You are on page 1of 4

Aqidah 01

Kewajiban pertama terhadap semua mukallaf (orang yang telah baligh dan
berakal) adalah beriman kepada risalah yang di bawa oleh Rasulullah. Saw.
Beriman itu adalah menyakini seyakin-yakinnya semua poin-poin aqidah
dengan keyakinan yang tidak terselip keraguan sedikitpun di dalamnya. Ada
ulama yang mengatakan bahwa setiap mukallaf wajib membuat ikrar dalam
hatinya terhadap semua poin-poin aqidah. Misalnya ia berikrar dalam hatinya
saya yakin seyakin-yakinnya bahwa adalah Allah itu ada, Allah esa dan
seterusnya.

BERSAMBUNG

Aqidah 02

IMAN MUJMAL DAN IMAN MUFASSHAL

Iman yang wajib ditanamkan dalam hati setiap mukallaf ada dua macam:

1. Iman Mujmal
Iman mujmal adalah menyakini secara umum semua qawaid iman
tanpa merincinya satu persatu, yaitu berikrar dalam hati:
Saya beriman kepada Allah dan semua firmannya dan saya beriman
kepada rasul dan semua sabdanya.
2. Iman Mufassal
Iman mufassal adalah menyakini semua qawaid iman dengan
merincinya satu persatu.
Qawaid iman itu adalah rukun iman yang enam.
Maka iman mufassal itu adalah berikrar dalam hati:
1. Saya yakin seyakin-yakinnya kepada Allah
2. Saya yakin seyakin-yakinnya kepada Malaikat-malaikat Allah
3. Saya yakin seyakin-yakinnya kepada Kitab-kitab Allah
4. Saya yakin seyakin-yakinnya kepada Rasul-rasul Allah
5. Saya yakin seyakin-yakinnya kepada hari Akhirat/hari Qiyamat
6. Saya yakin-seyakin-yakinnya kepada Qadha dan Qadar, baik dan
buruknya semua dari Allah.

Masing-masing iman mufasshal ini terbagi dua:

a. Iman mujmal (Mujmal dari Mufasshal)


b. Iman mufasshal (Mufasshal dari Mufasshal)

Aqidah 03

BERIMAN KEPADA ALLAH

Induk dari semua poin-poin keimanan adalah beriman kepada Allah. Swt.

Beiman kepada Allah hanya akan terlaksana dengan makrifah.


Tanpa makrifah status keimanan seseorang diperselisihkan keabsahannya.

Orang yang beriman tanpa makrifah disebut dengan muqallid.

Sebagian ulama berpendapat iman simuqallid tidak sah walau keyakinannya


sangatlah kuat.

Sebagian ulama lainnya berpendapat orang yang beriman dengan cara


taklid juga sah imannya apabila ia meyakinin qawaid-qawaid iman dan poin
keiminan lainnya dengan benar.

Pendapat yang mutamad, sah iman orang yang taqlid bila keyakinannya
benar akan tetapi ia berdosa karena tidak menggunakan akalnya untuk
memikirkan dalil-dalil tentang aqidah sehingga ia menjadi orang yang
makrifah.

Makrifah adalah iman yang dilandasi oleh tiga unsur:

1. Keyakinan yang benar-benar kuat sehingga ia tidak bisa berubah


apapun yang terjadi.
2. Keyakinan itu sesuai dengan yang sebenarnya.
3. Keyakinan itu lahir berdasarkan dalil

Taqlid adalah iman yang dilandasi oleh dua unsur saja:

1. Keyakinan yang benar-benar kuat sehingga ia tidak bisa berubah


apapun yang terjadi.
2. Keyakinan itu sesuai dengan yang sebenarnya.

Aqidah 04

MAKRIFAH ITU MUDAH

Iman yang disepakati sahnya oleh semua ulama adalah iman


berdasarkan makrifah.

Makrifah bukanlah momok yang menakutkan. Tidak sulit untuk menjadi orang
yang makrifah Itiqad lima puluh. Bila kita serius, dalam waktu setengah hari
kita bisa belajar untuk menjadi orang yang beriman dengan cara makrifah.

Bagaimana kita bisa menguasai lima puluh buah dalil?

1. Dalil yang diperlukan adalah dalil pendek bukan dalil panjang.


Contoh: Dalil Allah wajib wujud adalah adanya makhluk
Dalil Allah wajib qidam adalah hidup dan matinya manusia
DST
2. Jumlah dalil tidak sampai lima puluh buah.
Dalil sifat yang wajib sama dengan dalil sifat yang mustahil. Dalil Allah
wajib wujud sama dengan dalil Allah mustahil Adam. Dst.
Dalil sifaat manawiyah sama dengan dalil sifat maani. Dalil Allah
wajib Qaadiran sama dengan dalil Allah wajib Qudrah. Dst.
Jadi dalil yang dibutuhkan:
Lima puluh dikurangi dua puluh dalil sifat yang mustahil bagi Allah,
dikurangi empat dalil sifat yang mustahil bagi rasul dan dikurangi tujuh
dalil sifat manawiyah sama dengan SEMBILAN BELAS DALIL.
(50-20-7-4=19)

JADI DALIL YANG PERLU KITA KUASAI ADALAH SEMBILAN BELAS BUAH
DALIL PENDEK. MUDAH BUKAN?

Aqidah 05
HUKUM AKAL
Istilah wajib, mustahil dan ja-iz dalam pembahasan Itiqad lima puluh
adalah bermakna menurut istilah hukum akal.
Hukum ada tiga macam, yaitu:
1. Wajib: sesuatu yang tidak mungkin tiada secara logika.
Contoh : Wujud Allah. Secara logika tidak mungkin tidak ada Allah.
2. Mustahil : sesuatu yang tidak mungkin ada secara logika.
Contoh : Allah bisu. Sacara logika tidak mungkin Allah bisu.
3. Ja-iz : Pengertiannya ada dua macam:
a. Sesuatu yang bisa jadi ada dan bisa jadi tidak ada secara
logika.
Contoh: Kelahiran seorang manusia yang sekarang belum
lahir.
b. Sesuatu yang wujudnya tidak tidak azali dan tidak abadi.
Contoh: adanya manusia yang telah lahir. Wujudnya
manusia yang telah lahir termasuk ja-iz, karena wujudnya
tidak azali (sebelum lahir ia tiada) dan tidak abadi (setelah
mati ia tiada lagi).

Aqidah: 06

ITIQAD LIMA PULUH

Dalam aqidah ahlu sunnah wal jamaah, khususnya priode ulama


khalaf, untuk memudahkan orang awam dalam mempelajari pokok-pokok
aqidah disusunlah sifat-sifat Allah dan sifat-sifat rasul yang mesti diketahui
oleh setiap mukallaf agar bisa dipastikan mereka telah menguasai dan
menyakini dasar-dasar aqidah dengan standar minimal supaya iman mereka
sah.

Pokok-pokok aqidah tentang sifat-sifat Allah dan sifat-sif rasul ini


dikenal dengan istilah Itiqad lima puluh, atrinya lima puluh sifat yang
merupakan dasar-dasar aqidah, yaitu:

20 sifat yang wajib bagi Allah


2o sifat yagn mustahil bagi Allah

1 sifat yang harus bagi Allah

4 sifat yang wajib bagi Rasul

4 sifat yang mustahil wakil Rasul

1 sifat yang harus bagi rasul

(20+20+1+4+4+1=50)

Adanya rumusan aqidah dalam Itiqad lima puluh bukan untuk mempersulit
orang menjadi mukmin tapi untuk memudahkan mereka memahami dasar-
dasar aqidah. Lihaat artikel kami

BERSAMBUNG .

You might also like