You are on page 1of 2

Hancurnya Kota Termesum Kekaisaran

Romawi
REP | 01 June 2012 | 03:05 Dibaca: 1047 Komentar: 1 0

Judul : Pompeii

Pengarang : Robert Harris

Tahun : Cetakan ke-1, tahun 2009

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Dimensi : 392 jlm, 23 cm

ISBN : 978-979-22-4944-6

Pompeii sebuah kota mati yang terkenal hancur akibat leusan gunung Vesuvius. Kota ini
terkenal karena patung patung manusia yang beku seperti berhenti secara tiba-tiba sampai detail
postur tubuhnya. Novel ini menceritakan tentang terjadinya letusan Gunung Vesuvius yang
menghancurkan sebuah kota besar di kekasisaran Romawi dan kejadian kejadian janggal sebelum
letusan. Sebuah Novel yang merupakan hasil riset mendalam dari berbagai sumber. Setidaknya,
penulis telah meriset dari 2000 buku.

Robert Harris sendiri sudah berpengalaman dalam mebuat novel dengan latar belakang
sejarah Zaman Romawi. Novel sebelumnya Imperium Berhasil menyabet No. 1 Bestselling Author
yang juga sama sama berlatarbelakang kehidupan Romawi kuno. Namun, bedanya Imperium adalah
pada ma sa Republik sementara Pompeii pada masa kekaisaran. Namun keduanya merupakan hasil
riset mendalam Robert Harris. Gramedia sebagai penerbit memang sudah lama mencetak novel
novel karya Robert Harris termasuk Imperium dan The Ghost.

Kisah diawali oleh seorang insinyur Aqua Augusta, saluran air terpanjang di dunia saat
ituyang mengaliri sembilan kota termasuk Pompeii dan Misenium tempat kantor Attilus, nama insyur
tersebut. Ia ditugaskan menangani berkurangnya aliran air Aqua Augusta yang berkurang. Ia
ditugaskan menggantikan Exomnius, Aquarius atau insinyur saluran air sebelimnya yang hilang entah
kemana. Ia menemukan kejanggalan-kejanggalan pada Aqua Augusta yang membawanya ke Pompeii,
sebuah kota besar yang mewah dengan berbagai kebejatan seperti pelacuran dan homoseksual. Di
perjalanan penyelidikannya ia juga bertemu dengan Ampliatus, seorang jutawan Pompeii bekas budak
dan juga anaknya, Corelia yang memikat hati Attilus dan memngingatkannya pada istrinya yang
sudah meninggal. Ia juga banyak dibantu oleh Laksamana Angkatan Laut Romawi yang bermarkas di
Misenium, yaitu Gaius Plinius yang penuh akan rasa ingin tahu akan fenomena alam. Dan juga anak
buahnya yang setia. Kecuali sang mandor, Corax yang sepertinya sangat membenci sang Aquarius
baru. Attilus sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Tetapi penyelidikannnya membawanya menuju selak
beluk kebusukan kota Pomeii dan juga tanda tanda alam yang memperingatkan akan bencana besar
yang akan menghancurkan Ponpeii.

Novel ini berhasil membangun kota kota di teluk Neapolis khususnya Pompeii itu sendiri.
Dengan kekuatan alur yang tidak mudah ditebak dan mengejutkan pantaslah novel ini menyabet No. 1
Internasional Bestseller. Namun ada bagian yang tidak diceritakan sehingga membuat bingung.
Bagian itu adalah kapal Attilus yang membawanya ke Pompeii dari Misenium kembali balik ke
Misenium. Namun hal tersebut terobati dengan latar belakang kota Pompeii dan kehidupan Romawai
kuno yang hidup kembali karena riset yang mendalam oleh Robert Harris.

Beberapa bagian dalam Novel ini tidak baik dibaca anak anak dibawah umur. Sehingga
tidak cocok untuk anak - anak. Akhirnya tetap saja Novel ini baik dibaca bagi mereka remaja dan
orang dewasa yang tertarik akan sejarah hancurnya sebuah kota besar lambang ketamakan,
keserakahan manusia pada saat itu yang sekarang tinggal puing-puing kota mati beserta penduduknya
yang beku seperti berhenti secara tiba-tiba.

You might also like