You are on page 1of 10

Nama : Canariva Imanda

NPM : 240210140038

VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembuatan Medium


Tabel 1. Hasil Pengamatan Medium
Larutan Berat Karakteristik Komposisi
Media aq Serbuk Sebelum Setelah Setelah
(mL) Media dilarutkan dilarutkan sterilisasi
100 mL 2,814 Powder (1
gram g/L), yeast
Kuning
Kuning lemon, extract (2,5
Tidak
cream, terdapat g/L), pepton
mengalami
buih,
NA serbuk, perubahan (5 g/L),
berbau
berbau warna dan sodium
amis,
aroma.
amis homogen chloride (5
g/L), agar
(15 g/L)
100 mL 1,3 gram Peptic
digest
animal
Warna tissue (5
Kuning Bening,
bening, g/L),
pucat, tidak
tidak sodium
NB aroma berbau,
berbau, chloride (5
seperti ada
larut & g/L), yeast
kaldu endapan
homogen extract (1,5
g/L), beef
extract (1,5
g/L)
PDA 100 mL 3,9 gram Putih Kuning, Kuning Bubuk
kekuninga bau keruh, kentang (4
n, bau seperti aroma g/L), Agar
seperti kentang, kaldu (15 g/L),
kentang homogen kentang, dekstrose
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

terdapat
endapan,
(20 g/L)
dan tidak
homoge
100 mL 17,5 Putih Kuning
Tripton (5
Kuning,
gram kekuninga bening, g/L), yeast
aroma extract (2,5
n, aroma aroma
PCA seperti g/L),
seperti seperti glukosa (1
keju, ada
keju, keju, ada g/L), agar (9
endapan
serbuk endapan g/L)
250 mL 2,125
Tidak
gram Serbuk, Bening,
berwarna Sodium
NaCl putih dan tidak
berbau, (bening) chloride
Fis tidak homogen dan tidak 100%
berbau
beraroma

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2015)


Pada praktikum ini, dijelaskan tentang media kultur mikroorganisme.
Untuk menumbuhkan mikroba dan mengembangbiakan mikroba, diperlukan suatu
substrat yang disebut dengan media. Sedangkan media itu sendiri sebelum
dipergunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba
lain yang tidak diharapkan. Susunan bahan, baik bentuk bahan alami (seperti
tauge, kentang, telur, daging, wortel, dan sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia, organik, ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba dinamakan media.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana
agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media.
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang
berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan,
sintesis sel, keperluan energi dalam metabolism, dan pergerakan. Lazimnya,
medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon,
nitrogen, sulfur, phospat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur sekelumit (trace
element). Dalam bahan dasar, medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, dan nukleotida.
Pada praktikum kali ini dibuat empat jenis media yaitu Media Nutrient
Agar (NA), Media Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Broth (NB), dan Media
Plate Count Agar (PCA) serta Nacl Fis. Media Nutrient Agar (NA), Media Potato
Dextrose Agar (PDA), dan Media Plate Count Agar (PCA), merupakan media
yang berbentuk padatan dengan bahan pemadat yang digunakan yaitu agar,
sedangkan Nutrient Broth (NB) merupakan contoh dari media cair yang tidak
mengandung bahan pemadat. Medium semi padat dan padat menggunakan bahan
pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium
padat/solid kita dapat menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada
medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada
medium cair tidak diperlukan pemadat. Keempat media tersebut mempunyai
komposisi yang berbeda dan mempunyai spesifikasi untuk mikroorganisme
tertentu.
Setiap medium meliliki komposisi yang berbeda-beda. Takaran dari
masing-masing medium harus diperhatikan. Hal yang harus diperhatikan saat
menentukan takaran adalah saat menimbang medium. Takaran harus sesuai
dengan yang tertera di label medium dengan memperhatikan jumlah yang akan
dibuat. Penimbangan media dilakukan dengan timbangan yang memiliki ketelitian
yang tinggi yaitu neraca analitik yang memiliki ketelitian 0,0001 gram.
Untuk melarutkan media kultur tersebut, digunakan larutan NaCl fis atau
campuran air aquades dengan garam sesuai dengan takaran yang di tentukan.
NaCl yang dibutuhkan dalam larutan NaCl fis adalah 2,125 gram dalam 250 ml
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

aquades. Sebelum NaCl dilarutkan dalam air berwarna putih dan tidak berbau.
Setelah dilarutkan dengan air menjadi berwarna bening, tidak berbau dan
homogen. Komposisinya adalah 100% Sodium Chloride. Setelah disterilisasi
dengan autoclave tetap tidak berwarna dan tidak berbau
Nutrient agar merupakan medium umum untuk uji air dan produk dairy.
Nutrient agar digunakan pula untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme
(kapang, khamir, dan bakteri) yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Nutrient agar merupakan salah satu media yang umum digunakan
dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan,
untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan
untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Nutrient agar memiliki bentuk
serbuk dan berwarna kuning dengan bau amis menyengat. Komposisi yang
menyusun medium Nutrient agar instan adalah 1 gram powder, 2 gram yeast
extract, 5 gram pepton, 5 gram sodium chloride dan 15 gram bacto agar untuk
setiap liternya.
Bentuk awal media Nutrient Agar sebelum dilarutkan adalah butiran
berwarna kuning muda dan berbau menyengat, setelah dilarutkan berwarna
kuning lemon, berbau amis, terdapat buih dan homogen. Setelah disterilisasi,
media tersebut tidak mengalami perbedaan warna maupun aroma dan tetap
homogen, namun setelah didinginkan media memadat karena adanya kandungan
agar pada NA.
Untuk medium NB yang digunakan untuk mikroorganisme yang
berbentuk cair. Komposisi NB sama dengan nutrient agar, hanya saja NB tidak
memiliki kandungan agar atau zat pemadat seperti NA. Dalam pembuatannya,
volume yang akan dibuat 100 mL maka NB yang dibutuhkan sebanyak 1,3 gram.
Komposisi yang menyusun medium NB instan adalah 1,5 gram beef extract, 5
gram sodium chloride, 1,5 gram yeast extract dan 5 gram peptic digest animal
tissue per liternya.
Bentuk awal media Nutrient Broth sebelum dilarutkan adalah serbuk
berwarna kuning pucat dan berbau seperti kaldu, setelah dilarutkan berbentuk cair,
berwarna kuning bening dan homogen. Setelah dilakukan penangasan sampel
berwarna kuning cerah tidak terjadi perubahan. Setelah disterilisasi media tersebut
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

berbentuk cair dan berwarna bening, tidak berbau dan homogen. Namun, pada
praktikum kali ini terjadi kesalahan dalam pembuatan media NB karena
seharusnya setelah disterilisasi, media NB akan berwarna kuning dan beraroma
kaldu. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pada pembacaan neraca analitik.
Media Nutrient Broth tidak berbentuk padatan karena tidak mengandung bahan
pemadat seperti agar.
Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berbentuk serbuk agar berwarna
kuning digunakan untuk melihat pertumbuhan kapang dan khamir. Komposisinya
terdiri dari kentang, dektrose. Untuk medium PDA instant pada label sampel
diperlukan 39 gram untuk 1 liter akuades. Jika volume media yang akan dibuat
sebanyak 100 mL maka bobot PDA yang dibutuhkan adalah 3,9 gram. Serbuk
PDA berwarna kuning karena merupakan ekstrak kentang yang pada dasarnya
berwarna kuning. Umumnya organisme yang dapat tumbuh di medium PDA
adalah khamir seperti Candida albicans dan Saccharomyces cerevisiae dan kapang
seperti Aspergillus niger. Komposisi yang menyusun medium PDA adalah 200
gram kentang, 20 gram dekstrose dan 15 gram agar.
Bentuk awal media Potato Dextrose Agar sebelum dilarutkan adalah
serbuk berwarna putih kekuningan dan beraroma kentang, setelah dilarutkan
berbentuk cair, berwarna kuning dan homogen. Setelah disterilisasi media tersebut
berwarna kuning, beraroma seperti kentang dan ada endapan atau tidak homogen.
Media tersebut berbentuk padatan karena menggunakan bahan pemadat yaitu agar.
Medium Plate Count Agar (PCA) adalah medium serbuk agar berwarna
putih paling umum yang bisa digunakan untuk melihat pertumbuhan bakteri,
kapang, dan khamir. Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba
(semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein
enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen
komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks. Komposisi
yang menyusun medium PCA adalah 5 gram tripton, 2,5 gram yeast extract, 1
gram glukosa dan 9 gram agar untuk setiap liternya. Untuk membuat 100 ml
media PCA maka serbuk PCA instan yang digunakan adalah 17,5 gram.
Bentuk awal media Plate Count Agar sebelum dilarutkan adalah serbuk
berwarna putih kekuningan, beraroma seperti keju. Setelah dilarutkan berbentuk
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

cair, berwarna kuning keruh, beraroma seperti keju dan ada endapan atau tidak
homogen. Setelah disterilisasi media tersebut mulai mengental dan berwarna
kuning muda keruh. Media tersebut akan berbentuk padatan karena menggunakan
bahan pemadat yaitu agar.

4.2. Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk
pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptic,
sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Namun, kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di
dalam pekerjaan mikrobiologi akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya
tersedia berbagai metode lain yang sama-sama efektif. Sterilisasi ada dua macam,
yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering.

Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoklaf atau sterilisator


uap yang mudah diangkat (portable) dengan menggunkan uap air jenuh
bertekanan pada suhu 121C selama 15 menit. Karena titik didih air menjadi
121C itu disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer pada ketinggian permukaan laut,
maka daur sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm 15 menit.
Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak
merusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu tinggi. Bahan-bahan yang
biasa disterilkan dengan cara ini antara lain barang pecah belah seperti pipet,
tabung reaksi, cawan petri dari kaca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum
suntik, dan bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin, minyak, vaselin,
dan bahan-bahan berupa bubuk. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi
dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah
tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven. Sterilisasi
kering menggunakan oven dengan suhu 170-180C selama 2 jam. Jika lebih dari 2
jam maka alat gelas yang sedang disterilisasikan akan terbakar.
Pembungkusan alat-alat yang akan disterilisasi juga harus benar caranya.
Jika menggunakan cara yang salah, dikhawatirkan alat-alat tersebut pecah atau
terkena kontaminan yang merugikan. Kertas pembungkus yang digunakan juga
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

harus polos, agar menghindari lunturnya tinta pada kertas pembungkus yang
mempunyai tulisan-tulisan diatasnya.
Autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat-alat biotek seperti tip, e-
tube, mortar pestle, media dan lain-lain. Selain itu alat ini juga digunakan untuk
mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat digunakan
untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman.
Prinsip kerja alat ini sama dengan prinsip kerja kukusan (alat sederhana untuk
menanak nasi) hanya saja memiliki tekanan sehingga menghasilkan panas yang
lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk lebih menyempurnakan proses sterilisasi.
Tahap sterilisasi sebenarnya cukup singkat yaitu dengan suhu 121 derajat celsius
selama 15 menit. Namun waktu keseluruhan mulai dari pemanasan awal
(kenaikan suhu) sampai pendinginan (penurunan suhu) bisa mencapai kurang
lebih 2 jam.
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

V. KESIMPULAN

1) Sterilisasi adalah proses proses pemusnahan / menghilangkan kontaminan


dari media atau alat yang akan digunakan
2) Sterilisasi terbagi menjadi 2 yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering
3) Sterilisasi basah menggunakan autoklaf bertekanan 1 atm pada suhu 121 0C
selama 15 menit.
4) Sterlisasi kering menggunakan oven dengan suhu 170-180 0 C selama 2
jam.
5) Pembuatan medium ada 4 yaitu, NA, NB, PCA, dan PDA
6) Setiap medium mempunyai komposisi yang berbeda-beda, maka dari itu
takarannya harus tepat
7) Dari keempat media tersebut media yang berbentuk cair pada hasil akhir
pengamatan adalah media NB, sedangkan NA,PCA, dan PDA berbentuk
padat pada hasil akhir
Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Oetomo, Ratna Siri, 1993, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Gramedia
Pustaka Utama; Jakarta

Pelczar, M & Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia.


Jakarta.

Purnomo, Bambang. 2008. Materi Kuliah Mikrobiologi. Faperta Unib:Bengkulu

Suharto, Ign., 1995, Bioteknologi dalam Dunia Industri, Andi Offset; Yogyakarta.

Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Erlangga. Jakarta.


Nama : Canariva Imanda
NPM : 240210140038

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef


extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada
pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?
Jawab :
Penambahan beef extract dan kentang sama-sama sebagai sumber nutrisi pada
media PDA dan NA. Namun karena jenis mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan berbeda, jadi dibutuhkan jenis nutrisi yang berbeda juga. Beef
extract digunakan NA untuk menumbuhkan bakteri karena bakteri lebih
cendrung dapat hidup baik pada lingkungan yang mengandung protein tinggi,
sedangkan PDA menggunakan kentang sebagai sumber karbohidrat dalam
jumlah yang cukup, terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa yang
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir. Penambahan kentang tersebut
hanya baik untuk kapang dan khamir dan tidak cocok untuk menumbuhkan
bakteri, oleh karena itu hanya digunakan pada PDA.

2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer! Mengapa harus menggunakan


KH2PO4? Dapatkah diganti dengan senyawa lain?
Jawab :
Larutan pengencer digunakan untuk mengencerkan sampel. Pengenceran
dilakukan untuk memperoleh sampel dengan jumlah mikroba terbaik untuk
dapat digunakan dalam perhitungan kuantitatif yaitu antara 30-300 sel
mikroba per ml. KH2PO4 digunakan untuk pengenceran karena merupakan
salah satu sumber fosfor, pada senyawa ini merupakan sumber fosfor terbaik
untuk pertumbuhan isolate khamir. Kalium dan fosfatnya berguna untuk
memberi nutrisi sel mikroorganisme. Larutan pengencer dapat diganti,
contohnya pada praktikum kali ini digunakan NaCl fis 85% sebagai larutan
pengencernya.

You might also like