You are on page 1of 38

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN SUAMI PADA

SAAT PERSALINAN DENGAN KELANCARAN PROSES


PERSALINAN KALA I DI BPS . DESA .
KECAMATAN . KABUPATEN .

KARYA TULIS ILMIAH / SKRIPSI

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Oleh:
................
NIM. ...............

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES ........
PROGRAM STUDI ................
TAHUN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010

mengisyaratkan bahwa seluruh pembangunan kesehatan bangsa ditujukan

kepada upaya menyehatkan bangsa. Indikator keberhasilan penyehatan

bangsa antara lain adalah angka mortalitas dan morbilitas (Manuaba,

2009).

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
merupakan barometer pelayanan kesehatan suatu negara. Berdasarkan
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
pengamatan World Health Organization (WHO), AKI adalah sebesar
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
500.000 jiwa dan AKB sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah

tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian

ibu dan bayi yang tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2002).

Kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih

memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya AKI dan

AKB. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 di Indonesia AKI mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup dan

AKB mencapai 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari

target yang harus dicapai dalam Millenium Development Goals (MDGs)

2015 yaitu untuk AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk

AKB sebesar 17 per 1.000 kelahiran hidup (Sulistyo, 2009).


Penyebab utama kematian ibu di Indonesia menurut Departemen

Kesehatan RI (2003) adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama

dan komplikasi abortus. Sementara penyebab utama kematian pada bayi

yaitu infeksi saluran pernapasan, komplikasi perinatal dan diare.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat

tahun 2007, AKI di Jawa Barat sebesar 250 per 100.000 kelahiran hidup

dan AKB sebesar 40,26 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, 2007).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten .......... tahun ..........,

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
AKI di Kabupaten .......... mencapai 148,36 per 100.000 kelahiran hidup

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
dan AKB di Kabupaten .......... mencapai 27,44 per 1000 kelahiran hidup

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
(Dinas Kesehatan Kabupaten .........., ..........).

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Pada tahun 2009 AKI di Kabupaten .......... mengalami kenaikan

menjadi 199,46 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebabnya adalah

perdarahan 11 kasus, hipertensi dalam kehamilan 9 kasus, infeksi 2 kasus,

dan lain-lain 20 kasus. Sementara AKB di Kabupaten .......... tahun 2009

mengalami penurunan menjadi 19,28 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab

kematian bayi diantaranya adalah BBLR 92 kasus, asfiksia 43 kasus,

kelainan konginetal 24 kasus, infeksi 20 kasus, pneumonia 15 kasus,

aspirasi 10 kasus, diare 1 kasus dan lain-lain 50 kasus (Dinas Kesehatan

Kabupaten .........., 2009). Melihat penyebab kematian baik pada ibu

maupun pada bayi sesungguhnya hal ini dapat dicegah atau ditanggulangi,
salah satunya dengan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pada

saat ibu bersalin.

Persalinan merupakan tugas berat yang harus dilakukan oleh

seorang ibu hamil. Mudah atau sulitnya suatu proses persalinan tergantung

oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan yang cukup dari pihak

suami dan keluarga, serta adanya perasaan nyaman saat melahirkan

(Susilawati, 2009).

Kebutuhan dasar selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan

yang diberikan bidan. Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
asuhan yang sayang ibu dan bayi. Salah satu upaya penerapan asuhan

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
sayang ibu selama proses persalinan adalah menganjurkan suami dan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
keluarga untuk mendampingi ibu dan mendukung ibu selama proses

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
persalinan dan kelahiran bayi (Pusdiknakes, 2003).

Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan

lahirnya plasenta secara lengkap. Tahapan persalinan diawali dengan kala I

yaitu kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai

pembukaan lengkap (10 cm). Lamanya kala I untuk primigravida

berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan

Kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan

pembukaan multigravida 2 cm/jam (Bonny dan Meilasari, 2008).


Menurut Nursalam (2008) keterlambatan pembukaan pada kala I

sering ditemukan pada proses persalinan. Percepatan kala I merupakan

unsur utama dalam proses persalinan pada ibu inpartu. Keterlambatan

dalam pembukaan merupakan ancaman bagi nyawa ibu maupun bayinya.

Wanita yang mengalami keterlambatan pembukaan pada kala I berdampak

juga terhadap psikologisnya. Beberapa sumber telah menetapkan bahwa

kehadiran suami berpengaruh terhadap percepatan kala I.

Penelitian yang dilakukan oleh Khoiruddin dalam Susilawati

(2009) mengungkapkan bahwa terdapat 13,6% ibu mengalami keguguran

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
dan 4,6% mengalami proses persalinan yang sulit. Hal ini dikarenakan ibu

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
mengalami cemas berat saat persalinan.

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Penelitian yang dilakukan oleh Handonowati (2009) dan

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Puspitasari (2009) pendampingan suami berpengaruh terhadap kelancaran

proses persalinan. Respon psikologis pada ibu bersalin yaitu kecemasan

yang disebabkan adanya nyeri selama persalinan dan dapat mengakibatkan

persalinan berlangsung lama. Kecemasan dan nyeri pada ibu bersalin

membutuhkan dukungan dari suami selama persalinan untuk memberikan

rasa aman dan nyaman.

Berdasarkan data Puskesmas .......... tahun .........., jumlah persalinan

di Puskesmas .......... sebanyak 1.038 dengan jumlah ibu bersalin resiko

tinggi sebesar 226 (21,77%) dan jumlah ibu bersalin yang dirujuk sebesar

78 (7,5%) (Puskesmas .........., ..........). Melihat data tersebut Puskesmas


.......... merupakan puskesmas yang perlu mendapatkan penanganan yang

baik pada ibu bersalin.

Berdasarkan data Bidan Praktek Swasta (BPS) Hj. .......... Desa

.......... Kecamatan .......... tahun .........., terdapat 175 kelahiran hidup

dengan jenis persalinan 12 (6,85%) sectio caesarea, 5 (2,85%) vakum

ekstraksi dan 158 (90,28%) persalinan spontan. Adapun jumlah ibu

bersalin yang dirujuk karena adanya penyulit dan lamanya pembukaan

pada kala I (lebih dari 24 jam) terdapat 17 ibu bersalin dengan jumlah

suami yang mendampingi terdapat 7 (41,17%) orang.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara pendampingan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
suami pada saat persalinan dengan kelancaran proses persalinan kala I di

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BPS Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April-Juni

tahun ...........

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan penelitian

ini adalah belum diketahuinya hubungan pendampingan suami dengan

kelancaran proses persalinan kala I di BPS Hj. .......... Desa ..........- ..........

Kabupaten .......... periode April Juni tahun ........... Sehingga yang

menjadi pertanyaan peneliti adalah Apakah ada hubungan antara

pendampingan suami dengan kelancaran proses persalinan kala I di BPS

Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April Juni tahun

..........?.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada masalah

kelancaran proses persalinan kala I dilihat dari pendampingan persalinan.

Variabel independen dalam penelitian yaitu pendampingan suami pada

saat persalinan dan variabel dependennya yaitu kelancaran proses

persalinan kala I. Penelitian ini secara langsung akan meneliti

pendampingan persalinan dan kelancaran proses persalinan kala I di BPS

Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April-Juni tahun

...........

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
1.4 Tujuan Penelitian
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
1.4.1 Tujuan Umum
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Diketahuinya hubungan antara pendampingan suami pada saat
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
persalinan dengan kelancaran proses persalinan kala I di BPS Hj. ..........

Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April-Juni tahun ...........

1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.2.1 Diketahuinya gambaran pendampingan suami saat proses persalinan

kala I di BPS .......... Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April-

Juni tahun ...........

1.4.1.2 Diketahuinya gambaran kelancaran persalinan kala I di BPS Hj. ..........

Desa ..........-.......... Kabupaten .......... periode April-Juni tahun ...........

1.4.1.3 Diketahuinya hubungan antara pendampingan suami dengan kelancaran

persalinan kala I di BPS Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten ..........

periode April-Juni tahun ...........


1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi

perpustakaan dan mahasiswa kebidanan khususnya mengenai hubungan

pendampingan suami saat persalinan dengan kelancaran persalinan kala I.

1.5.2 Bagi Tempat Penelitian

Dapat memberikan gambaran secara objektif bagi bidan tentang

hubungan pendampingan suami dengan kelancaran proses kala I sehingga

menjadi pedoman dalam memberikan penyuluhan kepada suami saat


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
pendampingan saat persalinan.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
1.5.3 Bagi Peneliti
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Memberikan pengalaman dalam menerapkan ilmu dan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam kondisi nyata di

lapangan dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin.

1.5.4 Bagi Masyarakat

Memberikan masukan dan motivasi bagi ibu bersalin dan

keluarganya terutama suami sebagai pendamping ibu saat bersalin agar

dapat memberikan dukungan pada ibu saat bersalin sehingga proses yang

dilalui ibu dapat berlangsung dengan lancar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendampingan Suami

2.1.1 Pengertian Pendampingan

Damping: dekat (berhampiran), berdampingan: berdekatan,

berhampiran, sejajar berdekatan, mendampingi: menyertai dekat-dekat.

(Kamus Umum Bahasa Indonesia 2003: 26)

Pendampingan adalah perbuatan mendampingi, menemani dan

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
menyertai dalam suka dan duka (Depdiknas, 2001). Keluarga adalah dua

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
individu atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
dalam suatu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain dan di

dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan

kebudayaan (Effendy,1998:32-33).

2.1.2 Suami sebagai Pendamping Persalinan

2.1.2.1 Menurut Sholihah (2004)

Selama masa kehamilan, suami juga sudah harus diajak

menyiapkan diri menyambut kedatangan si kecil. Karena tidak semua

suami siap mental untuk menunggui istrinya yang sedang kesakitan.

Adakalanya mereka malah panik. Jadi persiapkan dari sekarang dan ajak

suami membaca buku tentang persalinan.


2.1.2.2 Menurut Ruth (2002)

Suami sebagai pendamping persalinan dapat melakukan hal

sebagai berikut:

1. Memberikan dorongan semangat yang akan dibutuhkan jika

persalinan lebih lama dari yang diperkirakan.

2. Memijat bagian tubuh, agar anda tidak terlalu tegang atau untuk

mengalihkan perhatian istri dari kontraksi, pukulan perlahan pada

perut yang disebut effelerage, dengan menggunakan ujung jari

merupakan pijatan yang disarankan.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
3. Memastikan istri merasa nyaman dengan menyediakan bantal, air,

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
permen, atau potongan es untuk istri atau memanggilkan perawat

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
atau dokter jika istri membutuhkan bantuan.

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4. Memegang istri saat mengedan agar istri memiliki pegangan saat

mendorong dan memimpin istri agar mengedan dengan cara yang

paling efektif.

2.1.3 Peran Pendamping Persalinan

Menurut Klein (2009:234-236), menyatakan peran pendamping

selama proses persalinan yaitu:

1. Mengatur posisi ibu. Selama persalinan, suami dapat terus

menemani ibu, berjalan-jalan, terutama di awal persalinan dan

membantu ibu tidur miring atau sesuai dengan keinginan ibu disela-

sela kontraksi dan mendukung posisi ini agar dapat mengedan

secara efektif saat relaksasi.


2. Mengatur Nafas Ibu. Dengan cara membimbing ibu mengatur nafas

saat kontraksi dan beristirahat saat relaksasi.

3. Memberikan Asuhan Tubuh. Dengan menghapuskan keringat ibu,

memegang tangan, memberikan pijatan, mengelus perut ibu dengan

lembut.

4. Memberi informasi kepada ibu tentang kemajuan persalinan.

5. Memberikan dorongan dan keyakinan bahwa persalinan mengalami

kemajuan karena hal itu membantu menciptakan kenyamanan fisik.

6. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
7. Membantu ibu ke kamar mandi

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
8. Kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
dan menghambat turunnya kepala, menyebabkan ibu tidak nyaman,

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan ,mengganggu

penatalaksanaan distosia bahu, meningkatkan resiko infeksi saluran

kemih pasca persalinan.

9. Memberikan cairan dan nutrisi sesuai keinginan ibu

10. Memberikan kecukupan energi dan mencegah dehidrasi. Oleh karena

dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang efektif.

11. Memberikan dorongan spiritual dengan ikut berdoa.

12. Memberikan dorongan spiritual dapat membuat ibu tenang.


2.1.4 Dukungan Pendampingan dalam Persalinan

Menurut Marshall (2000:54), dukungan persalinan dapat dibagi

menjadi dua, sebagai berikut:

2.1.4.1 Dukungan Fisik

Dukungan langsung berupa pertolongan langsung yang diberikan

oleh keluarga atau suami kepada ibu bersalin.

2.1.4.2 Dukungan Emosional

Dukungan berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan

empati yang akan menimbulkan keyakinan bahwa ibu merasa dicintai

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
dan diperhatikan oleh suami, yang pada akhirnya dapat berpengaruh

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
kepada keberhasilan. Suami dianjurkan untuk melakukan peran aktif

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi langkah-langkah yang

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
mungkin untuk kenyamanan ibu.

2.1.5 Kondisi Suami Tidak Bisa Mendampingi selama Proses Persalinan

Bila suami tidak bisa mendampingi saat proses persalinan, ibu

sebaiknya jangan kecil hati, mungkin suami tidak tega melihat istrinya

kesakitan, jadi jangan paksa suami karena hal itu akan bisa berakibat

fatal. Kehadiran suami tanpa tekanan dari luar pada proses persalinan

akan sangat pentinga dalam membentuk istri terutama, jika suami tahu

banyak tentang peoses melahirkan. Para suami sering mengeluh betapa

tertekannya mereka karena sama sekali tidak tahu apa yang harus

dikerjakan untuk menolong istrinya (Sholihah, 2004: 35).


Situasi atau kondisi dimana suami tidak bisa mendampingi

selama proses persalinan, seperti :

1. Suami tidak siap mental

Umumnya suami tidak tega, lekas panik, saat melihat istri

kesakitan atau tidak tahan bila harus melihat darah yang keluar saat

persalinan. Tipe suami seperti itu bukanlah orang yang tepat dalam

menjadi pendamping di ruang persalinan.

2. Tidak di izinkan pihak rumah sakit

Beberapa rumah sakit tidak mengizinkan kehadiran pendamping

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
selain petugas medis bagi ibu yang mengalami proses persalinan, baik

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
normal maupun cesar. Beberapa alasan yang diajukan adalah

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
kehadiran pendamping dapat mengganggu kosnentarai petugas medis

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
yang tengah membantu proses persalinan, tempat yang tidak luas dan

kesterilan ruang operasi menjadi berkurang dengan hadirnya orang

luar.

3. Suami sedang dinas

Apabila suami sedang dinas ke tempat yang jauh seharusnya

tidak memungkinkan pulang untuk menemani istri bersalin tentu istri

akan memahami kondisi ini. Walaupun tidak ada suami masih ada

anggota keluarga yang lain seperti ibu yang dapat menemani. Momen

persalinan pun dapat dimomenkan dalam kamera video, sehingga saat

kembali dinas suami dapat melihat kelahiran buah hatinya.


2.1.6 Manfaat Pendampingan Suami

Suami adalah orang terdekat yang dapat memberikan rasa aman

dan terang yang diharapkan istri selama proses persalinan. Di tengah

kondisi yang tidak nyaman, istri memerlukan pegangan, dukungan, dan

semangat untuk mengurangi kecemasan ketakutannya. Adapun manfaat

pendampingan suami adalah sebagai berikut:

1. Memberi rasa tenang dan penguat fsikis pada istri

2. Selalu ada bila dibutuhkan

3. Kedekatan emosi suami istri bertambah

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
4. Menumbuhkan naluri kebapakan

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
5. Suami akan lebih menghargai istri

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
2.2 Persalinan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.2.1 Definisi

Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan

sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit

yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan,

pengawasan, pertolongan, dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai

(Manuaba, 2009:144).

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan

pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi

persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan

diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney, 2007:672).


Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin

yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa

komplikasi baik pada ibu maupu pada janin (Prawirohardjo, 2006:100).

Menurut Jaringan Nasional Pelatihan Klik Kesehatan Reproduksi

(JNPK-KR) (2007:37), persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta

dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal

jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37

minggu) tanpa disertai adanya penyulit.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
2.2.2 Teori Proses Persalinan
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Menurut Manuaba (2009:144) teori proses persalinan adalah
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sebagai berikut:

2.2.2.1 Teori Kadar Progesteron

Progesteron yang mempunyai tugas mempertahankan kehamilan

menurun dengan makin tuanya kehamilan, sehingga otot rahim mudah

dirangsang oleh oksitosin.

2.2.2.2 Teori Oksitosin

Menjelang kelahiran oksitosin makin meningkat, sehingga cukupo

kuat untuk merangsang persalinan.

2.2.2.3 Teori Regangan Otot Rahim

Dengan meregangnya otot rahim dalam batas tertentu

menimbulkan kontraksi persalinan dengan sendirinya.


2.2.2.4 Teori Prostaglandin

Prostaglandin banyak dihasilkan oleh lapisan dalam rahim yang

diduga dapat menyebabkan kontraksi rahim. Pemberian prostaglandin dari

luar dapat merangsang kontraksi otot rahim dan terjadi persalinan atau

gugur kandung.

2.2.3 Bentuk Persalinan

Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut

(Manuaba, 2009:144).

2.2.3.1 Persalinan Spontan


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
2.2.3.2 Persalinan Buatan
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar. Misalnya
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
ekstraksi dengan forceps atau operasi Sectio caesarea.

2.2.3.3 Persalinan Anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar

dengan jalan rangsangan.

2.2.4 Falsafah Persalinan

Menurut Bonny dan Meilasari (2008:16-17) falsafah persalinan

terdiri dari:

2.2.4.1 Falsafah Lamaze

Falsafah ini mengajarkan bahwa senjata utama melawan rasa sakit

persalinan adalah pengetahuan tentang persalinan itu sendiri dan teknik


relaksasi. Ibu dibiasakan melakukan latihan dan praktek intensif untuk

mengubah respon terhadap sakit kontraksi, dari respon negatif menjadi

respon yang produktif dan bermanfaat. Calon pendamping persalinan

juga diberdayakan untuk itu.

2.2.4.2 Falsafah Bradley

Metode ini menerapkan diet yang baik dan latihan untuk

mengurangi sakit persalinan, mempersiapkan otot-otot untuk melahirkan,

dan mempersiapkan payudara untuk menyusui. Para ibu belajar

menirukan posisi tidur, pernapasan, dan relaksasi agar persalinan tahap

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
pertama lebih nyaman.

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
2.2.4.3 Falsafah Dick-Read

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Falsafah ini sangat populer di Amerika Serikat dan dipraktekan

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sejak tahun 1940-an. Metode ini melibatkan calon ayah untuk masuk ke

ruang bersalin. Metode ini menggunakan kombinasi tekni relaksasi

dengan pendidikan pralahir untuk memutus lingkaran tegang-sakit-

tegang yang dialami ibu.

2.2.5 Tanda-tanda akan Bersalin

Menurut Klein (2009:188-190) tanda-tanda bersalian akan segera

dimulai yaitu sebagai berikut:

2.2.5.1 Bayi turun lebih rendah di perut

Bayi seringkali akan turun lebih rendah di perut ibu sekitar dua

minggu menjelang kelahiran. Meskipun demikian, jika ibu pernah


melhirkan sebelumnya, bayinya tidak akan turun sampai masa bersalin

dimulai.

2.2.5.2 Kontraksi lebih kuat atau lebih sering

Selama masa bersalin, rahim akan mengkerut dan mengeras. Ini

disebut kontraksi karena rahim berkontraksi atau mengetat. Kontraksi

persalinan dimulai menjelang saatnya bayi lahir. Biasanya terasa di perut

bagian bawah atau punggung dan lebih kuat dibanding kontraksi latihan.

2.2.5.3 Ibu merasa berbeda

Keinginan yang tidak biasa muncul, keinginan yang tiba-tiba

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
muncul dan kuat seperti keinginan ibu ingin tinggal di rumah dan

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
menunggu, atau keinginan ibu yang ingin bersih-bersih dn membereskan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
rumah sebelum persalinan dimulai. Keinginan semacam ini normal,

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
tetapi diharapkan ibu tidak bekerja terlalu berat.

2.2.5.4 Perubahan berak

Banyak ibu yang mengalami sakit diare sebelum mereka

menjalani masa bersalin. Ini membantu membersihkan tubuh sehingga

ibu bisa lebih nyaman saat bersalin dan melahirkan.

2.2.5.5 Munculnya bercak (show)

Pada beberapa hari terakhir masa kehamilan, menjelang

persalinan, leher rahim mulai terbuka. Kadang lendir dan sedikit darah

akan menetes dari rahim dan keluar lewat vagina. Ini yang disebut

dengan show (bercak).


2.2.5.6 Air ketuban pecah

Jika air ketuban pecah, akan terjadi semburan besar atau tetesan

cairan. Kebanyakan air ketuban pech saat bersalin. Jika air ketuban

pecah sebelumnya, masa persalinan biasanya akan mulai dalam

beberapa jam.

2.2.6 Tanda-tanda Gangguan Persalinan

Menurut Nadesul (2008:44) tanda-tanda gangguan persalinan

yang perlu dikenali adalah sebagai berikut:

2.2.6.1 Keluarnya air ketuban


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Air ketuban bukan air seni. Dalam keadaan normal ketuban jernih. Jika
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
berwarna putih keruh sampai kehijau-hijauan, berarti abnormal.
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Keluarnya tanpa didahului rasa mulas terlebih dulu.
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.2.6.2 Ibu mendadak pingsan sewaktu persalinan berlangsung

Tanda ini menjadi petunjuk untuk segera membawa ibu ke rumah sakit

terdekat.

2.2.6.3 Timbulnya perdarahan sebelum persalinan dimulai

Inipun tanda yang menjadi petunjuk bahwa ibu hamil memerlukan

bantuan di rumah sakit terdekat.

2.2.6.4 Persalinan berlangsung lama

Jika kala I sudah lebih dari 12 jam, namun anak belum juga keluar dan

mulas-mulasnya tidak bertambah kuat. Ini berarti persalinan tidak maju.

Ibu butuh pertolongan di rumah sakit.


2.2.6.5 Ari-ari tidak keluar

Jika ari-ari tidak juga keluar setelah 15 menit kelahiran, harus

diwaspadai. Keadaan emikian berbahaya. Jangan ditunggu lebih lama,

mungkin ibu perlu ditolong di rumah sakit.

2.2.6.6 Banyak perdarahan

Bila timbul perdarahan yang banyak sekali setelah persalinan selesai,

juga harus diwaspadai. Keadaan demikian gawat dan ibu harus segera

dibawa ke rumah sakit.

2.2.7 Tahap Persalinan dengan Penyulit yang Mungkin Terjadi


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Tabel 2.1 Tahapan Persalinan dengan Penyulit yang Mungkin Terjadi
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Kala Batasan Penyulit yang mungkin terjadi
Pembukaan 0 Pembukaan lengkap, ketuban pecah sebagai
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
I
sampai akhir dari kala pertama
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
lengkap. His kuat, mengancam rahim robek/pecah
Waktu antara Gangguan janin dalam rahim (keadaan gawat
10-14 jam janin)
Selaput janin pecah pada pembukaan kecil
Prolaps (pengeluaran alat tubuh) bagian kecil
Gangguan pembukaan pintu jalan lahir

II Persalinan Pengawasan lebih ketat


janin. Keadaan gawat ibu dan janin dapat terjadi
Berlangsung setiap waktu
1-2 jam Gangguan kekuatan untuk persalinan janin
Gangguan putar paksi kepala
Ancaman robekan rahim

III Persalinan Kontraksi otot rahim kuat


plasenta. Gangguan pelepasan plasenta (retensi
Berlangsung plasenta)
10-15 menit Ancaman perdarahan
IV Observasi 2 Bahaya perdarahan mengancam pada 2 jam
jam pasca- pertama
melahirkan di Kontraksi otot rahim dapat lemah dan
ruangan
tersendiri menimbulkan perdarahan
(Sumber : Manuaba, 2009:145)
2.2.8 Mekanisme Persalinan

Menurut Pillitteri (2002:81-88) mekanisme persalinan adalah

sebagai berikut:

2.2.8.1 Persalinan kala I

Kala satu persalinan biasanya disebut fase dilatasi serviks.

Persalinan kala I dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase laten, fase aktif dan

fase transisi.

2.2.8.2 Persalinan kala II

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
1. Kala dua persalinan adalah periode yang dimulai dari dilatasi servik

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
lengkap dan penipisan servik hingga kelahiran janin.

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
2. Awalnya, intensitas, durasi, dan frekuensi kontraksi uterus sedikit

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
melambat.

3. Dorongan mengejan muncul sangat kuat pada saat ini, seiring

dengan turunnya janin ke pelvis bagian bawah.

4. Adanya retraksi servik pada bagian presentasi, menyebabkan janin

turun dan pelvik segera menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.

5. Selama fase ini, seluruh energi wanita diarahkan untuk mengejan

dan melahirkan bayi.

2.2.8.3 Persalinan kala III

1. Kala tiga persalinan, atau tahap plasenta, dimulai bersamaan dengan

kelahiran janin dan diakhiri dengan dikeluarkannya plasenta.

2. Tahap ini memiliki dua fase; lepasnya dan keluarnya plasenta.


3. Lepasnya plasenta terjadi secara otomatis bersamaan dengan

dimulainya kembali kontraksi uterus.

4. Korda umbilikus yang memanjang, keluarnya darah vagina secara

mendadak, atau perubahan bentuk uterus menunjukkan bahwa

plasenta telah lepas dan siap dikeluarkan.

5. Jika lepasnya plasenta pertama kali terjadi di bagian tengah dan

berakhir di bagian tepinya, maka plasenta cenderung untuk terlipat

seperti payung dan menyebabkan permukaan janin yang mengkilat

ini muncul di orifisum vagina dan disebut plasenta Schultze.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
6. Jika lepasnya plasenta terjadi pertama kali pada bagian tepi-tepinya,

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
maka plasenta akan menggelincir di sepanjang permukaan uterus dan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
muncul disisi maternal vagina.

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
7. Keluarnya plasenta terjadi secara alamiah melalui usaha mengejan

ibu atau dengan sedikit menekan fundus yang berkontraksi yang

dilakukan oleh dokter.

8. Jika plasenta tidak dapat lepas dengan spontan, plasenta dapat

dikeluarkan secara manual.

2.2.8.4 Persalinan kala IV

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena

perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama.

Observasi yang dilakukan :

1. Tingkat kesadaran yang dilakukan

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital : TD, nadi dan pernafasan


3. Kontraksi uterus

4. Terjadinya perdarahan, perdarahan dianggap masih normal bila

jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc.

2.2.9 Partograf

Partograf adalah alat bantu utuk memantau kemajuan kala satu

persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama

dari penggunaan partograf menurut Departemen Kesehatan RI (2008:33)

adalah untuk :

1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
pembukaan serviks melalui periksa dalam.
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
partus lama.

3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi

bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa

yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik

dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan

secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru

lahir.

Kondisi ibu dan bayi juga harus dicatat dengan seksama, yaitu

(Departemen Kesehatan RI, 2008):

1. Denyut Jantung janin setiap jam,

2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap jam,


3. Nadi setiap jam,

4. Pembukaan serviks : setiap 4 jam,

5. Penurunan bagian terbawah janin : setiap 4 jam,

6. Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam,

7. Produksi urin, aseton dan protein : setiap 2 sampai 4 jam.

2.3 Persalinan Kala I

2.3.1 Definisi

Persalinan kala I disebut juga persalinan tahap pertama adalah

tahap pembukaan yang diawali ketika kontraksi mulai membuka leher


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
rahim dan berakhir ketika leher rahim terbuka dengan sempurna (Klein,
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
2009:210).
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Menurut Varney (2007:672) kala I persalinan didefinisikan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
sebagai permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh

perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan

lengkap (10 cm). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan serviks.

Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala

penbukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturient masih

dapat berjalan jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12

jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan Curve Friedmen,

diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan

multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu

pembukaan lengkap dapat diperkirakan (Bonny dan Meilasari, 2008:25).


2.3.2 Tanda-tanda Persalinan Kala I

Menurut Klein (2009:213) tanda-tanda persalinan kala I adalah

sebagai berikut:

1. Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.

2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena

robekan kecil pada servik.

3. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.

4. Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).

2.3.3 Gejala dan Fase Persalinan Kala I


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
2.3.3.1 Fase Laten
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Menurut Varney (2007:679) fase laten adalah periode waktu dari
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
awal persalinan hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga

pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau permulaan fase aktif.

Menurut Klein (2009:210) dan Varney (2007:679) fase laten

ditandai dengan pembukaan leher rahim mencapai kurang dari 4 cm.

Kontraksi mulai jelas berlangsung ringan dan pendek yaitu sekitar 30

detik dan muncul setiap 15 atau 20 menit.

Gejala-gejala fase laten menurut Bonny dan Meilasari (2009:26)

yaitu:

1. Sakit punggung, dapat menetap atau hanya saat kontraksi.

2. Kejang perut seperti waktu haid.

3. Gangguan pencernaan.
4. Diare.

5. Perasaan hangat di perut.

6. Pengeluaran lendir dengan bercak darah.

7. Kemungkinan, membran (ketuban) pecah diikuti keluarnya cairan

ketuban, baik secara mengalir, merembes, maupun menyemprot.

8. Secara emosional ibu merasa cemas, tidak pasti, takut, gembira,

lega, atau siap.

2.3.3.2 Fase Aktif

Varney (2007:679) menuturkan fase aktif merupakan periode

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan hingga pembukaan

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
menjadi komplet dan mencakup fase transisi. Pembukaan pada

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
umumnya dimulai dari tiga sampai empat centimeter (atau pada akhir

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
fase laten) hingga 10 sentimeter (atau akhir kala satu persalinan).

Menurut Bonny (2009:31) mengemukakan bahwa pada fase ini

berlangsung lebih pendek dari fase laten. Kegiatan rahim mulai lebih

aktif. Kontraksi semakin lama (berlangsung 40-60 detik), kuat dan

sering (3-4 menit sekali).

Menurut JNPK-KR (2007:38) dari pembukaan 4 cm hingga

mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan

rata-rata 1 cm per jam (primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm

(multipara).
Adapun gejala-gejala pada fase aktif menurun (Bonny dan

Meilasari, 2009:31) adalah sebagai berikut:

1. Bertambahnya rasa tidak enak bersamaan dengan kontraksi.

2. Bertambahnya sakit punggung.

3. Rasa tidak enak pada kaki.

4. Keletihan.

5. Bertambahnya pengeluaran lendir dan darah.

6. Jika sebelumnya membran (ketuban) belum pecah, mungkin pecah

pada fase ini.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
7. Secara emosional, ibu gelisah, makin sulit tenang dan santai, makin

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
tegang, tidak dapat berkosentrasi, makin terpengaruh dengan kondisi

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
yang sedang terjadi.

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.3.3.3 Fase Transisi

Fase transisi menurut Bonny dan Meilasari (2008:33) merupakan

fase yang paling melelahkan dan berat. Banyak ibu merasakan sakit

yang hebat. Hal ini dikarenakan kontraksi meningkat menjadi sangat

kuat, 2-3 menit sekali selama 60-90 detik.

Gejala-gejala pada fase transisi menurut Varney (2007:681)

yaitu:

1. Butiran keringat pada bibir atas atau alis.

2. Tungkai gemetar.

3. Gigi menggeletuk.

4. Kram pada bokong, paha atau betis.


5. Bingung, frustasi, emosi meledak-ledak akibat keparahan kontraksi.

6. Nyeri punggung bawah yang hebat.

7. Merasa ditarik atau diregang di dalam pelvis.

8. Rasa takut cukup besar.

2.4 Kelancaran Persalinan Kala I

Kelancaran persalinan dapat dilihat dari lamanya proses persalinan

berlangsung. Menurut Bonny dan Meilasari (2008:20) faktor utama

kelancaran proses persalinan pada kala I adalah faktor internal dari ibu

bersalin yaitu faktor psikologis ibu. Psikologis ibu meliputi kecemasan dan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
kegelisahan ibu pada saat memasuki fase persalinan terutama persalian
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
kala I. Pendampingan ibu bersalin pada masa ini sangat penting,
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
pendampingan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, keluarga maupun
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
suami.

Menurut Bonny dan Meilasari (2008:25) dan Nadesul (2008:41)

mengemukakan lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam

sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan Curve Friedmen,

diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan

multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu

pembukaan lengkap dapat diperkirakan.

Menurut Friedman dalam Prawirohardjo (2008:571)

mengemukakan bahwa lamanya fase laten maksimum sebesar 20 jam

untuk ibu nulipara dan 14 jam untuk ibu multipara. Hal ini menunjukan

bahwa lamanya proses persalinan kala I tidak boleh melebihi 24 jam.


2.5 Hubungan Pendampingan Suami pada saat Persalinan dengan

Kelancaran Persalinan Kala I

Nursalam (2008:52) menuturkan keterlambatan pembukaan pada

Kala I sering ditemukan pada proses persalinan. Percepatan Kala I

merupakan unsur utama dalam proses persalinan pada ibu inpartu.

Keterlambatan dalam pembukaan merupakan ancaman bagi nyawa ibu

maupun bayinya. Wanita yang mengalami keterlambatan pembukaan pada

Kala I berdampak terhadap psikologisnya. Beberapa sumber telah

menetapkan bahwa kehadiran suami sebagai pendamping berpengaruh

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
terhadap percepatan Kala I.

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Susilawati (2009) mengemukakan bahwa nyeri persalinan

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
disebabkan karena membukanya mulut rahim, kontraksi rahim dan

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
peregangan rahim, peregangan jalan lahir bagian bawah serta kontrakasi

mulut rahim. Hal ini dapat menyebabkan proses persalinan tidak lancar.

Susilawati (2009) menambahkan pula rasa sakit persalinan

sebenarnya dapat dikurangi jika faktor internal dari ibu bersalin dapat

diatasi. Salah satu upaya untuk mengurangi rasa nyeri persalinan tersebut

yaitu ibu bersalin dapat ditemani serta mendapat dukungan dari orang yang

paling dicintai yaitu suami.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Handonowati (2009)

bahwa pendampingan suami berhubungan secara bermakna terhadap

kelancaran proses persalinan. Hal ini dibuktikan dengan nilai (p = 0,002).

Proporsi ibu bersalin yang tidak didampingi suami mengalami


keterlambatan saat persalinan lebih banyak (65%) dibandingkan dengan

ibu bersalin yang didampingi oleh suami (35%).

Hasil penelitian tersebut senada dengan hasil penelitian Iskandar

(2009) menunjukkan bahwa 56,3% responden mendapat pendampingan

suami saat proses persalinan dan 91,7% responden mengalami cemas berat

selama proses persalinan dengan nilai signifikansi (P) = 0.000, yang berarti

pendampingan suami berpengaruh signifikan selama proses persalinan.

Partisipasi suami yang cukup tinggi dalam pendampingan istri

menunjukkan bahwa suami menyadari akan peran yang bisa dilakukannya

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral kepada istri yang

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
sedang melahirkan. Sehingga diperlukan dukungan suami selama proses

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
persalinan istrinya.

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.6 Kerangka Teori

TENAGA
KESEHATA
N KELANCAR
PENDAMPINGA PSIKOLOGI AN PROSES
KELUARGA N DALAM S PERSALINA
PERSALINAN IBU N KALA I

SUAMI

Diagram 2.1 Kerangka Teori Hubungan Pendampingan dengan


Kelancaran Proses Persalinan Kala I

(Sumber : Bonny dan Meilasari, 2008 : 20)


BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini menggambarkan hubungan antara

variabel bebas yaitu pendampingan suami dalam proses persalinan dan

variable terikat yaitu persalinan kala 1.

3.1.1 Visualisasi Kerangka Konsep


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Variabel Independen Variabel Dependen
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
(bebas) (terikat)

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Pendampingan Suami pada
saat persalinan
Kelancaran proses
persalinan kala 1
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Diagram 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.1.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,

sifat, atau ukuran yang memiliki atau yang didapatkan oleh satuan-satuan

penelitian tentang suatu konsep tertentu (Notoatmodjo, 2002:70).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Independen (variabel bebas), yaitu pendampingan suami saat

persalinan.

2. Variabel Dependen (variabel terikat), yaitu kelancaran proses

persalinan kala I.
3.2 Hipotesis

Ada hubungan antara pendampingan suami pada saat persalinan dengan

kelancaran proses persalinan kala I di BPS Hj. .......... Desa ..........-..........

Kabupaten .......... periode April-Juni tahun ..........

3.3 Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi mengenai variabel indepeden dan

dependen yang diteliti, maka variabel ini akan dijabarkan definisi

operasional antara variabel-variabel tersebut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
No. Variabel
Definisi
Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
Skala
operasional ukur
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
1.
V. Independen
Pendampingan Kegiatan Observasi Daftar 1 : tidak Ordinal
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
suami saat
persalinan
suami
menemani
Ceklist didampingi, jika
selama
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
istri bersalin
mulai dari
persalinan ibu
tidak
mules sejati didampingi
(his) sampai suaminya
janin akan 2 : didampingi, jika
keluar dari selama
mulut rahim persalinan ibu
atau didampingi
pembukaan suaminya
10 cm.
V. Dependen
2. Proses Lamanya Observasi Lembar 1 : tidak lancar, Ordinal
persalinan waktu Ceklist jika lama kala I
kala I pembukaan > 12 jam
kala 1 dari (primigravida)
mulai atau
pembukaan > 8 jam
nol sampai (multigravida)
dengan 2 : lancar, jika
pembukaan lama kala I
10 cm. < 12 jam
(primigravida)
atau
< 8 jam
(multigravida)
3.4 Metodologi penelitian

3.4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan

menggunakan desain cross sectional.

Penelitian dengan pendekatan cross sectional adalah suatu

penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu

yang sama (Notoatmodjo, 2002 : 148).

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
3.4.2 Populasi dan Sampel

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
3.4.2.1 Populasi

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Populasi adalah keseluruhan satuan analis yang merupakan sasaran

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
penelitian (Gulo, 2005 : 77)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melakukan

proses persalinan di BPS Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten ..........

periode April-Juni tahun ...........

3.4.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian objek yang diambil dari

keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2005).

Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi semua ibu hamil

yang bersalin di BPS Hj. .......... Desa ..........-.......... Kabupaten ..........

periode April-Juni tahun ...........


3.4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat : BPS. Hj. .......... Desa .......... Kecamatan .......... Kabupaten

...........

Waktu : Bulan April-Juni ...........

3.4.4 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan data primer menggunakan

daftar ceklist. Tenaga pengumpulan data sebanyak satu orang yaitu peneliti

dan dibantu dengan bidan yang ada di BPS Hj. .......... Desa ..........

Kecamatan .......... Kabupaten ...........


http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
3.4.5 Instrumen Penelitian

http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
ceklist. Daftar ini terdiri dari item pertanyaan untuk menilai variabel

dalam penelitian.

3.4.6 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai

berikut (Efendy, 1998):

1. Editing (Penyuntingan)

Editing adalah pemeriksaan dan menyesuaikan data dengan rencana

semula seperti apa yang diinginkan.

2. Coding

Coding adalah member kode data dengan merubah kata-kata menjadi

angka.
3. Sorting

Sorting adalah mensorting dengan memilih atau mengelompokan data

menurut sesuai yang dikehendaki.

4. Entry Data

Entry Data adalah memasukan data dengan melalui pengolahan

computer.

5. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data dengan melihat variabel apakah

data sudah bersih atau belum.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
6. Pengeluaran informasi yang diperlukan.

http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
3.4.7 Analisis Data
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Analisa data dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen). Analisis

data menggunakan program SPSS.

3.4.7.1 Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran setiap variabel

dengan menggunakan distribusi frekuensi rumus :

n
p= x 100%
N

Keterangan :

p = proporsi kategori (%)

n = jumlah kategori sampel yang diambil

N = jumlah sampel
3.4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat. Uji yang dipakai adalah uji chi-square dengan

= 0,05 sehingga keputusan uji hipotesis :

1. Bila value 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya

kedua variabel secara statistik terdapat hubungan yang bermakna.

2. Bila value > 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya

kedua variabel secara statistik tidak terdapat hubungan yang

bermakna.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Bonny dan Meilasari. 2008. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Cetakan I.
Jakarta: Puspa Swara.
BPS Hj. ............ Data Rekapitulasi BPS Bidan Hj. .......... Desa .......... Kecamatan
.......... Kabupaten .......... tahun. ..........: BPS Hj. ...........
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
--------------------------------------. 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan
Poskesdes dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Bakti Husada.
Dinas Kesehatan Kabupaten ........... 2008. Laporan Evaluasi Tahunan Seksi KIA
dan USILA tahun 2008. ..........: Dinkes Kabupaten ...........
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2007. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat
Tahun 2007. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Effendy. 1998. Dasar-dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
Gulo. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Handonowati. 2009. Hubungan Pendampingan Suami dengan Kelancaran Proses
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
Persalinan Kala I di Bidan Delima Geneng. http://skripsistikes.wordpress
(diakses tanggal 5 April ..........).
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
Iskandar. 2009. Pengaruh Pendampingan Suami terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
selama Proses Persalinan Normal di Happy Land Medical Centre
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Yogyakarta. http://skripsistikes.wordpress (diakses tanggal 5 April ..........).
JNPK-KR. 2007. Buku Panduan Peserta: Asuhan Persalinan Normal Asuhan
Esensial Persalinan. Jakarta: JNPK-KR.
Klein. 2009. Bila Perempuan Melahirkan Panduan Menangani Persalinan.
Yogyakarta: Insistpress.
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Marshall. 2000. Designing Qualitative Reseach London. Sage Publication.
Nadesul. 2008. Cara Sehat Selama Hamil. Edisi Revisi. Jakarta: Puspa Swara.
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
-----------------. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Pillitteri. 2002. Buku Saku Asuhan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Pelayanan Nasional: Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
-----------------------. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatural. Jakarta : EGC.
-----------------------. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Intrapartum. Jakarta: Pusdiknakes.
Puskesmas ........... ........... Laporan Jumlah Ibu Bersalin di Puskesmas ..........
tahun ........... ..........: Puskesmas ...........
Puspitasari. 2009. Pengaruh Pendampingan Suami terhadap Proses Persalinan
Kala I di Tiga Klinik Bersalin Sukoharjo tahun 2009.
http://perpusnwu.dikti.net (diakses tanggal 5 April ..........).
Ruth. 2002. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta: EGC.
Susilawati. 2009. Partus. http://wwwkmii-kansai.net/new (diakses tanggal 2 April
..........).
Varney, H. et al. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com

You might also like