You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul


Makalah ini berjudul Iman Kepada Kitab Kitab Allah Swt. Adapun yang
menjadi masalah penulis dalam memilih judul ini adalah sudah ditentukan oleh
Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt berarti menyakini
adanya kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi untuk disampaikan
kepada Umat Manusia. Maka dari itu kita harus wajib berpedoman kepada kitab-
kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan rasul-Nya supaya untuk
mendapatakan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh karena itu di dalam
pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah Iman Kepada
Kitab-Kitab Allah Swt.

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun yang menjadi tujuan dari pada pembuatan makalah yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang
diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2. Untuk menambah wawasan dan mengetahui betapa wajibnya kita percaya
kepada kitab-kitab Allah.

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah melalui pendekatan
keperpustakaan sebagai upaya pemantapan naskah penulis makalah.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah :
Kata Pengantar Yang memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang telah
memberi motivasi
Daftar isi Yang meliputi rangkuman pokok bahasan yang diuraikan dalam makalah
ini.
Bab I Pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, alasan pemilihan
judul, tujuan pembuatan makalah, pembahasan masalah, metode penulisan dan
sistematika penulisan
Bab II Studi tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt yang meliputi : Pengertian
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT, Macam-macam Kitab Allah, Kitab dan Suhuf,
Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt, Perilaku orang yang beriman kepada
Kitab-kitab Allah Swt, dan Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah.
Bab III Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT.

Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang
berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing.
Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah
SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para
Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Pengertian iman menurut bahasa adalah percaya dan membenarkan.Iman menurut
istilah adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati,diucapkan
dengan lisan,dan diamalkan dengan perbuatan.
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang diturunkan-Nya kepada para
Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi pedoman hidup bagi
umatnya.
Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ke tiga.Dengan
demikian orang yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat dikatakan
sebagai orang yang beriman, bahkan bisa dikatakan murtad.
Firman Allah swt :

Artinya :
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan
Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan
di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. (QS. Al-Baqarah :
213)

Ayat di atas mengandung penjelasan sebagai berikut :


1. Allah telah benar-benar menurunkan kitab-kitab kepada para nabi.
2. Dengan kitab-kitab itu Allah memberi kabar gembira dan peringatan
3. Tujuan diturunkannya kitab-kitab agar menjadi petunjuk dan pedoman hidup.

B. Macam-macam Kitab Allah


Menurut bahasa, kata kitab memiliki dua pengertian, pertama berarti perintah.
Kedua berarti tulisan di atas kertas. Yang dimaksud kitab Allah adalah wahyu yang
diturunkan kepada para nabi dan rasul berisi pedoman hidup bagi umatnya dan
telah dibukukan.
Kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada empat, yaitu :
1. Kitab taurat, diturunkan kepada Nabi Musa As sebagai pedoman dan petunjuk
bagi Bani Israil. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :

Artinya :
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israel (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong
selain Aku, (QS. Al-Israa : 2)
2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud As untuk disampaikan dan dijadikan
sebagai pedoman hidup bagi umat Yahudi. Firman Allah :

Artinya :
.... dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud (QS> Al-Israa : 55)
3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As sebagai petunjuk dan tuntunan bagi
Bani Israil. Allah berfirman :

Artinya :
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Qs. Al-
Maidah : 46)
4. Kitab Al-Quran, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab.
Allah berfirman :

Artinya :
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab,
agar kamu memahaminya. (Qs. Yusuf : 2)

Al-Quran sebagai kitab suci terakhir isinya meliputi seluruh kitab-kitab terdahulu
dan melengkapi aturan-aturan yang belum ada. Pada dasarnya kitab-kitab Allah itu
mengandung ajaran-ajaran yang sama, yaitu tentang tauhid atau mengesakan
Allah.

C. Kitab dan Suhuf


Yang dimaksud kitab ialah kumulan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada rasul-
Nya. Wahyu itu dicatat dalam lembaran-lebaran kertas. Lembaran-lembaran itu
kemudian disatukan menjado ancaman buku besar dan disusun secara sistematis
sesuai petunjuk rasul sendiri. Kumpulan lembaran-lembaran ang sudah berwujud
buku itu lazimnya disebut sebagai kitab.
Kitab yang diturunkan Allah Swt ada empat. Keempat kitab Allah Swt itu adalah
Taurat, zabur, injil dan Al-Quran. Kitab-kitab itu memiliki kesamaan dan perbedaan.
Persamaannya ialah semua kitab itu menganjurkan keesaan Allah Swt. Sehingga
agama-agama sebelum islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid, yakni
agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah Swt. Perbedaannya terletak pada
sifatnya. Kitab-kitab sebelum al-quran bersifat local dan ajaran-ajarannya
sederhana, sedangkan Al-Quran bersifat universal dan abadi sepanjang masa serta
lebih luas ajarannya.
Adapun yang dimaksud suhuf adalah lembaran-lembaran yang berisi kumpulan
wahyu Allah Swt. Yang diberikan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat
manusia. Dengan demikian, juga kita bandingkan dengan kitab, suhuf relatif lebih
sedikit dari pada kitab. Beberapa suhuf dikumpulkan sehingga menjadio sebuah
kitab.
Allah Swt berfirman sebagai berikut :

Artinya :
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. Al-Alaa : 18-19)

D. Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.


Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai petunjuk hidup. Manusia
hidup di dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah. Petunjuk yang
diperlukan harus mempunyai kualitas yang tinggi melebihi petunjuk yang dapat
membimbing manusia kearah tujuan hidup hanyalah kitab suci yang telah
diwahyukan Allah Swt kepada para rasul-Nya.
Di dalam Surat Az-Zirat ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan oleh
Allah Swt tidak lain hanyalah agar menghambakan diri kepada-Nya. Sementara itu,
di dalam Surat Al-Baqarah ayat 30 dinyatakan oleh Allah Swt bahwa manusia
diciptakan Allah sebagai khalifah di dunia dalam rangka menghambakan diri
kepada-Nya.
Kehidupan manusia di bumi tidak lepas dari permasalahan yang sulit dipecahkan.
Permasalahan hidup kian bertambah banyak sehingga manusia sering lupa dari
tugas hidupnya sebagai hamba Allah Swt. Yang harus selalu menghambakan diri
kepada-Nya.

E. Perilaku orang yang beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt.


Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai berikut :
1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki
kedudukan di atas segala kitab yang lain.
2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain
yang meremehkannya.
3. Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk yang ada di dalam, baik
dengan membaca sendiri maupun menhadiri majlis taklim.
4. Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
5. Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik
di lingkungan keluarga sendirimaupun masyarakat
6. Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid.
7. Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.

F. Cara beriman kepada Kitab-Kitab Allah


Beriman kepada kitab-kitab Allah ada dua cara, yaitu :
1. Beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran
a. Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah, bukan karangan para
rasul
b. Meyakini kebenaran isinya
2. Beriman kepada Al-Quran
a. Meyakini bahwa Al-Quran itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan Nabi
Muhammad Saw
b. Meyakini bahwa isi Al-Quran dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan
sedikitpun
c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Quran
d. Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Quran dan kepada Al-
Quran sendiri disebabkan :
1. Masa berlakunya kitab-kitab sebelum Al-Quran sudah selesai
2. Kitab-kitab sebelum Al-Quran terlalu terbatas pada satu umat saja
3. Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Quran telah termuat dalam Al-
Quran

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
1. Kebersihan dan kesucian dari najis kita sucikan dengan mandi, wudhu dan
bertayamum
2. Dengan mandi dapat menghilangkan kotoran kotoran yang melekat pada tubuh
manusia
3. Bersuci mendidik menusia berakhlak, sebab kebiasaan hidup akan mendorong
seseorang menjauhi hal-hal yang menimbulkan perbuatan kotor.

B. Saran
Dari sumber yang diperoleh akhirnya penulis ingin menyampaikan saran kepada
pembaca bila akan menyampaikan :
1. Kita harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan tidak
akan keliru
2. Saat menyampaikan kita harus tahu banyak tentang bersuci dalam ajaran islam.

Iman kepada kitab-kitab Allah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sesungguhnya Allah Taala itu mempunyai beberapa ajaran dan wasiat yang diwahyukan

kepada para rasul dan nabi-Nya. Diantara wasiat-wasiat itu ada yang dicatatkan dalam kitab dan

diantranya ada yang tidak dapat kita ketahui sama seklai. Tetapi yang jelas ialah bahwa setiap

nabi itu pasti mendapatkan risalat yang wajib disampaikan kepada umat dan kaumnya.

Adapun pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini

sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul

yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Quran

disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi

Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Quran kepada nabi Muhammad SAW.

Berdasar pada latar belakang inilah, disini penulis akan sedikit menguraikan secara

ringkas dan rinci mengenai polemik permaslahan yang menjadi bahasan kali ini yakni

mengetahui pengertian kitab Allah SWT, macam-macam kitab serta keutamaan Al-Quran.

B. Permasalahan

Berpijak dari latar belakang di atas maka perumusan permasalahan yang akan penulis uraikan di

dalam penulisan makalah ini yatitu :

1. Pengertian Kitab-Kitab Allah

2. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

3. Kitab sebagai Wahyu

4. Al-Quran sebagai Kitab Suci

5. Fungsi Al-Quran terhadap Kitab-Kitab Allah Sebelumnya


6. Perbedaan antara iman kepada kitab Al-Quran dan kitab suci lainnya.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

a. Untuk mengetahui lebih luas tentang Kitab-Kitab Allah


b. Untuk memperoleh informasi tentang Kitab-Kitab Allah
c. Untuk mengetahui perbedaan antara iman kepada kitab Al-Quran dan kitab suci lainnya.

2. Manfaat Penelitian.

a. Sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi pendidikan melalui bahasa ilmiah.

b. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Aqidah Akhlak pada jurusan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Bimbingan Konseling di STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Lampung.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Kitab Allah


Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya

tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang

terkumpul menjadi satu bentuk buku.

Adapun kitab-kitab yang tercatat pada al-Quran adalah:

a. Kitab Taurat yang diturunkan pada Nabi Musa a.s.

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s yang berbahasa Ibrani yang artinya

Syariah, dalam bahasa Indonesia artinya peraturan. Isi Kitab Taurat adalah keyakinan

untuk menyembah kepada Allah SWT. serta larangan menyembah berhala. Beberapa

hukum agama menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW, sebagai rasul

terakhir. Beberapa hukum agama dalam Kitab Taurat tersebut tidak berlaku lagi setelah

diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab Taurat berisi petunjuk

kebenaran yang dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan perkara yang dihadapi

oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu

petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain

Aku. (QS. Al-Isra':2)

b. Kitab Zabur yang diturunkan pada Nabi Daud a.s.

Zabur artinya tulisan. Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud a.s. Kitab yang diberikan

kepada Nabi Daud a.s berbahasa Qibti. Kitab Zabur berisi tentang beberapa zikir,
pengajaran, dan hikmah. Isi Kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu dari Allah dan

berlaku pada umat Bani Israil. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan

Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain),

dan kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. Al-Isra':55).

c. Kitab Injil kepada Nabi Isa a.s.

Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa a.s putra Maryam. Kitab injil berbahasa Yunani

yang dalam bahasa Arabnya berarti Albisyarah atau kabar gembira. Kitab Injil

diturunkan sebagai pedoman untuk menyatakan keyakinan terhadap Allah SWT. Kitab

Injil berisi tentang keterangan dan ajaran-ajaran yang membenarkan atau memperkuat

ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat dan Zabur. Hal ini

sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,

membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan

kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang

menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan

menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Maidah:

46).

d. Kitab Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.


Pedoman umat Islam adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan petunjuk untuk orang

yang bertakwa atau hudal lil muttaqin. Al-Qur'an adalah Kitab suci terakhir yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an adalah Kitab suci yang berbahasa

Arab. Hal ini sesuai firman Allah swt. sebagai berikut :

Dan Demikianlah kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan kami Telah

menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar

mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (QS.

Thaha: 113)

2. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2002 ) di sebutkan bahwa kata Iman berarti

keyakinan atau kepercayaan kepada allah, rasul, nabi, kitab dan sebagainya.

Jadi , Iman kepada kitab-kitab allah berarti mempercayai dan menyakini dengan

sepenuh hati bahwa allah swt menurunkan kitab kepada rasulnya sebagai pedoman

hidup yang di turunkan melalui malaikat jibril kepada para rasulnya untuk pedoman

hidup manusia.

Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu dasar atau pondasi bagi orang

Islam karena ia termasuk dalam rukun Iman yang ketiga. Orang yang tidak beriman

kepada kitab-kitab Allah SWT tidak dapat dikatakan sebagai orang yang beriman

bahkan bisa dikatakan Murtad, firman Allah SWT :


Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah

mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama

mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara

yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang

Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka

keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah

memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang

mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk

orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

( QS. Al-Baqarah : 213 ).

3. Kitab sebagai Wahyu

Pada dasarnya kitab-kitab suci yang telah diturunkan kepada para nabi itu merupakan

wahyu dari Allah swt., bukan karangan manusia ataupun bukan karangan bangsa Arab,

bukan pula karangan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., maka

sesungguhnya Al-Quran itu adalah firman Allah, kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi

orang yang membawanya.

Kitab-kitab suci yang ada dari kitab terdahulu yakni Kitab Taurat yang di turunkan

kepada Nabi Musa, a.s., hingga Kitab Al-Quran yang di turunkan kepada Nabi

Muhammad saw. memuat tentang beberapa hal, yakni:


Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT., Malaikat,

Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.

Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk

memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari

perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).

Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan

dan tindakan manusia.

4. Al- Quran sebagai Kitab Suci

Al-Quran atau Quran (bahasa Arab: al-Qurn) ialah kitab suci bagi umat Islam.

Menurut ajaran Islam, al-Quran ialah wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi

Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. melalui perantaraan malaikat Jibril yang

sampai ke zaman sekarang secara mutawatir. Perihal diturunkan al-Quran mempunyai

kaitan rapat dengan Lailatul Qadar. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad

secara beransur-ansur dalam 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun, 13 tahun di

Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Menurut penghitungan para ahli bahwa Al-Qur'an itu terdiri dari 114 surat (86 surat

Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz, 60 hizb, 554 ruku', Sedangkan menurut Ibnu

Abbas RA., Al-Qur'an terdiri dari 6.616 ayat, 77.934 kata dan 323.671 huruf. Dalam

salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Quran), dan kamilah yang

akan menjaganya. (QS. Al-Hijr 15:9).

Al- Quran merupakan mujizat terbesar yang dimiliki Nabi Muhammad saw. Yang

merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh manusia sampai akhir zaman. Al-

quran memiliki nama-nama yang lain yang terdapat didalam Al-quran diantaranya :

n bisa juga disebut Adzikru artinya : Mengingat

n bisa juga disebut Al furqon artinya : Pembeda

n bisa juga disebut Al kitab artinya : Tulisan

n bisa juga disebut Al Huda artinya : Petunjuk

Sebagai kitab Allah yang terakhir Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan, antara

lain sebagai berikut:

a) Berlaku umum untuk seluruh umat manusia di manapun dan kapan mereka berada

sampai akhir zaman nanti.

b) Ajaran Al-Quran mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia.

c) Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan,

penguranga dan pemalsuan.

d) Allah swt menjadikan Al-Quran mudah untuk dipaham, dihafal dan diamalkan.
e) Al-Quran berfungsi sebagai nasikh, muhaimin dan mushaddiq tehadap kitab-kitab

suci sebelumnya.

f) Al-Quran berfungsi sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad saw.

5. Fungsi Al-Quran terhadap Kitab-Kitab Allah Sebelumnya

Dalam hubungannya dengan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelumnya, maka

Al-Quran berfungsi sebagai:

a. Nasikh, baik lafazt maupun hukum, terhadap kitab-kitab sebelumnya. Artinya semua

kitab suci terdahulu dinyatakan tidak lagi berlaku. Satu-satunya yang wajib diikuti dan

dilaksanakan petunjuknya hanyalah Al-Quran. Hal disebabkan dua hal :pertama, karena

kitab-kitab suci terdahulu itu tidak ada lagi yang utuh dan asli seperti waktu baru di

turunkan;kedua, karena kitab-kitab tersebut berlaku untuk umat dan masa tertentu saja.

Dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Al-Quran adalah nasikh tehadap kitab-kitab

suci sebelum adalah perintah Allah swt terhadap Nabi Muhammad saw untuk

memberlakukan seuruh Al-Quran terhadap umat manusia termasuk para ahlul kitab.

b. Muhaimin atau batu ujian terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya. Artinya Al-

Quran lah yang jadi korektor terhadap perubahan yang terjadi pada kitab-kitab

sebelumnya. Dengan demikan Al-Quranlah satu-satunya yang dijadikan pegangan. Apa

yang dibenarkan dan ditetapkan oleh Al-Quran itu lah yang benar dan harus diikuti. Dan
jika terdapat perbedaan / pertentangan antara Al-Quran dengan isi kitab-

kitabsebelumnya maka Al-Quran lah yang benar dan harus diikuti.

c. Mushaddiq, mengutakan kebenaran-kebenaran pada kitab-kitab Allah sebelumnya,

seperti Taurat dan Injil yang membawakan petunjuk Allah dan cahaya kebenaran.

6. Perbedaan Iman Kepada Al-Quran dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Suci Lainnya

Seorang muslim wajib mengimani semua kitab kitab suci yang telah diturunkan oleh

Allah swt kepada para nabi dan Rasul-nya, baik yang disebutkan nama dan kepada

siapa diturnkan maupun yang tidak disebutkan. Allah berfirman :

Wahai orang orang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-nya dan

kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-nya serta kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat malaikat-nya, kitab

kitab-nya, Rasul rasul-nya dan hari kemudian, maka sesunggunya orang itu telah

sesat sejauh-jauhnya.(An-Nisa:136)

Akan tetapi tentu ada perbedaan konsekuensi keimanan antara iman kepada Al-Quran

dan iman kepada kitab suci sebelumnya. Apabila terhadap kitab suci sebelumnya

seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban mengimani keberadaan dan

kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan

kandungnya karena kitab kitab suci tersebut berlaku untuk umat masa tertentu yang
telah berakhir dengan kedatangan kitab suci yang terakhir Al-quran. Jika ada hal hal

yang sama yang masih berlaku dan diamalkan, itu hanyalah semata- mata karena di

perintahkan oleh Al-quran bukan karena ada pada kitab suci sebelumnya. Sedangkan

iman kepada Al-quran membawa konsekuensi yang lebih luas seperti mempelajarinya

mengamalkan dan mendakwahkannya serta membelanya dari serangan musuh

musuh Islam.

Untuk lebih jelasnya kewajiban seorang muslim terhadap Al-quran sebagai berikut:

a. Mengimani bahwa Al-quran adalah kitab Allah yang terakhir yang berfungsi sebagai

Nasikh, Muhaimin dan Mushaddiq bagi kitab kitab suci sebelumnya; mukjizat bagi

kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW; Hudan bagi kehidupan umat manusia

sampai akhir zaman; dan fungsi fungsi lainnya (Al-Maidah 5: 48; Al-Baqarah 2: 185).

b. Mempelajari Al-quran baik cara membacanya (ilmu tajwid dan qiraan), makna dan

taksirnya (iarjamah dan tafsir Al-quran) maupun ilmu ilmu lain yang berhubungan

dengan Al-quran seperti ulumul Quran, hadits, ushulul fiqhi, fiqh, dan lain lain

(Muhammad 47: 24, AT-Taubah 9: 122).Membaca Al-quran sebanyak dan sebaik

mungkin (Al-Muzammil 73: 4, 20).

c. Mengamalkan ajaran Al-quran dalam seluruh kehidupannya, baik kehidupan pribadi,

berkeluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan Internasional. Baik aspek

ekonomi, politik, hokum, budaya, pendidikan maupun aspek hidup lainnya (Al-Araf 7: 3,

Al-Jatsiyah 45: 7-8, An-Nur 24: 51,m Al-Baqarah 2: 208).


d. Mengajarkan Al-quran kepada orang lain sehingga mereka dapat membaca,

memahami dan mengamalkannya (Ali-Imran 3: 110, Ali-Imran 3: 104, An-Nahl 6: 125,

Ali-Imran 3: 79, HR Bukhari: sebaik-baik orang diantara kamu ialah mempelajari Al-

quran dan mengajarkannya.).

7. Hikmah Beriman Kepada Kitab-kitab Suci

a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia
yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab
Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.

b. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena


dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-
Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.

c. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi


tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan
sesuai dengan perkembangan zaman.

d. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada
kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain.
Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.

B. Pembahasan

Dalam Al- Quran di sebutkan bahwa terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat yang

diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil

kepada Nabi Isa as, dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. Kitab-kitab suci yang

telah diturunkan kepada para nabi itu merupakan wahyu dari Allah swt., bukan

karangan manusia ataupun bukan karangan bangsa Arab, bukan pula karangan Nabi

Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., maka sesungguhnya Al-Quran itu adalah


firman Allah, kalamullah, yang menjadi mukjizat bagi orang yang membawanya. Oleh

karena itu, kita harus beriman kepada kitab-kitab Allah tersebut. Percaya kepada wahyu

yang di turunkan Allah, berarti tidak hanya percaya kepada al-quran, tetapi juga percaya

kepada segala wahyu yang di turunkan allah dalam semua masa, serta yang diturunkan

kepada tiap-tiap umat. Kitab suci Allah SWT. yang harus kita yakini dan kita ketahui,

antara lain Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, Kitab Al-Qur'an.

Terdapat perbedaan konsekuensi keimanan antara Iman kepada Al-Quran dan Iman

kepada kitab suci sebelumnya. apabila terhadap kitab suci sebelumnya, yakni kitab

taurat, kitab zabur dan kitab injil, seorang muslim hanyalah mempunyai kewajiban

mengimani keberadaan dan kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari,

mengamalkan dan mendakwahkan kandungannya karena kitab kitab suci tersebut

berlaku untuk umat masa tertentu yang telah berakhir dengan kedatangan kitab suci

yang terakhir, yakni Al-quran. Jika ada hal hal yang sama yang masih berlaku dan

diamalkan, itu hanyalah semata- mata karena di perintahkan oleh Al-quran bukan

karena ada pada kitab suci sebelumnya. Sedangkan Iman kepada Al-quran membawa

konsekuensi yang lebih luas seperti mempelajarinya, mengamalkan dan

mendakwahkannya serta membelanya dari serangan musuh musuh Islam.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan telaah teoritis yang telah penulis lakukan, terutama pembahasan pada bab II

diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat empat buah kitab allah, yaitu Taurat yang diturunkan

kepada Nabi Musa as, Zabur yang di turunkan kepada Nabi Daud as, Injil kepada Nabi Isa as,

dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw. Kitab-kitab suci yang ada dari kitab terdahulu

yakni Kitab Taurat yang di turunkan kepada Nabi Musa, a.s., hingga Kitab Al-Quran yang di

turunkan kepada Nabi Muhammad saw. memuat tentang beberapa hal, yakni:
Hukum I'tiqodiyah; hukum tentang keyakinan
Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq
Hukum 'Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan
Mengenai cara mengimani kitab Al-Quran dengan kitab-kitab sebelum Al-Quran, memiliki

perbedaan dalam hal mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan ajarannya kepada

umatnya. Sebab masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Quran yakni kitab Taurat, kitab Zabur dan

kitab Injil telah berakhir dan muncul lah Al-Quran sebagai penyempurnanya, maka kita sebagai

umat muslim hanya wajib mengetahui kitab-kitab sebelum Al-Quran saja bukan mempelajari,

mengamalkan dan mendakwahkan ajarannya.


B. Saran-saran
Bertolak dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
- Diharapkan kepada para umat muslim mempelajari dan mengamalkan isi kandungan dari Al-

Quran tersebut.
- Diharapkan kepada pendidik dan orang tua dapat menjadi suri tauladan yang baik untuk anak-

anaknya melalui kegiatan keagamaannya yang positif.


- Sebaiknya orang tua memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang baik dan serta pemahaman

agama yang kuat agar anak tidak terjerat kedalam gaya hidup yang salah.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ibrahimz.net/kitab-kitab-allah-dan-rasul-yang-menerim.xhtml diakses 08 Maret 2013


http://nusantara3008.blogspot.com/2012/03/kitab-allah-swt.html diakses tanggal 07 Maret 2013
http://dakwahsyariah.blogspot.com/2011/06/al-quran-adalah-wahyu-dari-allah.html diakses tanggal 02

Maret 2013

You might also like