Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan
dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut berarti bahwa seseorang dapat dikatakan
mengalami stres, ketika seseorang tersebut mengalami suatu kondisi adanya tekanan
dalam diri akibat tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri dan lingkungan (Rathus
& Nevid, 2002). Hurrelman & Losel pada tahun 1990 menjelaskan bahwa stres dapat
terjadi karena adanya faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang
sering kali muncul seperti, banyaknya tugas-tugas perkembangan yang dihadapi orang
sehari-hari baik dalam kelompok sebayanya, keluarga, sekolah, maupun pekerjaan.
Tuntutan hidup yang kompleks menyebabkan seseorang mengalami konflik pada dirinya
yang dapat mengakibatkan stress (Smet, 1994). Stress dapat terjadi pada siapa saja, salah
satunya terjadi pada mahasiswa (Fitriana, 2007).
Musik juga merupakan kekuatan yang luar biasa dalam memberikan efek emosional
dan mampu menjangkau jauh kedalam dan menyentuh inti setiap pribadi (Mucci &
Mucci, 2002). Lebih jauh musik dapat menyentuh tingkat kesadaran fisik, psikologi,
spiritual, dan sosial (Kneafsey, 1997). Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
Undang-Undang Kesehatan Nasional yang didalamnya telah mencantumkan dukungan
terhadap perkembangan terhadap segala jenis terapi alternatif seperti terapi herbal, terapi
pijit, terapi meditasi, dan juga terapi musik. Penggunaan metode terapi musik di
Indonesia dapat disesuaikan dengan budaya dan lingkungan setempat. Keuntungan
lainnya dalam penerapan terapi musik adalah menggunakan biaya yang tidak mahal dan
terjangkau oleh mahasiswa. Dalam menghadapi faktor-faktor penyebab stres diperlukan
beberapa metode untuk menghadapi stress. Metode untuk mengatasi stres seperti :
pendekatan farmakologis, perilaku, kognitif, meditasi, hipnosis, dan musik (Hardjana,
1994).
Metode musik merupakan salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Secara
keseluruhan musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis,
musik dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stres, menimbulkan
rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan membantu serta
melepaskan rasa sakit (Djohan, 2006).
Dari hasil penelitian Primadita (2011) menunjukkan adanya pengaruh terapi musik
terhadap penurunan stress pada mahasiswa PSIK UNDIP dalam penyusunan skripsi. Hal
1
ini menunjukkan bahwa terapy musik berpengaruh terhadap kualitas belajar mahasiswa.
Menurut Faradisi (2012) terapi musik sebagian kecil efektif menurunkan tingkat
kecemasan pasien pra operasi bila dibandingkan dengan terapi murotal. Sedangkan
menurut Asrin, dkk (2007) terapi musik bermanfaat dalam meningkatkan status
kesadaran (GCS) pasien trauma kepala dan dapat memberikan rangsangan yang positif
pada respon-respon fisik dan psikososial. Berdasarkan pernyataan di atas maka
kelompok tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh manfaat terapi musik barok
terhadap konsentrasi belajar mahasiswa PSIK B 2013
B. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Terapi Musik
1. Defenisi
Terapi musik adalah materi yang mampu mempengaruhi kondisi seseorang baik
fisik maupun mental. Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi otak
seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar, berbicara, serta analisis intelek dan fungsi
kesadaran (Satiadarma, 2004). Terapi musik merupakan suatu disiplin ilmu yang
2
rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama
dapat mempersatukan seni, ilmu pengetahuan dan emosi (Widodo, 2000).
Musik adalah segala sesuatu yang menyenangkan, mendatangkan keceriaan,
mempunyai irama (ritme), melody, timbre (tone colour) tertentu untuk membantu
tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi, 2006). Musik memberi nuansa yang
bersifat menghibur, menumbuhkan suasana yang menenangkan dan menyenangkan
seseorang, sehingga musik tidak hanya berpengaruh terhadap kecerdasan berpikir
saja tetapi juga kecerdasan emosi (Sari, 2004).
Musik klasik disebut juga dengan dampak Mozart yaitu teori yang menyatakan
bahwa dengan memperdengarkan musik klasik kepada bayi ketika masih dalam
kandungan. Setelah lahir atau ketika mereka tumbuh besar, bahkan ketika berada
dibangku kuliah akan menjadikan anak-anak tersebut menjadi cerdas. Secara umum
beberapa musik klasik dianggap memiliki dampak psikofisik yang menimbulkan
kesan rileks, santai, cenderung membuat detak nadi bersifat konstan, memberi
dampak menenangkan, dan menurunkan stress. Tetapi pemakaian musik jenis ini
perlu pertimbangan tentang waktu tampilan musik, taraf usia perkembangan, dan
latar belakang budaya, serta aktivitas motorik yang sesuai dan diassosiasikan dengan
kasih sayang dan estetika (Fauzi, 2006).
Musik jenis ini dianggap sebagai sooting music atau musik yang membelai,
menimbulkan rasa tenang dan nyaman. Musik barok ini juga membangkitkan
suasana positif dalam bermain musik jenis ini cenderung mendorong anak untuk
berani bereksplorasi dalam suasana yang menggembirakan. Pada hakikatnya musik
ini membangkitkan aktivitas kesenimanan dalam diri anak ( the artist within).
3
Dengan memperdengarkan musik ini kemampuan kreatif anak juga dibangkitkan
karena dapat mengembangkan daya imajinasi seseorang, kondisi ini memungkinkan
anak untuk berekspresi (Satiadarma, 2004).
Musik nature sounds atau Nature sounds music bukan merupakan bagian dari
musik klasik. Musik jenis ini justru merupakan temuan baru akibat modernisasi
teknologi rekaman suara. Nature sounds music merupakan bentuk integrative musik
klasik dengan suara-suara alam. Komposisi musik ini disertai dengan latar belakang
suara ombak lautan atau gemerisik pepohonan, dan suara alam lainya. Jenis musik
nature sounds ini cenderung lebih mendekatkan pendengar dengan suasana alam.
Bagi anak suara alam ini tidak sekadar membangkitkan assosiasi tertentu tetapi juga
merupakan stimulus tertentu sebagai sarana belajar. Iringan musik ini dalam situasi
yang tenang ketika sedang belajar sangat membantu memperkuat imajinasi dan
assosiasinya (Satiadarma, 2004).
3. Manfaat Musik
Musik adalah pengatur yang baik membentuk tubuh dan pikiran untuk saling
bekerjasama. Musik berguna untuk (1) Memberi pengulangan yang menguatkan
pembelajaran, (2) Memberi ketukan yang berirama yang membantu koordinasi, (3)
Memberi pola yang membimbing guna mengantisipasi apa yang akan terjadi
berikutnya, (4) Memberi kata-kata yang menyatukan bahasa dan kemampuan
membaca, (5) Memberi melodi yang menarik hati dan perhatian dengan
kegembiraan (Sari, 2005).
Menurut Fauzi (2006), musik memberi pengaruh yang kuat untuk (1) Membantu
perkembangan otak bayi, (2) Membantu perkembangan bahasa, (3) Menjadi
jembatan belajar membaca, (4) Memberi perangkat bagi mental untuk memecahkan
masalah, (5) Meningkatkan keterampilan kognitif dan perilaku, (6) Menumbuhkan
rasa percaya diri. Hasil observasi dan evaluasi terhadap bayi yang mendapat
stimulus musik menunjukkan ciri- ciri : cepat dan mahir berbicara, menirukan suara,
menyebutkan kata-kata pertama, tersenyum spontan, menoleh kearah suara
orangtuanya, lebih tanggap terhadap musik, dan pola sosialnya berkembang sangat
baik. Hasil riset menunjukkan bahwa pelatihan dengan musik menunjukkan bahwa
musik lebih daripada sekedar hubungan sebab akibat terhadap perkembangan
4
bagian-bagian tertentu dari otak secara jangka panjang, tetapi alunan beberapa jenis
musik mampu memberikan pengaruh tertentu pada pergerakan gelombang otak anak
(Fauzi, 2006).
Aspek bawaan melibatkan faktor genetik serta berbagai faktor biologis dan
psikologis. Peran faktor genetik relatif tidak dapat diubah, tetapi faktor biologis dan
fisiologis anak dapat dibentuk sejak anak masih di dalam kandungan. Sejumlah
musik klasik tertentu memberi pengaruh rasa aman pada orang yang mendengarkan
termasuk ibu pada saat hamil. Kondisi ini mempengaruhi janin untuk tumbuh dan
berkembang dalam suasana yang relatif tenang sehingga proses perkembanganya
berlangsung optimal (Kasdu Dini, 2004).
5
menikmati musik, gudang ingatan anak semakin lama semakin berkembang,
sehingga daya ingat anak semakin baik (Satiadarma, 2004). Musik juga dapat
berpengaruh untuk:
Proses assosiatif adalah salah satu proses berfikir untuk mengaitkan satu hal
dengan hal yang lainya. Musik merangsang kemampuan tumbuhkembangnya
kemampuan assosiatif anak. Lagu anak-anak yang dirancang jangan
menyisipkan kata-kata tertentu merupakan suatu sarana untuk mengembangkan
kemampuan assosiatif anak (Satiadarma, 2004).
6
Proses rekognisi merupakan salah satu proses penting dalam berpikir,
proses ini berlangsung cukup kompleks dan melibatkan ragam fungsi kerja otak.
Pada awalnya rangsang diterima oleh penginderaan dan di sampaikan ke otak
dengan menggunakan sinyal tertentu melintas pada jaringan saraf, kemudian
otak menganalisa sinyal yang dikirimkan oleh penginderaan, mencari
pendengaranya dengan koleksi data yang ada di gudang ingatan (Satiadarma,
2004).
Jika seseorang mendengar alunan musik, saraf indra pendengaran mengirim
sinyal ke otak untuk mengenal alunan musik tersebut. Jika individu pernah
mendengar alunan serupa maka individu yang bersangkutan akan merespon
alunan serupa misalnya dengan hentakan kaki, bersiul mengikuti lagu yang
didengarnya (Satiadarma, 2004).
Tidak dapat dipungkiri bahwa musik mengandung irama atau ritmis. Ketika
anak-anak mulai belajar musik dengan bertepuk tangan, mereka mengawali
7
proses berpikir secara ritmis. Dalam proses ini anak mulai melatih
mengkoordinasi gerak dengan ritme musik (Fauzi, 2006).
Terapi musik dapat dilakukan di rumah, disaat santai dan dimana saja, jaraknya
sekitar setengah meter (50 cm) dari tape dapat juga menggunakan walkman.
Usahakan suara (volume) tidak terlalu keras atau lemah, intinya volume tersebut
dapat membuat ibu merasa nyaman dan membuat ibu berkonsentrasi penuh. Jika
mempunyai hearphone, sesekali dapat menempelkanya ke perut ibu agar janin bisa
mendengarkan lebih jelas, ibu boleh berdendang mengikuti melodi atau lirik lagu
yang di dengarnya (Satiadarma, 2004) .
Waktu yang digunakan sekitar 30 menit yang dibagi menjadi relaksasi dan
stimulus. Stimulus sekitar 15 sampai 20 menit, relaksasi sekitar 10 sampai 15 menit.
Di rumah lama mendengar musik yang dianjurkan pada ibu hamil adalah sekitar 30
menit setiap hari. Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil
dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran bahwa musik
dapat merasuk ke dalam pikiran ibu. Dengan demikian suara harmoni dan irama
musik dapat mendorong ibu untuk bergairah, kreatif dan menyenangkan
(Satiadarma, 2004).
B. Konsentrasi Belajar
1. Pengertian Konsentrasi
2. Pengertian belajar
8
3. Pengertian konsentrasi belajar
Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk
guru
Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang
penuh arti.
d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar
dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan
benar.
5. Indikator konsentrasi belajar
9
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator konsentrasi
belajar adalah sebagai berikut:
Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk
guru.
Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang
penuh arti.
d. Adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
C. Mahasiswa
10
rumah untuk menghadapi ujian tengah semester atau Ujian Akhir Semester.
mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor
perjuangan yang respek dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat
dan bangsa. Apabila kita melihat kembali sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai
perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEP
Konsentrasi belajar
mahasiswa PSIK B
Universitas Udayana Peningkatan nilai ujian
2013.
B. DESAIN PENELITIAN
11
Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, dapat
diambil 10 sd 15 % atau 20 sd 25 % atau lebih (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini,
karena subyek penelitian kurang dari 100, sampel yang diambil adalah seluruh dari
jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan total sampling yaitu sebanyak
36 mahasiswa.
MINIPROPOSAL
OLEH
KELOMPOK I
13