Professional Documents
Culture Documents
Dalam materi sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memuat beberapa penjelasan, yakni Makna yang Terkandung
dalam sila ini sangat akurat dan mempunyai nlai filosofis yang dapat di implementasikan secara
langsung (nyata) dalam kehidupan bermasyarakat, dan juga memuat penjelasan tentang Negara
demokrasi. Selain itu, sila ini banyak dijadikan acuan dari setiap langkah pemerintah dalam
menjalankan setiap tindakannya. Adapun hakikat dalam sila ke-4 ini yaitu demokrasi dan
permusyawaratan. Demokrasi yang melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang
tergabung dalam pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan. Kemudian
adanya permusyawaratan ini untuk mengusahakan keputusan secara bulat, yang dimaksud bulat
disini ialah hasil yang mufakat, artinya keputusan itu diambil dengan kesepakatan bersama. Oleh
karena itu penentu demokrasi yang berdasarkan pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil
dari kebijaksanaan. Demokrasi yang mana dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Pemimpin yang
hikmat adalah pemimpin yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-
hal yang bersifat fisik/jasmaniah. Sementara kebijaksanaan adalah pemimpin yang berhati
nurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat psikis atau rohaniah.
Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu lebih mengarah pada pemimpin yang profesional
(hikmat) dan juga dewasa (bijaksana). Tegasnya, sila ke-4 ini menunjuk pada NKRI sebagai
Negara demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang-orang yang profesional-dewasa melalui
sistem musyawarah.
Contoh