Professional Documents
Culture Documents
Alat bantu penagnkapan rumpon adalah alatyang lazim digunakan diberbagai negara alat ini
digunakan oleh masyarakat pesisir Teluk Mandar. Alat ini diunakan dengan prinsip
menangkapikan dengan menghanyut ditengah laut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa akhir-akhir ini penggunaan rumpon sebagai alat bantu
penangkapan ikan semakin banyak digunakan oleh para pelaku utama penangkapan ikan
(nelayan) maupun pelaku usaha bidang penangkapan ikan. Hal tersebut dikarenakan rumpon
memberikan manfaat yang cukup nyata dalam upaya peningkatan hasil tangkapan ikan.
Disamping itu rumpon juga dapat membantu dalam penangkapan ikan dengan menggunakan
berbagai alat tangkap ikan, baik alat tangkap ikan yang aktif (seperti purse seine) maupun alat
tangkap pasif (pancing, dan lain lain).
Beberapa hal pokok yang dapat dijelaskan tentang pemasangan dan pemanfaatan rumpon
tersebut adalah sebagaimana uraian berikut.
Beberapa Pengertian
1. Alat bantu penangkapan ikan terdiri dari rumpon dan lampu.
2. Rumpon adalah alat bantu pengumpul ikan yang berupa benda atau struktur yang dirancang
atau dibuat dari bahan alami atau buatan yang ditempatkan secara tetap atau sementara pada
perairan laut.
3. Rumpon merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan berbagai
bentuk dan jenis pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk memikat ikan agar
berkumpul.
4. Lampu merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan
pemikat/atraktor berupa lampu atau cahaya yang berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul.
Lampu tersebut terdiri dari lampu listrik dan lampu non listrik.
5. Umpan merupakan alat bantu yang diletakkan di dalam bubu yang akan dioperasikan.
Umpan yang dibuat disesuaikan dengan jenis ikan ataupun udang yg menjadi tujuan
penangkapan..
6. Izin Pemasangan Rumpon adalah izin tertulis yang harus dimiliki oleh setiap orang atau
perusahaan perikanan untuk memasang rumpon, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan
dan/atau produksi perikanan.
Jenis-jenis rumpon
Rumpon terdiri dari rumpon hanyut dan rumpon menetap.
1). Rumpon hanyut adalah rumpon yang ditempatkan tidak menetap, tidak dilengkapi dengan
jangkar dan hanyut mengikuti arah arus.
2). Rumpon menetap, adalah rumpon yang ditempatkan secara menetap dengan menggunakan
jangkar dan/atau pemberat, yang terdiri dari :
(1). Rumpon permukaan, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi dengan atraktor yang
ditempatkan di kolom permukaan perairan untuk mengumpulkan ikan pelagis.
(2). Rumpon dasar, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi dengan atraktor yang
ditempatkan di dasar perairan untuk mengumpulkan ikan demersal.
1). Permohonan pemasangan rumpon kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk yang
bertanggung jawab di bidang perikanan, wajib dilengkapi dengan persyaratan sekurang-
kurangnya :
a. Foto copy KTP, bagi perorangan dan/atau penanggung jawab perusahaan ;
b. Foto copy IUP, bagi perusahaan perikanan ;
c. Rencana pemasangan, meliputi :
- waktu pemasangan,
- lokasi (koordinat) pemasangan,
- jumlah dan bahan rumpon.
2). Permohonan pemasangan rumpon kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk yang
bertanggung jawab di bidang perikanan, wajib dilengkapi dengan persyaratan sekurang-
kurangnya :
a. Foto copy KTP, bagi perorangan dan/atau penanggung jawab perusahaan ;
b. Foto copy IUP, bagi perusahaan perikanan ;
c. Foto copy NPWP, bagi perusahaan perikanan ;
d. Rencana pemasangan, meliputi :
- waktu pemasangan,
- lokasi (koordinat) pemasangan,
- jumlah dan bahan rumpon, dan
- rencana pemanfaatan.
3). Permohonan pemasangan rumpon kepada Direktur Jenderal (Perikanan Tangkap) wajib
dilengkapi dengan persyaratan sekurang-kurangnya :
a. Foto copy KTP, bagi perorangan dan/atau penanggung jawab perusahaan ;
b. Foto copy IUP, bagi perusahaan perikanan ;
c. Foto copy NPWP, bagi perusahaan perikanan ;
d. Gambar rancang bangun ;
e. Rencana pemasangan, meliputi :
- waktu pemasangan,
- lokasi (koordinat) pemasangan,
- jumlah dan bahan rumpon, dan
- rencana pemanfaatan.
Pemasangan rumpon yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan perikanan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. tidak mengganggu alur pelayaran ;
b. jarak antara rumpon yang satu dengan rumpon yang lain tidak kurang dari 10 mil laut ;
c. tidak dipasang dengan cara pemasangan yang mengakibatkan efek pagar (zig-zag).
Dengan memahami berbagai ketentuan tentang rumpon sebagai alat bantu pengumpul ikan,
diharapkan pelaku utama dan pelaku usaha, baik perorangan atau perusahaan, akan lebih cermat
dan bijaksana dalam pemasangan rumpon. Sehingga rumpon yang dipasang dapat memberikan
hasil yang optimal bagi pelakunya, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
khususnya pelaku utama penangkapan ikan (nelayan), maupun pelaku usaha bidang
penangkapan ikan. Disamping itu semoga kelestarian sumberdaya perikanan tetap terjaga dengan
baik. Semoga. = (Pran, 10/05/2011)
Keputusan Menteri Nomor : KEP.30/MEN/2004 tanggal 24 Juli 2004 tentang Pemasangan dan
Pemanfaatan Rumpon.
Muhammad Ridwan Alimuddin. 2005. Orang Mandar Orang Laut: Kebudayaan Bahari Mandar
mengarungi Gelombang Perubahan Zaman. Jakarta: KPG (Keperpustakaan Populer Gramedia).
(http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/96-artikel/artikel-penangkapan-ikan/118-
penggunangan-dan-pemanfaatan-rumpon-sebagai-alat-bantu-penangkapan-ikan) diakses pada 8
Oktober 2016 (8:35 WIB)
DIOPERASIKAN DI PERAIRAN KARANG KEPULAUAN SERIBU. IPB: Jurnal Saintek Perikanan. Vol.
6, No. 2, 2011, 31 37.