Professional Documents
Culture Documents
Jumlah SKS 3
2.1 UMUM
Proses yang terjadi pada unit filter adalah penyaringan (filtrasi). Filtrasi
merupakan proses alami yang terjadi di dalam tanah, yaitu air tanah melewati
media berbutir dalam tanah dan terjadi proses penyaringan. Dengan meniru
proses alam ini, dikembangkan rekayasa dalam bentuk unit filter.
Tujuan filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan
koloidal dengan cara menyaringnya dengan media filter. Selain itu, filtrasi dapat
menghilangkan bakteri secara efektif dan juga membantu penyisihan warna,
rasa, bau, besi dan mangan.
2.2 JENIS FILTER
1. Berdasarkan kecepatan alirannya, filtrasi dibagi menjadi:
Slow sand filter (saringan pasir lambat)
Filter ini merupakan penyaringan partikel yang tidak didahului proses
pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan aliran dalam media pasir ini
kecil karena ukuran media pasir lebih kecil. Saringan pasir lambat lebih
menyerupai penyaringan air secara alami.
Rapid sand filter (saringan pasir cepat)
Filter ini merupakan penyaringan partikel yang didahului proses
pengolahan kimiawi (koagulasi). Kecepatan aliran air dalam media pasir
lebih besar karena ukuran media pasir lebih besar. Filter ini digunakan
untuk menyaring partikel yang tidak terendapkan di bak sedimentasi.
2. Berdasarkan arah alirannya, filtrasi dibagi menjadi:
down-flow filtration
up-flow filtration
up flow-down flow filtration
horizontal flow filtration
3. Berdasarkan sistem pengaliran/driving force, filtrasi dibagi menjadi:
gravity filtration
pressure filtration
3
Selain pasir sebagai media filter, terdapat juga membran dan karbon aktif
sebagai media filtrasi dengan tujuan yang lebih khusus. Membran biasanya
digunakan sebagai media filter untuk proses penyaringan bahan yang ukurannya
jauh lebih kecil dibandingkan ukuran partikel (suspended solid). Karbon aktif
digunakan untuk media adsorpsi dengan tujuan untuk menghilangkan bahan
organik.
Flok
Pasir Berpindah Mikro- Permukaan
di antara pasir
flok
pasir Mikro-
Tertempel flok
di pasir
4
jumlah retensi dengan menempatkan partikel yang lebih besar untuk membuat
ruang sehingga flok menjadi lebih lebar.
penambaha
Kedalaman
Kedalaman
n
Anthrasit
pasir
pasir
=> Menaikkan
jumlah retensi
Bagian putih:
Pasir
5
2. Bagian-bagian dari filter pasir cepat meliputi:
Bak filter, bak ini merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah
dan ukuran bak tergantung debit pegolahan (minimum dua bak).
Media filter, media filter merupakan bahan berbutir/granular yang
mempunyai pori-pori. Di pori-pori antar butiran inilah air mengalir dan
terjadilah proses penyaringan. Media dapat tersusun oleh satu macam
bahan (single media), dua macam (dual media), atau banyak media (multi
media).
Susunan media berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi:
o Seragam (uniform)
o Gradasi (stratified)
o Tercampur (mixed)
Sistem underdrain, underdrain merupakan sistem pengaliran air yang telah
melewati proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Underdrain
terdiri atas:
o Orifice, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya
air dari media filter ke dalam pipa.
o Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang pipa manifold.
o Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan
mengalirkannya ke bangunan penampung air.
6
3. Pengoperasian filter pasir cepat
Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan tersaring
di media filter. Sementara itu, air terus mengalir melewati media pasir dan
penyangga, masuk lubang/orifice, ke pipa lateral, terkumpul di pipa
manifold, dan akhirnya air keluar menuju bak penampung (Gambar 10.2).
Partikel yang tersaring di media lama kelamaan akan menyumbat pori-pori
media sehingga terjadi clogging (penyumbatan). Clogging ini akan
meningkatkan headloss aliran air di media. Peningkatan headloss dapat
dilihat dari meningkatnya permukaan air di atas media atau menurunnya
debit filtrasi. Untuk menghilangkan clogging, dilakukan pencucian media.
Pencucian dilakukan dengan cara memberikan aliran balik pada media
(backwash) dengan tujuan untuk mengurai media dan mengangkat kotoran
yang menyumbat pori-pori media filter. Aliran air dari manifold, ke lateral,
keluar orifice, naik ke media hingga media terangkat, dan air dibuang
melewati gutter yang terletak di atas media (lihat Gambar 10.3).
Bila media filter telah bersih, filter dapat dioperasikan kembali.
7
Waktu Operasi
o Head loss
Jika filtrasi berlanjut, resistensi tekanan dalam filter meningkat dan
menaikkan permukaan air (head loss).
o Turbiditas air saringan Maximum head loss
Head loss h
Seperti ditunjukkan dalam gambar,
setelah backwash, kekeruhan menurun
ke tingkat minimum dan bertahan dalam
jangka waktu tertentu. Ketika kebocoran
Turbidity C
dimulai, kekeruhan meningkat secara Turbiditas maksimum
8
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini, mikro-flok akan ditahan di filtrasi
sementara flok yang tumbuh ditahan di sedimentasi.
Gambar flok
9
Carry-over pada operasi Filtrasi mikro-flok
normal
Gambar 12.7 Filtrasi Mikro flok
Dalam filtrasi mikro flok, perlu untuk memantau kekeruhan air filter karena
adanya flok kecil yang terbentuk yang mungkin lolos dalam metode ini.
2.5 PENCUCIAN FILTER
Metode backwash adalah metode utama untuk memulihkan fungsi filtrasi.
Namun, biasanya, backwash tidak cukup untuk menghilangkan flok secara
efisien. Untuk menghilangkan kotoran yang tidak dapat dihilangkan dengan
backwash, metode surface-washing atau air-washing bersifat efektif untuk
dipakai bersama backwash.
Metode surface-washing merusak lapisan kotoran yang terakumulasi di
permukaan pasir. Potongan kotoran akan tertinggal di pasir, sehingga sebaiknya
dilakukan sebelum backwash. Metode air-washing adalah untuk membilas
kotoran dari partikel pasir dengan mengalirkan udara dari bawah filter. Hal ini
dapat menyebabkan distribusi yang tidak merata dari pasir, sehingga harus mulai
dan selesai selama backwash.
10
Gambar 12.9 Metode alternatif merusak lapisan kotoran
2.6 PEMELIHARAAN
1. Pembersihan lapisan kotoran
Jika lapisan kotoran tebal dan volume
besar yang terbentuk, metode pencucian
normal tidak bekerja. Dalam kasus ini, kotoran
harus diambil langsung dengan tangan. Pada
kolam filter seperti ini, filtrasi susah berfungsi.
Hal ini diasumsikan bahwa lapisan lumpur
terbentuk dengan tingkat-ALT-tinggi, flok
berbentuk pasta dan menumpuk di pasir.
Gambar 12.11 Bola lumpur pada filter aliran air dan lebih dari itu, fragmen lumpur
bisa lolos keluar ke air olahan.
2. Lumpur yang berproses
Skema berikut mengungkapkan struktur dari satuan pengolahan yang
diperkenalkan ke banyak IPA. Air olahan langsung menuju reservoir dan tidak
11
dikeluarkan dalam hal apapun. Pada saat back-wash, air dari reservoir kembali
ke bak filter sehingga kotoran yang tertahan dalam pasir dapat dihilangkan.
Operasi Back-wash
normal operation
Bak Reservo Bak Reservo
filter ir filter ir
Jika partikel kotoran lolos dari pasir, mereka secara alami akan masuk di
ruang bawah filter atau dasar reservoir. Tetapi, dasar reservoir tidak bisa
dicuci, kecuali reservoir dikosongkan. Biasanya, kotoran akan kembali.
Operasi Back-wash
normal operation
Bak Reservo Bak Reservo
filter ir filter ir
12
flow ditempatkan lebih rendah dari yang diharapkan dan kita tidak bisa
mendapatkan aliran back-wash yang cukup. Sebelum back-wash, tahan pipa
saluran dengan papan atau sesuatu untuk mengangkat puncak air.
Selanjutnya, mulai back-wash seperti biasa dan angkat papan jika tidak perlu.
Operasi normal Sebelum back-wash
operation
Bak Reservoi Bak Reservoi
filter r filter r
13
3. Media pasir:
Tebal 300 700 mm
o Singel media : 600 700 mm
o Media ganda : 300 -600 mm
Ukuran efektif,ES : 0,3 0,7 mm
Koefisien keseragaman ,UC : 1,2 1,4
Berat jenis : 2,5 2,65 kg/dm3
Porositas 0,4
Kadar SiO2 > 95 %
4. Media antransit:
Tebal : 400 500 mm
ES : 1,2 1,8 mm
UC : 1,5
Berat jenis : 1,35 kg/dm3
Porositas: 0,5
5. Filter botom/dasar saringan:
a. Lapisan penyangga dari atas ke bawah
Kedalaman : 80 100 mm
Ukuran butir : 2 5 mm
Kedalaman : 80 100 mm
Ukuran butir : 5 10 mm
Kedalaman : 80 100 mm
Ukuran butir : 10 15 mm
Kedalaman : 80 150 mm
Ukuran butir : 15 30
b. Filter Nozel
Lebar Slot nozel : < 0,5 mm
Prosentase luas slot nozel terhadap luas filter: > 4 %
14
III. PENUTUP
3.1 RANGKUMAN
Tujuan filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan
koloidal dengan cara menyaringnya dengan media filter. Selain itu, filtrasi dapat
menghilangkan bakteri secara efektif dan juga membantu penyisihan warna,
rasa, bau, besi dan mangan.
Berdasarkan kecepatan alirannya, filtrasi dibagi menjadi flter pasir cepat dan
filter pasir lambat. Mekanisme filtrasi dalam filter pasir cepat meliputi
Penyaringan secara mekanis (mechanical straining), Sedimentasi, Adsorpsi,
Koagulasi di dalam filter bed dan Aktivitas biologis.
Qasim, Syed R, Edward M. Motley, dan Guang Zhu, Water Works Engineering:
Planning, Design dan Operation, Prentice Hall PTR, Upper Saddle River, NJ
07458, 2000.
Reynolds, Tom D. dan Richards, Paul A., Unit Operations and Processes in
Environmental Engineering, 2nd edition, PWS Publishing Company, Boston,
1996.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 6774: 2008 tentang Tata cara perencanaan
unit paket instalasi pengolahan air, Badan Standarisasi Nasional
15