You are on page 1of 11

EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KRANGKENG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

diajukan untuk bimbingan skripsi

SKRIPSI

oleh
ANGGA
NPM 882010111009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2015
EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KRANGKENG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROPOSAL SKRIPSI

Disetujui untuk diajukan ke sidang proposal oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. Dadun Kohar, Drs., M.Pd Rojai, M.Pd

Ketua Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Drs. Rustam Effendi, M. Pd


JUDUL SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN


MENULIS CERITA PENDEK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KRANGKENG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi siswa yang

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidkan

memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa, dengan adanya pendidikan

yang baik maka diharapkan terciptanya generasi muda penerus bangsa yang baik

juga.

Permasalahan pendidikan berasal dari kondisi lingkungan yang ada di

masyarakat, sistem pendidikan sekolah, siswa dan bisa juga dari gurunya itu sendiri.

Dalam hal ini, guru mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas

pendidikan, tapi saat ini masih banyak guru yang melaksanaan pembelajarannya

masih menggunakan cara-cara lama dan menoton. Sementara ketrampilan menulis

yang merupakan salah satu ketrampilan berbahasa harus dimiliki oleh siswa

dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan efektif, sehingga siswa bisa

mingikuti pembelajaran dengan baik dan benar. Saat peneliti melaksanakan PPL

menanyakan siswa dalam menulis cerita pendek, kebanyakan dari siswa tersebut

masih kebingungan dan kesulitan dalam mengimplementasikan materi menulis cerita

pendek yang sudah diajarkan, dari permasalahan tersebut, mengingat pentingnya


menulis cerita pendek sebagai ketrampilan menulis siswa, peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang efektivitas metode Quantum Teaching dalam pembelajaran

menulis cerpen di kelas XI SMA Negeri I Krangkeng tahun pelajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti dapat mengidentifikasi

masalah sebagai berikut.

a. Kurangnya minat siswa dalam menulis karangan cerita pendek.


b. Metode pembelajaran yang digunakan monoton, sehingga motivasi belajar siswa

rendah.
c. Siswa kesulitan mencari dan mengembangkan ide dalam menulis cerita pendek.
d. Permasalahan pada siswa dapat dibantu melalui metode yang menarik dipakai

oleh guru pada saat pembelajaran menulis cerita pendek.

1. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah pokok yang akan diteliti yaitu efektivitas

metode Quantum Teaching dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas XI

SMA Negeri I Krangkeng tahun pelajaran 2014/2015.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan kedalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

a. Bagaimanakah kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA

Negeri I Krangkeng Tahun Pelajaran 2014/2015 sebelum pembelajaran

dengan metode Quantum Teaching?


b. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri I Krangkeng Tahun

Pelajaran 2014/2015 dalam menulis cerita pendek setelah pembelajaran

dengan metode Quantum Teaching?


c. Apakah metode Quantum Teaching efektif dalam pembelajaran menulis

cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri I Krangkeng?

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka dapat diuraikan beberapa tujuan yang ingin

dicapai, diantaranya sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Tahun Pelajaran 2014/2015

dalam menulis cerita pendek sebelum pembelajaran dengan metode Quantum

Teaching.
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Tahun Pelajaran 2014/2015

dalam menulis cerita pendek setelah pembelajaran dengan metode Quantum

Teaching.
3. Untuk mengetahui keefektifan metode Quantum Teaching dalam pembelajaran

menulis cerita pendek di kelas XI SMA Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi siswa dan guru.
1. Bagi siswa
Dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis

cerita pendek.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sumber data bagi guru bahasa Indonesia

dalam merumuskan pendekatan pembelajarannya untuk meningkatkan kualitas

hasil belajar siswanya.

E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami dan menafsirkan istilah-

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, pengertian-pengertian yang berhubungan

dengan penelitian adalah sebagai berikut.


1. Pembelajaran menulis adalah kegiatan menuangkan ide kedalam sebuah tulisan.
2. Karangan cerita pendek adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau

cerita tentang manusia dan seluk beluknya melalui tulisan pendek atau antara

500-20.000 kata
3. Metode pembelajaran Quantum Teaching adalah salah satu metode

pembelajaran.

F. Asumsi dan Hipotesis


1. Asumsi

Asumsi dari penelitian ini sebagai berikut.

a. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, begitu

juga dengan kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Krangkeng sangatlah beragam.


b. Kemampuan dalam menulis cerita pendek siswa dapat ditingkatkan

menggunakan metode Quantum Teaching.


2. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu penerapan metode Quantum Teaching dalam

pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

Krangkeng Tahun Pelajaran 2014/2015 efektif.

G. Ringkasan Tinjauan Teoritis

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran- diakses tanggal 26

Maret 2014).

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang

peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran, karena

suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui

penggunaan metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode

pembelajaran berbasis masalah.

Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran siswa pada

masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri , menumbuhkan

ketrampilan yang lebih tinggi dan inquiri, memandirikan siswa, dan dapat meningkatkan

kepercayaan diri sendiri Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode Quantum

Teaching sebagai metode pembelajaran menulis cerita pendek.

Adapun judul penelitian ini adalah Efektivitas Metode Quantum Teaching

dalam Pembelajaran menulis cerita pendek Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Krangkeng Tahun Pelajaran 2014/2014.

I. Metodologi Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu pembelajaran menulis cerita

pendek dengan metode Quantum Teaching, maka metode penelitian ini menggunakan

metode eksperimen.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA Negeri 1 Krangkeng dengan waktu

penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015. Alasan

peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Krangkeng karena sekolah tersebut

sudah terakreditas A dan memakai kurikulum 2013.

Neuman dalam Nanang Martono (2011: 21) mengatakan bahwa, tipe penelitian

eksperimen diadopsi dari metode penelitian ilmu eksakta (ilmu alam) atau biasa disebut

penelitian percobaan. Penelitian ini menggunakan beberapa kelompok yang diberikan

perlakuan (treatment) atau stimulus tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada

beberapa penelitian eksperimen, peneliti membagi kelompok menjadi dua atau lebih,

masing-masing kelompok diberi perlakuan berbeda, kemudian hasil perlakuan beberapa

kelompok tersebut dianalisis menggunakan statistik.


2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2011: 61-62) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Dari uraian tersebut peneliti menentukan populasi sesuai dengan

kebutuhan untuk memperoleh data, menganalisis dan mengolah data. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI (sebelas) SMA Negeri 1 Krangkeng Tahun

Pelajaran 2014/2015. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik


Probability Sampling tipe Simple Random Sampling yaitu dengan cara diundi atau

secara acak.

3. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas metode Quantum

Teaching terhadap hasil belajar menulis cerita pendek di kelas XII SMA Negeri 1

Krangkeng Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu

pre-tes and post-test group.

Arikunto (2010: 124-125 menuliskan bahwa,

Desain penelitian pre-tes and post-test group adalah sebagai berikut.

O1 XI O2

Keterangan:

O1 : Nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)

XI : pembelajran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode

Quantum Teaching.

O2 : Nilai pre-test (setelah diberi perlakuan)

4. Instrumen

Instrumen adalah alat ukur (Sugiyono, 2011: 18). Dalam KBBI (1989: 334)

tertulis bahwa instrumen adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan lain

sebagainya) untuk memperoleh data sebagai bahan pengolahan. Untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini digunakan tes uraian, hal ini dikarenakan tes uraian dapat

mengukur proses akhir dan dapat mengukur proses berpikir, ketelitian dan langkah-

langkah dalam mengerjakan soal.


J. Teknik Pengolahan Data

Arikunto (2010:53) menyatakan bahwa pengolahan data adalah mengubah data

mentah menjadi data yang lebih bermakna. Data yang diolah dalam penelitian ini yaitu

karangan narasi dari hasil pre-test dan post-test.

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa hasil pembelajaran menulis

narasi dengan metode Quantum Teaching, dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis soal dan menganalisis hasil tes.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut yakni:

1. Kemampuan menulis cerita pendek

2. Menilai hasil karangan siswa

3. Tulisan karangan narasi siswa dinilai dengan kriteria penilaian tugas

menulis.

K. Hipotesis

Menurut Arikunto (2010: 110) menerangkan bahwa hipotesis adalah suatu

jawaban yang bersifar sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti

melalui data yang terkempul.

Dari pendapat tersebut, maka dapat penulis simpulkan bahwa hipotesis

merupakan dugaan atau jawaban sementara dari suatu permasalahan yang menjadi

pokok penelitian.

Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka hipotesis penelitiannya yaitu

metode Quantum Teaching efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita

pendek.
L. Anggapan Dasar

Surakhmad dalam Arikunto (2010: 104) menerangkan bahwa anggapan dasar

atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenrannya diterima oleh

penyelidik. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 107) menjelaskan bahwa, anggapan

dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenerannya oleh peneliti harus dirumuskan

secara jelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebenaran merupakan sebuah

anggapan dasar yang tidak perlu diragukan lagi, sebab sudah dibuktikan. Hal-hal yang

dijadikan anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut.

Penelitian ini bertumpu pada anggapan dasar sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek memiliki kemampuan yang

berbeda-beda
2. Suatu metode dikatakan efektif apabila hasil belajar siswa menunjukan perbedaan

yang signifikan antara nilai pre-tes dan post-tes serta terdapat peningkatan

presentasi belajar siswa dan hasil belajar siswa (Ayu, diakses 2015 dalam

http://eprints.uny.ac.id/8472 diakses tanggal 27 april 2015)


3. Metode Quantum Teaching akan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis

cerita pendek.

You might also like