Professional Documents
Culture Documents
com/2009/01/30/ganggang-algae/
Ganggang (Algae)
1. Pendahuluan
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral
dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk dapat
berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat
yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah
intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup
sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus
facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya
makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau
berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk
tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu
karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu
dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya
matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman dasar
laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang
keras diperairan dangkal. Alga ini melekat dengan
Menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan
sering kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis
air surut atau pasang surut
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air
tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat
yang lembab atau basah.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi
sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam
plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau
kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan
menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama
menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin
(berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga
diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.
b. Pigmen
c. Cadangan makanan
d. Flagel
Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama
panjang, macamnya adalah stikonematik, pantonematik, dan
pantokronematik, Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola
kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola ini berfungsi sebagai alat
osmoregulasi
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
1. Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang
tidak berflagela.
2. Bentuk multiseluler:
1. a. koloni yang motil, b. koloni yang kokoid
2. Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
3. Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen
heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan
multiaksial.
4. Bentuk sifon/pipa.
5. Pseudoparenkhimatik
Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang
menyerupai tumbuahn tinggi, misalnya bryopsis,
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi
sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam
plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau
kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat
warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan
menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama
menurut warna tadi.
f. Dinding Sel
Macam bentuk tubuh ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler ,
membentuk koloni berupa filament atau kolini yang tidak membentuk
filament.
Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan
sendiri (motil), dan yang tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.
Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang
yang membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar,
sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang, sel yang terletak paling
bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada
batu, batang pohon, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat.
Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk
pola atau pipih tanpa pelekat.Sedangkan ganggang yang membentuk
koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa filament, reproduksi
melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah pecahnya koloni
menjadi beberapa bagian
Ganggang masuk ke dalam kelompok bakteri. Ganggang memiliki
struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, dan bisa melakukan
fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya, ganggang
ini dikenal dengan sebutan Cyanophyta dan bersama bakteri masuk ke
dalam kingdom Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya,
diketahui bahwa ganggang ini memiliki karakteristik bakteri sehingga
dimasukkan ke dalam kelompok bakteri (Eubacteria)
g. Inti sel
Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap,
disebut eukarion
h. Pekembangbiakan
Reproduksi akan menghasilkan dua sel anakan yang masing masing
akan menjadi individu baru, terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun
koloni yang berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi.
Fragmentasia dalah terpecah pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.
perkembangbiakan alga ada dua macam yaitu secara aseksual san
seksul. Secara aseksual terjadi pada alga hijau dan alga pirang dimana
perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk zoospora yang
dilengkapi flagel berambut. Sedangkan perkembangbiakan alga hijau
adalah anisogami dimana gamet jantan selalu bergerak mendekati
gamet betina dengan cara kemotaksis. Perkembangbiakan seksual
pada alga pirang dengan isogami dan anisogami.
Pada hakekatnya alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang
berfungsi seperti pada tumbuhan darat. Seluruh wujud alga terdiri dari
semacam batang yang disebut thallus, hanya bentuknya yang
beraneka ragam. Substansinya pun bermacam-macam ada yang lunak,
keras mengandung kapur atau berserabut
2.Morfologi Alga secara Umum
Makro alga mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Selain tubuh
berbentuk Thallus ciri lainnya adalah bahwa dinding selnya dilapisi
lendir dan bersifat autotrof yang dapat hidup sendiri tanpa tergantung
pada makhluk lain. Secara ekologi makro alga mempunyai beberapa
fungsi penting didaerah pesisir.
Alga (Ganggang) termasuk tumbuhan tingkat rendah yang berukuran
makroskopis, dan susunan kerangka tubuhnya tidak dapat dibedakan
antara akar, batang dan daun, sehingga keseluruhan tubuhnya dikenal
dengan nama Thallus. Beberapa tumbuhan mempunyai bentuk
kerangka tubuh menyerupai tumbuhan berakar, berbatang dan
berdaun atau berbuah, tetapi semua bentuk tubuh tumbuhan tersebut
sebetulnya hanyalah thlallus.
Rumput laut atau seaweeds termasuk tumbuhan thallus yang banyak
dijumpa hampir diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai
yang mempunyai rataan terumbu karang. Didalam perairan rumput
laut menempati posisi sebagai produsen primer yang menyokong
kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Tubuh alga berupa thallus dan memiliki struktur yang sangat bervariasi
kadang-kadang menyerupai kormus tumbuhan tinggkat tinggi. Bentuk
thallus alga makroskopis bermacam-macam antara lain bulat, pipih,
gepeng bulat seperti kantong dan seperti rambut. Thalli ada yang
tersusun uniseluler dan multiseluler.
Percabangan thallus ada yang dichotomus (bercabang dua terus
menerus), pectinate (sederet searah pada satu sisi thallus utama ),
pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara
berseling), ferticinate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau
sumbu utama), dan ada juga yang sederhana tidak bercabang. Sifat
substansi thalli juga beraneka ragam ada yang lunak seperti gelatin
(gelatinous), keras mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti
tulang rawan (cartilaginous) dan berserabut (spongious)
b. Habitat
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah tanah yang basah ,
ada pula yang hidup di tempat tempat kering.
c. Cara hidup
Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang
bersimbiosis dengan organism lain, mislanya dengan jamur
membentuk lumut kerak.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu
spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Reproduksi
aseksualnya berlangsung secara konjugasi.Hasil konjugasi berupa
suatu zigospora , zigospora tidak mempunyai alat gerak.
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox,
chalamidomonas, vulva dan stigeoslonium.
Dinding sel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang
secara struktural berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya
bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel prokariotik.
Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya
mempunyai sel eukariotik
Species yan tergolong dalam dua marga dari divisio ini adalah
Caulerpa sp dan Ulva sp dan Enteromorpha sp. Adapun gambarnya
sebagai berikut :
b. Habitat
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak
dingin dan sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum.
Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai
batang.
e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan
isogami.
Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens
Dari divisio ini, yang akan dikemukakan disini adalah species dari
marga Sargassum, Hormophysa, dan Turbinaria.
a. Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang
terletak didalam koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan atau hasil asimilasi.
b. Cara hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof,
yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada
ganggang lain.
c. Habitat
Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang
coklat. Hidup diperairan tawar.
d. Reproduksi
Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada
ujung ujung cabang talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang
yang berupa spermatium dan betinanya karpogamium terdapat pada
ujung cabang lainnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian
menjadi gametania jantan dan gametania betina, akan membentuk
satu karkospofrafit. Karkosporafit akan menghasil tentranspora.
Contoh anggota ganggang merah antara lain: porallina, parmalia,
bateracospermum moniniformi, gelidium, gracilaria,eucheuma, dan
skinaia furkellata.
Sebaran alga atau rumput laut diindnesia ada beberapa jenis yaitu
rumput laut penghasil agar-agar (agarophyte) diantaranya adalah
Gracillaria sp, Gelidium, Gelediupsis, Hypnea, dan rumput laut
penghasil keraginan yaitu spinosum, Euchema catini dan Eucheuma
striatum. Selain itu juga rumput laut penghasil algin yaitu sargasum,
Marcocystis, dan lessonia.
4.Chrysophyceae
Chrysophyta ( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c,
karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan
fitoplankton.
Contoh :
Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang
sering bercabang.
Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama
panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut
sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal
dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan
gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap
nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan
sebagai bahan penggosok.
b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat tempat yang basah, dan
merupakan anggota [enyusun plankton.
c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat
mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan
diri, sedangkan reproduksi seksual dengan oogami.
Round (1971)[edit]
Round, F.E. (1971). "The taxonomy of the Chlorophyta, 2". Brit. phycol. J. 6 (2): 235
264, [15].
"green algae"
Euglenophyta
Prasinophyta
Charophyta
Chlorophyta
Zygnemaphyceae (= Conjugatophyceae;
orders Mesotaeniales, Zygnematales, Gonatozygales, Desmidiales)
Bryopsidophyceae
Chlorophyceae
orders Chlamydomonadales, Volvocales, Polyblephari
dales, Tetrasporales, Chlorodendrales, Chlorosarcinales, Chlorococc
ales