You are on page 1of 7

REAKSI SAPONIFIKASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menentukan konstanta kecepatan/laju reaksi saponifikasi asetat dengan natrium
hidroksida
b. Menentukan orde reaksi saponifikasi etil asetat dengan natrium hidroksida.

II. DASAR TEORI


Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis ester (minyak/lemak) oleh basa kuat (KOH
atau NaOH) yang menghasilkan sabun dan gliserol dengan reaksi di bawah ini:

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH 3 NaOOCR + C3H5(OH) 1


[
lemak basa kuat sabun gliserol
G
r
Reaksi saponifikasi minyak/lemak memerlukan waktu yang lama, sehingga tidak dapata
b
dilaksanakan dalam praktikum proses di laboratorium (keterbatasan waktu). Untuk itu
pada materi saponidikasi ini dipelajari reaksi saponifikasi etil asetat (ester) dengan
y
natrium hidroksida (basa kuat) adalah reaksi hidrolisis ester (etil asetat) oleh basa kuat
o
(natrium hidroksida) yang memepunyai karakteristik sama dengan reaksi saponifikasi u
r
minyak/lemak dengan hasil reaksi natrium asetat dan etanol, dengan reaksi di bawah ini:
r
CH3COOC2H5 + NaOH CH3COONa + C2H5OH e2
etil asetat natrium natrium etanol a
hiroksida asetat d
e
Kecepatan atau laju reaksi(r)adalah kecepatan perubahan konsentrasi reaktan/hasil
r

reaksi terhadap waktu, (-rA) dimana A (reaktan), tanda negatif menunjukkan bahwa
s
konsentrasi reaktan berkurang dengan bertambahnya waktu. Laju reaksi dapat
digunakan untuk memperkirakan kebutuhan reaktan tiap satuan waktu dan menghitung a
kebutuhan energi aktivasi reaksi. Satuan laju reaksi adalah mol L det atau M det . t
-1 -1 -1

t
e
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah:
n
1. Suhu, tergantung sifat reaksinya endotermis atau eksotermis. t
2. Konsentrasi reaktan, semakin tinggi konsentrasi reaktan maka semakin cepat reaksi i
o
yang terjadi. n
3. Tekanan, tekanan yang dimaksud adalah tekanan gas, semakin tinggi tekanan reaktan
w
maka reaksi akan semakin cepat berlangsung. Tekanan berpengaruh hanya pada reaksi
i
fase gas. t
4. Luas permukaan, semakin besar luas permukaan suatu partikel maka reaksi akan h

semakin cepat berlangsung. a

g
r
e
5. Katalis, keberadaan katalis memperepat terjadinya suatu reaksi.

Orde reaksi merupakan jumlah pangkat dari faktor konsentrasi dalam persamaan laju
reaksi berbentuk deferensial. Pada umumnya orde reaksi terhadap suatu zat tidak sama
dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri reaksi.
Rumus laju reaksi (-rA) untuk saponifikasi etil asetat dapat dinyatakan sebagai:

=

= 1 1 3
atau


= 1 4
Jika diintegrasikan dan disusun ulang didapat:

= 1 + ln 5

keterangan:
a : konsentrasi awal ester dalam mol/liter
b : konsentrasi awal ion OH dalam mol/liter
x : jumlah mol/liter ester atau basa yang telah bereaksi pada waktu t
t : waktu reaksi
k1 : tetapan laju reaksi

Apabila ln
diplotkan terhadap waktu (t) akan diperoleh garis lurus dengan gradien

yang merupakan konstanta kecepatan/laju reaksi.

III. BAHAN
1. Etil asetat
2. Natrium nidroksida
3. Asam klorida
4. Natrium borak
5. Indikator phenolphthalein
6. Air suling

IV. ALAT
1. Buret 50 mL
2. Statif
3. Klem
4. Labu ukur 100 ml, 250 mL dan 500 mL
5. Pipet volum 10 mL
6. Pipet ukur 1 ml, 5 mL dan 25 mL
7. Erlenmeyer 100 mL dan 250 mL
8. Corong kaca
9. Stopwatch
10. Pengaduk (rpm tetap)
11. Pipet tetes

V. CARA KERJA
1. Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan.
2. Buat larutan standar (primer) natrium borak (pa)0,1 M sebanyak 250 mL
3. Buat larutan standar (sekunder) HCl (pa)0,1 M sebanyak 250 mL (lakukan
standarisasi dengan larutan natrium borak)
4. Buat larutan NaOH(pa) 0,10 M sebanyak 500 mL, (lakukan standarisasi dengan
Larutan standar HCl 0,1 N).
5. Buat larutan etil asetat (pa)0,1 M sebanyak 500 mL.
6. Masukan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 250 mL dan larutan etil asetat 0,1 M
sebanyak 250 mL masing-masing ke dalam erlenmeyer yang berbeda, diamkan
hingga mencapai temperatur termostat (50oC).
7. Larutan HCl 0,1 M dibagi kedalam 8 erlenmeyer (masing-masing erlenmeyer
sebanyak 10 mL),
8. Campur larutan etil asetat dan NaOH yang telah mencapai termostat (50oC) no.
6dengan cepat.
9. Ambil sampel pada menitke-0, 3, 8, 15, 25, 40, 60 dan 90 dari campuran no. 8,
masing-masing sebanyak 10 mL, selanjutnya sampel tersebut dimasukkan kedalam
erlenmeyer yang telah diisi larutan HCl 0,1 M 10 mL.
10. Ambil sampel pada menit ke-0, 3, 8, 15, 25, 40, 60dan 90 dari campuran sampel
yang telah bereaksi dengan HCl 0,1 M tersebut (no. 9) diambil lagi 10 mL dan
kemudian dititrasi, titrasi dilakukan secara duplo.
11. Titrasi dilakukan dengan larutan NaOH 0,1 M hingga terbentuk warna merah muda
yang tak hilang.
CATATAN: pembuatan dan pengambilan larutan untuk direaksikan dan titrasi
dilakukan dengan labu ukur/pipet volum.
VI. LAPORAN
a. LaporanSementara

REEAKSI SAPONIFIKASI

Kelompok : .. (klas nomor kelompok, misal A1)

No. Nama Lengkap NIM


1. . D500
2. . D500
3. . D500

Hari,tgl., shif : . (misal: Jumat, 06 Maret 2015, Pagi)

DATA PERCOBAAN:

1. Variabel tetap: suhu, pencampuran/pengadukan reaktan, konsentrasi katalisator,


jenis katalisator, konsentrasi suspensi pati dan volum reaktor (dianggap).

2. Variabel berubah: waktu reaksi saponifikasi.

3. Data Standarisasi NaOH 0,1 M dan HCl 0,1 M

Volum HCl
Volum NaOH 0,1 M Rata-rata
No. standar
(mL) (mL)
(mL)
1. 10
2. 25

Volum Na-borak
Volum HCl 0,1 M Rata-rata
No. standar
(mL) (mL)
(mL)
1. 10
2. 25
4. Data Pengamatan NaOH yang bereaksi pada Reaksi Saponifikasi.

No. Waktu, menit Volum titran NaOH, mL NaOH yang


(1) (2) (3) bereaksi (M)
I II Rata-rata (4)
1. HCl blanko

2. 0
3. 3

4. 8

5. 15

6. 25

7. 40

8. 60

9. 90

Tanda tangan Praktikan :

1. ..
2. ..
3. ..
b. Laporan Akhir

REAKSI SAPONIFIKASI

I. Tujuan Percobaan
Jelas.

II. DasarTeori
1. Pengertian reaksi saponifikasi,
2. Mekanisme reaksi saponifikasi,
3. Macam-macam dan sifat dari bahan kimia yang dapat direkasikan secara
saponifikasi,
4. Tinjauan termodinamika reaksi saponifikasi etil asetat dengan natrium
hidroksida,
5. Pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi saponifikasi etil asetat
dengan natrium hidroksida,

III. Bahan.
Cukup jelas.

IV. Alat.
Selain menyebutkan alat yang dipergunakan, harus menggambarkan rangkaian
alat reaksi saponifikasi.

V. Cara kerja.
Cukup jelas.

VI. Hasil Percobaan dan Pembahasan


1. Hasil percobaan merupakan hasil olahan dari data pengamatan percobaan.
2. Pembahasan berdasarkan teori yang telah diuraikan pada dasar teori.
kesesuaian antara teori dengan hasil percobaan Saudara.
3. Untuk pembahasan sebaiknya dapat menjelaskan pengaruh variabel berubah
(waktu reaksi) terhadap respon (konversi reaksi saponifikasi).
4. Setiap hasil (gambar/tabel) yang diperoleh langsung diikuti dengan
pembahasan.

5. Buatlah gambar hubungan antara ln dengan waktu (t)

6. Buatlah gambar dengan waktu (t) untuk orde reaksi 1, 2 dan 3.


VII. Kesimpulan
Simpulkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah Saudara lakukan
dengan mengacu pada tujuan percobaan. Buat dengan kalimat-kalimat singkat
dan beri nomor.
1. Besarnya laju reaksisaponifikasi etil asetat dengan natrium hidroksida ..
2. Orde reaksi saponifikasietil asetat dengan natrium hidroksida ..

Daftar Pustaka.

Lampiran

1. Cara kerja pembuatan reagen:


a. Larutan standar (primer) natrium borak
b. Larutan standar (sekunder) asam klorida
c. Larutan standar/reaktan natrium hidroksida
d. Larutan etil asetat
e. Indikator phenolphthalein
2. Laporan sementara
3. Jika ada lebih dari dua data sajikan dalam bentuk tabel,
4. Perhitungan:
a. NaOH yang bereaksi (M).
b. Konstanta laju reaksi
c. Pembuktian orde 1, 2 dan 3
5. Jika terdapat perhitungan berulang cukup tuliskan contoh perhitungan dan hasil
perhitungan dibuat dalam bentuk tabel,
6. Gambar (grafik) ditampilkan pada kertas grafik atau dengan Microsoft Excel.

You might also like