You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan yang beroperasi di indonesia wajib mematuhi undang-undang


ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 (UUK). UUK mengatur secara umum mengenai
tatacara pemberian imbalan-imbalan kerja di perusahaan, mulai dari imbalan istirahat
panjang sampai dengan imbalan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Imbalan-imbalan di UUK tersebut dapat diatur lebih lanjut di Peraturan Perusahaan (PP)
atau di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan tentu saja
merujuk kepada ketentuan di UUK. Salah satu ketentuan di UUK adalah ketentuan mengenai
imbalan pasca kerja, yaitu imbalan yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan ketika
karyawan sudah berhenti bekerja.
Alasan berhenti bekerja dapat meliputi banyak sekali macamnya, dan imbalan-imbalan
pasca kerja tersebut secara akuntansi harus dicadangkan dari saat ini, karena imbalan-imbalan
pasca kerja tersebut termasuk ke dalam salah satu konsep akuntansi yaitu accrual basis.
Dana Pensiun berperan sangat penting dalam pembangunan baik dari segi ekonomi
maupun kesejahteraan sosial. Dalam periode Pembangunan Jangka Panjang Tahap II peran
swasta dan dana non APBN diharapkan semakin meningkat dan semakin penting.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana akuntansi pensiun pada PT.Taspen (persero) Palu ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana akuntansi pensiun pada PT. Taspen (persero)
Palu.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi Pensiun

Dana Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah


bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang
yangdapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang
memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu
perusahaan.
Menurut A. Setiadi Dana Pensiun adalah dana yang sengaja dihimpun
secara khusus dengan tujuanuntuk memberikan manfaat kepada karyawan pada
saat mereka usia pensiun, meninggal dunia atau cacat. Tunjangan pensiun ini
biasanya dibayarkan secara bulanan ditentukan berdasarkan gaji kotor pegawai dan lamanya
masa kerja pada p e r u s a h a a n . Ad a p u n Tuj u a n u m u m p r o g r a m d a n a p e n s i u n
a d a l a h m e n y i s i h k a n s e b a g i a n d a n a s e l a m a p r o d u k t i f karyawan, sehingga pada
saat berhenti bekerja dana dan hasil yang diperoleh dari investasinya.
Berdasarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Dana Pensiun N0. 11 tahun 1992 : Dana
pensiun adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan syarat-syarat dan tata cara yang
diatur dalam undang-undang Dana Pensiun yang mengelola dan menjalankan program
pensiun yang menjanjikan manfaat pensiun.
Dari Definisi ini ada beberapa makna yang terkandung, yaitu :
1. Dana Pensiun sebagai badan hukum yang terpisah dari badan hukum pendirinya,Artinya :
a. Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pemberi kerja.
b. Dana pensiun mempunyai kewajiban yang sama sebagaimana badan hukum lainnya,
misalnya :
- Harus mendapat pengesahan Pemerintah.
- Harus melaporkan kegiatan kepada Pemerintah.
- Harus dibina dan diawasi.
2. Dana Pensiun bertugas mengelola dana mayarakat yang berasal iuran pemberi
kerja atau pemberi kerja dan peserta, selanjutnya diinvestasikan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan, artinya :
a. Dana Pensiun bertugas menghimpun dana berupa iuran.
b. Mengembangkan dana melalui investasi dalam jenis yg telah ditetapkan(SK Menteri
Keuangan 23 /KMK. 17 / 1993).
3. Dana Pensiun bertugas menjalankan program yang menjanjikan
m a n f a a t p e n s i u n , a r t i n y a D a n a P e n s i u n h a n y a melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan program pensiun sehingga kegia tan tidak terkait dengan
program pensiun tidak diperbolehkan, misalnya : kegiatan pemberian kredit dan
meminjamkan kredit.
Pensiun wajib diberikan perusahaan kepada pegawai sesuai dengan UU. NO. 13
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK 24.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Narasumber, Waktu, dan Lokasi Penelitian


Narasumber:
Kasi Adm Keuangan: Nurianti S.S
Staf. Adm Keuangan: Gilang Pratama
Staf. Adm Keuangan: Andy pansha
Waktu: Kamis, 12 mei 2016
Lokasi Penelitian: PT. Taspen (persero) Cab. Sulawesi Tengah

3.2 Teknik Pengukuran


Semua variabel di ukur dengan menggunakan skala Likert yaitu pengukuran
skala yang menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan dan kemudian
memintanya untuk memberikan : tanggapan atau jawaban seperti yang sudah di sediakan oleh
peneliti.

3.3 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu suatu penelitian lapangan dan
meminta pendapat responden yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
daftar pertanyaan sebagai alat pengumpulan data pokok.

3.4. Teknik Pengambilan Data


Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
1. Penelitian Lapangan
Usaha mendapatkan data dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian dengan
menggunakan cara-cara sebagai berikut :
a. Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab dengan langsung dengan para Narasumber mengenai
Akuntansi Pensiun.
b. Obsevasi
Yaitu pengumpulan data melalui pengamatan objek penelitian secara langsung untuk
mengetahui keadaan yang sesungguhnya.

3.4. Proses Pengolahan Data


a. Editing
Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun untuk mengatahui apakah
daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
b. Tabulating
Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut tampak ringkas dan dapat
dibaca dan di pahami dengan mudah.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Selama proses wawancara peneliti mendahulukan kebutuhan dan kondisi responden


seperti memperhatikan kesiapannya untuk memberikan informasi dan memperhatikan kondisi
fisik dan psikologisnya. Hal ini bertujuan agar wawancara berlangsung lancar dan informasi
yang didapatkan valid dan akurat.

Pengumpulan data dilakukan dalam strategi yang dikemukakan oleh Creswel (1994)
bahwa prosedur pengumpulan data di bagi menjadi 4 tipe dasar yaitu: observation,
interviews, document and visual images. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:

1. Observasi/pengamatan. Dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan cara


merekam perilaku dan objek penelitian.
2. Wawancara dilakukan langsung dengan informan, dengan maksud adalah untuk
merekam presepsi atau opini tentang objek penelitian secara langsung dari kata-kata
dan tindakan yang diperoleh dari hasil wawancara.

4.1.1 Tujuan dan keuntungan

Tujuan PT. Taspen (persero) untuk mengelola dana pensiun dan THT (Tunjangan Hari
Tua) bagi PNS, adapun manfaat uang pensiun dan tunjangan hari tua bagi PNS adalah untuk:
Memberikan jaminan hari tua bagi para pegawai negeri atau peserta taspen
pada saat mencapai umur usia pensiun.
Sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri peserta taspen setelah yang
bersangkutan memberikan pengabdian kepada negara.

Dalam pengelolaan dua dana tersebut, PT. Taspen (persero) Palu lebih memperoleh
keuntungan dari THT karena tabungan hari tua adalah program dari perusahaan itu sendiri
maka dari itu perusahaan dapat mengambil keuntungan dari hasil pengembangan peserta
seperti iuran, sedangkan dana pensiun adalah program pemerintah yang mana dana dari
pemerintah disalurkan dan dipertanggung jawabkan oleh perusahaan dan akan kembali ke
pemerintah.

4.1.2 Yang berhak menerima pensiun (Jenis Pensiun)

Diri pensiun yang bersangkutan.


Janda/duda pensiunan.
Yatim-piatu pensiunan. (anak yang tidak berpenghasilan dan belum pernah menikah)
Orang tua (bagi PNS yang meninggal dan tidak meninggalkan isteri/suami/anak).
Untuk pensiun normal akan menerima gaji pensiunnya setelah 58tahun. Sesudah
dinyatakan pensiun, dibulan berikutnya peserta sudah akan menerima gaji pesiunnya.
Setiap pensiun yang meninggal akan diberikan asuransi jiwa pada saat kejadian, dan hanya
berlaku sekali saja.
Bagi pegawai yang mengundurkan diri akan diberikan pesangon yang akan dihitung
dari masa kerjanya, sedangkan pegawai yang di PHK sama sekali tidak menerima dana
pensiun, hanya saja pegawai tersebut tetap menerima THT yang diambil dari iuran pegawai
itu sendiri.
Pensiun akan berakhir sampai tidak ada ahli warisnya lagi. Untuk tunjangan hanya
berlaku untuk 2 orang anak. Dana pensiun diterima dari hasil iuran dan subsidi dari
pemerintah.

4.1.3 Kewajiban Peserta Pensiun

Membayar iuran 4,75% dari penghasil sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga) untuk
pensiun dan 3,25% untuk THT (Tabungan Hari Tua). Peserta wajib memberi keterangan data
diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya.

4.1.4 Hak Peserta Pensiun

Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan pensiun sendiri yang diberikan
ketika PNS/pejabat negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya
bersamaan dengan pemberian hak THT. Sedangkan pensiun bulanan adalah pensiun
yang dibayarkan pada setiap bulan melalui rekening peserta. Yang mana dapat diambil
pada bank yang terkait dengan PT. Taspen (persero).
Peserta pensiun yang meninggal dunia akan diteruska kepada isteri/suami/anak
sebesar pensiun yang diterima almarhum/almarhumah semasa hidup dalam jangka
waktu tertentu.
Uang Duka Wafat (UDW) diberikan kepada isteri/suami/anak/ahli waris yang
ditunjuk karena pensiunan meninggal dunia.

4.1.5 Lembaga yang terkait membantu

Lembaga yang terkait adalah perbankan. Adanya perjanjian kerja sama bahwa bank
bersedia untuk membayarkan gaji pensiun setiap bulan. Setiap bulan perusahaan
memberikan dananya ke bank beserta nama-nama peserta pensiun, tergantung pensiunnya
rekeningnya di bank mana.
PT. Taspen (persero) dan PT. Pos juga bekerja sama soal pembayaran dana pensiun.
Setiap bulannya PT. Taspen membayarkan uang pensiun untuk 580ribu peserta melalui
kantor pos.

4.1.6 Rekening pasif pada PT. Taspen (persero)

Rekening pasif adalah dana pensiun yang selama 6 bulan berturut-turut penerima
pensiun melalui rekening belum/tidak mengambil uang pensiun. Penyebab terjadinya
rekening pasif biasanya adalah karena penerima pensiun sudah meninggal atau pindah
lokasi/domisili. Hal tersebut tidak berpengaruh pada kinerja PT Taspen secara umum.
Penanganan atas peserta yang terkena rekening pasif tersebut, maka akan dilakukan
penagihan oleh PT Taspen kepada bank mitra bayar. Selanjutnya sipenerima pensiun
untuk mencairkan kembali dana tersebut, harus menghubungi Kantor Cabang PT Taspen
dimana dia terdaftar.
Cara menanggulangi agar tidak terjadinya rekening pasif yaitu peserta pensiun harus
rutin mengambil gaji pensiunnya walaupun cuma sedikit akan lebih baik bila ada
transaksi. Apabila bulan ke 7 belum diambil, bank akan mengembalikan dana pensiun
tersebut ke PT. Taspen (persero).

4.1.7 Laporan Keuangan

PT. Taspen (persero) hanya membuat laporan arus kas berupa neraca, untuk laporan
selanjutnya dibuat oleh pusat. PT. Taspen (persero) melaporkan ke pusat setiap
tanggal 3 bulan berjalan.

4.2 Dokumentasi
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian kami mengenai Imbalan kerja dan Akuntansi pensiun di PT. Taspen
(persero), kami dapat mengambil kesimpulan:

PT. Taspen (persero) bertujuan untuk mengelola dana pensiun dan THT (Tunjangan
Hari Tua) bagi PNS.
PT. Taspen (persero) lebih mendapat keuntungan dari iuran THT.
PT. Taspen memiliki kendala yaitu yang dinamakan dengan rekening pasif
Laporan PT. Taspen (persero) hanya membuat neraca dan laporan laba ruginya dibuat
oleh pusat. PT. Taspen (persero) wajib melaporkan setiap tanggal 3 bulan berjalan.

5.2 Saran

You might also like