You are on page 1of 10

AQIDAH ISLAM

A. Pengertian Aqidah Islam


Aqidah berasal dari kata yang artinya ikatan atau ikatan (ikatan
dua utas tali dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi tersambung.
Dengan demikian Akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus
diyakini kebenarannya oleh setiap muslim, dan memiliki prinsip-prinsip dasar
yang harus dipegang teguh oleh penganutnya (kaum muslimin).Mangga di
download di dieu
B. Dasar Aqidah Islam
Dasar Akidah Islam adalah Al-Quran dan al-Hadis. Sebagaimana Firman
Allah dalam surat al-Baqarah ayat 285:

Artinya: Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang telah diturunkan


kepadanya (Al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun
dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat.
Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali. (Q.S.
Al-Baqarah: 285).
Sabda Rasulullah Saw:

Artinya: Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap


berpegang kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu
Kitabullah (al-Quraan) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadis). (HR. Bukhari dan
Muslim).
C. Tujuan Aqidah Islam
1. Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa
manusia sejak lahir.
2. Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan.
3. Menghindarkan manusia dari kemusyrikan
4. Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat.

D. Iman, Islam dan Ihsan


1. Pengertian Iman
Iman secara bahasa berasal dari kata yang
artinya percaya atau menerima. Sedangkan iman menurut istilah ilmu tauhid
adalah:

Artinya: Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan
memperbuat dengan anggota badan (beramal).
2. Pengertian Islam
Islam secara bahasa berasal dari kata yang
artinya, patuh, pasrah, menyerahkan diri atau selamat. Sedangkan menurut istilah,
Islam adalah agama yang mengajarkan agar manusia patuh dan berserah diri
sepenuhnya kepada Allah.
3. Pengertian Ihsan
Ihsan secara bahasa berasal dari kata
yang artinya kebaikan atau berbuat baik. Sedangkan Ihsan menurut istilah ialah
berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT atas dasar kesadaran dan
keikhlasan

E. Hubungan Iman, Islam dan Ihsan


Seseorang tidak dikatakan muslim jika tidak beriman. Dan seorang muslim
yang beriman jika tidak dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupannya, maka
tidak sempurna imannya.
Dengan demikian, antara iman, islam dan ihsan merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan.

SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT


A. Sifat Wajib yang Nafsiyah
Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan langsung dengan Dzat
Alloh. Sifat nafsiyah tersebut hanya ada satu yaitu
1. Wujud (ada), mustahil Adam (tiada).
Allah-lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya. (QS. As Sajdah: 4).

B. Sifat Wajib yang Salbiyah


Sifat Salbiyah adalah sifat yang dapat meniadakan sifat-sifat yang
berlawanan dengan sifat wajib bagi Alloh SWT. Dengan sifat Salbiyah ini, Alloh
dapat menampakkan idenditas-Nya dan berbeda dengan makhluk-Nya,
Sifat-sifat Salbiyah tersebut yaitu:
1. Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului).
Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena
banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya
oleh akal). (QS. Al Hadid: 3).
2. Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir).
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
(QS. Ar Rahman: 27).
3. Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu),
mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai).
Ditegaskan dalam Al Quran, Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.
(QS. Asy Syuro: 11).
4. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighoirihi (membutuhkan
yang lain).
sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam. (QS. Al Ankabut: 6).
5. Wahdaniyat (Esa/Tunggal), mustahil Taadud (terbilang).
Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. (QS.Al Ikhlas: 1).

C. Sifat Wajib yang Maani


Sifat Maani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib dimiliki oleh Allah SWT.
Sifat maani tersebut yaitu:
1. Qudrat (Kuasa), mustahil Ajzun (lemah).
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqoroh: 20).
2. Irodat (berkehendak), mustahil Karohah (terpaksa).
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
(QS. Hud: 107).
3. Ilmu (maha mengetahui), mustahil ]ahlun (bodoh).
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.An Nisa: 176).
4. Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati).
Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati. (QS. Al
Furqon: 58).
5. Sama (Maha mendengar), mustahil Shummu (tuli).
Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui. (QS. Al
Baqoroh: 256).
6. Bashor (Maha Melihat), mustahil Ama (buta).
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hujurat: 18).
7. Kalam (berfirman), mustahil Bukmun (bisu).
Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung. (QS.
An Nisa: 164).

D. Sifat Wajib yang Manawiyah


Sifat Manawiyah adalah Perwujudan dari sifat maani. Sisat Manawiyah
tersebut yaitu:
1. Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa), mustahil Kaunuhu ajizan (Dzat yang
lemah).
Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqoroh: 20).
2. Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak), mustahil Kaunuhu karihan (Dzat yang
terpaksa).
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. (QS.
l1/Hud: 107).
3. Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang
bodoh).
Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu. (QS. 4/An Nisa: 176).
4. Hayyan (Dzat Yang Hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati).
Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati. (QS. Al
Furqon: 58).
5. Samian (Dzat Yang Maha Mendengar), mustahil Kaunuhu ashomma (Dzat yang
tuli).
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. [QS. Al Baqoroh: 256).
6. Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat), mustahil Kaunuhu 'ama (Dzat Yang
buta).
"Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hujurat:
18).
7. Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang
bisu).
"Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung." [QS.
An Nisa': 164).

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLOH SWT


A. Pengertian Beriman Kepada Kitab-kitab Alloh SWT
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. ialah mempercayai dan meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya
kepada Rasul-rasul pilihan-Nya. Kitab-kitab tersebut berisi wahyu-Nya untuk
disampaikan kepada manusia.
B. Bukti/Dalil Kebenaran Adanya Kitab-Kitab Alloh SWT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,
Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Q.S. An-Nisa : 136)

C. Nama-nama Kitab-Kitab Alloh SWT


1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as. Sekitar abad 12 SM di wilayah
Mesir dan Israel
2. Kitab Zabur, kitab ini diturunkan kepada nabi Daud as. Sekitar abad 10 sm di
daerah Israel, Palestina sekarang
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as. Permulaan abad Masehi
4. Kitab Al-Qur'an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Abad ke enam
Masehi di Mekah, Madinah dan sekitarnya.

D. Fungsi Kitab-Kitab Alloh SWT


1. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia
2. Sebagai landasan hokum dan etika
3. Sebagai tempat kembalinya segala persoalan

E. Isi Pokok Kitab-Kitab Alloh SWT


1. Isi Kitab Taurot
a. Berisi tentang tauhid (meng-Esakan Alloh SWT)
b. Berisi tentang Tata cara beribadah Kepada Alloh SWT (Tuntunan Syariat)
2. Isi Kitab Zabur
a. Berisi tentang zikir,
b. Berisi tentang nasihat,
c. Berisi tentang hikmah
3. Isi Kitab Injil
a. Berisi tentang Tauhid
b. Berisi tentang hokum-hukum Alloh
4. Isi Kitab Al-Quran
a. Berisi tentang Aqidah
b. Berisi tentang Ibadah (Syariah)
c. Berisi tentang Muamalah
d. Berisi tentang Akhlaq
e. BerisiJanji dan ancaman
f. Berisi Tentang Tarikh ( sejarah umat yang lampau )

AKHLAK TERPUJI TERHADAP DIRI SENDIRI


A. Tawakal
1. Pengertian Tawakal
Kata tawakal berasal dari bahasa Arab (Tawakkala-yatawakkalu-
tawakkulan), yang berarti berserah diri, mewakilkan. Secara istilah, tawakal
adalah berserah diri kepada Allah atau menyerahkan suatu urusan kepada
kebijakan Allah yang mengatur segala-galanya.
2. Dampak Positif Tawakal
a. Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat ridho
Allah.
b. Memperoleh ketenangan jiwa karena dekat dengan Allah yang mengatur segala-
galanya. Mendapatkan keteguhan hati.
c. Memperoleh keteguhan hati sehingga tidak mudah goyah karena pengaruh
lingkungan.
d. Menumbuhkan rasa kesadaran akan kelemahan diri dan mengakui Kebesaran
Allah SWT.

B. Ikhtiar
1. Pengertian Ikhtiar
Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab ( ikhtara-yakhtaru-ikhtiyaaran) yang
berarti memilih. Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang
berusaha berarti memilih.
2. Dampak Positif Ikhtiar
a. Merasa batinnya puas karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
b. Terhormat dalam pandangan Allah dan sesame manusia karena sikapnya.
c. Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan hartanya

C. Sabar
1. Pengertian Sabar
Sabar berarti tahan menderita sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas
patah hati, dan tidak lekas putus asa.
2. Dampak Positif Sikap Sabar
a. Memiliki emosi yang stabil
b. Memiliki harapan akan masuk ke surge sesuai janji Allah da;am surat al-
Baqarah ayat 155
c. Berhasil mengembalikan persaudaraan yang hamper rusak.

D. Syukur
1. Pengertian Syukur
Syukur berasal dari bahasa Arab yang berarti berterima kasih. Menurut
istilah, bersyukur adalah berterima kasih kepada Allah atas karunia yang
dianugerahkan kepada dirinya.
2. Dampak Positif Bersyukur
a. Memperoleh kepuasan batin karena dapat menaati salah satu kewajiban
hamba terhadap Allah
b. Terhindar dari sifat tamak
c. Mendapat jaminan tambahan nikmat Allah

E. Qonaah
1. Pengertian Qonaah
Kata qonaah berasal dari bahasa Arab yang berarti rela, suka menerima
yang dibagikan kepadanya. Adapun secara istilah, qonaah adalah rela menerima
kenyataan hidup yang dialami,tidak berkeluh kesah, tidak pula mengangan-angan
kesenangan yang diterima orang lain.
2. Dampak Positif Qonaah
a. Terhindar dari sifat tamak
b. Dapat merasakan ketenteraman hidup karena merasa cukup atas karunia Allah
yang dianugerahkan kepada dirinya
c. Mendapat jaminan tambahan nikmat dari Allah dan terhindar dari ancaman siksa
yang berat

AKHLAK TERCELA KEPADA DIRI SENDIRI


A. Ananiah
1. Pengertian Ananiah
Kata ananiah berasal dari bahasa Arab yang artinya aku. Secara istilah,
ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, kurang
memerhatikan orang lain.
2. Dampak Negatif Ananiah
a. Tidak disukai dalam pergaulan karena dia meremehkan orang lain
b. Menurunkan martabatnya sehingga lambat laun tidak disukai orang
c. Terisolir dari pergaulan masyarakat lingkungannya

B. Putus Asa
1. Pengertian Putus Asa
Putus asa bisa diartika habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang
dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang
semula hendak dicapai.
2. Dampak Negatif Putus Asa
a. Merugikan diri sendiri
b. Susah untuk mencapai kemajuan
c. Telah terkena sifat-sifat kafir karena putus asa dari rahmat Allah

C. Gadab
1. Pengertian Gadab
Gadab berasal dari bahasa Arab yanga artinya merasa(perasaan) sangat
tidak senang dan panas(karena dihina, diperlakukan kurang baik) dan sebagainya.
2. Dampak Negatif Gadab
a. Bagi Pelakunya Sendiri
1) Tidak dapat berfikir secara tenang dalam menghadapi persoalan
2) Mudah terkena tekanan batin
3) Susah menerima kebenaran dan saran
b. Bagi Orang Lain
1) Tidak dapat diajak berkomunikasi secara baik
2) Menimbulkan kekhawatiran apabila melakukan hal-hal yang tidak diinginkan

D. Tamak
1. Pengertian Tamak
Kata tamak berasal dari bahasa Arab yang berarti loba, tamak, dan rakus.
Secara istilah, tamak berarti terlampau besar nafsunya terhadap keduniaan.
2. Dampak Negatif Tamak
a. Mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat karena keduniaan
b. Tercela dalam pandangan sesame manusia, karena orang yang tamak cenderung
bakhil
c. Jauh dari petunjuk agama karena waktunya habis untuk memikirkan harta

You might also like