Professional Documents
Culture Documents
A. Pengerian saraf
Saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang
rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan teratur. Dengan saraf pula kita dapat menerima
rangsang serta merespon rangsangan yang kita dapat. Kita berkedip dan bernafas semua diatur
oleh sistem saraf tanpa kita sadari. Kita merasakan lapar dan kenyang juga diatur oleh sistem
saraf. Absorbsi makanan dan minuman didalam sistem pencernaan bekerja berdasarkan urutan
dengan koordinasi dari sistem saraf.
Orang yang mengalami kerusakan dalam sistem persarafannya akan mengalami banyak sekali
hambatan dalam melakukan aktivitas. Contohnya orang stroke, mereka tidak dapat berjalan,
sukar untuk bergerak, bahkan utuk berbicara saja sulit. Jadi dapat kita bayangkan betapa
pentingnya sistem saraf dalam kehidupan kita.
B. Sel Saraf
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang didalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari
badan sel keluar dua macam serabut saraf yaitu dendrite dan akson (neurit). Akson biasanya
sangat panjang dan sebaliknya dendrite biasanya lebih pendek. Setiap neuron hanya mempunya
satu akson dan minimal satu dendrite. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar
akson terdapat lapisan lemak yang disebut myelin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang
menempel pada akson. sel Schwan memiliki membran plasma yang disebut neurilemma. Ada
juga bagian akson yang tidak terbungkus myelin disebut nodus Ranvier.
1. Mulut
Didalam mulut makanan dikunyah lalu dibentuk bolus-bolus kecil sehingga dapat ditelan. Dalam
mengunya diperlukan gigi untuk membuat makan menjadi lebih kecil dan juga air liur untuk
mempermudah penelanan. Gigi-gigi atas disarafi oleh Nervus Trigeminus bagian nervus
maksilaris. Sedangkan gigi-gigi bawah disarafi oleh Nervus trigeminus bagian Nervus
Mandibularis. Gerakan mengunyah juga melibatkan rahang atas dan bawah yang disarafi sama
seperti gigi. Rahang atas oleh nervus maksilaris dan rahang bawah oleh nervus mandibularis.
Dimulut juga terjadi gerakan menelan dengan bantuan lidah serta air liur. Air liur yang ada
disekresikan oleh saraf otonom yaitu saraf parasimpatis. Sedangkan gerak lidah mendorong
lobus sehingga masuk kedalam esofagus dan terjadi proses menelam dihantarkan melalui saraf
otak ke V, IX, X, dan XII ser
ta bebeapa nervus servikalis Superior.
2. Esofagus
Didalam esophagus makanan yang bebentuk bolus tidak dicerna baik secara kimiawi maupun
mekanik. Didalam esophagus hanya terjadi gerakan peristaltic untuk mendorong makanan
sampai ke lambung. Gerakan peristaltic ini disarafi oleh nervus Vagus.
3. Lambung
Didalam lambung makanan yang berbentuk bolus di cerna secara kimiawi. Dengan sekresi
kelenjar-kelenjar di sistem pencernaan untuk membantu kerja lambung dalam mencerna
makanan. Sekresi itu diatur oleh saraf otonom yaitu saraf parasimpatik. Didalam usus juga
terjadi gerakan peristaltic yang juga diatur oleh saraf otonom, yaitu saraf parasimpatik. Nervus
vagus juga ikut mempersarafi kegiatan (kerja) lambung. Selain saraf parasimpatis saraf simpatik
juga mempersarafi lambung yaitu bagian fleksus simpatis dengan serabut bernama fleksus
seliaka.
4. Usus
Usus tidak jauh berbeda dengan lambung. Nervus vagus masih mempersarafi absorbsi yang ada
di usus setelah makanan di cerna didalam lambung. Usus juga disarafi oleh saraf simpatis bagian
fleksus simpatikus.
6. Kolon Asenden
Pusat yang mempersarafi Kolon Asenden adalah bagian sakral II, III, dan IV dari saraf
parasimpatik yang masuk didalam saraf otonom.
7. Anus
Saraf simpatis sakral adalah bagian yang memepersarafi anus (rectum). Saraf ini termasuk dalam
saraf otonom bagian saraf parasimpatis. Begitu juga defekasi. Defekasi juga diatur oleh saraf
yang sama yang memepersarafi bagian anus.