Professional Documents
Culture Documents
divergensi 144o.
Foto pengamatan
V. ANALISIS DATA
1. Ranting kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
Berdasarkan pengamatan daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)
adalah termasuk daun tidak lengkap karena mempunyai tangkai daun, helaian daun
dan tidak mempunyai pelepah daun. Tanaman kembang sepatu mempunyai tata letak
daun yang tersebar, setiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun. Tanaman ini
mempunyai rumus daun 2/5, yaitu pada perhitungan jumlah putaran untuk mencapai
daun yang tegak lurus dengan daun permulaan menghasilkan 2 putaran, dan jumlah
daun yang dilewati ada 5 daun.
Di habitat alam, tanaman sepatu tumbuh sebagai tanaman perdu tahanan
(perennial). Susunan tubuh terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Tanaman sepatu ini memumpunyai akar tunggang coklat muda. Batangnya bulat,
berkayu, keras ,berdiameter kurang lebih 9 cm. Daunya tunggal, tepi beringgit,
ujungnya runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm dan lebarnya 5-11 cm
berwarna hijau muda dan hijau. Bunganya berbentuk terompet, diketiak daun
bewarna hijau kekuning-kuningan, mahkota terdiri dari 15-20 daun mahkota,
berwarna merah muda. Buahnya kecil lonjong berdiameter kurang lebih 4 meter
masih muda berwarna putih setelah tua berwarna coklat. Bijinya pipih dan
putih(Sebastian,2008). Daun, bunga dan akar kembang sepatu (Hibicus rosasinensis)
mengandung flavoinida, disamping itu daunnya mengandung sponin dan polifenal.
Daun ini berkhasiat sebagai obat demam pada anak, obat batuk dan obat sariawan
(Muzayyinah, 2008).
Daun kembang sepatu merupakan daun tunggal dan pada tiap-tiap buku-buku
batang kembang sepatu terlihat hanya terdapat satu daun saja, sehingga tata letak daun sepatu
adalah tunggal tersebar (folia sparsa). Untuk mengetahui rumus daun kembang sepatu
diambillah satu daun sebagai titik tolak, bergerak mengikuti garis yang menuju ke titik duduk
daun pada buku-buku batang di atasnya dengan mengambil jarak terpendek, demikian
seterusnya, hingga sampai pada daun yang letaknya tepat pada garis vertikal (sejajar) di atas
daun pertama yang dipakai sebagai titik tolak. Ada 5 daun yang dilewati dari titik tolak
sampai daun yang sejajar itu, tanpa menghitung daun titik tolak dan menghitung daun yang
sejajar. Juga telah dua kali mengelilingi batang kembang sepatu hingga mencapai daun yang
sejajar tadi.
Jadi untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi
mengelilingi batang 2 kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah 5 kali, maka
perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan 2/5, itulah rumus daun
divergensinya. Dari rumus tersebut dapat kita cari sudut divergensinya, yaitu jarak sudut
antara dua daun berturut-turut.
Sudut divergensi:
oset ada 2 macam : a. roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga
semua daun berjejal-jejal diatas tanah, contoh. pada lobak (Raphanus
sativus L.)