Professional Documents
Culture Documents
SOETOMO
SURABAYA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Data
Pelayanan Kesehatan
OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, dan taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
tentang Review laporan tahunan RS Dr. Soetomo Surabaya ini dengan baik
meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai laporan tahunan RS
Dr.Soetomo Surabaya, serta memberi pangetahuan tentang pelayanan-pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang
baik di Rumah Sakit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri dan bagi
siapapun yang membacanya, dan semoga laporan ini dapat dijadikan motivasi
agar bisa diapresiakan dalam kehidupan social khususnya dalam pelayanan
kesehatan yang sesuai standard di Rumah Sakit. Kami selaku penyusun mohon
maaf atas kekurangan dari laporan ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
Laporan Tahunan bertujuan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan oleh Rumah Sakit
Dr Soetomo Surabaya.Sehingga dengan adanya laporan tertulis dapat memberikan
gambaran sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan yang sudah berjalan dan untuk
mengetahui evaluasi, realisasi kegiatan dan kinerja di Rumah Sakit Dr Soetomo
Surabaya.
1.5 MANFAAT
1. Mendukung sistem akuntabilitas administrasi Negara.
2. Mendorong kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas,agar lebih
profesional, efektif dan eifisien dalam penyampaian hasil yang dicapai
oleh Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya.
3. Sumber dokumentasi informasi tentang apa yang telah dicapai selama
setahun.
4. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dalam
menunjang kepuasan masyarakat.
5. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam pencapaian
akreditasi rumah sakit yang unggul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Sistem informasi pelaporan rumah sakit yang akan dibuat berguna untuk
mendukung sistem sebelumnya yaitu berupa sistem informasi pelaporan, yaitu
sebuah sistem atau aplikasi yang mempunyai kemampuan untuk melakukan
peringkasan, pemilihan, ataupun merinci lebih lanjut data- data mentah yang telah
ada secara komputerisasi. Sistem tersebut harus dapat menghasilkan laporan-
laporan yang statis terutama dalam bentuk tabel dan grafik yang bersifat drill
down. Hal ini bertujuan agar pimpinan rumah sakit dapat melihat perkembangan
rumah sakit dari segi kunjungan yang dapat dihubungkan dengan pelayanan
kepada pasien. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan aplikasi
sistem informasi pelaporan yang dapat menghasilkan laporan sesuai dengan
format dinas kesehatan dan laporan yang bersifat drill down yaitu memungkinkan
pemakai untuk mengakses kerincian sebuah data secara detil baik berupa 1 tabel
dan grafik, sehingga lebih mudah dalam menganalisis data yang diinginkan (rawat
inap dan rawat jalan).
1. Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien
dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh
banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di banyak rumah sakit sudah
sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat
Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien
tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah
sakit.
Salah satu pengelolaan pelayanan rumah sakit yang mendapat perhatian yang
cukup besar adalah Unit Rawat Inap. Hal ini dikarenakan fungsi rumah sakit
sebagai institusi pelayanan kesehatan banyak ditentukan oleh pelayanan di Unit
Rawat Inap. Dalam pengelolaan Unit Rawat Inap ( URI ), salah satu aspek yang
perlu diperhatikan adalah pengelolaan tempat tidur pasien. Pengelolaan tempat
tidur pasien perlu mendapat perhatian besar dari manajemen Rumah Sakit karena
sebagai tempat perawatan pasien, perlu diatur guna memperoleh efisiensi
penggunaannya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk melakukan relokasi
tempat tidur dengan mengurangi tempat tidur pada bangsal yang okupansinya
rendah, dipindah ke bangsal yang tingkat penggunaannya tinggi, bahkan
cenderung over load, menutupnya bahkan mengganti pelayanan lain yang lebih
efisien dan menguntungkan. informasi yang mampu memberikan tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur 3 yang dapat diandalkan dan bersifat kontinyu. Bila ada
informasi, sampai saat ini belum dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
secara optimal. Evaluasi penggunaan tempat tidur, agar tepat dapat menggunakan
indikator BOR ( Bed Occupancy Rate ), BTO ( Bed Turn Over ), AVLOS
( Average Length Of Stay ), Dan TOI ( Turn Over Interval ), serta melihat
kecenderungannya tiap waktu. Oleh karena itu, dengan menggunakan keempat
indikator tersebut, dapat diketahui apakah tempat tidur yang disediakan telah
digunakan efisien.
100%
Keterangan:
a = total jumlah hari perawatan pt di RS
b = jumlah total tempat tidur tersedia di RS
Jumlah hari perawatan didapat dari penjumlahan hari rawat tiap
ruang selama satu bulan maupun satu tahun.
Standar nilai BOR menurut Barber Johnson adalah 75% - 85% (Standar
Internasional), sedangkan standar nilai DepKes RI adalah 60% - 85%. Apabila
rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah 60% (Depkes RI) berarti
tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya dan apabila lebih dari 85% kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial
akan meningkat dan juga akan mengurangi cadangan tempat tidur bila terjadi
KLB.
Prosentase ini menunjukkan sampai berapa jauh pemakaian tempat tidur yang
tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. BOR antara rumah sakit
yang berbeda tidak bisa dibandingkan oleh karena adanya perbedaan fasilitas
rumah sakit, tindakan medik, perbedaan teknologi intervensi. Semua perbedaan
tadi disebut sebagai case mix.
TOI adalah waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara satu
tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai ditempati lagi oleh pasien lain. Rata-
rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya.
Indikator ini juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat
tidur.
TOI =
{( Jumlah TT x 365 ) (a) hari perawatan }
x 100
Jumlah semua pasienkeluar ( hidup+ mati ) ( b)
Keterangan:
BTO merupakan berapa kali satu tempat tidur ditempati pasien dalam satu
tahun.Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu (biasanya per
tahun).Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur
RS.Usahakan BTO lebih besar dari 40.
Keterangan:
Keterangan:
PEMBAHASAN
2 TOI
2.63 1.8 3.97 8.4 2.8 Naik
3 BTO
33.64 33.5 30.2 97.34 32.45 Turun
4 ALOS
7.55 7.68 7.58 22.81 7.6 Turun
SARAN:
Walaupun pasien banyak dari kalangan miskin, mereka harus tetap
mendapatkan pelayanan yang sama dengan pasien lainnya. Karena sudah ada
kebijakan dari Pemerintah berupa JAMKESMAS.
Cakupan Jumlah Pasien Rawat Inap Per Kelas Perawatan Graha Amerta
RSUD Dr. Soetomo Tahun 2006 2008
Kelas Tahun
2006 2007 2008
No Perawata Jumlah Rerata Trend
n
1 VVIP 1924 2273 2629 6826 2275 Naik
2 VIP 5436 5449 5522 16407 5469 Naik
3 Utma I 14493 15567 17061 47121 15707 Naik
4 Utama II 6982 7457 7310 21749 7249 Naik
5 Utama III 7772 8079 7490 23341 7780 Turun
Jumlah 36607 38825 40012 115444 38481 Naik
Sumber : Laporan Graha Amerta Tahun 2008
ANALISA:
Graha Amerta merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di RSU Dr.
Soetomo untuk masyarakat yang menginginkan kepuasan tersendiri (customized
service). Merupakan pengembangan dari Paviliun RSU Dr. Soetomo yang
dikelola secara profesional dan dilengkapi dengan peralatan medis, penunjang
medis yang mutakhir, memiliki fasilitas medis yang siap selama 24 jam dalam
menerima pasien dan melakukan tindakan medis. Dari tabel di atas selama tiga
tahun pertumbuhan jumlah pasien rawat inap mengalami kenaikan ( 3.97 %).
Jumlah pasien rawat inap yang dirawat di Graha Amerta terbanyak pada kelas
perawatan utama I (40.81%).
SARAN:
Mempertahankan layanan secara profesional dan di lengkapi dengan alat
penunjang medis yang mutakhir.
Cakupan Penggunaan Obat Non Generik Per Unit Kerja Di RSUD Dr.
Soetomo Tahun 2006 2008
No Unit Penggunaan Obat/ Tahun Jumlah Rerata Trend
2006 2007 2008
. Kerja
1. Rawat
Jalan
A Jumlah 19295 334809 354455 882215 294071 Naik
Resep 1
(R/)
B Jumlah 75615 96370 294611 466596 155532 Naik
Lbr R/
C Jumlah 82085 1033889 999387 2854128 9513760 Naik
Obat 07 7 8 2
2 Rawat
Darurat
A Jumlah 20952 201586 120993 532100 177366 Turun
Resep 1
(R/)
B Jumlah 43739 83260 73644 200643 66881 Naik
lbr R/
C Jumlah 21331 1381021 117465 4688814 1562938 turun
Obat 41 2
3. Rawat
Inap
A Jumlah 45496 534712 663902 1653575 551191 Naik
Resep 1
(R/)
B Jumlah 24578 388248 420131 1054160 351386 Naik
Lbr R/ 1
C Jumlah 29755 4024897 520149 1220193 1220193 Naik
Obat 45 7 9 9
Sumber : Laporan Tahunan Sub Bag Rekam Medik tahun 2008
Dari kedua tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penggunaan obat non
generik jauh lebih banyak dari obat generik, baik di IRD, IRJ maupun di IRNA.
Jumlah rerata pasien rawat inap selama tiga tahun yang mendapatkan
pelayanan gizi (diet/makanan) mengalami penurunan sebesar 7.72 % terutama
kelas II dan III. Pelayanan gizi pasien kelas I mengalami kenaikan pertumbuhan
2.45%. selama tiga tahun mengalami penurunan.
3.4 PELAYANAN KESEHATAN BERDASAR ASAL DOMISILI PASIEN.
Asal domisili pasien juga menggambarkan asal rujukan (pola rujukan) di RSU Dr
Soetomo. Tabel berikut menggambarkan karakteristik tersebut.
4.2 SARAN
Menurut kami saran untuk untuk Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya ialah
lebih meningkatkan lagi kinerja dari tiap tiap pegawai agar pasien atau konsumen
lebih puas lagi terhadap pelayanan yang ada di Rumah Sakit tersebut. Sehingga
citra Rumah Sakit dr. Soetomo lebih terkenal lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.dinus.ac.id/7900/1/jurnal_12997.pdf
2. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9.%20Budi%20Eko
%20S._JAKIv1n1.pdf
3. http://core.ac.uk/download/pdf/11715916.pdf
4. http://fkep-
james.weebly.com/uploads/1/2/7/6/12761858/penghitungan_efisi
ensi.pdf
5. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-
lain/glosarium-2006.pdf
6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32843/3/Chapter%20II.pdf
7. http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/318
8. http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/download/39/25.
9. http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=131535&val=5018&title=TINGKAT%20PEMANFAATAN
%20TEMPAT%20TIDUR%20PADA%20RUMAH%20SAKIT%20UMUM
%20DAERAH
10.http://publikasi.uniska-
kediri.ac.id/data/uniska/Fokari/fokarivol1no1juli2012/fokari-
vol1no1juli2012-01.%20Yusuf%20Aditya%20Rahman.pdf