Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama : Retno Mayangsari
NIM : B1J013074
Rombongan : VIII
Kelompok :6
Asisten : Ichsan Dwiputra Sofiadin
A. Latar Belakang
B. Pembahasan
Patokan titik truss pada tubuh ikan sebanyak 10 buah yang meliputi : 1) titik
paling posterior dari rahang atas (maksila), 2) titik paling posterior dari mata, 3) titik
pangkal dari sirip abdomen, 4) titik pangkal dari sirip dorsal, 5) titik pangkal sirip
anal, 6) titik antara sirip keras dan sirip lunak pada sirip dorsal, 7) titik ujung sirip
anal, 8) titik ujung sirip dorsal 9) titik dorsal pangkal sirip caudal, 10) titik ventral
pangkal sirip caudal. Morfometri sederhana pada ikan menggunakan titik
pengukuran diantaranya adalah panjang total, panjang standar, panjang kepala,
panjang batang ekor, panjang moncong, tinggi sirip dorsal, panjang pangkal sirip
dorsal, diameter mata, tinggi batang ekor, tinggi badan, panjang sirip dada dan
panjang sirip perut. Sedangkan pada ular pengukuran morfometri sederhana
menggunakan titik pengukuran diantaranya adalah panjang total, panjang standar,
panjang kepala, diameter mata, diameter badan, dan jarak mata sampai pangkal
kepala.
Pada pengukuran metode truss morfometri pada hewan vertebrata
pembanding digunakan dua spesies yang berbeda dalam menentukan truss
morphometri, morfometri sederhana dan meristik sebagai pembanding pembanding.
Diantara kelompok pembanding bias dilihat perbedaan antar spesies dari bentuk
tubuh maupun ciri khusus. Pada ikan titik morfometri sederhana lebih komplek dari
pada pada ular seperti pada ikan titik morfometri sederhana meliputi panjang
sirip,tinggi sirip, panjang ekor dan tinggi ekor, sedangkan pada ular titik morfometri
sederhana hanya meliputi panjang total, panjang standar, panjang kepala, lebar
kepala, diameter mata, diameter badan, dan jarak mata sampai pangkal kepala.
Hasil pengukuran dari truss morphometri, morfometri sederhana dan meristik
dari ikan dan ular memiliki banyak perbedaan. Pada praktikum kali ini teknik truss
morphometri tidak digunakan pada pengukuran titik pada ular sehingga ular hanya di
ukur menggunakan teknik morfometri sederhana dan meristik. Perbedaan hasil yang
didapatkan untuk morfometri sederhana antara ikan dan ular yaitu pada panjang total
dan panjang standar pada ular memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pada ikan.
Perbedaan hasil yang didapatkan untuk pengukuran secara meristik yaitu terletak
pada jumlah sisik yang diamati, dimana pada ular sisik yang diamati jauh lebih
banyak dari pada sisik yang diamati pada ikan.
Sisik ular memiliki beberapa ciri khusus yang digunakan untuk pembeda dari
spesies lainnya. Sisik pada ular antara lain : rostral, internasal, prefrontal,
supraocular, parietal, prenasal, postnasal, supralabial, infralabial, mental, preocular,
postocular, temporal, postmental, dan chin shield. Pada kelompok 6 rombongan VIII
digunakan ular taliwangsa (Boiga dendropyla) sehingga tidak ditemukan sisik
prefrontal pada bagian dorsal kepala.
Rumus sirip ikan ditunjukan untuk mengetahui dimana letak jari-jari keras
dan jari-jari lunaknya. Cara menuliskan huruf capital diikuti huruf romawi dan ditulis
huruf capital untuk jari-jari keras dan huruf kecil untuk jari-jari lunak. Huruf capital
digunakan untuk menunjukan jenis sirip (C untuk caudal, D untuk dorsal, dan V
untuk ventral) sedangkan untuk huruf romawi untuk menunjukan jari-jari keras dan
untuk jari-jari lunak menggunakan angka. Ketiga symbol ini dipisahkan
menggunakan tanda titik (D.II.8) apabila sirip menyatu sedangkan apabila sirip
terpisah maka ditulis D1.II. D2. 8. Ikan tawes memiliki sirip keras dibagian dorsal dan
jari-jari keras yang menyatu dengan jari-jari lunakanya dan memiliki jari jari-jari
keras sebanyak 1 dan jari-jari lunaknya sebanyak 8 sehingga ditulis D.I.8.
Ciri khusus diantara spesies ular ditunjukan oleh letak dan ada tidaknya sisik
pada kepala bagian dorsal,ventral dan lateral dimana sisik ini berfungsi sebagai
pembeda antara setiap spesies. Metode yang dapat digunakan untuk menghitung sisik
dorsal pada ular ada tiga yaitu secara sejajar, membentuk huruf V, dan secara zigzag
atau selang-seling.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karakter morfologi ikan dan ular yang dapat digunakan sebagai dasar
identifikasi misalnya panjang total, panjang standar, panjang kepala, lebar
kepala, diameter mata, diameter badan, jarak mata sampai pangkal kepala.
2. Karakter morfologi ikan dan ular dianalisis baik secara meristik dan
morfometrik (sederhana dan truss morfometrics).
3. Truss morphometrics dilakukan dengan membuat patokan-patokan dengan
ketentuan tertentu kemudian mengukurnya sesuai ketentuan pula.
B. Saran
Penentuan letak truss dan pengukuran jarak harus lebih teliti dan cermat agar
tidak terjadi kekeliruan.
DAFTAR REFERENSI
Khairuman, & Khairul A. 2008. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi.
AgroMedia. Jakarta.
Purwanto, H. Tyas A. P. Nana K.T.M. 2014. Struktur Komunitas Dan Distribusi Ikan
Di Perairan sungai Juwana Pati. Unnes Journal of Life Science. Vol 3 (1) hal 6.