Professional Documents
Culture Documents
Pertanyaan :
1. mengapa pada pengobatan TB harus 6 bulan ? dan kenapa jika tidak
meminum obat sehari saja harus diulangi kembali?
Pengobatan TBC ini sangat berbeda dengan pengobatan akibat
infeksi bakteri yang lain. Karena pengobatan ini memerlukan
antibiotik yang spesifik untuk mematikan kuman TBC dan
pengobatannya harus dilakukan secara rutin dalam waktu tertentu
yang sudah ditentukan. Jika penderita tidak melakukan pengobatan
sesuai aturan seperti tidak meminum secara rutin atau
memberhentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu maka bakteri TB tidak akan hilang sepenuhnya dari
tubuh meskipun penderita merasa keluhannya sudah membaik.
2. Kapan digunakan tingkatan terapi-terapi pada TB ?
Ada beberapa tingkatan terapi pada TB, diantaranya terapi kuno.
Terapi ini diguanakan untuk menanggulangi gejala penyakit TB.
Terapi modern pada umumnya digunakan untuk pada pasien yang
sedang rawat jalan. Terapi TB paru digunakan pada fase terapi
intensif dan dan pada fase pemeliharaan. Terapi TB tulang
digunakan pada saat si penderita sudah akut dimana pengobatan
dilakukan selama 9 bulan. Dan terapi kombinasi digunakan untuk
menghindari resistensi antibiotik terhadap mikobakterium.
3. Mekanisme Rifampicin
Rifampin berikatan dengan sub unit beta-RNA polimerase
dependen DNA milik bakteri sehingga menghambat sintesis RNA .
Rifampin menghalangi transkripsi dengan berinteraksi dengan
subunit beta-bakteri, tetapi tidak RNA polimerase yang tergantung
DNA manusia. Rifampin mengahambat sintesis m-RNA dengan
menekan langkah inisiasi.
PENYAKIT TIPUS
Pertanyaan :
1. kenapa penderita tipus harus diet ?
Jawab :
Karena penderita tipus harus menjaga pola maknnya, dan diet
merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatur pola makan. Si
penderita harus mengonsumsi makanan yang sehat dengan jumlah
yang cukup. Dan memenuhi setiap kebutuhan 4 sehat 5 sempurna.
2. Kenapa pada tipus terdapat obat pilihan pertama dan kedua ?
Adanya beberapa pilihan obat terhadap penyakit tifus adalah
sebagai peralihan jika pada si penderita mengalami resistensi terhadap
salah satu antibiotik.
3. Obat apakah yang paling efektif untuk tipus ?
Obat yang palin efektif untuk tipus adalah kloramfenikol. Mengikat
50S ribosomal subunit-bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri
dengan menghambat sintesis protein. Efektif terhadap bakteri gram
negatif dan gram positif.
4. Mengapa pada penyakit tipus, setelah sembuh dapat kembali lagi jika
daya tahan tubuh menurun ?
Karena Beberapa orang yang telah pulih sudah tidak menunjukkan
gejala-gejala tifus. Namun mereka dapat tetap mengidap bakteri
Salmonella typhi dalam saluran usus mereka. pengidap tifus yang tidak
menjalani pengobatan yang cukup tetapi kemudian pulih, akan terus
membawa bakteri ini di dalam tubuhnya. jika pertama kali pengobatan
tifus sudah tuntas maka tentunya kuman tersebut hilang dalam tubuh
seseorang. namun jika ternyata terpapar kembali di kemudian waktu,
bisa saja dikarenakan ketika daya tahan tubuh lemah dan pada saat itu
berbarengan dengan terkontaminasinya kuman/bakteri penyebab tifus
sehingga seseorang tersebut terkena sakit tifus kembali.
DIARE
B. Pengobatan Diare
Diare viral dan diare akibat enterotoksin pada hakikatnya sembuh
dengan sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari, setelah sel sel epitel
mukosa yang rusak diganti oleh sel sel yang baru.Maka pada
dasarnya tidak perlu diberikan obat, hanya bila mencretnya hebat dapat
digunakan obat untuk menguranginya.Misalnya pada diare akut yang
umumya disebabkan oleh infeksi virus atau kuman, atau dapat pula
akibat efek samping obat atau gejela darri gangguan saluran
cerna.Umumnya gangguan ini bersifat self limiting.Hanya pada bentuk
diare bakteriil yang sangat serius perlu dilakukan terapi dengan
antibiotika.Pilihan utama adalah amoksisilin, kortimoksazol, dan
senyawa fluorkinolon.
C. Mekanisme Kerja Obat
1. Amoksisilin
Amoksisilin adalah obat antimikroba golongan penghambat
dinding sel. Amoksisilin termasuk dalam obat antibiotic -lactam
penicilin.Amoksisilin menganggu langkah terakhir sintesis dinding sel
bakteri (transpeptidasi), menyebabkan paparan membrane yang
kurang stabil secara osmotic.Penicilin menginaktifkan berbagai
protein pada membrane sel bakteri.Protein pengikat penicillin ini
(penicillin binding protein/PBP) merupakan enzim bakteri yang
terlibat dalam sintesis dinding sel dan dalam mempertahankan ciri
morfologi bakteri.Oleh sebab itu, paparan pada antibiotika ini tidak
hanya dapat mencegah sintesis dinding sel, tetapi juga
menyebabkan perubahan morfologik atau pelisisan bakteri yang
rentan.
2. Kotrimoksazol
Obat ini masuk dalam obat antimikroba antagonis asam
folat.Kotrimoksazol merupakan obat kombinasi dari obat golongan
inhibitor reduksi folat yaitu trimethoprin bersama golongan obat
penghambat sintesis folat yaitu sulfamethoxazole.Aktivitas antibakteri
kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang
berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam
tetrahidrofolat.Sulfonamid menghabat masuknya molekul PABA ke
dalam molekul asam folat dan trimethoprim menghambat terjadinya
reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat.Tetrahidrofolat
penting untuk reaksi reaksi pemindahan satu atom C, seperti
pembentukan basa purin dan beberapa asam amino.Sel sel
mamalia menggunakan folat jadi yang terdapat dalam makanan dan
tidak mensintesis senyawa tersebut.Trimethoprin menghambat enzim
dihidrofolat reduktase mikroba secara sangat sensitive.Hal ini
penting, karena enzim tersebut juga terdapat pada sel mamalia.
3. Fluoroquinolone
Fluoroquinolon termasuk dalam obat golongan penghambat
asam nukleat.Fluoroquinolon memasuki bakteri dengan difusi pasif
melalui kanal protein terisi air pada membrane luar.Sekali berada
dalam sel, obat ini menghambat replikasi DNA bakteri dengan
menganggu kerja DNA girase (topoisomerase II) dan topoisomerase
IV selama pertumbuhan dan reproduksi bakteri.Pengikatan quinolone
pada enzim dan DNA membentuk kompleks 3 molekul yang
menghambat langkah resealing, dan dapat menyebabkan kematian
sel dengan menginduksi pembelahan DNA.
Pertanyaan