You are on page 1of 5

Pemerkosaan adalah suatu tindakan kriminal berwatak seksual yang terjadi ketika

seorang manusia (atau lebih) memaksa manusia lain untuk melakukan hubungan
seksual dalam bentuk penetrasi vagina atau anus dengan penis, anggota tubuh
lainnya seperti tangan, atau dengan benda-benda tertentu secara paksa baik
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.

Daftar isi [sembunyikan]


1 Definisi
2 Sejarah
3 Hukum mengenai pemerkosaan
3.1 Hukum Inggris
3.2 Hukum di Amerika Serikat
4 Jenis-jenis pemerkosaan
4.1 Pemerkosaan perpacaran
4.2 Pemerkosaan dengan obat
4.3 Pemerkosaan wanita
4.4 Pemerkosaan terhadap laki-laki
4.5 Pemerkosaan massal
4.6 Pemerkosaan anak-anak
4.7 Pemerkosaan dalam perang
4.8 Pemerkosaan oleh suami/istri
4.9 Statutory rape
5 Orang terkenal yang pernah terlibat pemerkosaan
6 Lihat pula
7 Catatan kaki
8 Bacaan lebih lanjut
9 Pranala luar
Definisi[sunting | sunting sumber]
Organisasi Kesehatan Dunia mengartikan pemerkosaan sebagai "penetrasi vagina
atau anus dengan menggunakan penis, anggota-anggota tubuh lain atau suatu
benda -- bahkan jika dangkal -- dengan cara pemaksaan baik fisik atau non-fisik."
Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Rwanda tahun 1998 merumuskan
pemerkosaan sebagai "invasi fisik berwatak seksual yang dilakukan kepada seorang
manusia dalam keadaan atau lingkungan yang koersif"

Istilah pemerkosaan dapat pula digunakan dalam arti kiasan, misalnya untuk
mengacu kepada tindakan-tindakan kriminal umum seperti pembantaian,
perampokan, penghancuran, dan penangkapan tidak sah yang dilakukan kepada
suatu masyarakat ketika sebuah kota atau negara dilanda perang.

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Di zaman kuno hingga akhir Abad Pertengahan, pemerkosaan pada umumnya tidak
dianggap sebagai kejahatan terhadap seorang gadis atau perempuan, melainkan
lebih kepada pribadi sang laki-laki yang "memilikinya". Jadi, hukuman atas
pemerkosaan seringkali berupa denda, yang harus dibayarkan kepada sang ayah
atau suami yang mengalami "kerugian" karena "harta miliknya" "dirusak". Posisi ini
kemudian diubah di banyak lingkungan budaya karena pandangan bahwa, seperti
halnya sang "pemilik", si perempuan itu sendiripun mestinya ikut mendapatkan
ganti ruginya.[butuh rujukan]

Pemerkosaan dalam peperangan juga dapat dilihat terjadi pada zaman kuno
sehingga disebutkan pula di dalam Alkitab, misalnya di dalam kisah tentang kaum
perempuan yang diculik sebagai hadiah kemenangan.[butuh rujukan]

Tentara Yunani, Kekaisaran Persia dan Kekaisaran Romawi, secara rutin memperkosa
kaum perempuan maupun anak-anak lelaki di kota-kota yang ditaklukkan.[butuh
rujukan] Perilaku yang sama masih terjadi bahkan hingga tahun 1990-an, ketika
pasukan-pasukan Serbia yang menyerang Bosnia dan Kosovo, melakukan kampanye
yang penuh perhitungan dengan memperkosa kaum perempuan dan anak-anak
lelaki di daerah-daerah yang mereka kuasai.[butuh rujukan]

Pemerkosaan, sebagai strategi perang, dilarang oleh hukum militer yang disusun
oleh Richard II dan Henry V (masing-masing tahun 1385 dan 1419). Hukum-hukum
ini merupakan dasar untuk menjatuhkan hukuman dan mengeksekusi para
pemerkosa pada masa Perang Seratus Tahun (1337-1453).

Hukum mengenai pemerkosaan[sunting | sunting sumber]


Dalam sistem hukum di Britania Raya dan di Amerika Serikat, yang dimaksudkan
dengan "pemerkosaan" biasanya adalah apabila seorang laki-laki memaksa seorang
perempuan melakukan hubungan seksual dengannya. Hingga akhir abad ke-20,
hubungan seksual yang dipaksakan oleh seorang suami terhadap istrinya tidak
dianggap sebagai "pemerkosaan", karena seorang perempuan (dengan maksud
tertentu) tidak dianggap mempunyai hak untuk menolaknya. Kadang-kadang juga
ada anggapan bahwa hubungan pernikahan merupakan pernyataan tersirat di muka
untuk suatu hubungan seksual seumur hidup. Namun, hukum pidana modern di
kebanyakan negara barat kini telah mengesahkan hukum yang menolak pandangan
demikian. Kini pemerkosaan juga diartikan sebagai hubungan paksa oleh pasangan,
seperti hubungan seksual vaginal, dan tindak kekerasan seperti hubungan seksual
anal yang biasanya dilarang dengan undang-undang sodomi. Hingga kini di
Skotlandia hanya perempuan saja yang dapat dikategorikan mengalami
pemerkosaan.

Istilah "pemerkosaan" kadang-kadang diartikan dengan sangat luas, hingga


mencakup pula segala bentuk serangan seksual.

Hukum Inggris[sunting | sunting sumber]


Di bawah Undang-undang Pelanggaran Seksual 2003, yang mulai diberlakukan
sejak April 2004, pemerkosaan di Inggris dan Wales telah diperluas artinya dari
hubungan vaginal atau anal tanpa persetujuan pihak yang lain kini menjadi
penetrasi penis ke dalam vagina, anus ataupun mulut orang lain tanpa persetujuan
orang tersebut. Perubahan ini juga mencakup masa hukumannya, sehingga kini
ancaman hukuman untuk kasus pemerkosaan maksimum adalah hukuman seumur
hidup.

Di dalam hukum Inggris, walaupun seorang perempuan yang memaksa seorang


laki-laki untuk melakukan hubungan seksual tidak dapat dituntut telah melakukan
pemerkosaan, bila ternyata ia membantu seorang laki-laki dalam melakukan
pemerkosaan, ia pun dapat dituntut atas kejahatan itu. Seorang perempuan juga
dapat dituntut apabila terbukti ia telah menyebabkan seorang laki-laki melakukan
hubungan seksual tanpa kehendak laki-laki itu sendiri; ini adalah sebuah kejahatan
yang juga diancam dengan hukuman seumur hidup bila hal ini melibatkan penetrasi
terhadap mulut, anus, atau vagina. Peraturan ini juga mencakup sebuah kejahatan
seksual baru yang disebut "serangan melalui penetrasi", yang juga diancam
hukuman yang sama seperti pemerkosaan, dan dilakukan apabila seseorang
melakukan penetrasi terhadap anus atau vagina secara seksual dengan bagian dari
tubuhnya, atau dengan sebuah benda tertentu, tanpa persetujuan orang itu sendiri.

Hukum di Amerika Serikat[sunting | sunting sumber]


Laporan kejahatan di Amerika Serikat menggunakan "pemerkosaan dengan paksa",
hanya untuk menggambarkan kasus-kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh laki-
laki terhadap perempuan. Namun, masing-masing negara bagian Amerika Serikat
memperluas definisi ini secara independen. Pemerkosaan oleh laki-laki terhadap
sejenisnya biasanya diakui sama seperti pemerkosaan terhadap perempuan.

Jenis-jenis pemerkosaan[sunting | sunting sumber]


Pemerkosaan perpacaran[sunting | sunting sumber]
Pemerkosaan perpacaran adalah hubungan seksual secara paksa tanpa persetujuan
antara orang-orang yang sudah kenal satu sama lain, misalnya teman, anggota
keluarga, atau pacar. Kebanyakan pemerkosaan dilakukan oleh orang yang
mengenal korban.

Pemerkosaan dengan obat[sunting | sunting sumber]


Yaitu pemerkosaan yang dilakukan dengan obat-obatan untuk membuat korbannya
tidak sadar atau mabuk berat.

Pemerkosaan wanita[sunting | sunting sumber]


Walaupun jumlah tepat korban pemerkosaan wanita tidak diketahui, diperkirakan 1
dari 6 wanita di AS adalah korban serangan seksual. Banyak wanita yang takut
dipermalukan atau disalahkan, sehingga tidak melaporkan pemerkosaan.

Pemerkosaan terhadap laki-laki[sunting | sunting sumber]


Diperkirakan 1 dari 33 laki-laki adalah korban pelecehan seksual. Di banyak negara,
hal ini tidak diakui sebagai suatu kemungkinan. Misalnya, di Thailand hanya laki-laki
yang dapat dituduh memperkosa.

Pemerkosaan massal[sunting | sunting sumber]


Pemerkosaan massal terjadi bila sekelompok orang menyerang satu korban. Antara
10% sampai 20% pemerkosaan melibatkan lebih dari 1 penyerang. Di beberapa
negara, pemerkosaan massal diganjar lebih berat daripada pemerkosaan oleh satu
orang.

Pemerkosaan anak-anak[sunting | sunting sumber]


!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pelecehan seksual terhadap anak
Lihat pula: Hubungan sumbang
Pemerkosaan anak-anak salah satu bentuk dari pelecehan seksual terhadap anak.
Ketika dilakukan oleh orang tua atau kerabat seperti kakek, paman, bibi, ayah, atau
ibu ia dapat menyebabkan trauma psikologis yang parah dan berjangka panjang.
Bila seorang anak diperkosa oleh seorang dewasa yang bukan anggota keluarga,
tetapi merupakan pengasuh atau dalam posisi berkuasa atas anak seperti guru
sekolah, pemuka agama atau terapis, trauma yang diderita bisa mirip dengan
trauma hubungan sumbang.

Pemerkosaan dalam perang[sunting | sunting sumber]


Dalam perang, pemerkosaan sering digunakan untuk mempermalukan musuh dan
menurunkan semangat juang mereka. Pemerkosaan dalam perang biasanya
dilakukan secara sistematis, dan pemimpin militer biasanya menyuruh tentaranya
untuk memperkosa orang sipil.

Pada tahun 1998, Mahkamah Kejahatan Internasional untuk Rwanda didirikan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat keputusan besar yang menyatakan bahwa di
bawah hukum internasional pemerkosaan termasuk dalam kejahatan genosida.
Dalam keputusannya Navanethem Pillay berkata: "Sejak zaman dahulu,
pemerkosaan dianggap sebagai rampasan perang. Sekarang ia akan menjadi
kejahatan perang. Kami ingin mengirimkan pesan yang kuat bahwa pemerkosaan
tidak lagi merupakan tropi perang."

Pemerkosaan oleh suami/istri[sunting | sunting sumber]


Pemerkosaan ini dilakukan dalam pasangan yang menikah. Di banyak negara hal ini
dianggap tidak mungkin terjadi karena dua orang yang menikah dapat berhubungan
seks kapan saja. Dalam kenyataannya banyak suami yang memaksa istrinya untuk
berhubungan seks.

Statutory rape[sunting | sunting sumber]


Di banyak negara, hubungan seks dengan orang di bawah usia tertentu disebut
statutory rape.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerkosaan

You might also like