You are on page 1of 18

BAB I

PARAGRAF
A. Paragraf
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan
pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan
yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh
beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah
paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
b. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu (1) transisi, (2)
kalimat topik, (3) kalimat pengem-bang, dan (4) kalimat penegas. Keempat unsur ini tampil
secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan
mungkin empat unsur.
5. Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur
paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

BAB II
SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran (paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan kalimat topik,
Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5. Pola Sususnan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu
kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain (1) pola runtunan waktu, (2) pola uraian sebab akibat, (3)
pola perbandingan dan pertentangan, (4) pola analogi, (5) pola daftar, dan (6) pola lain
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan
ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya
peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian
berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan
pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

3. Umum Khusus dan Khusus Umum


Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf
deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan Dan Saran
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat member
kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi
kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menamba Cakrawa dan pemikiran dan
berbahasa yang lusa.
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran Allah SWT, atas karunia dan Hidayah-nya penulis bias
menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini yang berjudul Paragraf dengan baik.
Sholawat dan salam tidak lupa kita sanjungkan kepada junjungannya kita Nabi besar
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman Jahiliyah menuju ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini AMIN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah masih banyak terdapat
kesalahan dankekurangan maka kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah
ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................ I
KATA PENGANTAR.......................................................................... II
DAFTAR ISI......................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. PARAGRAF ............................................................................. 1
1. Posisi Paragraf....................................................................... 1
2. Batas Paragraf ..................................................................... 1
3. Kegunaan Paragraf .............................................................. 2
4. Unsure Paragraf ................................................................... 2
5. Struktur Paragraf ................................................................. 2
BAB II SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1. Kesatuan ............................................................................... 4
2. Kepaduan ............................................................................. 4
3. Kelengkapan ......................................................................... 4
4. Panjang Paragraf .................................................................. 4
5. Pola Susunan Paragraf........................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................ 7

Jenis jenis Paragraf dan Contohnya


Diposkan pada: December 30, 2013 Oleh: Chy Rohmanah Pada Kategori: Edukasi
Advertisement
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah
karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam
paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf deskripsi
3. Paragraf eksposisi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang
kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki
fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan
paragraf-paragraf tersebut.

Jenis jenis Paragraf


Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat
topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, berikut ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis
:

Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk
menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini.
Ciri ciri paragraf argumentasi meliputi :

Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah


Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain,
bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar
dan sebagainya
Terdapat kesimpulan di akhir paragraf
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga
para pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya
adalah untuk merasakan sendiri dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat
berupa orang, benda, atau tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut
Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori,
teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan.
Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi :

Mengandung informasi di dalamnya


Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
Berdasarkan fakta
Tidak bermaksud mempengaruhi
Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca
agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang
disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :

Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita


Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
Digunakan dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi
(biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).

Jenis jenis Paragraf dan Contohnya


1. Contoh paragraf argumentasi
Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang
terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap
pabrik dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup
besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat

2. Contoh paragraf deskripsi


Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang
membuat kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya
dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal

3. Contoh paragraf eksposisi


Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini
belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami
kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul
dan Muntilan..

4. Contoh paragraf persuasif


Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan
lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada
sayuran biasa..

5. Contoh paragraf narasi


Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk
menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya.
Dengan susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa
terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya..

Jenis paragraf mungkin berbeda dengan berbagai jenis pantun dari sisi penulisan dan
makna, namun secara umum karya sastra yang baik dan benar tentu menekankan
penggunaan paragraf yang sempurna.

Makalah Kalimat dan Paragraf

1. 1. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah S.W.T.


Ar Rabb semesta alam yang telah memberi petunjuk kepada penyusun
untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun maksud kami
menyusun makalah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah bahasa Indonesia. Di samping itu juga untuk menambah
wawasan dalam bahasa Indonesia dan pengetahuan di bidang bahasa
Indonesia khususnya mengenai kalimat dan paragraf tersebut, sehingga
dapat membawa manfaat bagi kita semua. Makalah ini penyusun buat
berdasarkan acuan dari berbagai sumber, baik itu buku bahasa
Indonesia maupun hasil penjelajahan dari dunia maya (internet). Tidak
kalah pentingnya ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Akhir kata, tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini.Oleh karena itu, dengan rendah hati
penyusun memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Pekanbaru, 20 Oktober 2013 Kelompok 3 ii
2. 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
.. i KATA
PENGANTAR ........... ii
DAFTAR ISI .....
........... iii BAB I
PENDAHULUAN...................... 1
1.1 LATAR
BELAKANG ...........................................................................1 1.2
RUMUSAN MASALAH,......................................................................1
1.3
TUJUAN................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN KALIMAT DAN PARAGRAF.................................. 3
2.2 POLA DASAR KALIMAT...................................................................4
2.3 JENIS KALIMAT DAN PARAGRAF.................................................7
2.4KALIMAT EFEKTIF..................................................................11
2.5 STRUKTUR
PARGRAF.................................................................11 2.6 SYARAT-
SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF.......................12 BAB III
PENUTUP............................................................................................. 17
3.1KESIMPULAN ...................................................................................1
7 DAFTAR PUSTAKA iii
3. 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kalimat merupakan
faktor utama dalam kajian bahasa.Hal ini disebabkan karena dengan
perantara kalimatlah seseorang baru dapat menyampaikan maksudnya
secara lengkap dan jelas.Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal
sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya, tidak) dan
frase atau kelompok kata (misalnya, tidak tahu).Kata dan frase tidak
dapat mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, jika
kata dan frase itu sedang berperan sebagai kalimat minor.Untuk dapat
berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar
kalimat. Pada dewasa ini orang tidak tahu cara membedakan antara
kata, frase, dan kalimat. Tidak hanya kalimat, pada umumnya para
mahasiswa kurang memahami pengetahuan dalam menulis
paragraf.Kelemahan seperti ini sering dijumpai pada karangan yang
terdiri dari rangkaian paragraf baik dalam penulisan makalah, skripsi,
ataupun tesis.Oleh karena itu, kami menyajikan makalah ini, agar para
mahasiswa mampu mengembangkan penulisan kalimat dan paragraf
secara baik dan benar.Dan tidak terjadi kesalahan dalam penulisan
karya ilmiah.Semoga makalah yang disajikan penyusun dapat
membantu para pembaca. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar
belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah 1.
Apa itu kalimat dan paragraf? 2. Apa saja pola dasar kalimat ? 3. Apa
saja syarat-syarat serta struktur paragraf ? 4. Apa saja jenis-jenis
kalimat dan paragraph ? 1
4. 4. 1.3 TUJUAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
tersebut , maka tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Untuk
mengetahui mengenai kalimat dan paragraf secara umum yang sering
digunakan dalam kegiatan karya tulis. 2. Untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan kalimat dan paragraf itu sendiri, mulai dari pola dasar
kalimat, syarat sebuah paragraf atau jenis-jenis paragraf. 2
5. 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN KALIMAT DAN
PARAGRAF 1. Pengertian Kalimat Ahli tata bahasa tradisional dalam
buku Chaer (1994:240) berbicara seputarpengertian kalimat bahwa ,
kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang
lengkap. Dalam tulisan latin, kalimat adalah sebuah kata atau
sekumpulan kata yang diawali huruf capital diakhiri intonansi final tanda
titik (.), tanda Tanya(?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda
koma (,), titik dua (:), titik koma, tanda pisah (-), tanda sambung (-), dan
spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.Jadi,
kesimpulannya kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih
yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. 2.
Pengertian Paragraf Paragraf disebut juga alinea.Kata tersebut
merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris
paragraf terbentuk dari kata Yunani para yang berarti sebelum dan
grafein menulis atau menggores. Sedangkan kata alinea dari bahasa
Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti mulai dari baris baru
(Adjad Sakri,1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah-pisahkan
seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin
Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa
Yunani, sebuah paragraf (paragraphos, menulis di samping atau
tertulis di samping) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan
atau ide. Jadi, paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab pada
sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan
baris baru dan kalimat yang membentuk paragraf atau alinea harus
memperlihatkan kesatuan pikiran. 3
6. 6. Selain itu, kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf atau alinea harus
saling berkaitan dan hanya membicarakan satu gagasan.Bila dalam
sebuah paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf
atau alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu
paragraf atau alinea. 2.2 POLA DASAR KALIMAT Kalimat yang kita
gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat
yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja.
Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut
kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus
didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan keterangan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat
yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami
perubahan.Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti
penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat,
objek, ataupun pelengkap.Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam
delapan tipe sebagai berikut. 1 Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat.Predikat kalimat untuk
tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata
bilangan. Misalnya: o Mereka / sedang berenang. S P (kata kerja) o
Ayahnya / guru SMA. S P (kata benda) o Gambar itu / bagus. S P (kata
sifat) o Peserta penataran ini / empat puluh orang. S P (kata bilangan) 4
7. 7. 2 Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan objek.subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa
nominal. Misalnya: Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. S P 3
O Kalimat Dasar Berpola S P Pel. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan pelengkap.Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: Anaknya / beternak / ayam. S
P 4 Kalimat Pel. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau
frasa nominal. Misalnya: Dia / mengirimi / saya / surat. S P 5 O Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena
diperlukan oleh predikat.Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya: Mereka / berasal / dari Surabaya. S P K 5
8. 8. 6 Kalimat Kalimat Dasar Berpola S P O K dasar tipe ini memiliki
unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.subjek berupa nomina
atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya: Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. S P 7 O K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.Subjek berupa nomina
atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat,
pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi.Misalnya : Ungu / bermain / musik / di atas panggung. S P
8 Pel. K Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya: Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. S P O Pel. K 6
9. 9. 2.3 JENIS KALIMAT DAN PARAGRAF 1. JENIS-JENIS KALIMAT A.
Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas
2 unsur inti pembentuk kalimat ( SP )(SPOK). Contoh : Ayah Merokok
SP Adik S Ibu S Minum Susu P O Menyimpan P Uang di O Laci K B.
Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang
mengandung 2 pola kalimat atau lebih. Contoh : Susi menulis surat
dan membaca koran Majemuk Setara Majemuk Bertingkat Kalimat
Majemuk Setara : Sisca anak baik dan pintar bapak minum teh atau
makan nasi Setara perlawanan : Dia sangat rajin tetapi adiknya
malas 7
10. 10. Kalimat Majemuk Bertingkat : adalah kalimat yang terdiri dari
perluasan kalimat tunggal sehingga membuat kalimat baru. Contoh :
Mereka sudah mengetahui hal itu, bahwa saya yang mengambilnya
yang bergaris bawah adalah anak kalimat. C. Kalimat Mayor dan Minor
Kalimat Mayor kalimat mayor mengandung 2 inti contoh : amir
mengambil buku itu kiki pergi ke bandung Kalimat Minor kalimat
minor mengandung 1 unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam ! ,
sudah siap ! , Pergi !, yang baru ! 2. JENIS-JENIS PARAGRAF
Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuan dan Cara Penyampaiannya
dibedakan menjadi 5 (lima) jenis yaitu Paragraf Argumentasi
(Argumentatif), Paragraf Eksposisi, Paragraf Deskripsi (Deskriptif),
Paragraf Persuasi (Persuasif) dan paragraf Narasi. Berikut akan
dijelaskan dengan lebih rinci: A.Paragraf Argumentasi Paragraf
Argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti
alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca. 8
11. 11. Ciri Ciri Paragraf Argumentasi : Bersifat nonfiksi /ilmiah.
Bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan
merupakan kebenaran. Dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel,
gambar dll. Ditutup dengan kesimpulan. B.Paragraf Eksposisi Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan
menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca
mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang. Ciri Ciri Paragraf Eksposisi:
bersifat nonfiksi/ilmiah bertujuan menjelaskan/memaparkan
berdasarkan fakta tidak bermaksud mempengaruhi C. Paragraf
Deskripsi / Deskriptif Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang
melukiskan atau menggambar-kan sesuatu dengan tujuan agar
pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan
sendiri semua yang ditulis oleh penulis. 9
12. 12. Ciri Ciri Paragraf Deskripsi : Menggambar-kan /melukiskan
objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll) Bertujuan agar
pembaca seolah-olah melihat sendiri objek D. Paragraf Persuasi /
Persuasif Paragraf Persuasi adalah paragraf yang bertujuan
meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar
melaksanakan /menerima keinginan penulis. Ciri Ciri Paragraf
Persuasi : Ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca.
Bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca.
Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti
(kesan) kepada pembaca. E. Paragraf Narasi Paragraf Narasi adalah
suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang
disusun menurut urutan waktu terjadinya Ciri Ciri Paragraf Narasi :
Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan.
Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa. Tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi ( cerpen, novel,roman) tetapi juga terdapat
dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,
sejarah,riwayat perjalanan 10
13. 13. 2.4KALIMAT EFEKTIF PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula.Efektif dalam hal ini adalah
ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau
pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara
secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud
oleh penulis atau pembicaranya. 2.5 STRUKTUR PARGRAF Kalimat-
kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat
utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik
atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat
awal suatu paragraf.Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan
sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung
kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik
adalah: 1.Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau
diuraikan lebih lanjut 2.Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri 3.Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan
dengan kalimat lain 4.Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan
frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah: 1.(dari segi arti) sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri 2.Arti kalimat
kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam paragraph 11
14. 14. 3.Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung dan frasa transisi 4.Isinya berupa rincian, keterangan, contoh,
dan data lain yang mendukung kalimat topik Kalimat-kalimat penjelas
atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topikdengan
empat cara, yaitu: 1.Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran
utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang
bersamaan maknanya (sinonimnya). 2.Dengan pembedaan, yaitu
dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan
menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3.Dengan
contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang
dinyatakan dalam kalimat topik. 4.Dengan pembenaran, yaitu dengan
menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya
kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata karena, sebab. 2.6
SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF Suatu paragraf/alinea
dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan gagasan yang
didukungnya apabila paragraf/alinea itu lengkap, artinya mngandung
pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas. Di samping itu sama halnya
dengan kalimat, paragraf/alinea harus memenuhi persyaratan tertentu.
(Keraf, 1980:67) Adapun syarat-syarat tersebut antara lain. 1.Kesatuan
(Unity) Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa
paragraf/alinea tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu
maksud atau sebuah tema tertentu.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa saja hanya memuat satu hal saja.Sebuah paragraf/alinea yang
mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau
beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersamasama
digerakkan untuk menunjang maksud tunggal.Maksud tungggal itulah
yang ingin disampaikan penulis dalam paragraf/alinea itu (Keraf,
1980:67). 12
15. 15. Jadi kesatuan atau unity di sini bukan berarti satu atau
singkat kalimatnya, melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam
paragraf/alinea tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.Contoh paragraf/alinea
yang memenuhi persyaratan kesatuan. Masalah mahasiswa di
Indonesia umum sekali.Mereka kebanyakan sulit untuk sepenuhnya
memusatkan perhatian pada studi mereka.Kebanyakan dari mereka
adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu.Para
mahasiswa itu pun mencari pekerjaan.Oleh karena itu selama belajar
mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi. Apabila
paragraf/alinea di atas kita analisis, akan kita temukan. Pikiran utama :
masalah umum dalam dunia mahasiswa Pikiran penjelas : sulit
memusatkan perhatian berasal dari keluarga biasa terganggu oleh
ekonomi Unsur-unsur penunjang pada paragraf/alinea di atas benar-
benar mendukung gagasan utama. Dengan perkataan lain, unsur-unsur
penunjang paragraf/alinea tersebut membentuk kesatuan ide (unity).
2.Kepaduan (Koherensi) Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah
paragraf/alinea adalah bahwa paragraf/alinea tersebut harus
mengandung koherensi atau kepaduan yang baik.Kepaduan yang baik
itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimatkalimat yang
membina paragraf/alinea tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami
tanpa kesulitan.Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran
penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau
semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya,
tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf,
1980:75). 13
16. 16. Kepaduan bergantung dari penyusunan detil-detil dan
gagasan-gagasan sekian macam sehingga pembaca dapat melihat
dengan mudah hubungan antar bgaianbagian tersebut. Jika sebuah
paragraf/alinea tidak memliki kepaduan, maka pembaca seolah-olah
hanya menghadapi suatu kelompok kalimat yang masingmasing berdiri
lepas dari yang lain, masing-masing dengan gagasannya sendiri, bukan
suatu uraian yang integral. Pendeknya sebuah paragraf/alinea yang
tidak memiliki kepaduan yang baik, akan menghadapkan pembaca
dengn loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan, menghadapkan
pembaca dengan urutan waktu dan fakta yang tidak teratur, atau
pengembangan gagasan utamanya dengan perincian yang tidak logis
dan tidak lagi berorientasi kepada pokok uatama tadi. Dengan demikian
kalimat-kalimat dalam paragraf bukanlah kalimat-kalimat yang dapat
berdiri sendiri.Kalimat-kalimat tersebut harus mempunyai hubungan
timbal balik, artinya kalimat pertama berhubungan dengan kalimat
kedua, kalimat kedua berhubungan dengan kalimat ketiga, demikian
seterusnya.Koherensi suatu paragraf dapat ditunjukkan oleh.
a.Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi
b.Penggantian kata/kelompok kata atau subtitusi c.Pengulangan
kata/kelompok kata atau transisi d.Hubungan implisit atau penghilangan
kata/kelompok kata tertentu atau ellipsis Berikut ini dikemukakan kata-
kata atau frase transisi, seperti dikemukakan oleh Keraf (1980:80-81).
a.Hubungan yang menyatakan tambah terhadap sesuatu yang telah
disebut, misalnya: lebih lagi, tambahan, lagi pula, selanjutnya, di
damping itu, akhirnya, dan sebagainya. b.Hubungan yang menyatakan
pertentangan, misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun juga, sebaliknya,
walaupun, demikian, biarpun, meskipun. c.Hubungan yang menyatakan
perbandingan, misalnya: sama halnya, seperti, dalam hal yang sama,
dalam hal yang demikian, sebagaimana. 14
17. 17. d.Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya; sebab itu,
oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, maka, akibatnya, karena itu.
e.Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: untuk maksud itu,
untuk maksud tertentu, untuk maksud tersebut, supaya. f.Hubungan
yang menyatakan singkatan, misalnya contoh intensifikasi: singkatnya,
ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, dengan kata
lain, yakni, yaitu, sesungguhnya. g.Hubungan yang menyatkn waktu,
misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah,
kemudian. h.Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di
situ, dekat, di seberang, berdekatan dengan, berdampingan dengan.
Contoh paragraf/alinea menggunakan transisi yang benar. Perkuliahan
bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat
perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah
yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang sudah
diketahui mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan
mahasiswa. Di samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa
Indonesia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-
kurangnya sudah mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas
tahun, merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia.
Akibatnya memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan
kepada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar.
Perhatikan kata atau frase transisi yang digunakan (digarisbawahi)
menatakan hubungan kalimat. Tanpa menggunakan frase transisi ini
tulisan di atas akan terpotong-potong dan hubungan antar kalimat tidak
jelas. 3.Kejelasan Suatu paragraf/alinea dikatakan lengkap, apabila
kalimat topik ditunjang oleh sejumlah kalimat penjelas.Tentang kalimat-
kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini, yaitu
pada unsur-unsur paragraf. 15
18. 18. Kalimat-kalimt penjelas penunjang utama atau penunjang
kedua harus benarbenar menjelaskan pikiran utama. Cara
mengembangkan pikiran utama menjadi paragraf serta hubungan antar
kalimat utama dengan kalimat penjelas (detil-detil penunjang) dapat
dilihat dari urutan rinciannya. Rincian itu dapat diurut secara urutan
waktu (kronologis), urutan logis, terdiri atas sebab-akibat, akibat-sebab,
umum-khusus, khusus-umum, urutan ruang (spasial), urutan proses,
contohcontoh dan dnegan detail fakta. 16
19. 19. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kalimat adalah
gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Paragraf/alinea adalah suatu bagian
dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus
dimulai dengan garis baru.Secara umum paragraf/alinea diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat.Syara-syarat
paragraf/alinea yang baik harus memiliki dua ketentuan yaitu kesatuan,
kepaduan,dan kejelasan paragraf/alinea.Paragraf/alinea dapat ditandai
dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam atau
memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya 17
20. 20. DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lamuddin .2000. Komposisi
Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta:
Mawar Gempita. Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta:
Gramedia. Sakri, A. 1992.Bangun Paragraf Bahasa Indonesia.
Bandung: ITB. Gorys Keraf., Komposisi, Jakarta : Nusa Indah. 1979
Sunarno. 2007. Paragraf Induktif. http//:sunarno5-
wordpress.com/2007/12/12/06/ paragraf-induktif/
http://kunyukbersaudara.blogspot.com/2012/11/makalah-
membacaparagraf.html/2009/10/02

You might also like