Professional Documents
Culture Documents
HARDNESS TEST
Disusun Oleh :
Oleh :
Dimana :
P = Gaya tekan (kgf)
D = Diameter identor bola baja (mm)
d = Diameter hasil identasi (mm)
Untuk : = 136o
Dimana : P = Gaya tekan (kgf)
d = diagonal identasi (mm)
Persamaan ini didapatkan dari :
Y = X / Cos 22o
= ( d 2 ) / Cos 22o
L AOB = X.Y
= ( . d 2 . d 2 ) / Cos 22o
= (1/8 d2) / Cos 220
A = 4 L AOB
= 4 (1/8 d2) / Cos 220
= ( d2) / Cos 22o
HVN = P/A
= 1,854 P/d2 (2.3)
6. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut : 150 DPH 150/10
Dimana : 150 = Nilai Kekerasan
DPH = Metode Pengujian Vickers
150 = Gaya Pembebanan(kgf)
10 = Waktu Pembebanan(detik)
7. Sama dengan pengujian kekerasan dengan Brinells, karena pengukuran
dilakukan secara manual maka terdapat kemungkinan terjadinya
kesalahan ukur. Kesalahan itu mungkin terjadi pada saat pemfokusan
objek pada layar, peletakan alat ukur pada objek dan pembacaan
pengukurannya.
DP 1/16 1/8
150
100
60
a. 3 jenis indentor b. 3 jenis beban utama
150 150
150 DP DP 150
DP DP
2.3 Rangkuman
Kekerasan adalah ketahanan suatu benda terhadap desakan benda lain yang
lebih keras, atau ketahanan material terhadap goresan, aus, ataupun tahan terhadap
pengikisan (abrasi).Kekerasan suatu bahan merupakan sifat mekanik yang paling
penting,
Ada beberapa metode pengujian kekerasan yang digunakan untuk menguji
kekerasan logam, tersebut hanya tiga saja yang paling sering digunakan, yaitu
Brinell, Rockwell, dan Vickers. yaitu :
8. Geser handle beban dengan tangan kanan pada posisi siap untuk
penetrasi.
9. Putar hand whell dengan tangan kiri sehingga permukaan specimen
tepat menyentuh ujung indentor.
10. Setelah 20 detik tarik handle beban dan kunci pada tempatnya.
11. Nyalakan lampu dan atur posisi specimen serta focus lensa
sehingga bekas indentasi tampak pada layar.
12. Ukur diameter indentasi dan catat pada worksheet yang ada.
13. Dilakukan prosedur no.8 sampai dengan no.13 untuk masing-
masing titik yang telah ditentukan.
Metode Brinell
Load (P) 62.5 kgf
No Indentor Bola Baja
Waktu 20 detik
Diameter bola 2,5 mm
Keterangan d = diameter hasil identasi (mm)
1 d Percobaan 1 0,975
2 d Percobaan 2 1,065
3 d Percobaan 3 1,037
4 d Percobaan 4 1,001
5 d Percobaan 5 1,076
P = 6,25 X 10
= 62,5 kgf
Base metal (Kuningan)
a. Pengujian 1
2P
BHN
.D D D 2
d2
2 x 62,5
3,14 x 2,5 2,5 2,5 2
0,975 2
125
7,85 2,5 2,302
125
1,554
= 80,43 kgf/mm2
= 80,43 BHN 2.5 / 62.25 - 20
b. Pengujian 2
2P
BHN
.D D D 2
d2
2 x 62,5
3,14 x 2,5 2,5 2,5 2
1,065 2
125
7,85 2,5 2,261
125
1,876
= 66,63 kgf/mm2
= 66,63 BHN 2.5 / 62.25 20
c. Pengujian 3
2P
BHN
.D D D 2
d2
2 x 62,5
3,14 x 2,5 2,5 2,5 2
1,037 2
125
7,85 2,5 2,274
125
1,767
= 70,74 kgf/mm2
= 70,74 BHN 2.5 / 62.25 - 20
d. Pengujian 4
2P
BHN
.D D D 2
d2
2 x 62,5
3,14 x 2,5 2,5 2,5 2
1,0012
125
7,85 2,5 2,290
125
1,648
= 75,84 kgf/mm2
= 75,84 BHN 2.5 / 62.25 20
e. Pengujian 5
2P
BHN
.D D D 2
d2
2 x 62,5
3,14 x 2,5 2,5 2,5 2
1,076 2
125
7,85 2,5 2,256
125
1,915
= 65,27 kgf/mm2
= 65,27 BHN 2.5 / 62.25 - 20
Berikut adalah Gambar 2.8 posisi hasil indentasi uji kekerasan vickers.
Base metal (stainless steel)
P P
2
1. HVN = 1,854 d
2
2. HVN = 1,854 d
5 kgf
= 1,854 5 kgf = 1,854
(0,215mm) 2
(0,204mm) 2
Rata-Rata HVN =
HVtotal
5
= 1211, 362 Kgf
/ / mm2
5
= 242,2724 kgf/mm2
Jadi nilai kekerasan rata-rata pada spesimen stainless steel = 242,2724
kgf/mm2 (242,2724 DPH 10/20)
2.8.2 Saran
Perlu diingat saat melakukan percobaan ini adalah material yang
akan diuji harus memiliki permukaan yang rata dan halus. Serta benda
yang akan diuji harus dibersihkan dengan mesin poles hingga benar-
benar mengkilat untuk mengurangi kesalahan saat dilakukan
pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, A. Brandt. 1985. Metallurgy Fundamental, The Goodheart
Willcox. Inc,USA
Dosen Metallurgi. 1986. Petunjuk Praktikum Logam, Jurusan Teknik
Mesin FTI. ITS
M.M. Munir. 2000. Modul Praktek Uji Bahan, Vol 1, Jurusan Teknik
Bangunan Kapal. PPNS
Suherman Wachid, Ir .1987. Diktat Pengetahuan Bahan. Jurusan Teknik
Mesin FTI. ITS
Lampiran
TUGAS PENDAHULUAN
Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh J.A. Brinell pada tahun
1900. Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang
diperkeras (hardened steel ball) denganbeban dan waktu indentasi tertentu,
sebagaimana ditunjukkan oleh rumus dibawah dimana P adalah beban
(kg), D diameter indentor (mm) dan d diameter jejak (mm). Hasil
penekanan adalah jejak berbentuk lingkaran bulat, yang harus dihitung
diameternya di bawah mikroskop khusus pengukur jejak. Contoh
pengukuran hasil penjejakan diberikan oleh gambar dibawah. Pengukuran
nilai kekerasan suatu material diberikan oleh rumus :
2P
BHN
.D D D 2 d 2
2) Jelaskan segala sesuatu yang terkait dengan metode pengujian Vikers!
Jawab :