandalan angka analisis. Untuk mengumpulkan urin 24
jam diperlukan botol besar, bervolume 1,5 liter atau lebih yang ditutup dengan baik. Botol harus
bersih dan memerlukan zat pengawet.
5).

Urin 3 gelas dan 2 gelas pada laki-laki

Urin jenis ini digunakan untuk pemeriksaan urologis. Selain itu, juga untuk mendapatkan
gambaran tentang letak radang atau lesi lain, yang mengakibatkan adanya nanah atau darah
dalam air kencing pria.
Apa yang berkaitan dengan warna urin?
Kuning
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin, urochrom. Zat warna abnormal: bilirubin.
Pengaruh obat-obat: santonin, riboflavin, atau pengaruh permen.
Indikasi penyakit: tidak ada (normal).
Hijau
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan (indoxilsulfat). Pengaruh obat-obat:
methyleneblue, evans blue. Indikasi penyakit: obstruksi (penyumbatan usus kecil).
Merah
Zat warna normal dalam jumlah besar: uroerythrin. Zat warna abnormal: hemoglobin, porfirin,
porfobilin. Pengaruh obat-obat: santonin, amidopyrin, congored, atau juga zat warna makanan.
Indikasi penyakit: glomerulonevitis nefitit akut (penyakit ginjal), kanker kandung kencing.
Cokelat
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin. Zat warna abnormal: bilirubin, hematin,
porfobilin. Indikasi penyakit: hepatitis.
1. Cokelat tua atau hitam
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan. Zat warna abnormal: darah tua, alkapton,
melamin. Pengaruh obat-obat: derivat fenol, argyrol. Indikasi penyakit: sindroma nefrotika
(penyakit ginjal).
2. Serupa susu
Zat warna normal dalam jumlah besar: fosfat, urat. Zat warna abnormal: pus, getah prostat,
chylus, zat-zat lemak, bakteri-bakteri, protein yang membeku. Indikasi penyakit: infeksi saluran
kencing, kebocoran kelenjar limfa

Pemeriksaan Protein dalam urin


1. Prinsip
Terjadi endapan protein jika direaksikan dengan asam ( asam sulfosalisilat )
2. Tujuan
Menantukan adanya protein dalam urin secara semi kuantitatif
Alat yang dip erlukan

Tabung reaksi dan rak

Pipet

Spritus

Reagen
Asam sulfosalisilat 20 %
Cara Pemeriksaan
1. Tabung reaksi diisi dengan 2 ml urin.
2. Kemudian dipanaskan di atas lampu spiritus sampai mendidih berjarak 2-3 cm dari api
dan dipegang dengan posisi tangan dimiringkan untuk mencegah terpeciknya urin apabila
mendidih.
3. Setelah mendidih . Teteskan ke dalamnya 3 tetes asam cuka
4. Kemudian panaskan kembali urin yang telah dicampur tadi.
5. Amatilah sejenak. Bila terlihat gumpalan berarti hasilnya positif berarti keracunan
kehamilan, bila tidak ada gumpalan berarti hasilnya negatif berarti hasilnya baik.
About these ads

Share this:

Twitter

Facebook

Google

Jul19 By sisriindrianiicy Bookmark the permalink.

Post navigation
PENATALAKSANAAN RESUSITASI NEONATUS
Perawatan Tali Pusat

Leave a Reply

Search

Archives

August 2014

July 2014

June 2014

Meta

Register

Log in

Create a free website or blog at WordPress.com.


Follow

Follow sisriindrianiicy
Get every new post delivered to your Inbox.
Build a website with WordPress.com

You might also like