You are on page 1of 6

Pendahuluan

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat factor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku

manusia, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Keempat factor tersebut saling terkait dengan beberapa

factor lain, yaitu sumberdaya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, system budaya, dan

populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap derajat

kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologic dan

lingkungan sosio cultural. Menurut Pasal 22 Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang

kesehatan antara laina menyebutkan antara lain :

1. Kesehatan lingkungan siselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan

kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

3. Kesehatan lingkungan meliputi :

a. Penyehatan air, tanah dan udara

b. Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan

c. Pengendalian vector penyakit

d. Penyehatan atau pengamanan lainnya

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang

sehat sesuai dengan standard dan persyaratan.

Sampai saat ini penyakit penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat. Disamping itu dirasakan bahwa upaya pengobatan penyakit dan upaya peningkatan /

perbaikan kualitas lingkungan dikerjakan secara terpisah dan tidak terintegrasi dengan uyapa terkait

lain. Petugas medis/paramedic melaksanakan upaya penyembuhan / pengobatan tanpa mengetahui

bagaiman sebenarnya kondisi lingkungan perumahan/ pemukiman si pasien sedangkan di sisi laian

petugas kesehatan lingkungan melakukan upaya kesehatan lingkungan ( pengawasan lingkungan,

penyuluhan, dan perbaikan mutu lingkungan tanpa memperhatikan permasalan penyakit / Kesehatan

masyarakat di suatu wilayah.

Puskesmas mempunyai misi untuk menyelenggrakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata

dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyaraka, untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat

diwilayah kerjanya. Untuk itu dilakuakn dengan cara membina peran serta, upaya kesehatan inovatif

dan pemanfaatan tepat guna.


Program kerja

1. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kualitas lingkungan pemukiman dengan cara

melakukan kunjungan rumah untuk melihat kondisi yang sesugguhnya di lapangan.

2. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kualitas Tempat tempat umum dengan

mengadakan survey tempat tempat umum ( Pondok pesantren, tempat ibadah, pasar dll )

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kualitas Tempat pengolahan dan penjualan makanan

dan minuman dengan mengadakan survey TPM ( Restoran, Depot / warung, Industri makanan

rakyat, Jasa Boga dll )

4. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kualitas air dengan melaksanakan Inspeksi Sanitasi

baik di rumah tangga maupun di depo air minum isi ulang.

5. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kualitas pada Tempat pembuangan sampah

sementara dengan menghitung kepadatan lalat dan mengadakan pengendalian vector lalat

dengan melakukan penyemprotan lalat.

6. Memberikan pelayanan Klinik Sanitasi bagi pasien yang berobat ke Puskesmas pada penenyakit

yang berbasis lingkungan.

7. Melaksanakan pembakarn sampah medis di Inceneratior.


Permasalahan

1. Kondisi kualitas pemukinan di masyarakat masih banyak rumah penduduk yang masih belum

memenuhi sarana sanitasi dasar terutama factor jamban dan Spal.

2. Kondisi rumah yang gelap tanpa jendela dan ventilasi yang sesuai dengan standart kesehatan

karena mereka beranggapan bila ada jendela maka rumah akan menjadi panas

3. Dalam melaksanakan pengawasan TTU kesulitan untuk memberikan clorinasi

4. Dalam survey TPM banyak pengusaha yang belum memiliki ijin depkes dan setiap kita datang

asumsi mereka kita mau menarik pajak retribusi dan masih banyak TPM kurang memenuhi

standard kesehatan.

5. Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan laboratorium masih belum maksimal terutama untuk

pemeriksaan kimia dan juga di labkes pemeriksaan kima sangat terabtas sedangkan di

asembagus factor alam yang membuat air menjadi kurang baik untuk di konsumsi karena

bepengaruh terhadap kesehatan gigi.

6. Kesulitan untuk mendapatkan malathion atau diasinon.

7. Kebanyakan pasien enggan untuk ke klinik sanitasi karena pengen cepat pulang

8. Bagian dinding atas insenerator rusak dan butuh pakaian kerja ektra untuk keselamatan petugas

karena berhubungan dengan apai yang cukup besar.

9. Terbatasnya jangkauan petugas sanitasi untuk membina desa yang berada dalam wilay

puskesmas hal ini disebabkan oleh berbagai hal antara lain jumlah desa, kondisi geografis dan

terbatasnya sarana transportasi.


Pemecahan masalah

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya sarana sanitasi dasar terutama

jamban dimana kotoran manusia sebagai sumber penularan penyakit dengan memberikan

bantuan stimulant jamban sederhana dengan biaya murah dan dapat berfungsi maksimal

menutup mata rantai penularan penyakit sehingga dengan demikian masyarakat beranggapan

bahwa membuat jamban tidak mahal dan mereka dengan kesadaran masing masing merubah

pola membuang kotoran di sungai dan disawah.

2. Memberikan penyuluhan tentang pentinya jendela dan ventilasi agar cahaya matahario masuk

ke rumah dan sirkulasi udara lancer sehingga dapat mencegah terjangkitnya penaykit yang

menyerang kepada saluran pernafasan.

3. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan pada kelompok kelompok

masayarakat ( pengajian , arisan, PKK dll ), pondok pesantren agar masyarakat sadar betapa

pentringnya menjaga kebersihan pribadi ( Hygien personal ) dan juga lingkungan sekitar yang

dapat merugikan bagi kesehatan mereka sendiri.

4. Pengadaan biaya cholinasi dari Puskesmas atau Dinas Kesahatan Kabupaten Situbondo

5. Memberikan pelatihan tentang Penyehatan makanan dan minuman bagi pengusaha dan

penjamah makanan serta sosialisasi akan pentingnya memiliki ijin dari Depkes RI.

6. Memberikan saran bahwa air yang ada pada sara air bersih masarakat mengandung

mikrobiologi yang melebihi standart yang diperbolehkan oleh kesehatan sehingga air harus

diamasak dahulu sebelum diminum, untuk hasil kimia disarankan untuk memanfaatkan air

PDAM, air isi ulang , air dari seletreng sebagai air minum sehari hari karena samapai saat ini

belum ada bahan kimia yang mamapu merubah kehendak alam.

7. Pengadaan biaya malathion dan diasinon dari Puskesmas atau Dinas Kesahatan Kabupaten

Situbondo.

8. Peningkatan kerjasama dengan petugas BP dan apotik serta Petugas sanitasi yang harus aktif

dengan membuat lokasi konseling klinik sanitasi didepan apotik.

9. Perbaikan semampunya gar incinerator dapat berfungsi sebagimana mestinya.

10. Perlunya penigkatan kerjasama lintas program dan lintas sector untuk menangani masalah

kesehatan lingkungan di masyarakat dan juga perlunya transportasi dinas untk petugas

sanitarisn.
Penutup

Berbeda dengan masalah penyakit yang timbul akibat lingkunagn yang tidak sehat yang dapat diatasi

dengan sector kesehatan sendiei mulai dari penemuan kasus sampai pengobatan sehingga penderita

memperoleh kesembuhan, namun untuk factor lingklungan tidak dapat ditangani sendiri oleh sector

kesehatan. Dalam hal ini diperlukan peran dari berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas lingkungan,

sebab bilaman kualitas lingkungan tidak diperbaiki, akan berpengaruh terhadap kesembuhan penyakit

yang dialami penderita. Perwujudan dalam pelaksanaan perbaikan kualitas lingkungan dapat dilakukan

melalui pertemuan / rapat koordinasi pembangunan baik di kabupaten atau kecamatan.

Demikian laporan tahuan ini kami buat semoga dapat memacu dan meningkatkan prestasi kerja petugas

sanitasi sebagai tolak ukur atas apa yang telah dikerjakan selama satu tahun dan sebagai media

Istropeksi diri untuk bekerja yang lebih baik lagi ke depan serta memberikan sedikit langkah untuk

peningkatan perbaikan kualitas lingkungan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal

Asembagus, 12 Pebruari 2006

Mengetahui Pelaksana Sanitasi

Kepala Puskesmas Asembagus

Dr. S I N D I A N A Moh. Soerahman


NIP. 140 171 792
LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2006

OLEH : MOH. SOERAHMAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


SITUBONDO
PUSKESMAS ASEMBAGUS
TAHUN 2006

You might also like