Professional Documents
Culture Documents
Nama ilmiah :
Agrotis ipsilon Hufnayel (Lepidoptera,
Noctuidae)
Tanaman Inang:
Bawang merah, tanaman kacangan-
kacangan, kubis (crucifera), kapas,
tembakau, tomat, jagung, dan kentang.
Gejala :
Cara merusak ulat ini adalah dengan
memotong pangkal batang muda
sehingga tanaman menjadi terpotong
dan mati. Hama ini bersifat polifagus
dan kosmopolit, sehingga
memungkinkan makan tanaman
sayuran lain.
Bioekologi :
Telur diletakkan satu persatu dan tersebar pada batang
rerumputan dn gulma atau di belakang pelepah daun tanaman
inang. Satu induk mampu bertelur sebanyak lebih kurang 2371
butir selama masa peletakan telur. Telur berbentuk bulat dengan
ukuran 0,5 mm sehingga sulit ditemukan di lapang. Telur
menetas antara 3-5 hari. Warna ulat bervariasi dari kuning
kehijauan, kuning kecoklatan sampai hitam gelap. Ulat pada siang
hari bersembunyi di dalam tanah dan pada malam hari keluar
untuk mencari makan. Stadium ulat berlangsung 29 hari.
Stadium kepompong berlangsung 10-14 hari. Kepompong
terbentuk di dalam tanah. Total perkembangan dari telur sampai
menjadi ngengat berkisar 6-8 minggu.
Ulat Bawang
Nama ilmiah :
Spodoptera exigua Hubner
(Lepidoptera, Noctuidae)
Tanaman Inang:
Bawang merah, ulat ini juga menyerang
bawang-bawangan yang lain seperti
bawang putih, kucai, dan kadang-
kadang juga terdapat pada cabai dan
jagung.
Gejala :
Ulat yang baru keluar dari telur yang
baru menetas, masuk ke dalam tabung
daun dan menggerek pada bagian
dalamnya. Kerusakan yang diakibatkan
yaitu tampak bercak-bercak tembus
cahaya pada daun atau lubang bekas
gigitan. Seringkali terlihat adanya
kotoran ulat berwarna hitam pada
daun-daun yang terserang.
Bioekologi :
Telur diletakkan berkelompok di permukaan daun dan ditutup
dengan bulu-bulu atau sisik dari induknya. Satu induk dapat
bertelur sebanyak 500-600 butir dalam waktu 4-10 hari. Stadium
telur berkisar 2-5 hari. Warna ulat bervariasi yaitu hijau muda,
hijau, coklat gelap dengan garis kekuningan. Stadium ulat
berlangsung selama 17-21 hari. Kepompong dibentuk di dalam
tanah dan dilindungi kokon yang dibuat dari partikel tanah.
Stadium kepompong berlangsung antara 7-10 hari. Daur hidup
berlangsung 26-36 hari.
Tanaman Inang:
Bawang merah, cabai, kopi, ubi jalar,
Crotalaria, Vigna sp.,
Gejala :
Cara penyerangan hama ini dengan
jalan menggaruk jaringan daun dan
mengisap cairan sel. Gejala yang
tampak yaitu adanya bercak-bercak
berwarna putih keperakan karena
hilangnya lapisan epidermis, kemudian
menjadi kecoklatan dengan bintik
hitam. Pada serangan yang berat
mengakibatkan daun tanaman rebah,
dan pada serangan sedang ukung daun
agak memintal dan berwarna coklat.
Bioekologi :
Telur berwarna putih dan diletakkan dalam jaringan daun sebelah
bawah. Telur yang dihasilkan dapat mencapai 80 butir dan
menetas 3 hari. Perkembangbiakan dapat juga secara
pertenogenesis. Nimfa berwarna hijau atau kuning pucat dan
seringkali agak hitam. Dewasa berwarna kuning pucat sampai
coklat terang. Tubuh mempunyai tanda berwarna coklat pada
segmen perut. Siklus hidup 3- 5 minggu. Pada musim kemarau,
populasinya tinggi sehingga sering mengakibatkan kerusakan.
Bioekologi :
Dewasa betina berbentuk bulat seperti buah apokat. Ukuran tubuh
berkisar 400-1000 mikron. Nematoda jantan berbentuk seperti cacing,
dengan panjang mencapai 2 mm. Larva tahap dua berbentuk ramping,
ekor memanjang dengan ujung lancip, sedang nematoda jantan bentuk
ekornya membulat (tumpul) dan pendek. Panjang larva 320-540 mikron.
Telur berbentuk oval, berukuran 90 x 45 mikron dan berwarna putih. Telur
diletakkan berkelompok dalam massa gelatin berbentuk kantung dan
terdapat pada bagian pantat induknya. Siklus hidup 17-21 hari dan
mengalami empat kali ganti kulit, yaitu pertama terjadi di dalam telur,
yang kedua, ketiga dan keempat terjadi di dalam jaringan akar tumbuhan
inang.