You are on page 1of 34

DIKLAT PRAJABATAN K1 & K2

Angkatan 9 Tahun 2016

MANAJEMEN ASN

Heru Utami, S.Pd


ISTILAH
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.

Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah


pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia


yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2
(Pasal 1)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN


untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
(Pasal 1)

3
MANAJEMEN PNS
Penyusunan dan Penilaian kinerja
penetapan kebutuhan
Pengadaan Penggajian dan
tunjangan
Pangkat dan jabatan Penghargaan

Pengembangan karir Disiplin

Pola karir Pemberhentian

Promosi Pensiun dan tabungan


hari tua
Mutasi Perlindungan (Pasal 55)

4
PRINSIP ASN
SEBAGAI
PROFESI
JENIS, STATUS, & KEDUDUKAN ASN
JENIS STATUS KEDUDUKAN
1.Berstatus pegawai
tetap dan Memiliki Berkedudukan
PNS NIP secara sebagai unsur
Pasal 1 butir Nasional; aparatur negara
3 & Pasal 7 2.Menduduki jabatan
pemerintahan. Melaksanakan
kebijakan yang
1. Diangkat dengan
ditetapkan oleh
PPPK perjanjian kerja
sesuai kebutuhan pimpinan
Pasal 1 instansi dan Harus bebas dari
butir 4 & ketentuan UU. pengaruh/interv
Pasal 7 2. Melaksanakan tugas ensi golongan &
pemerintahan. partai politik
JENIS HAK KEWAJIBAN
1. Gaji, tunjangan, dan Setia dan taat pada
pancasila, UUD NRI
fasilitas 1945, NKRI, dan
2. Cuti pemerintah yang sah;

PNS
3. Jaminan pensiun dan Menjaga persatuan dan
jaminan hari tua kesatuan bangsa;
Pasal 1 butir 4. Perlindungan Melaksanakan
3 & Pasal 7 kebijakan pemerintah;
5. Pengembangan Menaati ketentuan
kompetensi peraturan perundang-
undangan;
Melaksanakan tugas
1. Gaji, tunjangan, dan
PPPK fasilitas
kedinasan;
Menunjukkan integritas
Pasal 1 2. Cuti dan keteladanan;
butir 4 & 3. Perlindungan Menyimpan rahasia
Pasal 7 4. Pengembangan jabatan
Bersedia ditempatkan
kompetensi. di seluruh wilayah NKRI
FUNGSI DAN PERAN PEGAWAI ASN
Fungsi:
1. Pelaksana kebijakan
publik
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu
bangsa

Peran Pegawai ASN:


Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik KKN
DISKO
Kelompok 1 Kelompok 4
Kenaikan pangkat PNS Jabatan dalam PNS
Kelompok 2 Kelompok 5
Cuti PNS Sistem gaji dan
Kelompok 3 penghargaan
Kebijakan pembinaan PNS Kelompok 6
(Sistem karir) Sistem pemberhentian
PNS
DISKUSI KELOMPOK
Kelompok 1 Kelompok 3
Hak dan kewajiban PNS, Sistem Karir PNS
Peraturan disiplin PNS, Kelompok 4
Keanggotaan PNS sbg Sistem Penggajian dan
anggota KORPRI dan Penghargaan PNS,
dalam parpol, Sistem Diklat PNS
Kelompok 2 Kelompok 5
Manajemen ASN, Sistem Pemberhentian
Sistem Penempatan PNS
Administrator

Administrasi Pengawas

Pelaksana

Ahli Pertama

Ahli Muda
Keahlian
Ahli Madya

JABATAN ASN
Ahli Utama
Fungsional
Pemula

Terampil
Keterampilan
Mahir
Pratama
Penyelian
Pimpinan Madya
Tinggi

Utama
PENGEMBANGAN KARIER

1. Pengembangan karier PNS dilakukan


berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja,
dan kebutuhan Instansi Pemerintah.
2. Pengembangan karier PNS dilakukan dengan
mempertimbangkan integritas dan moralitas.
3. Kompetensi meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan
spesialisasi diklat teknis fungsional, dan pengalaman
bekerja secara teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat diklat
struktural atau manajemen, dan pengalaman
kepemimpinan;
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga
(Pasal 69)

memiliki wawasan kebangsaan.


12
PENGEMBANGAN KARIER

4. Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap


ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan
bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.
5. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika
agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
6. Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi.
7. Pengembangan kompetensi antara lain melalui diklat,
seminar, kursus, dan penataran.
8. Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh Pejabat
yang Berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar
dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. 13
(Pasal 69)
PENGEMBANGAN KARIER

9. Pengembangan kompetensi setiap Instansi Pemerintah


wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi
tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi masing-masing.
10.Dalam pengembangan kompetensi, PNS diberikan
kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain
di pusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu)
tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan
BKN.
11.Pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui
pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta dalam
waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN (Pasal 69)

14
Diklat

Pengem
bangan
Bintek Seminar
Kompet
ensi

Kursus
Dalam UU ASN Pasal 70 disebutkan
bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak
dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Pengembangan kompetensi
antara lain melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran. Pengembangan kompetensi
harus dievaluasi oleh Pejabat yang
Berwenang dan digunakan sebagai salah
satu dasar dalam pengangkatan jabatan
dan pengembangan karier
Prajabatan Kepempinan
Diklat
Dalam
Fungsional
Jabatan

Teknis
PENYELENGGARAAN DIKLAT
Di dalam kelas
Tatap muka langsung
Klasikal

Di alam bebas
Di tempat kerja
Nonklasikal Sistem jarak jauh
PENILAIAN KINERJA PNS

Suatu proses penilaian secara sistematis


yang dilakukan oleh pejabat penilai
terhadap SASARAN KERJA PEGAWAI
dan PERILAKU KERJA PNS
Sasaran Kerja Pegawai
(SKP)
Kegiatan tugas jabatan
Target (kuantitas, kualitas,
waktu dan biaya)

Perilaku Kerja Kinerja


Orientasi pelayanan Pegawai
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerjasama
Kepemimpinan
dahulu sekarang
1. Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 Tentang Penilaian
Prestasi Kerja PNS

2. Peraturan Kepala Badan


Kepegawaian Negara Nomor 1
Tahun 2013 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun
2011 Tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS

22
Jelas

Memiliki
Dapat
target
diukur
waktu MENYUSUN
SKP

Dapat
Relevan
dicapai
23
Alat kendali agar setiap

Penilaian
kegiatan pelaksanaan tugas
pokok oleh setiap PNS,
Prestasi selaras dengan tujuan yang
Kerja ??? telah ditetapkan dalam
RENSTRA dan RENJA
1x setahun Organisasi.
(Desember atau
Januari tahun
berikutnya)

SKP PERILAKU Penilaian


KERJA Prestasi Kerja
60% 40% PNS
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
1. Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan
PNS.
2. Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, dan resiko pekerjaan.
3. Gaji PNS yang bekerja pada pemerintah pusat
dibebankan pada APBN.
4. Gaji PNS yang bekerja pada pemerintah daerah
dibebankan pada APBD.
5. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan
fasilitas.
(Pasal 79,80)

25
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
6. Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan
tunjangan kemahalan.
7. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian
kinerja.
8. Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan
tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga yang
berlaku di daerah masing-masing.
9. Tunjangan PNS yang bekerja pada pemerintah
pusat dibebankan pada APBN.
10.Tunjangan PNS yang bekerja pada pemerintahan
daerah dibebankan pada APBD.
(Pasal 79,80)

26
GAJI
PP Nomor 11 Tahun 2003 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil.

Skala Sistem penggajian yang memberikan gaji yang sama

tunggal
kepada pegawai yang berpangkat sama dengan
tidak atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan
yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang
dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu

Skala Sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji,

ganda
bukan saja didasarkan pada pangkat tetapi juga
didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan,
prestasi kerja yang dicapai, dan beratnya tanggung
jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan
itu
DISIPLIN
Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi
disiplin PNS

Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan


disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai
upaya peningkatan disiplin.

PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi


hukuman disiplin
(Pasal 86)

28
PEMBERHENTIAN

1. PNS diberhentikan dengan hormat karena:


a. meninggal dunia;
b. atas permintaan sendiri;
c. mencapai batas usia pensiun;
d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pensiun dini; atau
e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban.
2. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan
karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
pidana yang dilakukan tidak berencana.
3. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. (Pasal 87)
29
4. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
dan UUD 1945;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan
yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau
pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik; atau
(Pasal 87)

30

d. dihukum penjara berdasarkan putusan


5. PNS diberhentikan sementara, apabila:
a. diangkat menjadi pejabat negara;
b. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga
nonstruktural; atau
c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.
6. Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan
sementara dilakukan oleh PPK
7. Batas usia pensiun yaitu:
a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat
Administrasi;
b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi;
c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan bagi Pejabat Fungsional. (Pasal 88,90)

31
Menghadiri
acara resmi /
kenegaraan

Kesempatan Pengahargaan Tanda


prioritas PNS kehormatan

Kenaikan
pangkat
istimewa
TANDA JASA

Satyalancana Karya Satya 10 tahun

Satyalancana Karya Satya 20 tahun

Satyalancana Karya Satya 30 tahun

You might also like