Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
naluri dasar manusia, yang dapat menjadi sumber dari perasaan berdosa, berduka cita,
bahkan perceraian.
Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri yang telah
beragam dan terbagi menurut penyebab infertilitas itu sendiri. Hampir 15% dari
kesulitan mendapatkan anak adalah sekitar 10%. Kondisi ini makin lama makin
kesulitan untuk hamil adalah 15% di usia 30-34 tahun, 30% diusia 35-39 tahun dan
40% terkait dengan factor istri, 40% terkait dengan factor suami, 10% terkait dengan
factor gabungan suami istri, dan sisanya terkait dengan factor-faktor lain yang sering
kali sulit untuk ditemukan penyebabnya atau disebut dengan istilah infertilitas
idiopatik.
BAB II
INFERTILITAS
suami memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu
menghasilkan dan menyalurkan sel sperma ke dalam rongga reproduksi istri dan
istri memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu
menghasilkan sel telur atau ovum yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan
memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga
bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan. Dua factor yang telah disebutkan tersebut
apabila tidak dimiliki oleh pasangan suami itri pasangan tersebut tidak akan mampu
diperkirakan ada kurang lebih 3,5 juta pasangan yang infertile. Pasangan infertile
telah meningkat mencapai 15-20 % dari sekitar 50 juta. Infertilitas sebanyak 40%
disebabkan oleh wanita, 20% oleh pria dan 40% lainnya disebabkan oleh factor pria
infertile primer 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30% pada usia 35-39 tahun
tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun
alat kontrasepsi.
fallopi dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat
bertemu..
b. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal
seperti adanya hambatan pada sekresi horrmon. FSH dan LH yang memiliki
pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya
tumor cranial, stress dan penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan
kedua hormone ini, maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan
kadar estradiol yang rendah. Terjadi sekitar 4-5% dari seluruh gangguan
ovulasi.
4. Kelas 4 : kelompok wanita yang mengalami gangguan ovulasi akibat
tinggi(hiperprolaktinemia).
c. Kegagalan impantasi
Wanita dengan kadar prgesteron yang rendah mengalami kegagalan
proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak
uterus. Gejala penyakit endometriosis ini adalah nyeri yang sangat pada
lapisan tengah, atau lapisan dalm rahim. Biasanya mioma uteri yang
reproduksi wanita.
dan akurat untuk meuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan
struktur atau morfologi dari sperma tidak normal atau gerakannya atau motiltas
tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai atau mnembus sel telur.
b. Konsentrasi sperma rendah
Konsentrasi sperma normalnya 20 juta sperma/ ml semen atau lebih.
vagina. bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut atau tidak ada
memproduksi sperma.
semen.
f. Gangguan didaerah setelah testis (Posttesticular)
Gangguan terjadu di saluran sperma sehingga sperma tidak dapat
biasa terjadi bawaan sejak lahir, terkena infeksi penyakit seperti tuberculosis,
system katup pembuluh darah tersebut membuat pemuluh darah melebar dan
sperma terganggu.
h. Kelainan genetic
Dalam kelainan genetic yang disebut sindrom klinefeter, seorang pria
memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y.
hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau
beberapa pria penderitanya tidak dapat mengeluakan sperma dari testis mereka,
meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini karena mereka
saluran ejakulasi.
i. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke
kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nya, diantaranya adalah diabetes,
reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas diantaranya cedera tuba dan
perleketan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilitasi
dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi
gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga
2. Pada pria
Abnormalitas androgen dan testosterone diawali dengan disfungsi
pasangan suami istri ini salah satunya memiliki riwayat operasi pada saluran
reproduksi atau sedang menjalani terapi khusus. Atau juga perlu ditanyakan
suatu kebiasaan pasangan suami istri seperti merokok, atau minum alcohol.
Selain itu juga perlu ditanya tentang haid istri. Dimana siklus haid merupakan
variable yang sangat penting dalam pemeriksaan ini. Dikatakan normal jika
berada dalam kisaran 21-35 hari. Perlu juga diperoleh informasi apakah
terdapat nyeri saat haid dan perlu juga dianyakan penggunaan obat tertentu
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang diperlukan pada pasangan istri dengan
masalah infertilitas adalah dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan
penilaian kadar progesterone pada fase luteal, yaitu kurang lebih 7 hari
siklus haid tidak normal seperti siklus haid yang jarang atau siklus
androgen <7
Analisis sperma
Pemeriksaan analisis sperma sangat penting dilakukan karena dari
sperma, yaitu :
1. lakukan abtinensia selama 2-3 hari
2. keluarkan sperma dengan cara masturbasi
3. hindari pelumas dan kondom
4. gunakan tabung untuk menampung dan lengkapi dengan
lebih
Jumlah sperma total 40 juta permiliter atau
lebih
Lurus cepat 25% atau lebih
Lurus lambat 50% atau lebih
Morfologi normal 30% atau lebih
Vitalitas 75% atau lebih yang hidup
Leukosit <1 juta per milliliter
berikut :
wanita postmenopouse.
b. rFSH ( recombinant follicle stimulating hormone)
teknologi DNA.
menopause.
3). Dopamine agonist
Beberapa wanita berevolasi secara ireguler akibat dari
akam mencegah terjadinya ovulasi pada wanita dan hal ini akan
anastrozole.
B. Terapi bedah
Kadang-kadang penyebab infertilitas dapat ditangani dengan terapi
c. Salpingotomi
Biasanya dilakukan untuk membentuk sebuah lubang
terpotong tersebut.
maksimal.
Gonadotropin eksogen
Spermatogenesis normal dapat diinduksi dengan terapi
b. Eugonadisme hipogonadotropik
Pria dengan oligospermia berat (kurang dari 5 juta
melakukan teknik ini, sang wanita harus mempunyai uterus dan tuba
fallopi yang normal. IUI ini digunakan pada wanita yang mempunyai
laki-laki.
ovarium untuk memproduksi lebih banyak sel telur. Ketika sel telur
sudah terbentuk, sel telur tersebut akan diambil melalui operasi kecil.
embrio, dalam hal ini progesterone dan hCG. IVF merupakan terapi
sangat berguna bagi wanita dengan kerusakan tuba, infertilitas yang tak
(ZIFT)
Gamet merupakan sebuah telur atau sperma. Teknik pengambilan
sel telur dan sperma pada GIFT dilakukan dengan cara yang sama
seperti IVF. Sel telur dan sperma kemudian dicampur dan langsung
Untuk itu tuba fallopi sang wanita haruslah sehat. Tidak berbeda jauh
dengan GIFT, ZIFT dilakukan dengan cara yang sama, tetapi ZIFT yang
dipindahkan ke tuba fallopi adalah dalam bentuk zigot bukan sel telur
dan sperma seperti GIFT. Kedua teknik ini sekarang sudah tergantikan
pasien.
Gambar GIFT
Gambar ZIFT
dengan IVF atau bila kualitas sperma yang baik terlalu sedikit untuk
tahun, kemudian menurun perlahan-lahan sampai umu 30 tahun dan setelah itu
menurun dengan cepat. Pasangan yang telah dihadapkan pada infertilitas selama 3
tahun, angka harapan terjadinya kehamilan adalah sebesar 50% atau biasa
sudah mencapai 5 tahun maka angka harapan terjadi kehamilan adalah 30% dan
setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun dan tanpa menggunakan
suami istri untuk memperoleh anak lagi setelah berhubungan seksual secara teratur
selama 1 tahun tanpa menggukan kontrasepsi, dimana sebelumnya pasangan ini telah
mempunyai anak.
Infertilitas biasa disebabkan oleh factor laki-laki , factor wanita dan factor
keduanya. Ada beberapa penatalaksanaan yang dapat menjadi pilihan bagi pasangan
DAFTAR PUSTAKA