Professional Documents
Culture Documents
1
1.4. Manfaat
Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengukuran getaran dengan vibration
meter serta mengidentifikasi kondisi mesin yang mengalami getaran mekanis
pada kondisi nyata di lapangan.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3
Getaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia.
2. Getaran seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam dan
kegiatan manusia
3. Getaran Kejut, yaitu getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan
sesaat.
4
3. Displacement adalah pergeseran atau perpindahan letak yang dialami
oleh mesin atau alat yang diakibatkan oleh adanya getaran pada alat
tersebut tiap millimeter (mm).
5
2.4.1 Vibration meter
Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga
mudah dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil
data getaran pada suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari
sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat
ini juga dilengkapi dengan switch selector untuk memilih parameter
getaran yang akan diukur.
Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level
getaran) tanpa memberikan informasi mengenai frekuensi dari getaran
tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak diperlukan
seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran. Pada umumnya
alat ini digunakan untuk memonitor trend getaran dari suatu mesin.
Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi level
getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut
dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.
6
2.4.3 Shock Pulse Meter ,
Shock pulse meter adalah , alat yang khusus untuk memonitoring
kondisi antifriction bearing yang biasanya sulit dideteksi dengan metode
analisa getaran yang konvensional. Prinsip kerja dari shock pulse meter
ini adalah mengukur gelombang kejut akibat terjadi gaya impact pada
suatu benda, intensitas gelombang kejut itulah yang mengindikasikan
besarnya kerusakan dari bearing tersebut. Pads sistem SPM ini biasanya
memakai tranduser piezo-electric yang telah dibuat sedemikian rupa
sehingga mempunyai frekwensi resonansi sekitar 32 KHz. Dengan
menggunakan probe tersebut maka SPM ini dapat mengurangi pengaruh
getaran terhadap pengukuran besarnya impact yang terjadi
Pemilihan titik ukur pada rumah bearing adalah sangat penting
karena gelombang kejut ditransmisikan dari bearing ke tranduser melalui
dinding dari rumah bearing, sehingga sinyal tersebut bisa berkurang
karena terjadi pelemahan pada saat perjalanan sinyal tersebut. Beberapa
prinsip yang secara umum bisa dipakai sebagi acuan dalam menentukan
titik ukur adalah
1. Jejak sinyal antara bearing dengan probe harus sedekat mungkin.
2. Probe harus ditempatkan sedekat mungkin terhadap daerah beban
dari bearing.
3. Lintasan sinyal harus terdiri dari satu sistem mekanis antara
bearing dengan rumah bearing. Sebagai contoh, apabila pada rumah
bearing digunakan cover sebagai sistem mekanis kedua, maka titik
ukur tidak boleh diambil pada posisi ini.
2.4.4 Osciloskop
Osciloskop adalah salah satu peralatan yang berguna untuk
melengkapi data getaran yang akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat
memberikan sebuah informasi mengenai bentuk gelombang dari getaran
suatu mesin. Beberapa kerusakan mesin dapat diiden-tifikasi dengan
melihat bentuk gelombang getaran yang dihasilkan, sebagai contoh,
kerusakan akibat unbalance atau misalignment akan menghasilkan
7
bentuk gelombang yang spesifik, begitu juga apabila terjadi kelonggaran
mekanis (mechanical looseness), oil whirl atau kerusakan pada anti
friction bearing dapat menghasilkan gelombang dengan bentuk-bentuk
tertentu.
Osiloskop juga dapat memberikan informasi tambahan yaitu :
untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari tranduser non- contact
(proximitor). Data ini dapat memberikan informasi pada kita mengenai
posisi dan getaran shaft relatif terhadap rumah bearing, ini biasanya
digunakan pada mesin- mesin yang besar dan menggunakan sleeve
bearing (bantalan luncur). Disamping itu dengan menggunakan dual
osciloscop (yang memberikan fasilitas pembacaan vertikal maupun
horizontal), dan minimal dua tranduser non-contact pada posisi vertikal
dan horizontal maka kita dapat menganalisa kerusakan suatu mesin
ditinjau dari bentuk orbitnya.
8
Gambar 2.1 Vibration Meter
Range pengukuran:
Percepatan (Acceleration) : 0,1 m/s2 392 m/s2
Kecepatan (Velocity) : 0,01 cm/s 80 cm/s
Perpindahan vector/letak : 0,001 mm 10 mm
Range Frekuensi
Percepatan (Accelaration) : 10Hz 200Hz, 10Hz 500Hz, 10Hz
1KHz, 10Hz 10KHz
Kecepatan (Velocity) : 10Hz 1KHz
Perpindahan vector/letak : 10Hz 500Hz
Akurasi alat = 5%
Range Temperatur = 0 C ~ 40 C
Range Kelembapan = 80%
9
Bagian-bagian Vibration Meter
1. Main Body
Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran (display)
Keyboard yang terdiri dari tombol untuk menghidupkan dan
mematikan, kumdian tombol MEAS untuk memulai pengukuran
dan untuk mengakhiri pengukuran. Tombol C untuk cancel dan
OK untuk enter.
Lampu
Menunjukan indikasi charging.
Transducer socket
Adalah tempat menghubungkan transducer dengan main body.
Charging socket
Adalah tempat memasukan charger.
2. Sensor transducer
Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil,
maka pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.
10
Arah horizontal dan vertikal bearing disebut dengan arah radial. Arah
pengukuran ini biasanya didasarkan pada posisi sumbu tranduser terhadap
sumbu putaran dari shaft mesin. Arah ini juga sangat penting artinya dalam
analisa suatu getaran.
2.6.2 Standard
11
Grafik 2.1 Assesment Diagram for Vibration
12
garis tersebut didapatkan luasan daerah yang nantinya akan diidentifikasi
terletak di daerah manakah luasan daerah itu, kemudian ditentukan apakah
peralatan tersebut masih layak digunakan atau dalam kondisi rusak.
Dalam assesment diagram for vibration terdapat 3 probabilitas yang akan
mungkin terbaca yakni Damage Probable, Reccomended, dan daerah
antara. Apabila luasan bidang masuk pada damage probable maka peralatan
harus diganti karena paparan getaran sudah melebihi batas. Apabila luasan
bidang masuk pada reccomended maka peralatan masih dalam batas aman dan
masih bisa digunakan pemeriksaan berkala mempermudah pengenalan dini
individu-individu yang terutama rentan dan membantu mengurangi meluasnya
masalah (Wijaya C, 1995:175). Selain itu menggunakan safety helmet
diperlukan untuk mengurangi resiko terkena benda-benda yang jatuh dari
ketinggian. Earplug juga disarankan untuk mengurangi paparan kebisingan
yang di hasilkan oleh getaran mekanis oleh mesin.
13
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi mesin poduksi yang berada di Bengkel CNC PPNS?
2. Bagaimanakah rekomendasi pemeliharaan mesin produksi di Bengkel CNC
PPNS?
Metodologi Penelitian
14
3.2 Peralatan
Pengukuran getaran mekanis menggunakan alat yang disebut dengan
vibration meter. Vibration meter didesain untuk melakukan pengukuran
getaran mekanis secara konvesional khususnya untuk pengujian pada mesin
berotasi dan beresiprocating. Ini tidak hanya digunakan untuk pengujian
percepatan (acceleration), kecepatan (velocity) dan perubahan vector atau letak
(displacement), tetapi juga dapat menunjukkan diagnosis kegagalan secara
sederhana.
Range pengukuran :
Range Frekuensi
Akurasi Alat = 5%
Range Temperatur =
Range Kelembapan = 80%
15
3.3 Bagian Peralatan
1. Main Body
Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran ( display)
Keyboard yang terdiri dari tekan tombol untuk
menghidupkan dan mematikan, kemudian tombol MEAS untuk
memulai pengukuran dan untuk mengakhiri pengukuran. Tombol C
untuk cancel dan OK untuk enter.
Lampu
Menunujukkan indikasi charging.
Tranducer Socket
adalah tempat menghubungkan tranducer dengan main body.
Changing Socket
Meggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil,
maka pengukuran harus pada tempat datar dan rata.
2. Sensor transducer
Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil, maka
pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.
16
7. Melepas dari main body dan simpan tranducer pada tempat penyimpanan
jika pengukuran telah selesai.
17
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
18
4.2 Analisa dan Pembahasan
Dari hasil pengukuran pada tabel 4.1 maka dapat dibuat assessment
diagram for vibration dari setiap mesin, sehingga dapat diketahui apakah
mesin tersebut termasuk dalam klasifikasi recommended, transisi atau damage.
Berikut ini hasil assessment diagram for vibration dari setiap mesin
19
BAB 5 KESIMPULAN
Berdasarkan data dari hasil pengukuran yang telah diperoleh dan telah
dianalisa serta dibahas pada mesin CNC dapat disimpulkan bahwa getaran yang
dihasilkan oleh mesin CNC masih diijinkan (recommended). Selain itu getaran
pada mesin CNC tidak menyebabkan timbulnya kerusakan pada mesin atau
dengan kata lain peralatan/mesin masih dalam batas aman dan masih bisa
digunakan.
Meskipun getaran yang dihasilkan pada mesin tidak menimbulkan
kerusakan, tetapi mesin harus tetap dilakukan maintenance, control, dan repairing
apabila terjadi kerusakan, agar kinerja mesin bisa maksimal.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
TUGAS PENDAHULUAN
Jawab:
1. Definisi:
Velocity (kecepatan) adalah merupakan besaran yang menyatakan
lintasan (arah perpindahan) tiap satuan waktu.
Acceleration (percepatan) adalah perubahan kecepatan dibagi satuan
waktu.
Displacement (perpindahan) adalah jarak terpendek dari titik posisi
awal ke posisi akhir yang merupakan vektor posisi yang menyatakan
panjang/arah yang berupa garis imajiner yang lurus.
2. Perlu melakukan pengukuran getaran mekanis pada mesin karena dengan
melakukan pengukuran getaran mekanis pada mesin, kita dapat memperoleh
data yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu mesin sehingga
dengan informasi hasil analisa data tersebut kita dapat mengetahui apakah
mesin membutuhkan perbaikan atau tidak.
3. Penyebab timbulnya getaran mekanis yang berlebihan pada mesin/alat:
Kurangnya atau tidak adanya perawatan/pemeliharaan terhadap mesin/alat.
Mesin/alat tidak ditempatkan dengan teratur.
Adanya komponen yang tidak seimbang dalam pergerakan pada mesin.
Tidak adanya alat yang digunakan untuk meredam getaran.
Mesin mengalami kerusakan.
22