Standar 00 1/2 Prosedur TanggalTerbit Ditetapkan Operasional 1 September 2015 Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi Sp,PD (KPTI) Direktur Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri adalah sensoris subyektif dan emotional yang tidak Pengertian menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Meningkatkan perasaan nyaman aman individu dan Tujuan meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik. 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun Kebijakan 2009 tentang rumah sakit 3. PERMENKES Republik Indonesia nomer 4 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) 1. Ucapkan salam pada pasien Assalamualaikum 2. Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas nyeri. 3. Informasikan kepada pasien penyebab nyeri yang dialami pasien. 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. 5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan interpersonal). 6. Berikan terapi farmakologi dan non farmakologi a. Non Farmakologi Terapi (diberikan oleh Perawat) Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam Berikan kompres hangat/dingin Lakukan massage/Touch Therapy Guided Imaginary b. Farmakologi (diberikan oleh dokter) Nyeri Ringan (skala nyeri 1-3): Pemberian OAINS Nyeri Sedang (skala nyeri 4-6): Pemberian OAINS Politerapi (dari kelompok kimia yang berbeda) atau pemberian opioid Prosedur Neri Berat (skala nyeri 7-10) : Pemberian opioid atau morfin 7. Evaluasi bersama efektivitas terapi yang sudah diberikan kepada pasien. Pengkajian ulang nyeri sesuai dengan klasifikasi skala nyeri: a Nyeri Sedang (4-6): kaji ulang nyeri setelah 30 menit -1 jam setelah pemberian terapi b Nyeri Berat (7-9): kaji ulang nyeri setiap 15 menit setelah pemberian terapi. c Nyeri Sangat Berat (10): kaji ulang nyeri setiap 5 menit setelah pemberian terapi. 8. Berikan reinforcement positif pada klien, kontrak untuk pertemuan selanjutnya, akhiri kegiatan dan bersihkan peralatan, perawat mencuci tangan dan dokumentasi. 9. Edukasi pasien dan keluarga teknik mengurangi nyeri bila nyeri kambuh lagi.
1. Instalasi Gawat Darurat
Instalasi terkait 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan