You are on page 1of 6

STEP 1

1. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan


Gigi tiruan yang menggantikan gigi yang hilang. Bisa dilepas pasang oleh
pasien sendiri. Gigi yang masih ada dijadikan sebagai retensi.
2. Survey
Prosedur diagnostik pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dengan alat
surveyer model. Pada gigi terdapat garis-garis yang dinamakan undercut yang
nantinya dijadikan acuan retensi gigi tiruan sebagian lepasan.
3. Cetak Anatomi
Cetakan menggunakan sendok cetak yang sudah ada.
4. Model Studi
Suatu model yang didapatkan dari cetakan anatomi yang nantinya cicor
dengan gips yang digunakan untuk mempelajari keadaan anatomi rongga
mulut.
5. Akrilik
Suatu senyawa kimia (poli metil metakrilat) bersifat termoplastik dan dalam
bidang kedokteran gigi digunakan sebagai basis gigi tiruan atau anasir gigi
tiruan.
6. Klasifikasi Berdasarkan Kennedy
Digunakan untuk menentukan kondisi kehilangan gigi. Ada 4 klasifikasi.
Klasifikasi berdasarkan regio kehilangan gigi. Tujuannya untuk komunikasi
anatara pasien dengan dokter gigi.

STEP 2

1. Bagaimakah indikasi dan kontraindikasi pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan?


2. Klasifikasi Kennedy tipe berapakah yang tepat untuk skenario? Apakah ada klasifikasi
lain selain klasifikasi Kennedy?
3. Komponen apa saja dalam gigi tiruan sebagian lepasan?
4. Bagaimana desain gigi tiruan sebagian lepasan pada kasus di skenario?
5. Mengapa dokter gigi menggunakan bahan akrilik sebagai basis dan anasir gigi tiruan
sebagian lepasan?
6. Apakah tahapan cetak anatomi harus pada kunjungan kedua atau dapat dilakukan
pada kunjungan pertama?
7. Bagaimanakah tahapan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan?
8. Bagaimana retensi dan stabilisasi gigi tiruan sebagian lepasan?
9. Intruksi apakah yang diberikan dokter gigi kepada pasien yang memakai gigi tiruan
sebagian lepasan?
10. Bagaimanakah perawatan yang diberikan dokter gigi tersebut dikatakan berhasil? Dan
faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan agar berhasil?

STEP 3

1. Indikasi pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan:


OH baik
Pasien kooperatif
Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan
Keadaan proc. Alveolaris baik
Hilangnya 1 atau beberapa gigi namun tidak hilang semua
Gigi yang masih ada dapat dijadikan sebagai penyangga
Bila dibutuhkan gigi pengganti segera setelah dilakukan pencabutan

Kontraindikasi pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan:

OH buruk
Pasien tidak kooperatif
Pasien tidak ingin dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan
Keadaan sistemik tidka terkontrol
Pasien alergi terhadap bahan gigi tiruan sebagian lepasan (akrilik, porselen,
logam)
2. Klasifikasi Berdasarkan Kennedy
Klas I : daerah tak bergigi di bagian posterior dari gigi yang masih ada.
Bilateral.
Klas II : daerah tak bergigi di bagian posterior dari gigi yang masih ada.
Unilateral.
Klas III : daerah tak bergigi yang terletak di bagian poterior atau anterior di
sekitar gigi yang masih ada. Unilateral atau bilateral.
Klas IV : daerah tak bergigi yang terletak di bagian anterior di sekitar gigi
yang masih ada dan melewati garis median.

Pada kasus di skenario gigi 11, 12, 34, 35, 36 termasuk klasifikasi Kennedy
tipe III yakni daerah tak bergigi yang terletak di bagian poterior atau anterior di
sekitar gigi yang masih ada. Unilateral atau bilateral.

Klasifikasi lain selain Kennedy antara lain:

a. Klasifikasi Applegate-Kennedy
Klas I: daerah tak bergigi sama dengan Klas I Kennedy. Keadaan ini sering
dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan
gigi.
Klas II : Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II kennedy. Klas ini sering
tidak diperhatikan pasien.
Klas III : Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak
lagi mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan secara keseluruhan.
Klas IV : Daerah tidak bergigi sama dengan Klas IV Kennedy.
Klas V : Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat
dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah.
Klas VI : Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli
dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan
daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut.
b. Klasifikasi berdasarkan penyangga gigi tiruan
Gigi tiruan sebagian lepasan toothbone: gigi asli sebagai penyangga
Gigi tiruan sebagian lepasan mukosabone: mukosa sebagai penyangga
(alveolar ridge)
Gigi tiruan sebagian lepasan kombinasi toothbone dan mukosabone
3. Komponen gigi tiruan sebagian lepasan:
a. Basis
Bagian gigi tiruan yang menutupi mulut bagian labial, bukal, lingual, palatal, dan
palatum.
Fungsi:
Meneruskan tekanan oklusi ke daerah di bawahnya (proc. dan gigi
penyangga).
Melekatnya cengkeram.
Menggantikan jaringan yang hilang.
b. Elemen gigi tiruan (anasir)
Biasanya terbuat dari bahan akrilik atau porselen.
c. Cengkeram
Biasanya terbuat dari klamer atau kawat stainless steel (logam tuang).
Fungsi :
Untuk retensi gigi tiruan.
Meneruskan beban kunyah pada gigi di bawahnya.
d. Sadel
Bagian gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas proc. alveolaris. Pemilihan
bahan tergantung indikasi dan kontraindikasi tiap bahan.
4. Tidak terjawab.
5. Pertimbangan dokter gigi menggunakan akrilik sebagai bahan basis dan anasir gigi
tiruan sebagian lepasan karena
Kelebihan akrilik yang
Mudah Didapatkan
Aplikaisnya Mudah
Harganya Murah
Lebih Ringan Dari Bahan Porselen Dan Logam
Mudah Dibentuk Sesuai Ruang Yang Tersedia
Warna Bahan Yang Digunakan Sebagai Basis Serupa Dengan Warna Mukosa.
Namun akrilik juga memiliki kekurangan yakni
Mudah aus pada pasien dengan daya kunyah yang besar.
Sedangkan untuk gigi tiruan porselen sifatnya:
Tidak mudah aus
Tidak berubah warna
Tidak bisa diasah
Lebih berat daripada akrilik
Tidak baik dipakai untuk proc. alveolaris yang datar

Sedangkan untuk elemen gogi tiruan logam sifatnya:

Estetik kurang baik


Tahan terhadap beban kunyah yang besar

Idealnya bahan yang paling sering digunakan adalah bahan akrilik namun
tidak menutup kemungkinan bahan lain dapat digunakan apabila pasien alergi
terhadap akrilik.

6. Cetakan anatomi dapat dilakukan dilakukan pada kunjungan pertama tergantung


apakah pasien masih kuat atau sudah lelah. Apabila pasien masih kuat setelah tahap
anamnesis, pemeriksaan objektif, diagnosa, dan rencana perawatan. Dan juga apabila
tidak ada gigi yang indikasi ekstraksi, perawatan saluran akar, dan restorasi. Jika ada
maka harus dilakukan perawatan terlebih dahulu. Selain itu juga dapat dilakukan pada
kunjungan pertama apabila gigi penyangga tidak ada karies dan tidka ada kelainan
pada jaringan lunak.
7. Tahapan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan:
Pemeriksaan klinis, pemeriksaan obyektif
Membuat cetakan anatomis untuk membuat model studi
Menentukan klas kehilangan gigi
Melakukan survey
Membuat desain gigi tiruan sebagian lepasan
Klasifikasi
Outline, sadel (pada daerah bergigi)
Support (dukungan setiap sadel)
Retainer (penahannya)
Direct : bagian cangkolan gigi tiruan sebagian lepasan menahan
secara langsung gigi penahan
Indirect: tidak kontak langsung pada gigi penahan (posisi
berlawanan)
Membuat model kerja
Basis dengan malam merah atau wax
Pembuatan catatan gigit
Pemasangan model rahang atas dan rahang bawah pada rtikulator
Menyusun anasir gigi
Flasking
Packing
Polishing
Membuat desain klamer (cengkeram)
Membuat klamer
8. Retensi dibagi menjadi 2 yakni:
a. Fisiologis : anatara basis gigi tiruan sebagian lepasan dengan mulut
b. Mekanis: gesekan gigi tiruan sebagian lepasan dengan struktur anatomi

Retensi dan stabilisasi dapat didapat dari prosedur survey dimana daerah undercut
(harus sesuai cengkeram) diletaki cengkeram agar tidak bergerak, arah pergerakan
utama menyebabkan tidak retensi (digunakan untuk makan).

9. Instruksi dokter gigi untuk pasien:


Setelah insersi pasien harus menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan terus
menerus sebagai bentuk adaptasi
Pasien tidak makan makanan yang keras
Pasien melepas gigi tiruan sebagian lepasan pada malam hari dan direndam di
air
Pasien menghubungi dokter gigi apabila tidka nyaman
Gigi tiruan harus rajin dibersihkan karena jika tidak akan terjadi akumulasi
plak dan bisa menyebabkan denture stomatitis yang nantinya akan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien kemudian pasien menjadi enggan
menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan yang menimbulkan keadaan rongga
mulut lebih parah dan indikasi gigi tiruan lengkap.
Menjaga OH
10. Perawatan dikatakan berhasil apabila:
Gigi tiruan sebagian lepasan bertahan lama
Melindungi gigi yang masih ada dan jaringan sekitarnya
Memperbaiki fungsi kunyah, fonetik, dan estetik

Faktor yang harus diperhatikan agar berhasil:

Pasien kooperatif
Kemampuan tekniker yang baik dalam membuat gigi tiruan sebagian lepasan
Keadaan rongga mulut pasien
Pasien mengikuti instruksi dari dokter gigi
Sifat material yang hampir sama dengan rongga mulut
Ukuran, warna, betuk gigi, yang sama atau sesuai dengan pasien
Anatomical landmark jelas
Oklusi yang tepat (relasi sentris, relasi vertikal, relasi horizontal)

STEP 4
Diagnosis: Edontulous
ridge sebagian

Rencana
perawatan

Gigi tiruan sebagian


lepasan

Klasifikasi Desain Komponen Tahapan

Insersi pada
pasien

Instruksi pada
pasien

Evaluasi

STEP 5

Mampu memahami dan menjelaskan:

1. Klasifikasi berdasarkan Kennedy


2. Desain gigi tiruan sebagian lepasan
3. Komponen gigi tiruan sebagian lepasan
4. Tahapan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
5. Insersi, instruksi, dan evaluasi pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan

You might also like