You are on page 1of 2

Nughara dkk (2013) menyatakan bahwa validasi bahan ajar terdiri dari validasi isi

dan validasi kontruksi.


a. Validasi isi
Validitas isi (Content Validity) adalah ketepatan suatu bahan ajar ditinjau dari isi
bahan ajar tersebut. Suatu bahan ajar dikatakan memiliki validitas isi apabila isi
atau materi atau bahan ajar tersebut betul-betul merupakan bahan yang
representatif terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. Artinya, isi bahan ajar
diperkirakan sesuai dengan apa yang telah diajarkan berdasarkan kurikulum
(Sukardi, 2008)
Validitas isi sangat penting untuk diperhatikan sehingga bahan ajar tidak
menyebarkan kesalahan-kesalahan konsep, atau miskonsepsi yang dapat dibawa
petatar ke daerah masing-masing.
b. Validasi konstruksi
Suatu bahan ajar dinyatakan telah memiliki validitas konstruksi apabila bahan ajar
tersebut ditinjau dari segi susunan, kerangka atau rekaannya telah dapat dengan
tepat mencerminkan suatu konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik
dari segi susunan, kerangka atau rekaannya. Sebuah bahan ajar memiliki validitas
konstruksi apabila susunan yang membangun bahan ajar tersebut mengukur setiap
aspek berpikir seperti yang disebutkan pada tujuan konstruksional khusus
(Arikunto, 2005)
Validasi dapat dikategorikan dari berbagai sisi penyusun bahan ajar,
contohnya kelayakan dari sisi materi, sisi penyajian, dan sisi bahasa (Vembriarto,
1975).
1. Validasi kategori kelayakan dari segi materi (isi) meliputi aspek (Suryana.
2015):
1. Kesesuaian materi dengan SK dan KD
2. Kandungan materi
3. Kedalaman materi
4. Keakuratan materi
5. Materi pendukung pembelajaran
6. Kemutakhiran materi
2. Validasi kateori segi penyajian yang di validasi meliputi aspek dan indikator
sebagai berikut (Suryana, 2015):
a. Teknik Penyajian
b. Pendukung Penyajian
c. Penyajian Pembelajaran
d. Kelengkapan Penyajian
3. Validasi kateori segi Bahasa yang di validasi meliputi aspek dan indikator
sebagai berikut (Suryana, 2015):
a. Lugas
b. Komunikatif
c. Dialogis dan interaktif.
d. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta pembelajaran .
e. Penggunaan istilah, simbol, atau ikon.
f. Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir
4. Kelayakan dari segi Sistematika dari khusus dari bahan ajar modul yang di
validasi sesuai dengan Perkalan nomor 5 tahun 2009 meliputi aspek dan indikator
sebagai berikut : Halaman sampul, kata pengantar (dapat berfungsi sebagai lembar
pengesahan), daftar isi, daftar informasi visual, daftar lampiran, petunjuk
penggunaan modul, dan pendahuluan (Suryana, 2015).

Suryana. 2015. Kajian Terhadap Modul Diklat Pensehatan dan Konsultasi


Perkawinan, (online), (http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/292-kajian-
terhadap-modul-diklat-pensehatan-dan-konsultasi-perkawinan), diakses pada 28
Agustus 2016
Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

You might also like