Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3/AP2
1.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko dari suatu kegiatan di laboratorium
pengolahan serta menentukan penilaian risiko dan pengendalian yang dapat dilakukan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Pengendalian
Penilaian Resiko
No yang diperlukan
Kegiatan Bahaya Resiko
. Kemungkina
Konsekuensi Resiko
n
1 Persiapan Bahan a. Pisau Terkena - Administrasi
a. Memotong Jari Tangan (Dengan
dan b. Mata pisau menggunakan
Mengiris terkena tangan Jari terluka SOP penggunaan
Mungkin
b. Memarut Bisa diobati Low alat tajam)
Terjadi
- APD
(Memakai alat
pelindung jari)
e. Administrasi
(Menggunakan
alat yang sesuai
dengan standard)
f. Rekayasa
Engineering
(Memasang
blower/mengatur
sirkulasi yang
baik)
- Administrasi
(Mengatur jam
pergantian
kerja/shift kerja)
b. Memanggang Tangan terkena Melepuh , mati Sering Bisa diobati Medium -Administrasi
loyang rasa sejenak (Mengikuti SOP
oven/proofer menggunakan
panas oven )
-APD
(Memakai
pelindung tangan
anti panas )
c. Pencampur Tangan terkena Tangan terluka Jarang sekali Luka Low - Administrasi
Bahan agigator yang sebagian (Mngikuti SOP
berputar menggunakan
Alat mixer)
3. Mencuci alat a. Air tertumpah a. Terpeleset a. Mungkin a. Bisa a. Low a. Rekayasa
ke lantai b. Tangan atau terjadi diobati b. Low Enginering
b. Piring/ gelas anggota tubuh b. Jarang b. Bisa ( Penambahan
jatuh karena terluka akibat sekali diobati keset )
licin terkena APD (Memakai
pecahan beling sepatu yang
bersol)
b. APD
( Memakai
sarung tangan
karet )
2.2 Pembahasan
Bahaya merupakan sumber atau suatu keadaan yang berpotensi untuk menimbulkan
kerugian manusia berupa cidera atau gangguan kesehatan beserta kombinasinya. Karena
hadirnya bahaya maka diperlukan upaya pengendalian agar bahaya tersebut tidak menimbulkan
akibata yang merugikan (Soehatman Ramli,2010).
Kegiatan yang ada di laboraturium olah dapat menimbulkan adanya risiko yang
merupakan sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kecelakaan yang dihasilkan karena
bahaya. Oleh karena itu, perlu dibuatnya manajemen risiko yang nantinya diharapkan dapat
menerapkan metode pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu
mengidentifikasi , mengevaluasi, memilih prioritas dan mengendalikan risiko dengan
melakukan pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk mengetahui seberapa besar
penilaian resiko, harus diidentifikasi adanya kombinasi dari tingkat kemungkinan dan tingkat
keparahan (konsekuensi) terhadap bahaya yang ditimbulkan. Identifikasi penilaian tingkat
resiko dapat dilihat dari matriks penilaian resiko. Adapun konsekuensi yang tercantum pada
matriks penilaian resiko yaitu bencana, fatal, kritis, luka sebagian, dan bisa diobati.
Sedangkan frekuensi terhadap penilaian tingkat resiko yaitu sering, mungkin terjadi, jarang,
dan jarang sekali. Oleh karena itu, untuk menghindarkan terjadinya resiko maka perlu
diadakannya penerapan risk management dan program keselamatan dan kesehatan kerja yang
baik agar memenuhi peundangan, mencegah kerugian finansial, meningkatkan nilai saham,
menekan gangguan bisnis, memelihara kelangsungan usaha.
Dalam upaya mengendalikan resiko dan mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh
peralatan atau pekerjaan, terdapat cara pengendalian yang sangat dasar yang bertujuan untuk
menghilangkan atau menekan resiko ke tingkat yang dapat diterima saat menggunakan
sebuah peralatan atau melaksanakan sebuah pekerjaan yang disebut hirarki kontrol
(hierarchy of control). Hirarki kontrol ini terdiri dari enam dasar pengendalian terhadap
resiko di antaranya adalah:
3.1 Kesimpulan
Laboratorium olah adalah tempat yang digunakan untuk proses pengolahan pangan.
Dalam proses pengolahan terdapat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh faktor pekerjaan
pada manusia, peralatan atau mesin, dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat menimbulkan
bahaya bagi para pekerja maupun lingkungan sekitar. Potensi bahaya yang terdapat
dilaboratorium tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan metode eliminasi,
substitusi, isolasi, rekayasa enginering, administrasi, dan APD. Pengendalian resiko
dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga dapat
meminimalisir adanya kecelakaan kerja di laboratorium olah.
3.2 Saran
Menaati prosedur dan SOP di laboratorium dan menggunakan alat pelindung diri
sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Budiaji. 2015. Potensi bahaya di laboratorium kimia [Internet]. [diakses pada 21 Februari
2017]. Tersedia pada: http://belajark3.com/potensi-bahaya-di-laboratorium-kimia/
Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman praktis Manajemen Risiko dalam prespektif K3 OHS Risk
Management. Dian Rakyat. Jakarta.
Tarwaka. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat
Kerja. Surakarta: Harapan Press