Professional Documents
Culture Documents
Tyas Istiqomah
080810191
Teknobiomedik
Salah satu indera yang dimiliki manusia yaitu indera pendengaran, yang berupa
sepasang telinga.
Dengan adanya telinga kita dapat mendengar berbagai macam suara yang ada di
sekitar kita. Namun tentunya tidak semua gelombang suara dapat didengar manusia.
Besarnya gelombang suara yang dapat didengar berkisar antara 20 Hz – 20 kHz yang
biasa disebut gelombang audiosonik.
Telinga terbagi menjadi 3 bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam dimana
masing-masing bagian memiliki fungsi sendiri hingga kita bisa mendengar suara.
Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, kanal auditori (kanal telinga), dan
membrane timpani sebagai batas telinga luar dan tengah.
Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara sehingga suara dapat masuk ke
dalam telinga hingga akhirnya kita dapat mendengar. Kanal auditori berfungsi sebagai
penghubung daun telinga dan membrane timpani yang berupa lintasan sempit dengan
panjang sekitar 2,5 cm. Membrane timpani berbentuk kerucut dengan tebal 0,1 mm dan
luas 65 mm² yang bekerja dengan menimbulkan vibrasi lalu diteruskan ke telinga tengah.
Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri dari 3 tulang kecil, yaitu os malleulus, os incus, dan os
stapes dan tuba eustachius.
Telinga Dalam
Telinga bagian dalam berisi cairan yang terletak dalam tulang temporal, yang
terkandung struktur spiral dan biasa dikenal koklea, selain itu juga terdapat oval window.
Koklea memiliki panjang sekitar 3 cm, dan terdiri dari 3 ruangan yaitu : ruangan
vestibular sebagai tempat berakhirnya oval window, ductus koklearis, dan ruangan
timpani.
Lebih jelasnya proses hingga terjadinya pendengaran oleh manusia adalah :
Tidak semua orang memiliki pendengaran normal. Beberapa cacat yang bisa dialami
seseorang yaitu, :
Sudden deafness
Yaitu ketulian yang tiba-tiba, dan ada suara mendengung pada telinga. Namun
sampai saat ini belum ada kepastian yang jelas mengenai penyebab ketulian ini
Tuli
Tuli konduktif
Tuli jenis ini sifatnya sementara karena ada cairan atau kotoran yang menutupi
gendang telinga. Atau bisa juga karena gendang telinga mengalami penebalan,
sehingga vibrasi suara tidak dapat mencapai gendang telinga.
Tuli perseptif
Hal ini karena sel-sel rambut hilang kepekaan. Tuli ini terjadi dengan tiap-tiap
frekuensi yang memiliki rugi pendengaran berbeda. Sampai saat ini tuli perseptif
tidak bisa disembuhkan.
Tuli kortikal
Tuli jenis ini biasanya menyerang orang tua atau bisa juga karena kebisingan yang
terlalu lama. Penyebabnya adalah cacat pada syaraf otak.
Kedua jenis cacat tersebut biasanya diderita oleh pekerja yang bekerja pada dunia
industri dengan intensitas bising yang tinggi, misalnya pabrik.
Berikut adalah tabel level maksimal kebisingan terhadap telinga manusia dengan
perbedaan frekuensi
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu para penyandang
cacat pendengaran, diantaranya :
- Terapi hiperbarik
Dengan terapi ini dapat memperbaiki sel-sel dan molekul serta jaringan
yang rusak semaksimal mungkin dengan dosis terapi tertentu. Proses yang terjadi
adalah :
Seorang pasien masuk ke dalam sebuah chamber khusus yang kemudian
bertekanan tinggi kemudian pasien menghirup oksigen 100 % selama 30 menit.
Ini dilakukan sebanyak 3x dan diselingi istirahat 5 menit menghirup udara biasa.
Selama waktu tersebut pasien dilarang tidur, dan harus konsentrasi penuh.
Keempat alat Bantu dengar diatas, selain terapi hiperbarik terdiri dari
beberapa komponen, yaitu : Mikrofon untuk menangkap suara
Amplifier untuk meningkatkan volume
Speaker