You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan percobaan serta laporan kimia PEMBUATAN
BAKPAO ini.
Adapun isi dari laporan akhir ini adalah cara pembuatan
penelitian produk koloid kimia yakni Bakpao beserta proses yang
terjadi pada alat tersebut. Ujian Praktek serta laporan ini
merupakan salah satu ujian yang wajib serta syarat untuk
Mengikuti Ulangan Semester guna untuk mendapatkan nilai yang
baik di mata pelajaran Kimia.
Dengan selesainya laporan ujian praktek ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-
masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan bantuan dana maupun
dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
ujian praktek ini;
2. Guru mata pelajaran Kimia yang telah membimbing penulis
dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun
laporan ini sehingga ujian praktek ini dapat terselesaikan;
3. Teman-teman kelas yang telah memberikan semangat
serta dorongan sehingga penulis dapat bersama-sama
menyelesaikan Ujian Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan
ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya kepada
pembaca yang membaca laporan ini.
Sukabumi, 11 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
D. Manfaat
BAB 2
BAB 3
A. Alat dan Bahan
B. Cara Pembuatan
BAB 4
BAB 5
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai zat yang sukar
digolongkan sebagai zat biasa, zat cair atau gas. Zat-zat ini
dalam ilmu kimia dinamakan koloid. Contohnya antara lain susu,
tinta, cat, sabun, kanji, minyak rambut bahkan udara berdebu
termasuk sistem koloid.
Kimia koloid mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan
dan penghidupan manusia. Proses dialam sekitar kebanyakan
berhubungan dengan sistem koloid. Protoplasma dalam sel
makhluk hidup merupakan suatu koloid, sehingga kimia koloid
diperlukan untuk menerangkan reaksi-reaksi dalam sel. Tanah
terdiri dari bahan-bahan koloid dan pemahaman tentang koloid
sangat membantu dalam meningkatkan kesuburan lahan.
Sistem koloid sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan mengandung
partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan
lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Banyak
makanan yang diproduksi sehari-hari yang tanpa kita ketahui
termasuk dalam pengguanaan sistem koloid salah satunya
adalah makanan yang sering kita jumpai sehari-hari yaitu
Bakpao.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan bakpao?
2. Apa saja proses koloid dalam pembuatan bakpao?

C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya penelitian pembuatan
produk koloid Bakpao ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui dan mempraktikan cara membuat bakpao;
2. Untuk menjelaskan mengidentifikasi koloid dalam bakpao.

BAB II
TEORI DASAR

A. Bakpao
Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Pao berarti
bungkusan dan Bak artinya daging, jadi arti Bakpao yang
sebenarnya adalah bungkusan daging Bakpao sendiri berarti
harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnya daging
yang lazim digunakan adalah daging babi. Walaupun di Indonesia
sendiri Bakpao memiliki beragam isi, bukan hanya daging, ada
Strawberry, Coklat, dll.
Kulit bakpao beasal dari tepung terigu yang diberi ragi untuk
mengembangkan adonan.
Setelah diberikan isian,adonan dibiarkan sampai mengembang
lalu dikukus sampai matang. Untuk membedakkan isian bakpao,
biasanya dibedakan dari warna titik diatas bakpao. Karena warna
tersebut menandakan isiannya.

B. Sejarah Bakpao
Sejarah Bakpao sendiri berasal dari salah satu bagian kecil dari
roman terbaik sepanjang masa, Sngu Yny. Zhuge Liang (181
234) adalah salah satu ahli strategis terbaik China, juga
sebagai perdana menteri, insinyur, ilmuwan, dan penemu
legendaris bakpao.
Cerita ini berawal pada zaman tiga negara (sam kok) ketika
terjadi pemberontakan besar-besaran di daerah selatan
Tiongkok, perdana menteri Tiongkok saat itu, Zhuge Liang
meminta izin kepada kaisarnya, Liu Chan untuk menumpas
pemberontakan di selatan itu, terkenal dengan sebutan The
Southern Campaign Suku selatan itu disebut juga Nanman
atau orang barbar dari selatan. Raja di daerah selatan yang
memberontak itu bernama Meng Huo.
Tak lama setelah Liang sampai di daerah selatan itu, Liang sudah
mengalahkan Meng Huo 7 kali dan membebaskan 7 kali juga,
dimana pada saat pembebasan ketujuhnya Meng Huo akhirnya
menyerah dan berjanji tidak akan memberontak lagi kepada Shu
Guo (saat itu belum ada sebutan Zhong Guo karena Tiongkok
masih terpecah menjadi tiga negara: Shu, Wu, Wei).
Setiap kali membebaskan Meng Huo, Zhuge Liang selalu
ditentang oleh jenderal-jenderalnya: Kenapa dia dibebaskan ?
Bagaimana jika dia memberontak lagi? , Liang dengan tenang
menjawab: Aku dengan mudah dapat menangkapnya kembali
semudah mengeluarkan tanganku dari saku. Kini aku sedang
mengalahkan hatinya
Zhuge Liang tahu jika Meng Huo ditangkap dan dibunuh, akan
ada pengganti Meng Huo lainnya dan memberontak ke Shu,
karena itu dia pikir lebih baik membuat pemimpin daerah selatan
yang berpengaruh ini berpihak kepadanya dan Meng Huo bisa
memimpin daerah selatan untuk setia kepada Shu.
Pada peperangan yang terakhir, yang ketujuh kalinya, Zhuge
Liang membuat Meng Huo masuk ke lembah yang dikelilingi
pegunungan. Dilembah itu Liang menaruh kereta pengangkut
makanan. Ketika melihat kereta itu, Meng Huo langsung tertarik
dan memimpin pasukannya masuk ke lembah itu.
Setelah pasukan Meng Huo mendekati kereta pengangkut
makanan itu, ternyata kereta itu tidak berisi makanan melainkan
bubuk mesiu! Langsung saja pasukan Shu yang sudah menunggu
di kaki gunung memanah kereta-kereta yang penuh bubuk mesiu
itu dengan panah api. Terjadi ledakan besar-besaran di lembah
itu, dan dalam sekejap lembah itu menjadi lautan api yang
menewaskan hampir semua pasukan Meng Huo.
Kemenangan ini tidak membuat Liang senang, ia hanya agak
menyesali: Jasaku sangat besar kepada negara, namun dosaku
juga sangat besar kepada Langit(Tian/Tuhan); semoga Langit
berkenan mengampuniku karena aku hanya menjalankan
kewajiban menjaga keamanan negara. Setelah kejadian ini,
Meng Huo kembali ditangkap pasukan Liang.
Ketika Liang menemui Meng Huo, ia langsung melepaskan ikatan
tali Meng Huo dan berkata: Silahkan anda pergi lagi dan
mempersiapkan pasukan baru anda untuk bertarung kembali .
Mendengar itu Meng Huo terharu dan berkata: Tujuh kali
tertangkap, tujuh kali juga dibebaskan! Kejadian seperti ini
seharusnya tidak pernah dan tidak akan terjadi!! Meskipun aku
tidak punya adat istiadat, aku masih punya upacara keagamaan
yang masih menjunjung etika. Tidak, aku tidak sehina itu!
Setelah kejadian ini, suku selatan tidak pernah memberontak lagi
kepada Shu.
Ketika dalam perjalanan akan kembali ke Cheng Du (ibu kota
Shu), Zhuge Liang harus melewati sungai besar. Di sungai itu
Liang tertahan karena selalu saja ada gelombang besar dan
badai ketika pasukan Shu akan menyeberang. Zhuge Liang
kemudian meminta pendapat Meng Huo yang ikut mengantar
Liang dan Meng Huo berkata: Sejak zaman nenek moyang kami,
orang yang ingin melewati sungai itu harus melemparkan 50
kepala manusia untuk persembahan kepada roh sungai
Karena Liang tidak mau membuat pertumpahan darah lagi, ia
membuat kue yang menyerupai kepala manusia: bulat namun
rata didasarnya, dan kue ini disebut bakpao (baozi). Sekarang,
meskipun banyak yang tidak mengetahui asal usulnya, bakpao
telah populer di seluruh dunia sebagai salah satu makanan
tradisional Cina. Posisi bakpao bahkan sanggup menggantikan
nasi seperti yang terlihat pada film Shaolin.

C. Bahan Utama dan Penjelasannya


Hard wheat (Terigu Protein Tinggi).
Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein
gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang tinggi
sehingga akan menghasilkan adonan yang mudah diuleni,
elastis, tidak lengket dan daya pengembangannyatinggi. Cocok
untuk membuat kue basah dan kue-kue yang memerlukan proses
fermentasi. .
Gula
Dalam pembuatan bakpao, yang digunakan adalah gula pasir.
Fungsi penambahan gula ini adalah sebagai pemberi rasa manis
dan aroma yang khas.
Ragi
Merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan
media biakan bagi mikroorganisme tersebut.
Messes
Dalam pembuatan bakpao ini, digunakan messes coklat. Messes
berfungsi sebagai bahan pengisi dan pemberi cita rasa yang
lebih enak pada bakpao.
BAB II
LANGKAH KERJA

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Baskom
Timbangan
Sendok
Pisau
Papan Talenan
Panci kukus
Lap lembab
Piring Besar/Tatakan

2. Bahan
Tepung terigu dengan protein rendah 450 gr
Tepung terigu biasa 450 gr
Gula tepung 250 gr
Garam 1/3 sdt
Ragi 1 sdm
Mentega putih 45 gr
Coklat Ceres 150 gr
Keju Chedar parut 300 gr
Ayam (untuk isian) secukupnya.

B. Cara Pembuatan
1. Mengaduk susu, gula dan garam sampai rata di dalam
gelas. Agar mendapatkan hasil bersih lebih baik disaring.
2. Mengayak tepung terigu, memasukkan ke dalam baskom,
serta mencampurkan ragi dan aduk sampai rata.
3. Membuat lubang pada bagian tengahnya (untuk
memudahkan). Memasukkan campuran di nomor 1 sedikit
demi sedikit kemudian mengaduk adonan tersebut sampai
rata.
4. Memasukkan mentega dan menguleni sampai adonan
kalis. Membulatkan adonan serta menutup dengan lap
lembab (Perlu diingat, lap hanya lembab, bukan basah).
Membiarkan selama 35 menit sampai mengembang.
5. Setelah 35 menit, memukul adonan untuk mengeluarkan
udara dari dalam adonan. Menimbang dan membagi rata
adonan masing-masing seberat 50 gram.
6. Memipihkan adonan, lalu mengisi bagian tengahnya
dengan ceres coklat dan keju parut. Membulatkan kembali
lalu membiarkan selama kira-kira 15 menit diatas kertas
roti. (Bila ingin isi ayam, membuat tumis ayam cincang lalu
memasukkan dengan cara yang sama)
7. Setelah 15 menit selesai, mengukus selama 10 menit.
8. Menyajikan bakpao yang masih hangat.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

Setelah melakukan pembuatan produk koloid kimia yakni


bakpao, kami dapat membahas bagaimana bakpao dibuat serta
menjelaskan proses koloid kimia yang terdapat dalam bakpao.
Setelah melakukan pembuatan, pengamatan, dan diskusi
didapatkan bahwa :
1. Saat pengadonan dilakukan, dimana terigu dicampurkan
dengan cairan berupa susu dan bahan dasar lain, dapat dilihat
bahwa adonan tersebut merupakan salah satu jenis koloid,
yakni koloid sol. Karena fase terdispersinya (terigu)
merupakan fase padat dan medium pendispersinya cair, maka
adonan bakpao termasuk pada sol cair atau dikenal juga
dengan kolid liofil karena sifatnya stabil dimana terdapat gaya
tarik menarik yang cukup besar antara fase terdispersi
dengan medium pendispersi.
2. Bakpao yang dicampur ragi dan hasilnya mengembang
termasuk pada buih padat karena ragi yang dimasukkan ke
dalam campuran mengeluarkan gas CO2 sehingga terdapat
gelembung-gelembung udara. Dalam peristiwa ini
menandakan bahwa adanya gas yang terdisperi dalam fase
padat. Buih Padat adalah sistem koloid dengan fase
terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat.
Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih
(surfaktan).
3. Tujuan dari pencampuran adalah untuk membuat adonan
yang sempurna agar adonan mengembang dan mempunyai
tekstur yang lembut, pori-pori kecil, dan tidak bantat. Pada
proses pencampuran adonan terjadi perubahan sebagian dari
pati berubah menjadi gula. Selanjutnya pada proses
fermentasi terjadi perubahan senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian kami dapat menyimpulkan
bahwa :
1. Adonan bakpao termasuk pada koloid sol cair karena fase
terdispersinya (terigu) merupakan fase padat dan medium
pendispersinya cair. Secara lebih jelasnya adonan bakpao ini
termasuk pada koloid liofil karena karena sifatnya stabil
dimana terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara
fase terdispersi dengan medium pendispersi.
2. Bakpao yang dicampur ragi dan hasilnya mengembang
termasuk pada buih padat karena ragi yang dimasukkan ke
dalam campuran mengeluarkan gas CO2 sehingga terdapat
gelembung-gelembung udara. Buih pada inimemiliki fase
terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat padat

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk praktikum-
praktikum selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan
selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan
bakpao tersebut supaya pembuatan bakpao tersebut
berlangsung sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bakpao
http://jend3la-sains.blogspot.com/2012/05/koloid-pada-roti.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
smk/kelas_x/koloid-liofil-dan-koloid-liofob/
http://www.google.com/search?q=koloid+liofil&ie=utf-
8&oe=utf&aq=t&rls=com.yahoo:id:official&client=firefox
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-giz
LAMPIRAN

You might also like