You are on page 1of 3

KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG


ASUHAN PERSALINAN KALA I DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kala I adalah dimulai sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka
10 cm. Fase-fase dalam kala satu persalinan ada 2 yaitu, fase laten dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka
4 cm dan fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm Depkes
(2004).
Asuhan yang dapat diberikan bidan kepada ibu adalah memberikan informasi, memberikan dorongan
semangat, menyiapkan ruangan untuk persalinan, teman yang mendukung, mobilisasi, makan dan
minum selama persalinan, buang air kecil dan besar, kenyamanan, dan kebersihan (Depkes RI, 2000).
Kematian dan kesakitan ibu sebenarnya dapat dikurangi atau dicegah dengan berbagai usaha perbaikan
dalam bidang pelayanan kesehatan obstetri. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai bagian
integeral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat. Kegagalan dalam penangan
kasus kedaruratan obstetri pada umumnya disebabkan oleh kegagalan dalam mengenal resiko
kehamilan, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan
resiko tinggi maupun pengetahuan tenaga medis, paramedis, dan penderita dalam mengenal Kehamilan
Resiko Tinggi (KRT) secara dini, masalah dalam pelayanan obstetri, maupun kondisi ekonomi (Syamsul,
2003).
Wanita mungkin mengalami beberapa tanda palsu, kebebasan untuk tetap bergerak dan aktif selama
kontraksi tidak hanya membantu mengurangi ketidaknyamanan persalinan, tetapi juga memungkinkan ibu
untuk mempertahankan kenyamanan persalinan. Keterlibatan pasangan atau semua individu pendukung
dalam diskusi membantu memperkuat hubungan yang baik dan meningkatkan kepercayaan diri ibu
(Henderson, 2005)
Faktor keterlambatan rujukan ke rumah sakit dan kemampuan dalam memberikan pelayanan gawat
darurat juga termasuk mata rantai penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Hanya sekitar
65% dari semua persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terampil, jauh di bawah target nasional
sebesar 90%. Di daerah-daerah tertentu masih banyak terdapat persalinan yang ditolong dukun. Pada
beberapa kasus, pertolongan persalinan menjadi tak optimal karena terbatasnya pengetahuan dan
peralatan kegawatdaruratan yang ada (Nugraha, 2007).
Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang
dirujuk oleh tenaga kesehatan (bidan), terjadi di negara-negara berkembang. Data resmi yang dimiliki
Departemen Kesehatan menyebutkan, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terus mengalami
penurunan. Meski secara besaran angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi walaupun di sisi
lain sudah terjadi penurunan dari 307/100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia/SDKI 2002/2003 menjadi 262/100.000 kelahiran hidup. "Pada tahun 2007 laporan BPS
menyebutkan AKI menjadi 248/100.000 kelahiran, Dibanding dengan angka kematian ibu di negara
tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka Indonesia memang masih cukup jauh
tertinggal, karena Singapura sudah 6/100.000 dan angka itu boleh dikatakan sebagai suatu keadaan
yang sangat ideal.
Pada tahun 2009, diharapkan pemerintah mampu menurunkan AKI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup,
dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) 15/1000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2009. Penyebab
kematian ibu, sesuai penelitian beberapa pihak, paling banyak adalah akibat pendarahan, dan penyebab
tidak langsung lainnya seperti terlambat mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui kehamilannya,
terlambat mencapai fasilitas untuk persalinan, dan terlambat untuk mendapatkan pelayanan (Dinkes
kaltim, 2008).
Di Indonesia kurang lebih 40% kasus di RS merupakan kasus rujukan. Kematian maternal di RS
pendidikan 80-90%, kematian perinatal kurang lebih 60% berasal dari kelompok rujukan (Anonim, 2002).
Di Propinsi Sumatera Utara, Angka Kematian Ibu (AKI) lokal lebih tinggi dari Angka Kematian Ibu (AKI)
Nasional. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan pasca persalinan (40-60%), infeksi (20-30%) dan
eklampsia (20-30%). Ternyata 80% kematian ibu terjadi di RS rujukan yang diakibatkan keterlambatan
dalam rujukan maupun penanganan penderita (Siregar, 2002).
Di RS Dr. Pirngadi Medan ditemui kasus rujukan yang di rujuk oleh bidan sebanyak 375 kasus yang
terdiri dari partus tak maju 134 orang (35,7%), pre-eklampsia berat atau eklampsi 75 orang (20%),
perdarahan antepartum 36 orang (9,6%), perdarahan pasca persalinan 38 orang (10,1%), kehamilan
ektopik terganggu 3 orang (0,8%), abortus 86 orang (22,9%) dan infeksi purperalis 3 orang (0,8%)
(Siregar, 2002).
Berdasarkan data dari hasil observasi yang diperoleh dari Dinkes Kota ........, Pada umumnya belum
semuanya melaksanakan asuhan persalinan Kala I secara baik dan benar dimana jumlah Bidan Praktek
Swasta di Kota ........ sebanyak 52 Klinik. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I di Bidan Praktek
Swasta Kota ........ Tahun 2009.

B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimanakah
Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Asuhan Persalinan Kala I di Bidan Praktek Swasta Kota ........
Tahun 2009?.

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I di Bidan Praktek
Swasta Kota ........ Tahun 2009.
C.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I berdasarkan
pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I berdasarkan pelatihan.
4. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I berdasarkan lama bekerja.

D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman penulis dalam melakukan penelitian
khususnya terhadap pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan kala I.
D.2. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan yang ada di Bidan Praktek Swasta Kota .........
D.3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi mahasiswa/i yang akan melakukan penelitian dan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber bacaan.

You might also like