Professional Documents
Culture Documents
NIM : 16/398936/PN/14907
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Ilmu-ilmu sosial dan sosiologi
a) Isi ilmu sosial tersebut perlu dirinci secara konkret. Artinya , secara lebih
tegas adalah apa yang menjadi pusat perhatian para ahli dan para sarjana
yang mengkhususkan diri pada ilmu tertentu.
b) Hal-hal yang dianggap sebagai sebab-sebab khusus dari variabel
tergantung penting sekali untuk di rinci.
c) Pusat perhatian suatu ilmu pengetahuan dapat dengan mengemukakan
variabel bebas dan variabel tergantung serta ada susunan yang teratur
dari variabel-variabel tadi yang dinamakan keteraturan logika.
d) Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik yang lazim dipakai oleh
masing-masing ilmu pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran atau
untuk mencapai sasarannya.
3. Objek Sosiologi
Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, objek sosiologi
adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses
yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sedangkan definisi
masyarakat sendiri dijabarkan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
a. Maciver dan Page mengatakan bahwa masyarakat ialah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta
kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita
namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial.
Dan masyarakat selalu berubah
b. Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama. Yang menghasilkan kebudayaan.
Apa itu teori ? suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua
fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta
tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji
secara empiris.
a. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar hal-hal yang telah
diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut onjek yang
dipelajari dalam sosiologi.
b. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan
pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya dibidang
sosiologi.
c. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lenih mengkhususkan
fakta yang dipelajari oleh sosiologi.
d. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem
klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta
memperkembangkan definisi-dfinisi yang penting untuk penelitian.
e. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk
mengadakan prosyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui
kearah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang
diketahui pada masa yang lampau dan pada dewasa ini.
Auguste comte adalah orang yang pertama memakai istilah sosiologi dan
yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan
isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Menurut comte ada 3 tahap perkembangan
intelektual :
1) Tahap teologis, yaitu tahap dimana manusia menafsirkan gejala-gejala di
sekelilingnya secara teologis, yaitu dengan kekuatan roh dewa-dewa atau
Tuhan Yang Maha Kuasa.
2) Tahap metafisik, yaitu manusia menganggap bahwa dalam setiap gejala
terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya dapat
diungkap.
3) Ilmu pengetahuan positif, yaitu manusia masih terikat cita-cita tanpa
verifikasi karena ada kepercayaan bahwa setiap cita-cita terikat pada
suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum
alami yang seragam.
3. Mazhab formal
4. Mazhab psikologi
6. Mazhab Hukum
2. Akomodasi ( Acomodation)