Professional Documents
Culture Documents
3. Sirkulasi pengunjung
BAB 2
APRESIASI KARYA MUSIK NONTRADISIONAL
A. Fungsi dan Latar Belakang Musik Nontradisional dalam Konteks Budaya
BAB 3
BERKARYA MUSIK NONTRADISIONAL
Intisari
Langkah-langkah untuk menciptakan atau membuat sebuah karya music, yaitu:
a. Membaca sumber-sumber bunyi
b. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber-sumber bunyi
c. Mengeksplorasi sumber-sumber bunyi
d. Menghubungkan sumber-sumber bunyi
e. Menentukan peralatan music
f. Menentukan ide musical
g. Menggarap id eke bahasa bunyi
h. Mengombinasikan bahasa bunyi
i. Mengaplikasikan parameter musical kedalam komposisi music
j. Mensimbolisasikan bunyi kedalam tulisan
Setiap karya music yang diciptakan harus memiliki karakteristik da keunikan tersendiri
Teknik yang digunakan untuk membuat karya adalah sebagai berikut:
a. Argumentasi
b. Diminuisi
c. Changing note
d. Cluster
e. Fermata
f. Kanon
g. Accelerando
h. Ritardando
Terdapat tiga jenis karya yang dapat dibuat sebagai langkah awal proses pembuatan karya
seni, yaitu:
a. Seni vocal tanpa iringan alat music atau akapela
b. Instrumentalia permainan yang hanya menggunakan alat music
c. Campuran, yaitu karya seni yang berupa lagu dan diiringi alat music
Unsur-unsur music terdiri atas:
a. Bunyi
b. Melodi
c. Harmoni
d. Notasi music
Beberapa hal dalam teknis pergelaran adalah:
a. Membentuk kepanitiaan pergelaran
b. Menyusun jadwal urutan pementasan karya
c. Mempersiapkan hal-hal administrasi pergelaran
d. Mengidentifikasi kebutuhan dalam pergelaran
e. Menata ruangan
f. Penyelenggaraan pergelaran
g. Evaluasi pergelaran
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu:
a. Apakah ide karya, asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa?
b. Penggunaan alat music memiliki keunikan tersendiri disbanding dengan kelaziman cara
permainan
c. Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya?
d. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton?
Notasi music yang bisa digunakan untuk membuat karya music adalah notasi balok dan
notasi tangga nada pentatonic
BAB 4
APRESIASI SENI TARI TRADISI DAN KREASI NUSANTARA
Intisari
Keunikan tari daerah dan tari kreasi daerah, diantaranya dapat diidentifikasi berdasarkan
unsure gerak, kostum, dan iringan music yang digunakan.
Cara untuk melukiskan suatu bentuk pertunjukan tari, diantaranya melalui penjabaran dan
pendeskripsian notasi tari
Penulisan gerak tari dengan menggunakan notasi tari, diantaranya dapat dilakukan dengan
penulisan notasi laban (labanotation) dan pendekatan antropologi
Data-data yang diperoleh setelah melakukan pengamatan tari, diantaranya:
a. Identitas bentuk tari
b. Latar belakang tari
c. Latar belakang pelaku atau pendukung tari
d. Struktur tari dan iringannya
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pergelaran tari, yaitu:
a. Penyusunan proposal
b. Pemaparan gagasan
c. Penentuan gerak
d. Penyusun synopsis
Pokok-pokok bahasan yang harus muncul dalam sebuah proposal meliputi:
a. Cover
b. Lembar latar belakang
c. Tujuan pergelaran tari kreasi
d. Tema garapan tari kreasi
e. Susunan kepanitiaan
f. Jadwal pergelaran
g. Anggaran biaya yang diperlukan
h. Uraian bentuk kerjasama dari donator atau sponsor
Untuk menampilkan karya tari, dapat dilakukan secara:
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
BAB 5
APRESIASI TEATER NONTRADISIONAL
INTISARI
Pertunjukan teater adalah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang
pengarang yang diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh seniman penggarap
Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan
seniman lainnya
Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang
berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian
Teater modern adalah teater yang sudah dikemas melalui ilmu drama barat (dramaturgi)
khusus untuk kebutuhan hiburan
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang apresiator pertunjukan teater adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui cerita baik tema maupun strukturnya
b. Mengetahui nilai-nilai moral cerita menurut versi sastra yang kemudian dibandingkan
dengan versi pertunjukannya
c. Mampu menafsirkan nilai-nilai filosofis karya pertunjukan
d. Bisa menyimpulkan pesan-pesan moral dari karya pertunjukan
e. Tidak melewatkan peristiwa pertunjukan tanpa dokumentasi
f. Benar-benar berniat untuk menonton sehingga pertunjukan drama merupakan proses
belajar yang sangat penting
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menonton adalah:
a. Naskah (cerita) yang akan disajikan oleh kelompok teater
b. Latar atau setting (tempat dan waktu peristiwa terjadi dalam cerita)
c. Tokoh cerita
d. Alur cerita
e. Misi atau pesan moral yang ingin disampaikan oleh pergelaran teater
Nilai moral merupakan misi pengarang untuk dikomunikasikan kepada public
Nilai filosofis merupakan visi seorang pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada
penonton
Kebutuhan yang perlu dipersiapkan untuk pergelaran teater, diantaranya berkaitan dengan
hal-hal berikut:
a. Naskah atau lakon
b. Pemain
c. Sutradara
d. Pentas
e. Tata rias
f. Kostum
g. Pencahayaan
h. Tata suara dan ilustrasi
i. Property
Acara pergelaran disusun sesuai dengan tujuan pergelaran, lakon atau cerita dan penonton
Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden.
Menurut hasil kriya batu, contohnya meja marmer, pot bunga, kursi, asbak.
Menurut hasil kriya desain produk, contoh kemasan minuman, kemasan makanan.
Menurut hasil desain komunikasi visual, contoh sampul buku, rambu lalulintas.
Dua kategori terakhir kemudian lebih dikenal dengan sebutan Seni Rupa Terapan. Seni rupa
murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi.
Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah Fine Art. Namun,
sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah Fine Art menjadi lebih spesifik kepada
pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan
seni rupa kriya ke dalam bahasa Visual Arts atau Applied Arts atau dalam bahasa
Indonesia adalah seni rupa terapan.
Seni rupa terapan mengacu kepada aplikasi desain dan estetika terhadap benda-benda yang
dipergunakan manusia sehari-harinya. Sementara seni rupa murni, diciptakan hanya untuk
pemuasan ekspresi pribadi, seni rupa terapan menggunakan desain dan idealisme kreatif
untuk menciptakan benda-benda keperluan sehari-hari, seperti cangkir atau bangku, dekorasi
taman.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni
fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak,
bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.
Dalam melakukan apresiasi seni, ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih, yaitu
Pendekatan Deskriptif
Pendekatan Analitik
356 Votes
Image via Wikipedia
Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu: arsitektur, poster, keramik, baju,
sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih
diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak
lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni
terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan
fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat
rumah tinggal.
1. Arsitektur
Karya seni rupa Arsitektur di Jawa tengah begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari
masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau,
modern, islam, maupun tradisional .
sebagai warga jawa tengah tentu kita bangga, bahwa pendahulu kita mampu membuat karya-
karya yang baik, hebat dan luar biasa. tentu sebagai generasi yang lebih muda kita akan
memelihara warisan tersebut dan membuat karya yang lebih hebat l;agi.
bagi yang ingin wisata di jawa tengah dan DIY PANDUAN WISATA DIJATENG DAN
DIY
2. Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan
huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau
permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu
poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula
berupa salinan karya seni terkenal.
3. Keramik
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng,
porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi
pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). (klik gambarnya untuk melihat lebih banyak)
4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau
perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh
dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia
ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya
dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
1. Iket
Iket adalah tali kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk penutup kepala.
Cara mengenakan iket harus kenceng, kuat, supaya ikatannya tidak mudah terlepas.
Bagi orang Jawa arti iket adalah hendaknya manusia mempunyai pemikiran yang kenceang,
tidak mudah terombang-ambing hanya karena situasi atau orang lain tanpa pertimbangan
yang matang.
2. Udheng
Udheng dikenakan di kepala dengan cara mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi.
Udheng artinya mudheng atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai
pemikiran yang kukuh bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.
Artinya, manusia senantiasa mencari kesejatian hidup dan kehidupan atau sangkan paraning
dumadi. Selain itu udheng juga mempunyai arti bahwa manusia seharusnya mempunyai
keahlian.ketrampilan serta dapat menjalankan pekerjaannya dengan dasar pengetahuan yang
mantab atau mudheng. Atau juga berarti juga hendaklah manusia mempunyai ketrampilan
yang professional.
3. Rasukan
Sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa, hendaklah orang Jawa ngrasuk atau menganut agama dan
melalu menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan iman dan taqwa. Artinya hendaklah
orang Jawa takut akan Allah SWT dan bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak
Allah SWT.
4. Benik
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan benik (kancing baju) di sebelah kiri
dan kanan. Lambang yang tersirat dalam benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam
berbuat selalu diniknik (diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan
hendaklah jangan sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan pribadi
dan kepentingan umum.
5. Sabuk
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke badan. Lambang atau arti dari sabuk
tersebut adalah manusia harus bersedia untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan hidupnya,
maka dari itu manusia harus ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai
pekerjaannya itu tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata sabuk berarti
usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak ngebukne.
6. Epek
Epek bagi orang Jawa mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik,
harus epek(apek, golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu
upayakanlah untuk tekun, teliti dan cermat, sehingga dapat memahami dengan jelas.
7. Timang
Timang mempunyai pralambang bahwa apabila ilmu yang ditempuh itu dipahami dengan
jelas atau gamblang, tidak akan ada rasa kuatir (samang-samang, berasal dari kata timang).
8. Jarik
Jarik atau sinjang merupakan kain panjang yang akan dikenakan untuk menutup tubuh
sepanjang kaki. Jarik bermakna aja gampang serik. Artinya, jangan mudah iri
terhadap orang lain, menanggapi segala masalah yang terjadi mesti berhati-hati, tidak grusa-
grusu atau emosional.
9. Wiru
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan cara mewiru ujungnya sedemikian rupa. Wiru
atau wiron bias terjadi dengan cara melipat-lipat ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti,
jarik tidak lepas dari wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang
terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan
harmonis.
10. Bebed
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang dikenakan seorang laki-laki pada bagian tubuh
sepanjang kakinya. Bebed artinya manusia harus ubed, rajin bekerja, berhati-hati terhadap
segala hal yang dilakukan dan tumindak nggubed ing rina wengi artinya bekerjalah
sepanjang hari.
11. Canela
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala, atau peganglah kuat-kuat dalam hatimu.
Canela sama artinya dengan cripu, selop, atau sandal. Canela selalu dikenakan di kaki,
artinya dalam menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin
sujud. Dalam hati hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.
Karena diletakkan di bagian belakang tubuh, keris mempunyai arti bahwa dlam menyembah
Tuhan Yang Maha Kuasa hendaklah manusia bias untuk ngungkurake godhaning setan yang
senantiasa mengganggu manusia ketika manusia akan berbuat kebaikan.
Wayang.
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.
Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang
yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan
Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003,
sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang
indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal
sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang
dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit
atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari
Mahabharata dan Ramayana.
Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian
wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan
dalang yang luar biasa.
Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan
Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di
Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di
Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang
Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu Mana yang
Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek).
Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada
dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk
mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal
sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan
teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya
Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak
2 Oktober, 2009. [1]
furniture