You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam bidang elektronika dan teknologi informasi sangat


berpengaruh besar dalam memudahkan manusia bekerja. Hal inilah yang
menjadikan sebuah komputer sangat bermanfaat. Salah satunya adalah dapat
dilakukannya komunikasi dengan jaringan yang telah tersusun baik itu merupakan
telepon konvensional maupun telepon dengan jaringan internet maupun akses
lainnya. Pengetahuan akan prinsip dasar dalam komunikasi merupakan hal yang
sangat penting untuk tahapan kedepan mulai dari dengan media logam maupun
tanpa kabel (wireless)

. 1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang ditujukan untuk penulisan dari laporan ilmiah ini
adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mengetahui komunikasi dapat terhubung antar perangkat.


b. Bagaimana perbandingan perkembangan komunikasi awal mula dengan piranti
saat ini.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagian-bagian perangkat telekomunikasi.


b. Untuk sarat mata kuliah interface elektronika

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Dapat mengetahui tentang seluk beluk dan proses terhubungnya


telekomunikasi.
b. Dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan instansi dalam
pengetahuan prinsip-prinsip komunikasi dalam bidang elektronika.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2
2.1 Komunikasi

Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai semua cara untuk


menyampaikan atau menyebarluaskan berita atau informasi data dengan aturan
dan bahasa yang telah disepakati antara dua atau lebih titik. Telekomunikasi
sendiri adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau dari setiap informasi
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya ( undang-undah RI
no.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi). Sistem komunikasi memiliki beberapa
komponen dasar sebagai berikut :

a. Pesan (message), yaitu data yang akan dikomunikasikan.


b. Pengirim (sender), yaitu bagian pengirim.
c. Penerima (receiver), yaitu bagian yang menjadi penerima.
d. Media (medium), yaitu fisik penghubung yang menghubungkan antara
pengirim dan penerima.
e. Protokol (protocol), yaitu himpunan aturan yang mengatur komunikasi.

Gambar 1 General Blok Diagram

2.2 Prinsip Dasar Komunikasi

Perangkat komunikasi pada umumnya berdasarkan dua sistem. Yaitu kirim


(transmit) dan terima (receive). Seiring perkembangan teknologi, perangkat
komunikasi mengalami kemajuan dengan sistem penguat suara elektronik yang
dikenal sebagai power amplifier untuk memperkuat amplitudo getaran suara
dengan impulse listrik baik pada pengirim maupun penerima. Media pengirim
diubah menggunakan microphone dan media penerima diubah menggunakan loud

3
speaker, sedangkan media penghantar komunikasi konvensional masih
menggunakan kawat.

2.3 Interkom

Merupakan kepanjangan dari intercommunication device atau peralatan


komunikasi internal. Interkom merupakan sebuah sistem komunikasi elektronik
yang ditujukan untuk pembicaraan, atau proses komunikasi yang terbatas.
Interkom sering disebut interphone atau intertelepon, dan interkom sendiri
terhubung dengan kabel yang bernama beudrat. Kabel ini berfungsi untuk
menyalurkan suara dari pesawat interkom yang satu ke pesawat interkom yang
lainnya.

Gambar 2 Pengirim dan Penerima

Pada microphone getaran suara diubah menjadi getaran sinyal listrik dan
dikuatkan puluhan hingga ratusan kali oleh power amplifier pada perangkat
tersebut, dan disalurkan melalui media kawat sebagai jalur pembawa getaran
sinyal listrik. Semakin jauh jarak antar keduanya, kekuatan sinyal getaran suara
akan semakin lemah, maka pada perangkat penerima akan dikuatkan kembali oleh
power amplifier yang telah dilengkapi dengan pengatur suara yang terdapat pada
perangkat penerima atau receiver. Kebalikan dari sistem diatas yakni antara orang
pertama sebagai receiver dan orang kedua sebagai pengirim (transmitter) suara.

4
Gambar 3 Penerima dan Pengirim

Prinsip komunikasi dua arah diatas yakni input perangkat amplifier dari orang
ke dua diubah untuk input microphone sebagai pengirim suara atau transmitter.
Sedangkan outputnya diubah untuk memperkuat amplitudo atau gelombang suara
pada amplifier, selanjutnya disalurkan pada jalur atau kawat untuk dikirimkan ke
penerima (receiver), yaitu orang pertama.

2.4 Komunikasi Dua Arah Pada Interkom

Perangkat amplilfier yang dapat dibuat sebagai media komunikasi antar dua
orang bahkan banyak orang dengan sistem panggil dan terima yakni digunakan
pada interkom. Sebagaimana diketahui bahwa getaran atau gelombang suara dapat
merambat melalui beberapa media diantaranya adalah kayu, air, logam, dan udara.
Logam yang diketahui mempunyai tingkat rambat yang sangat baik, karenanya
digunakanlah kabel-kabel terbuat dari logam baik berupa besi, aluminium,
tembaga, perak, bahkan emas. Media penghantar pada perangkat interkom
umumnya berupa kawat yang dibentangkan baik untuk jarak dekat maupun jauh.
Sedangkan ground dari perangkat interkom akan dihubungkan kedalam tanah.

5
Gambar 4 Komunikasi Dua Arah Pada Interkom

Prinsip kirim (TX/transceive) dan terima (RX/receive) suara adalah pada


sentral input dan output power amplifier tersebut, yang dapat bekerja dua arah
menggunakan saklar manual PDT (Push Double Throw) pada switch. Input dan
output power amplifier terhubung ke dua pin tengah atau sentral pdt sehingga
ketika dalam keadaan standby, output terhubung ke speaker dan input terhubung
ke jalur kawat. Pada posisi sebaliknya, output power amplifier terhubung ke satu
pin tengah pdt menuju jalur kawat transmit, sedangkan input power amplifier
terhubung ke satu pin tengah untuk menghubungkan mic dan penguat mic pada
pembicara atau pengirim suara. Karakter utama pstn adalah sebagai berikut :

a. Akses analog atau suara dengan pita frekuensi 300-3400 Hz.


b. Bersifat circuit-switched.
c. Memiliki bandwidth kanal data sebesar 64 kbps
d. Bersifat fixed sehingga mobilitasnya sangat terbatas.
e. Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain.

Tiga teknologi minimal yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya


komunikasi melalui jaringan telekomunikasi antara lain transmission (transmisi),
switching (penyambungan/pensaklaran), dan signaling (pensinyalan). Transmisi
merupakan proses pengangkutan informasi antar titik dari suatu sistem jaringan.,
dan terdapat dua aspek utama dalam sistem transmisi yaitu medium transmisi dan
teknik transmisi.

6
Switching dapat diartikan sebagai mekanisme penyambungan antar kanal
(channel), saluran input ke saluran output sehingga informasi atau trafik
telekomunikasi dapat dialirkan dari pengirim kepada penerima. Perangkat
switching pada jaringan telepon berupa sentral (exchange), sedangkan pada
jaringan komunikasi data, perangkat switching dapat berupa switch ataupun
router.

Gambar 5 Switching Telephone

Gambar 6 Switching Telephone Bagian 2

Signaling merupakan mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas


jaringan untuk membangun, memelihara, dan mengakhiri suatu session atau

7
koneksi dalam jaringan. Contoh signaling pada jaringan telepon adalah dialing,
yaitu pengiriman sinyal digital tertentu oleh pelanggan pemanggil kepada sentral
yang berisi informasi nomor telepon tujuan panggilan.

2.5 Telepon Konvensional

Merupakan istilah resmi untuk jaringan telepon tetap atau disebut fixed telephone,
atau juga sering disebut public switched telephone network. Pstn merupakan
jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disiapkan untuk
fasilitas teleponi atau layanan suara. Pstn merupakan jaringan telekomunikasi
pertama dan terbesar di seluruh dunia.

Gambar 7 Prinsip Kerja Telepon

2.6 Sistem Telekomunikasi

Merupakan gabungan fungsi-fungsi yang saling bekerja sama melakukan


proses pertukaran informasi atau data jarak jauh sesuai aturan dan bahasa yang
telah disepakati tentang telekomunikasi. Berdasarkan arah informasinya, sistem
komunikasi terbagi atas tiga, yaitu: komunikasi satu arah ( simplex ), komunikasi
dua arah ( full duplex ), dan komunikasi semi dua arah ( half duplex ).

8
Gambar 8 Sistem Telekomunikasi

2.7 Komunikasi Satu Arah ( Simplex )

Dalam komunikasi satu arah (simplex), pengirim dan penerima informasi


tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang
sama. Suatu sistem komunikasi yang hanya dapat memberikan atau mengirim
pesan saja, tetapi tidak dapat menerima pesan dari tempat lain dan tidak dapat
membalas pesan tersebut. Contohnya adalah pager dan televisi.

Gambar 9 Komunikasi Satu Arah

2.8 Komunikasi Dua Arah (Full Duplex)

9
Dalam komunikasi dua arah (full duplex) pengirim dan penerima informasi
dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Suatu sistem komunikasi yang dapat digunakan untuk memberikan atau mengirim
pesan, membalas, dan juga dapat digunakan untuk menerima pesan dari tempat
lain, sistem ini dipergunakan untuk keperluan percakapan secara langsung.
Contohnya adalah telepon dan voip.

Gambar 10 Komunikasi Dua Arah

2.9 Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex)

Dalam komunikasi semi dua arah (half duplex) pengirim dan penerima
informasi berkomunikasi secara bergantian, namun tetap berkesinambungan.
Komunikasi bersifat satu arah, karena searah maka si pengirim pesan dan si
penerima tidak bisa berbicara pada saat yang bersamaan. Contohnya adalah handy
talkie, fax.

Gambar 11 Komunikasi Semi Dua Arah

2.10 VOIP (Voice Over Internet Protocol)

10
Merupakan teknologi yang menjadikan media internet untuk dapat melakukan
komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang
terdengar pada saat komunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan
dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Dalam
komunikasi voip, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang
berupa pc atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan voip, banyak
keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih
murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan ip bersifat global. Sehingga
untuk hubungan internasional dapat ditekan hingga 70%. Hal ini karena voip
dapat dipasang di sembarang ethernet dan ip address, tidak seperti telepon
konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di sentral.

Gambar 12 Cara kerja Voip

Prinsip kerja dari voip adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari
speaker pada komputer menjadi paket data digital, kemudian dari pc diteruskan
melalui hub atau router dan dikirimkan melalui jaringan internet yang akan
diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Bisa juga melalui media
telepon yang diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa

11
diterima oleh telepon tujuan. Untuk pengiriman sebuah sinyal ke remote
destination, dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa
sinyal analog diubah terlebih dahulu ke bentuk data digital dengan ADC (Analog
to Digital Converter), kemudian ditransmisikan pada bagian penerima yang
selanjutnya dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to
Analog Converter). Begitu juga dengan voip, digitalisasi voice dalam bentuk
paket data dikirimkan dan dipulihkan kembali dalam bentuk suara pada
penerimanya.

Bentuk paling sederhana dalam sistem voip adalah dua buah komputer yang
saling terhubung dengan internet. Sarat-sarat dasar untuk mengadakan koreksi
voip adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang
dihubungkan dengan speaker dan microphone, dengan dukungan software khusus,
kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi voip satu sama
lainnya. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara,
gambar. Penekanan utama dalam voip adalah hubungan keduanya dalam bentuk
suara.

Gambar 13 Topologi Voip

12
Bentuk komunikasi bukan hanya sebatas suara saja, bisa berbentuk tulisan
atau chatting, jaringan cukup besar bisa digunakan untuk video conference.
Bermanfaatnya voip dalam bentuk jaringan dan peralatan media komunikasi,
membuat penggunaan voip menjadi sangat populer di masyarakat umum.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Jaringan telekomunikasi menyangkut minimal tiga hal yakni (transmission),
transmisi, switching (penyambungan), dan signaling (pensinyalan).
b. Perkembangan jaringan komunikasi meliputi telepon dengan medium kabel
dan juga wireless.

3.2 Saran
Saran yang bermanfaat untuk makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Lebih dikembangkan secara detail setiap pengetahuan tentang telekomunikasi
beserta prinsip-prinsipnya.
b. Penambahan penerapan atau pengaplikasian sebagai contoh pada masing-
masing penjelasan prinsip-prinsip komunikasi sangat bermanfaat.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://ayuanggrianih.files.wordpress.com/2011/04/cara-kerja-voip.jpg

https://id.wikipedia.org/wiki/Interkom

http://www.deepmechines.com/2016/08/teori-dasar-perangkat-komunikasi.html

http://www.deepmechines.com/2016/08/prinsip-dasar-perangkat-komunikasi-2-
arah-intercom.html

http://repository.unimal.ac.id/1096/1/ST_02_Sistem-Komunikasi-Telepon.pdf

http://photos1.blogger.com/blogger/1717/1290/1600/VoIP-Topologi.jpg

15

You might also like